Santiago Moreno pria keturunan Amerika dan Brazil, ia seorang pengusaha yang sangat sukses dalam bidang Entertainment dan Perhotelan, yang memiliki sikap dingin dan emosional tapi di gilai banyak wanita.
Luma Santos wanita asli keturunan Brazil yang sangat mendambakan cinta sejati dalam hidupnya. Ia sering bergonta-ganti kekasih hanya untuk menemukan cinta sejati dalam hidupnya sampai ia di cap sebagai wanita petualang cinta oleh teman-temannya.
Meskipun sering bergonta-ganti kekasih tapi Luma tidak pernah melakukan S•X dengan para kekasihnya karena ada seorang pria yang pernah berbicara padanya (jangan pernah menyerahkan dirimu kepada siapa pun kalau pria itu bukan cinta sejati mu, sungguh kau akan menyesal)
Luma sangat membenci pria arogan, emosional dan semena-mena dengan kaum wanita.
Akan kah Santiago dan Luma bertemu ?
Bisa kah Luma menaklukkan Santiago ?
Atau Santiago lah yang justru menyakinkan Luma dengan cintanya?
Penasaran ? Yuk baca cerita lengkapnya …
Pengintai
Setelah menempuh perjalanan satu jam lima belas menit, akhirnya Luma sampai ke gedung apartemennya di antar oleh supir suruhan Santiago.
Luma keluar dari Mobil duluan sebelum sopir itu membuka pintu untuknya dari arah luar.
“Terima kasih” ucap Luma pada sopir yang sedang membuka pintu untuk keluar. Sopir bermaksud ingin membawa koper Luma sampai di depan unit hunianya. Karena perintah dari Santiago.
“Nona Luma, biar saya bantu membawah koper anda” ujar sopir ingin membantu.
“Tidak. Terima kasih” ujarnya sambil tersenyum kecil.
Luma pun berlalu meninggalkan sopir yang masih berdiri di depan pintu lobby apartemen dan segera masuk ke dalam gedung itu.
Dari sebrang jalan apartemen Luma, ada sepasang mata yang melihat seorang wanita yang di tungguh-tunggunya dari semalam, yang baru saja turun dari mobil mewah berwarna hitam dengan merek Rolls Royce.
Orang itu memakai jaket hoody hitam, serta cuppluk di kepalanya dan memakain masker sehingga wajahnya tidak dapat di kenali. Dari kejauhan dia menatap tajam melihat wanita itu dengan expresi marah.
“Setelah kau mencamkan aku dengan begitu mudahnya kau mendapatkan pria kaya dan menerima semua fasilitas dari pria itu. Dasar jal**ang” ucap pria itu berkata di balik maskernya dengan emosi.
“Aku penasaran siapa pria kaya itu! aku akan mencari tahu! aku bersumpah, akan memuat hidup mu menderita Luma” sambungnya dan pergi meninggalkan tempat di mana ia berdiri.
**********
“Dasar pria gila kau Santiago” teriak Luma, masuk ke dalam unit hunianya sambil melemparkan sepatu high heels yang di pegangnya ke ruang tengah dan menarik kopernya ke dalam kamar.
“Aku membenci mu, sangat-sangat membenci mu pria kejam!! beraninya dia membawaku ke tempat tidurnya!!! apa yang di lakukan padaku selama aku tidur di kamarnya!!! aaarrrgggg pria gila!!” Luma berteriak kencang di dalam kamarnya. Kali ini ia benar-benar menumpahkan kekesalannya.
Luma duduk di kasurnya dan menarik nafas dalam ingin menetralkan kan pernafasannya karena emosi.
Sesaat kemudian ia terdiam dan memikirkan sesuatu yang ada di dalam pikirannya. Luma bergegas langsung masuk ke dalam kamar mandi dan membuka semua pakaiannya dari atas sampai ke bawah.
Luma berkaca dengan tubuh polosnya, ia ingin melihat apa yang telah dilakukan Santiago pada tubuhnya di saat ia tertidur. Mengecek setiap inci bagian tubuhnya dari depan, belakang, samping kanan dan samping kiri.
“Tidak ada tanda merah”ucapnya mengembuskan nafas lega “baguslah” sambungnya dengan wajah tenang melihat pantulan wajahnya di cermin.
“Ini tidak bisa di biarkan. Aku harus buat perhitungan padanya. Tunggu kau Santiago setelah aku berendam dan mandi, aku akan datang ke kantor dan membuat perhitungan dengan mu. Awas kau!!” ujar Luma dengan pasti.
Saat ini Luma tidak perduli kalau Santiago adalah pemilik agensi tempat dia berkerja, sepertinya Luma sudah gelap mata karena kelakuan Santiago yang selalu semena-mena padanya. Bahkan ia tidak berpikir panjang dengan karir Modelnya ke depan akan seperti apa, setelah ia membuat perhitungan dengan pemilik agensi IMA Entertainment.
Dua jam kemudian.
12.30 Siang.
Gedung agensi IMA Entertainment (NYC)
Luma masuk ke dalam gedung agensi tempat ia bernaung menjadi seorang Model dan langsung menujuh meja resepsionis di area lobby.
“Selamat siang Nona. Saya ingin bertemu dengan Santiago” ujar Luma berbicara lancar pada resepsionis dengan datar. Tanpa embel-embel kata Tuan untuk Santiago.
Resepsionis menyerit dahi dan binggung yang di cari wanita di depanya itu Santiago yang mana. Tapi setahunya nama Santiago di agensi ini cuma ada satu, yaitu pemilik perusahaan ini.
“Maaf Nona. Setahu saya hanya ada satu nama Santiago di perusahaan ini, yaitu Tuan Santiago pemilik agensi ini” ujar resepsionis.
“Betul, Santiago pemilik agensi ini. Saya ingin bertemu dengan ya sekarang!” ujar Luma tidak sabar menunggu.
“Apa anda sudah ada janji pada Tuan Santiago, untuk menemuinya?” tanya resepsionis.
‘Ribet sekali mau bertemu pria gila itu’ gumamnya menarik nafas sedikit kesal.
Luma mengelengkan kepalanya. Karena memang belum buat janji untuk menemui pria itu di kantor.
“Maaf Nona. Anda tidak bisa bertemu dengan Tuan Santiago kalau tidak ada janji.”
Luma menunduk sambil membuang nafas di mulutnya, dan berpikir bagaimana ia akan menemui Santiago untuk membuat perhitungan dengan pria itu.
Tiba-tiba sebuah ide terlintas di otaknya. Luma melihat resepsionis dan berkata.
“Nona, bisa kah anda menghubungi Bos mu dan katakan padanya kalau saya, Luma” Luma menunjuk dirinya sendiri “ingin menemuinya sekarang karena ada barang yang harus saya kembali kan padanya secara langsung” ujar Luma berbicara bohong pada resepsionis. Padahal tidak ada barang yang ingin ia kembalikan pada Santiago itu hanya alasan saja untuk menemui pria itu.
“Baik. Sebenar saya akan menghubungi Pak Russel terlebih dahulu” ucap resepsionis, mengambil gagang telepon dan menaruh di samping telinganya.
“Nona, saya ingin bertemu dengan Santiago bukan Pak Russel” Luma protes pikirnya ia kesini ingin menemui Santiago, dan tidak ada sangkut pautnya dengan Russel.
Resepsionis tersenyum melihat Luma sambil menurunkan gagang telepon yang di pegangnya.
“Maaf Nona. Saya akan menjelaskan sedikit tentang peraturan di perusahaan agensi IMA. Jadi siapa pun yang ingin bertemu dengan Tuan Santiago harus terlebih dahulu memberi tahu pada Pak Russel karena Tuan Santiago tidak ingin bertemu dengan sembarang orang, kecuali keluarganya” jelas resepsionis memberitahu Luma sopan.
Luma hanya bisa diam setelah mendengar kan penjelasan resepsionis dan tidak berbicara lagi.
Resepsionis mulai menghubungi Russel melalui seketaris pribadi pria itu.
Luma ingat dengan perkataan Russel setelah ia tanda tangan perpanjang kontrak tempo hari, Russel mengatakan padanya selain menjadi CEO di agensi ini dia juga merangkap menjadi seketaris dan asisten Santiago.
“Baik” ucap resepsionis berbicara di telepon, dan setelah itu ia menutup teleponnya.
“Nona Luma. Mari silakan ada di tunggu Pak Russel di ruangannya di lantai empat puluh.
Luma tersenyum kecil “terima kasih” ucapnya dan segera meninggalkan area lobby dan berjalan menuju lift untuk ke pergi ruang Russel.
Luma baru ingin menekan tombol lift tiba-tiba.
Ting….(suara lift berbunyi tanda berhenti)
Pintu lift terbukan, Luma melihat di dalam lift terdapat beberapa Model IMA di sana dan salah satunya ada Ella temannya.
“Luma…” ucap Ella melambaikan tanganya pada Luma berjalan keluar dan di ikuti beberapa Model pria dan wanita yang juga keluar dari dalam lift.
“Ella…” ucap Luma tersenyum melihat salah satu teman akrabnya, sambil melangkah ke pinggir sedikit, memberi lewat untuk beberapa orang di dalam lift untuk keluar.
“Ngapain di sini?” tanya Luma sambil memeluk temanya sesaat.
“Aku dapat tawaran dari agensi untuk perusahaan Poccolo memamerkan bi**kini keluaran terbaru untuk musim panas tahun ini, dan ya.. aku menerimanya dan beberapa Model yang lain juga menerima tawaran ini” ujar Ella senang dengan wajah yang berseri-seri berbicara pada Luma.
“Waw.. aku senang mendengarnya” ujar Luma tersenyum ikut bahagia apa yang di rasakan Ella tentang tawaran itu.
“Luma apa kau dapat tawaran juga datang ke sini?” tanya Ella tidak sabar, pikirnya kalau Luma juga dapat tawaran ini, ia akan sangat bahagia bisa berkerja sama dengan Luma untuk produk pakaian sek**si itu.
“He…. emm” Luma tersenyum kaku sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal, dan berfikir mencari alasan untuk dikatakan pada Ella.
Luma tidak bisa berkata jujur pada Ella sebab hal ini pribadi untuknya. Cukup menjadi rahasia, antara dirinya dan Santiago.
Bersambung …
.
.
Jangan lupa like setelah membaca 📖dan Vote ya untuk novel online satu ini. Terima kasih 🙏🏻
✅✅✅✅✅
Masih di buat misterius oleh si thor
Klo bisa kasih vote biar novel ini naik terima kasih