NovelToon NovelToon
Suamiku Bukan Pria Impoten

Suamiku Bukan Pria Impoten

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Disfungsi Ereksi / Tamat
Popularitas:40.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: iska w

Season 2 sudah tayang ya🥰
"Karena rezki telah tertakar dan jodoh tidak akan tertukar."

Sebuah pembuktian seorang gadis bernama Raras kepada seorang lelaki yang bernama Simon Anderson yang telah dijodohkan oleh Mirna ibu mempelai pria bahwa putra satu-satunya itu bukanlah pria Impoten seperti rumor yang beredar.

Raras adalah pribadi yang supel mudah bergaul dengan siapapun dan dimanapun, dia juga punya dua teman gesrek yang tergabung dalam geng Trio Cendol Dawet yang selalu bisa membuat semua orang tertawa dengan semua tingkah konyol dan absurd juga kocak mereka.

Shanum dan Mala juga mempunyai kisah pahit dan manis bersama dengan pasangan mereka masing-masing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iska w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Jangan meremehkanku

...Happy Reading...

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

..." Jangan meremehkan hal kecil yang tampak sepele, karena sebuah JARUM dapat menumpahkan DARAH lebih banyak dari PEDANG yang paling TAJAM sekalipun "...

Raras benar - benar terkejut ketika Simon tiba - tiba mendekatinya dengan tatapan tajam dan menusuk.

Kini Raras sudah sampai diujung Sofa, Simon tersenyum miring melihat kegugupan dan kecanggungan Raras, dilihatnya tangan yang sedikit bergetar mendorong dada bidangnya yang kekar dan terdapat bulu - bulu tipis disana.

Jangan pernah meremehkan orang seperti Simon, bahkan hal tersulit dalam perusahaan pun bisa dia pecahkan dalam hitungan jam, apalagi cuma kissing?

Dia yang tidak pernah suka basa - basi dalam hal apapun, dan paling tidak bisa disepelekan dalam hal apapun itu.

" Pak.. pak.. sa.. saya.. emph..!

Tanpa memberi jeda sedikitpun untuk Raras berkata - kata, Simon langsung mempraktekkan live streaming yang dia tonton beberapa menit yang lalu.

Dengan kemiringan yang tepat dan sasaran yang pass, Simon berhasil membuat mata Raras melotot ke arahnya, ciuman yang lembut, deru nafas yang teratur, tangan yang membelai mesra rambut Raras membuatnya terperangah dengan aksi Simon yang mematikan ini.

Wagilasehh.. tadi pagi sesaat setelah mandi, saat aku menggodanya dia masih kaku dan tidak bisa apa - apa, ini..? baru aku tinggal beberapa jam bantu mamah, kenapa dia jadi mahir begini? bahkan terlihat lebih ahli dari pada gue atau mantan - mantan gue? jangan - jangan dia?

Raras hanya terpaku tanpa membalas ciuman mesra suami sahnya ini, Simon yang masih mengingat atraksi Mark dan wanitanya sedikit mengernyitkan alisnya, seharusnya pihak wanita ikut andil, kenapa respon Raras tidak seperti itu.

Akhirnya Simon memperganas ciumannya, Raras yang sedari tadi melamun mencari jawaban yang logis jadi tersentak, dan tanpa terasa dia mengikuti alur Simon.

Dan saat Simon mempraktekkan aksi yang terakhir yaitu mendaki dua bukit barisan Raras dengan ciuman yang semakin panas, Raras benar - benar tersentak dan hampir kehabisan oksigen.

" Emphh.."

Raras sedikit mendorong dada Simon karena dia hampir tersedak.

Dengan santainya Simon melepas pagutannya saat melihat Raras kehabisan oksigen, saat terlepas Simon memandang wajah Raras sekilas dengan senyuman miringnya.

Tanpa rasa canggung apalagi grogi, Simon menyandarkan tubuhnya dibahu Sofa dan meraih air mineral diatas nakas, dan menenggaknya sampai habis setengah.

Setelah itu dia menyilangkan kaki jenjangnya dan mengotak atik ponselnya dengan santuy, seperti tidak pernah terjadi apapun.

Senyum itu? apa dia mengejekku?

Ekor mata Raras yang sedari tadi mengikuti gerak - gerik Simon benar - benar dibuat takjub, dia tidak bergeming sedikitpun, bahkan jantung Raras hampir saja copot, hatinya hampir saja meleleh dengan perbuatan Simon.

Tapi dia?

Raras memukul dadanya sendiri, menyadarkan diri sendiri bahwa ini bukan mimpi atau khayalan semata, this is Real.

" Ppppp... paa.. pakkk...?"

Bibir Raras serasa masih kelu setelah menerima serangan dadakan.

" Apa?"

Ucap Simon dengan santainya tanpa menoleh atau memandangnya, dia masih setia dengan layar ponselnya.

" Ta.. tadi ba.. bapak belajar dari mana?"

Walau ragu Raras tetap ingin tahu, sebab dan awal mulanya dia jadi mahir seperti itu.

" Apanya?"

Simon pura - pura tidak mengerti apa yang Raras tanyakan.

Apa dia belajar dari youtube ya? tapi kalaupun dari youtube tidak mungkin dia bisa langsung sedetail itu? kemiringannya pas? belittan lidahnya juga mantap, belaiannya lebih menggoda? astaga..dia benar- benar makhluk limited edition!

" Fuuuuuhhhh... sudahlah, tidak apa - apa!"

Raras menyerah ingin tahu, dia mengatur nafasnya dan jantungnya yang masih berdetak lebih cepat dari biasanya.

" Kenapa? tanyakan saja? daripada kamu mati penasaran?"

Simon makin tersenyum melihat wajah Raras yang seperti kalah lotre berkali - kali.

" Aaah tidak, ayok kita sarapan? sarapannya udah siap dibawah."

Ajak Raras sambil menyembunyikan rasa gugubnya.

" Nanti siang kita berangkat bulan madu!"

Mata dan tangannya masih setia dengan layar ponsel tapi suaranya membuat Raras tersedak.

" Uhuuuk.. uhuuuk.."

Raras memukul - mukul kembali dadanya yang tiba - tiba sesak.

Simon dengan cepat menyodorkan air mineral bekasnya tadi, tanpa perduli Raras menenggaknya sampai air di botol ludes tak bersisa.

" Kamu ini, kayak anak kecil aja, kenapa bisa sampai tersedak?"

Simon memijit punggung Raras dengan pelan.

" Huuffft..". Raras mengatur kembali nafasnya yang tersengal. " Bapak tadi bilang apa? bulan madu? nanti siang?" . Raras masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

" He em.. nanti siang kita berangkat!"

Wajah datar Simon benar - benar bisa diacungi jempol.

" Kemana?"

Mata Raras menyelidik, mengira - ngira kemanakah bulan madu dadakan ini akan berlangsung.

" Paris."

Simon duduk kembali di sofa dengan santai.

" Paris? Parang tritis ya? Pantai itu kan ya?"

Raras meyakinkan kembali apa yang terlintas difikirannya.

" Paris Perancis lah!"

" HAAHH..?"

mulut Raras mengganga membayangkan apa yang akan terjadi jika dia sampai berduaan jauh dari rumahnya.

Mampus gue? dalam hitungan jam saja dia bisa ahli dalam berciuman, bagaimana nanti ya? aaaaarrgggghhhh emaaakk.. aku belom siap!

" Jangan katrok deh! ke Paris aja hebohnya sampai segitu, kamu lupa siapa suamimu ini? bahkan keliling dunia pun saat ini kita bisa langsung berangkat!"

Sudut bibir Simon terangkat sebelah melihat ekspresi Raras yang takjub.

Bukan masalah pergi kemananya, tapi masalah siap atau tidaknya diriku yang lemah ini..

Raras hanya bisa pasrah saja, sekarang ataupun nanti bukannya sama saja ya kan?

Mau enak - enak kok takut, nikmati sajalah ya kan?

" Ayoook.. kita turun kebawah!"

Simon langsung merangkul bahu Raras, menyadarkan lamunan Raras dengan senyuman yang terus merekah di pagi ini.

Dari meja makan Mirna melongo melihat pasangan pengantin baru itu turun melewati tangga dengan mesra dan senyum yang tidak pernah pudar.

Tidak salah aku menjodohkan mereka, yakin deh calon cucuku on the way ini... cihuy!

" Hai sayang - sayangku, sini.. ayo kita sarapan!"

Mirna serentak berdiri menyambut mereka dengan hati berbunga - bunga, sedangkan Raras terlihat sudah bisa sedikit menerima kenyataan.

" Mah.. siang ini kami mau berangkat bulan madu ke Paris!"

Simon berucap sambil meneguk jus jeruk didepannya.

" APAAH? BULAN MADU? PARIS? Arrrrrgggghhhhh... senangnya hati mamah!"

Mirna menjerit menggelegar heboh sendiri.

" Mah? kami yang pergi bulan madu kenapa mamah yang heboh?"

Simon menautkan kedua alisnya terkejut melihat ekspresi mamahnya.

" Tentulah.. mamah ikut bahagia, sebentar lagi pasti mamah dapet cucu.. yeaayyyy!"

Seperti mendapat arisan milyaran rupiah Mirna tertawa bahagia.

" Dapet darimana?"

Kepolosan Simon muncul kembali, membuat Raras meniup poni rambutnya, merasa jengah sendiri dengan anak dan ibu ini.

" Dasar anak orang canteeeekkk! ya dari istrimulah, pokoknya mamah tidak mau tahu, sepulang dari bulan madu kamu harus membawa oleh - oleh bibit unggul cucu untuk mamah, TITIK!"

Wajah Mirna berubah serius seperti hakim yang sedang memberikan putusan pengadilan.

" Mah..?"

Simon tidak habis pikir dengan isi pikiran mamahnya.

" Apaa? jangan bilang kamu nggak tahu caranya ya! cari di gogle sana! jangan malu - maluin keluarga Anderson! kalau sampai kamu tidak bisa melakukannya!"

Mirna memotong steak dengan kasar, untung saja steak daging sapi lada hitam itu tidak melompat diwajah Raras yang terbengong sedari tadi tanpa berkata - kata.

Raras hanya melirik mereka dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan dengan perumpamaan apapun.

Yaaaah... mamah, pake dikasih tahu lagi cara belajarnya! yakin deh, kagak bakalan nunggu sehari dia pasti sudah bisa menjadi pakarnya! Terserah deh... Jebol.. jebol deh entar malem!

Raras mengunyah steak daging yang berasa menjadi hambar dan tidak terasa.

Ting.. ting..

Chat

Group Calon Menantu Elit

Mala :

Eherrmm.. eherrmm.. tok tok! Num udah bangun belom Num?

Shanum:

Ceklek.. udah dong La? tapi entah yang disebrang sana? haha..

Mala:

Kalau orangnya yakin deh udah bangun, tapi kalau adeknya emm.. kagak yakin deh gue? 😆

Shanum:

Jangan - jangan kado dari kita kagak mempan La? wuaah.. harus dikaji ulang ini La!

Mala:

Bukan Kadonya yang kagak mempan, mungkin umpannya yang kurang menggoda! hahaha..

Raras:

Berisik lah kalian pagi - pagi!

Mala:

Cie penganten baru? gimana perhelatan tadi malam?

Shanum:

Nyimak! penasaran nie?

Raras:

Apaan sih!

Mala:

Yakin deh gue, dia gagal mend*s*h tadi malam 🤣

Shanum:

Nasib.. nasib.. ngeluu kagak ya La?

Mala:

Cenat - cenut pastinya!😆

Raras:

Awas kalian ya! ngeledek lagi, LIVE GUE NANTI MALAM.. PUASSS...??

Mala:

Waaaaaagiiiiiillaaaaaseeeeeehhhh..?😱😱

Shanum:

Jangan percaya La sebelum ada bukti? yakin gue tadi pagi juga dia belom kramas!😜

Mala:

Yhaaaaaaaaaaaaa...? Penonton kecewa 🥴

Raras:

Air PAM kami mati!

Shanum:

Bisa kiamat seorang milyader PAM nya mati!

Mala:

Dalih itu mah? bilang aja LEMAH 🤣🤣

Shanum:

Percaya gue sih!😝

Raras:

Sebentar lagi akan ada yang namanya MANTAN SAHABAT.

Mala:

Diiihh.. bisanya ngancem! kagak asiik loe!

Shanum:

URIIIIPPP RASAH SPANENG...🤣🤣

( Hidup jangan tegang )

Raras:

BYE..

Mala:

Kemana woy?

Raras:

Menuju AAH.. AAH..!

Shanum:

Hokyaa... hokyaa...🤪

Mala:

Nggak sabar nunggu live streaming entar malem, siap kan tissu yang banyak Num!

Shanum:

Buat apa? takut ngiler gituh?

Mala:

No..! Takut nangis darah karena kecewa, dedeknya ternyata pingsan! haha.. kabuuurrrrr Num! 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

Shanum:

HAHAHAHAHA....🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

Raras:

Dasar teman tidak punya akhlak!🤬

Gue sih kagak ya Ras! sabar ya mbak Raras?

Babang Simon kesayangan othor kok🤣

Jangan lupa VOTE kalian dong?

1
Suriyahlasminah Sari
semangat sy ikut alur cerita nya thoor😁
Iska W: selamat membaca kak, semoga suka
total 1 replies
As Ngadah
bu mirna aku mendukung mu 😀😀😀
Ratna Ningsih
Mala oon ko bawa arka ga runding dulu sama Karlos
Lia Yulia
waaaaahhh Simon kalau sdh cemburu...
Ilham Pratama2011
Buruk
Aku Mira
asli ga pernah bosennn baca meski di ulang 2
MyDream: saya sudah membaca berulang2 ,top deh 👍🏻👍🏻👍🏻
total 2 replies
Umi Adja
sebener NYA cibay agak ambigu hahahahaha kek pernah dengar bahkan sering Di negri NT kkkkkkkk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Umi Adja
ya ampuuuunnnn simooooonnnnnnnnnnnnn
Anisah
kereenn
tria ulandari
siappp meramaikan othor
Mamah Lutvan
ni ngomong nya num num
my name
Luar biasa
💜 OT7 💜
dalem banget..
💜 OT7 💜
ya allah Thor aku bis baca novel sebelah nangis bombay di sini ngakak parah.... 😂😂.. cape hati🤣
💜 OT7 💜
wkwkwk
Nancy Bondan
Luar biasa
Anik Trisubekti
Alhamdulillah akhirnya berkarya lagi kak Iska apa kabar? kangen banget sama karya-karya nya
Iska W: sampai jumpa dibuku baru ya🙂
total 1 replies
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
otw onel
Mujiati Qu
otw kak🚴
Ririn Mutiarini
Wah ngakak plus puyeng jg aku kak Iska bikin cerita seru dan baru banget karakter cowok seperti ini ga ada di dunia terlalu polos babang Simon nya /Facepalm/ dan Raras jd istri bs kena stroke mendadak 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!