Kayla lahir dari pernikahan tanpa cinta, hanya karena permintaan sahabat ibunya. Sejak kecil, ia diperlakukan seperti beban oleh sang ayah yang membenci ibunya. Setelah ibunya meninggal karena sakit tanpa bantuan, Kayla diusir dan hidup sebatang kara. Meski hidupnya penuh luka, Kayla tumbuh menjadi gadis kuat, pintar, dan sopan. Berkat beasiswa, ia menjadi dokter anak. Dalam pekerjaannya, takdir mempertemukannya kembali dengan sang ayah yang kini menjadi pasien kritis. Kayla menolongnya… tanpa mengungkap siapa dirinya. Seiring waktu, ia terlibat lebih jauh dalam dunia kekuasaan setelah diminta menjadi dokter pribadi seorang pria misterius, Liam pengusaha dingin yang pernah ia selamatkan. Di tengah dunia yang baru, Kayla terus menjaga prinsip dan ketulusan, ditemani tiga sahabatnya yang setia. Namun masa lalu mulai mengintai kembali, dan cinta tumbuh dari tempat yang tak terduga…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Satu hari sebelum keberangkatan di rumah Kayla
Aldi berdiri di ruang tamu dengan wajah cemberut sambil memeluk bantal Kayla
“Kak Kayla harus pergi banget, ya?” tanya Aldi
Kayla membungkuk, menepuk pundak Aldi pelan. “Harus. Tapi bukan buat ninggalin kamu.”
“Kak Kayla bilang aku rumah Kakak.” ujar Aldi sedih
“Iya.” jawab Kayla sembari tersenyum
“Terus... kenapa rumahnya ditinggal?” tanya Aldi yang merasa berat di tinggal Kayla untuk pertama kalinya
Kayla menahan air mata, lalu duduk bersimpuh di depan Aldi.
“Karena aku mau bikin rumah kita lebih besar. Biar nanti kamu punya kamar sendiri, ada ruang belajar, dan... kolam kecil buat pelihara kura-kura kayak yang kamu mau.”
Aldi mulai tersenyum." benarkah kak?" tanya Aldi
“Janji. Tapi kamu juga janji ya... jangan bolos sekolah, selama kakak pergi ketiga sahabat kakak akan tinggal disini bersama kamu.”
" Baiklah kak, tapi kakak hati hati disana ya dan selalu beri kabar" ujar Aldi
"Tentu" jawab Kayla
Cika, Lala, dan Rina menyiapkan makanan kesukaan Kayla. Taman itu didekorasi sederhana dengan lampu gantung dan balon putih.
Leon menyalakan musik pelan dari sudut taman. Demon membakar jagung. Renzo nyengir sambil menyusun puding warna-warni.
Saat Kayla datang, semua berteriak,“Selamat jalan, Dokter Kaylaaaa!”
Lala langsung memeluk erat, sambil pura-pura tertawa.
“Jangan lupa kita di sini, ya! Nanti jangan balik jadi bule yang sok lupa bahasa.”
Rina menambahkan, “Kalau lo sampai punya teman cowok di sana... kirim fotonya dulu buat diseleksi.”
Cika menyikut mereka.“Udah-udah! Jangan bikin nangis dulu, dong!”
Leon menyodorkan kotak kecil ke Kayla. “Ini dari Liam. Katanya, jangan dibuka sampai kamu ngerasa paling sendiri.”
Kayla menatap kotak itu lama. "Terima kasih" ujar Kayla pelan lalu memandangi kotak itu lama, Kotak hitam polos, dengan pita perak di tengah.
Malam harinya Liam sudah menunggu di taman belakang rumah Kayla, mereka berdiri berdua dalam diam, memandang langit cukup lama hingga Kayla akhirnya bersuara.
“Kotak ini... boleh aku buka sekarang?” tanya Kayla pada Liam
Liam menatapnya pelan.“Boleh. Tapi kamu siap?”
"Iya aku siap" jawab Kayla lalu membuka perlahan.
kotak itu berisi: foto mereka berdua di setiap momen, kalung perak kecil dengan liontin huruf “K”.
Dan sepucuk surat tulisan tangan. Kayla membuka surat itu.
“Untuk gadis paling keras kepala yang aku kenal, dan paling baik hati yang pernah aku temui.
Aku gak tahu gimana dunia bisa mempertemukan kita — seorang laki-laki beku dan seorang dokter muda hangat.
Kalau kamu membaca ini, artinya kamu sedang jauh dan sedang rindu.
Aku juga.
Tapi ingat: rasa rindu hanya ada kalau ada cinta. Jadi rindulah sebanyak yang kamu mau, karena cinta itu nyata.”
Kayla memejamkan mata. Menahan butiran air yang akhirnya jatuh Liam yang melihat itu pun mendekati Kayla.
“Aku akan tetap di sini, Kayla.” ujar Liam
“Dan aku akan kembali.” jawab Kayla
Bandara – pagi hari
Semua berkumpul. Aldi menggenggam tangan Kayla terus-menerus.
Cika, Lala, dan Rina tak berhenti menasihati: bawa obat, jaga makan, jangan lupa skincare.
Leon, Renzo, dan Demon mengangkat koper Kayla ke troli.
Terakhir, Liam berjalan pelan ke arahnya.
Tanpa kata, ia hanya membuka kedua tangannya.
Kayla langsung memeluknya.
Erat. Panjang.
Liam berbisik, “Aku tidak akan bilang hati-hati.”
Kayla mengernyit.“Kenapa?”
“Karena aku tahu kamu pasti akan pulang.” jawab Liam
Kayla pergi — dunia baru, ritme baru, orang-orang baru.
Ia mulai menyesuaikan diri, tapi setiap malam membuka kotak rahasianya.
Liam kembali fokus pada yayasan rumah sakit... tapi ada sesuatu yang ia sembunyikan dari semua orang: sebuah rencana besar untuk masa depan Kayla.
Setelah kepergian Kayla tangis ketiga sahabat Kayla pun pecah, walau Kayla pergi untuk kembali tapi mereka berpisah sangat jauh saat ini, rasa khawatir, rindu, takut dan juga kagum menjadi satu.
Sedangkan Aldi sudah di ajak pergi Liam mereka tidak bicara tapi saling memahami hati masing masing karena kepergian sementara Kayla.
Tidak lama Cika di tenangkan oleh demon, begitu juga Rina dengan Renzo, Lala dengan Leon. mereka pergi menuju rumah kayla...
Kayla sendiri memiliki hati yang campur aduk, meninggalkan orang-orang yang ia sayang untuk waktu yang cukup lama bagi Kayla
Bersambung
dia emng hbat,tgar...tp d dlm htinya psti skit...antara mmaafkn,tp tak bs mlupakan....tp skrng,ayhnya jg udh prgi...
btw istri dan anak2 nya bpk nya kayla kemana??
mkin hri mkin rme aja.....mkin pntr pula,bikn ortunya puyeng... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
good thor ❤👍
keren thor❤❤❤❤👍👍👍
good thor👍
trmksh 🙏