NovelToon NovelToon
Istri 108kg Tuan Bara

Istri 108kg Tuan Bara

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:8.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunga Peony

Hanya karena bentuk fisik yang tak seindah wanita lain. Alice harus menelan pil pahit sebuah pengkhianatan suami.

"Ckkk." Gavin berdecak seraya terkekeh mengejek. "Apa kamu tak berkaca, Alice? Lihat tubuhmu itu, sudah seperti babi putih. Bulat tak ada lekukan. Ukuranmu yang besar itu sudah membuatku jijik. Jangankan untuk menyentuhmu, senjataku saja tak mau berdiri saat melihatmu mengenakan pakaian minim di kamar. Apa pun yang kamu kenakan untuk merayuku, tak mampu membuatku berhasrat padamu. Apa kau mengerti!"

Penghinaan serta pengkhianatan yang Gavin lakukan pada Alice meninggalkan luka yang begitu dalam, hingga membuat hati Alice membiru.

Mahkota yang seharusnya ia hadiahkan pada suaminya, justru menjadi malam petaka dan cinta satu malam yang Alice lakukan pada Bara, kakak iparnya sendiri.

Bagaimana malam petaka itu terjadi? Bagaimana Bara bisa menyentuh Alice saat suaminya saja jijik menyentuhnya? Lalu apa yang akan Alice lakukan untuk melanjutkan hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Peony, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Hati yang panas.

Malam ini Tama berjanji mengajak Yonna untuk makan bersama. Berencana membawanya menikmati suasana indah pulau Lombok di malam hari di suatu tempat.

Tentu saja wanita itu tak menolaknya. Setelah besiap-siap Yonna keluar dari pintu

kamarnya, bertepatan dengan Tama dan Bara yang juga melakukan hal yang sama.

Entah ini kebetulan atau takdir memang sedang mempermainkannya. Yonna menatap kedua pria yang ada di sisi kiri dan kanannya secara bergantian.

Sejak bertemu di balkon kamar, Yonna sudah tahu jika Bara menempati kamar di sebelahnya, begitupun dangan bossnya yang berada di sisi berlawanan. Hanya saja ia tak menyangka akan keluar dari kamar di saat bersamaan seperti ini.

Aidan menyusul dari balik pintu yang ada di belakang Bara. Lelaki itu baru saja habis menelpon istrinya. Aidan masih fokus dengan ponsel yang ada di dalam genggaman tangannya, masih asyik berbalas chat dengan istri tercinta hingga mengabaikan drama yang sedang terjadi.

“Kenapa susunannya seperti ini? Kenapa kamarku harus terjepit di tengah-tengah mereka berdua. Bikin ribet saja!” rutuk wanita yang kini memakai dres di atas lutut itu di dalam hati.

Dress sederhana tanpa lengan berwarna peach dengan aksen renda dari bahan kain yang sama melintang dari atas dekat kerah baju hingga ke bawah, dipadu padankan dengan stilleto shoes dengan warna yang senada, membuat kaki panjang Yonna tampak semakin jenjang.

Rambutnya yang panjang ia gulung ke atas menambah kesan manis pada penampilannya, hingga terlihat begitu memukau di mata kedua pria tersebut.

 “Cantik!” puji Tama seraya mendekat. Yonna tersenyum tipis dengan pipi yang bersemu merah, ia suka saat pria itu memujinya seperti itu. Terasa begitu tulus dan tidak berlebihan di telinganya.

Bara pun ikut mendekat, menghentikan suasana romansa yang mulai tercipta di antara mereka berdua. Tama yang menyadari keberadaan Bara mengajaknya bebasa-basi sejenak.

Bara melirik penampilan Yonna dari bawah kaki hingga ke atas kepala, ada rasa tak enak yang muncul di hatinya melihat wanita itu berdandan untuk pria lain. Percikan api-api kecil mulai menyakiti perasaannya. Ia tahu wanita itu pasti ingin pergi dengan lelaki yang ada di hadapannya.

“Saya baru saja ingin menghampiri Anda, ada yang ingin saya bahas masalah pekerjaan. Mungkin kita bisa mengobrol santai sambil makan malam,” ujar Bara.

Ia sengaja ingin mengacaukan acara yang mungkin telah mereka rencanakan, hatinya tak rela saja melihat Yonna berjalan dengan lelaki lain tanpa kehadirannya.

Aidan menoleh. Ia melihat wajah Tuannya tampak sedang menahan perasaan tak suka. Pria yang bucin pada istri itu, mengerutkan dahinya bingung, merasa aneh dengan apa yang Bara lakukan saat ini.

 Yonna menatap Bara, senyumnya meredup berganti dengan wajah yang berubah datar. Tama diam sejenak, ia melirik pada Yonna dengan tatapan tak enak hati. Padahal ia yang mengajak wanita itu tapi akhirnya rencana jalan mereka harus batal.

“Silakan saja, Pak. Saya akan makan di restoran yang ada di resort ini saja,” ujar Yonna yang mengerti arti tatapan Tama padanya.

“Tidak, kita bisa makan bersama. Kebetulan Aidan juga belum makan, iya kan Aidan?” Bara menjadikan Aidan tameng untuknya. Aidan yang masih tak menyadari maksud dan tujuan bosnya itu hanya tersenyum tipis dan mengiyakan apa yang Bara katakan.

“Apaan lelaki ini, masalah pekerjaan itu kan bisa dibicarakan besok. Ganggu saja!” gerutu Yonna dalam hati. Bibirnya sedikit

merengut. Namun secepat kilat ia menetralkan wajahnya agar tidak ada yang tahu kekesalan hatinya saat ini.

“Bisa kita berangkat sekarang? Aku sudah lapar!” ujar Bara

“Oh, ya tentu. Ayo!” balas Tama.

“Lady first, jadi silakan!” Tangan Bara mempersilakan Yonna untuk berjalan di depan mereka. Itu lebih baik dibandingkan wanita itu berjalan di samping Tama.

Yonna sedikit mencebikkan bibirnya, ia jalan di depan para lelaki itu dengan rasa canggung, ia seperti seorang putri yang dikawal tiga bodyguard tampan hingga mereka memasuki lift. Lift membawa mereka berempat menuju restoran yang berada di lantai dua resort tersebut.

Selama makan malam, Bara mengobrol dengan Tama masalah pekerjaan, dan juga masalah penipuan itu. Namun matanya sesekali menatap Yonna yang menikmati makannya dengan santai. Makanan enak cukup mengalihkan rasa kesal di hatinya.

“Anda tenang saja, semuanya sudah saya urus dengan baik. Dengan bukti yang telah kita miliki, kecil kemungkinan kita akan kalah.” Bara meraih gelas bertangkai yang ada di hadapannya, meminum cairan merah yang terasa manis di lidah.

Dahinya berkerut saat kembali melirik piring makan Yonna, wanita itu tampak menyingkirkan makanan yang mengandung banyak karbo seperti kentang, roti dan nasi. Sedari tadi ia melihat Yonna hanya mengonsumsi makanan yang mengandung protein saja.

Tatapan mata Bara yang terus menatap Yonna membuat wanita itu merasa risih. Yonna pikir, ia bisa menikmati malam ini dengan santai memandangi keindahan pulau Lombok, sebelum besok harus berkutat dengan segudang pekerjaan. Akan tetapi kehadiran Bara mengacaukan segalanya.

Yonna membalas tatapan mata itu hingga sejenak pandangan mata mereka pun bertemu. Yonna merasakan ada yang berbeda dari binar mata Bara terhadapnya. Tatapan mata itu begitu teduh tidak seperti yang Bara yang bertemu dengannya beberapa kali belakangan ini.

“Bagaimana menurut kalian, apa makanan

ini enak?” ucapan Tama menghentikan pandangan di antara mereka berdua.

“Enak.”

“Rasanya pas.”

“Tidak ada yang istimewa, biasa saja.” Satu kalimat pendek keluar dari mulut Bara yang sukses menghancurkan suasana.

Jawabannya berlawanan dari yang lainnya. Dengan wajah datar tanpa rasa bersalah.

“Ckk, tak bisakah kau sedikit berbohong untuk menyenangkan hati klienmu!” Tama berdecak pelan. Ia sudah paham betul dengan sifat dingin lelaki yang ada di hadapannya itu.

”Beda lidah, beda selera. Menurutku menu yang di sajikan enak, aku suka,” sela Yonna.

Ia tidak berbohong, ia memang menyukai menu yang di sajikan resto tersebut, terutama makanan yang berbahan seafood yang menjadi kesukaannya. Mendengar ucapan wanita itu, Tama pun tersenyum senang.

Ia yang melihat piring wanita itu telah habis langsung memindahkan udang saos mentega yang ada di piringnya pada Yonna.

“Kalau begitu habiskan ini, aku tahu kamu sangat suka seafood. Besok aku akan meminta koki untuk memasak menu baru dengan bahan seafood kesukaanmu.”

Tama yang tak sadar mengunakan kata aku dan kamu yang secara tidak langsung menunjukkan kedekatan mereka tak sekedar atasan dan bawahan saja.

Yonna terkekeh kecil. Ia menerima apa yang Tama berikan padanya dan langsung memakannya dengan raut wajah yang senang.

Perlakuan kecil dari pria yang menjadi bosnya ini adalah hal yang paling ia suka. Entah kenapa bersamanya selama beberapa waktu cukup membuatnya nyaman.

Wajah Bara yang datar kini berubah dengan rahang yang menegang. Aidan yang merasakan aura dingin langsung mengusap punggung lehernya, lelaki itu pun menoleh ke samping dan mendapati tangan kanan Bara terkepal erat di atas paha.

Aidan menelan ludah, ia seakan berada di dua dunia. Horor dan romansa.

1
Vien Habib
Luar biasa
Anonymous
Next senja
Helen Nirawan
gk ada yg mau ngalah , heran
Helen Nirawan
kebiri aj tuh si gavin dasar kampret 😈
Helen Nirawan
suami istri sama2 sinting , ampun 😈
Helen Nirawan
kasian baby ny 😓
Helen Nirawan
aduuhh klo mo kurus yg alami jgn makan obat , serem tau , efek ny gk bgs
Helen Nirawan
alice2 lu mo.bikin itu ulet bulu hancur boleh , boleh banget , tp gk hrs ampe lu di cium kan , lu bini org , sadar , tubuh lu di obral gt ?mikir
Anonymous
Next
Helen Nirawan
biar gmn jg klo mereka nikah , selama ny berurusan dgn keluarga ny , gk mgk kan gk ketemu gk kumpul2 , gk bs lepas , itu yg susah , akan ada ribut , gk ngaruh tggl pisah ato engga , krn si gavin sialan itu pasti cari penyakit mulu 😨😓
Helen Nirawan
klo diliat mereka berdua sama2 salah
Helen Nirawan
Bara lu aneh tau , dr awal lu tidur berdua itu , lu mo kawinin dia krn emak lu , terus lu jg mo tanggung jawab jg bkn krn lu sayang cinta ma alice , cuman sekedar tgg jwb doank , kesan ny jd terpaksa
Helen Nirawan
jgn sampe ketemu , awas aj
Helen Nirawan
gk usah nyari in alice , buat apa ? klo kamu kawin in buat apa ? dia di sakitin keluarga elu , coba mikir klo kawin berarti msk lagi dlm keluarga yg nyakitin , sapa yg dodol mo msk kesitu
Helen Nirawan
awal2 belain alice mati2 an , eh pas liat lgs si cewe kampret brubah pikiran , trus denger dia hamil.makin keliatan tuh brubah ny , sama aj ujung2 ny , anak bpk emak sama 11 12 , alice kamu dah ditalak napa msh disitu tggl ny , aneh , angkat kaki lah , heran
Helen Nirawan
bs gk jgn cengeng , cowo murah gt gk usah ditangisin gk penting tau 😓
Anonymous
Next
sihat dan kaya
tiada istilah derhaka pada mertua.... cam kan itu... org tua egois
sihat dan kaya
ahhh kau sendiri tak mampu melahirkan anak perempuan... cerewet si nenek ini .. tak suka peel org tua mcm ni .. egois..tak bercermin diri...
Anonymous
R
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!