Reina, seorang gadis cantik yang sangat mencintai seorang abdi negara dari usia belia hingga sekarang usianya 22 tahun. Reina tetap setia pada cintanya, setia pada sang kekasih yang berhasil menjinakan hatinya.
Akankah kesetian serta cinta yang begitu besar Reina berikan akan terbalas, akan berakhir indah setelah perpisahan mereka selama tiga tahun itu.
Kau bagaikan Sang Elang dan Aku hanya seekor Puyuh
Kau terbang melanglang buana di atas langit sedangkan aku hanya bisa menatap mu dari bawah langit
Siap memiliki,maka harus siap kehilangan!
Kenapa begitu?
Karena begitu cara mainnya
SEBELUM MEMBACA CERITA INI YUK AKU SARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA "DUREN SAWIT" DULU YA
KLIK AJA PROFILKU OKE, INI BUKAN SEQUEL TAPI INI CERITA BARU REINA DAN ILHAM
SELAMAT MEMBACA....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama Dobrak Pintu
Tok..Tok..Tok..
"Rein, dibawah ada Ilham, ayo bangun Nak. Kamu belum makan kan?ayo makan dulu nanti kamu sakit,"
"Rein capek mah, Rein ngantuk suruh pulang aja!"
Mama Rika terlihat menghela nafasnya, anak gadisnya itu memang sangat keras kepala sekali, sama seperti Papanya dan Masnya Damar.
"Rein, gak baik loh kayak gituh. Kalau kalian ada masalah omongin baik baik, jangan saling diam.Kasian loh, Ilham datang kesini dengan muka lelahnya. Kamu gak kasihan lihat dia kecapean gituh mikirin kamu yang manja juga keras kepala,"
Hening...
Tidak ada sahutan dari dalam, membuat Mama Rika menghela nafasnya kembali.Putrinya ini memang benar benar teguh pada pendiriannya kalau tengah merajuk atau menginginkan sesuatu.
"Oke terserah kamu aja, nanti kalau Ilham digondol sama cewek lain kamu jangan nyesel,Ilham udah ganteng, tinggi,sabar,badannya beh,penyayang, gak mungkin kalo gak ada cewek yang mau sama dia kan?"
"Tapi dia gak mau nikah sama aku,Jadi buat apa aku nemuin dia lagi. Udah suruh pulang aja, Rein mau nonton drama."
"Rein, kamu jang....,"
Ucapan Mama Rika terhenti saat tiba tiba dia melihat Ilham sudah ada disampingnya, tubuhnya yang tinggi besar itu menjulang didepan pintu kamar Reina.
"Boleh saya yang jelasin sama Reina saja Mah?"
Mama Rika awalnya terkejut, namun kemudian wanita paruhbaya itu tersenyum dan menepuk nepuk lengan Ilham.
"Luluhkan sikepala batu itu, gadis itu memang suka batu kalo lagi kesel atau lagi badmood.Semangat, tapi inget jangan macem macem dulu ya kalian!"
Ilham menganggukan kepalanya pada calon Mama mertuanya itu.Mama Rika pergi meninggalkan Ilham yang masih terdiam didepan pintu kamar yang bertuliskan 'Si Puyuh Cantik'lengkap dengan gambar burung imut plus telornya.
Tok..Tok..Tok..
"Udah suruh pulang aja Mah, Reina lagi gak mau ketemu sama dia!"
Belum sempat Ilham membuka suaranya, suara keras Reina sudah terdengar olehnya. Suaranya seakan bergetar, seolah tengah menahan tangis.
"Rein,ini Kak Ilham.Kita bisa bicara sebentar?"
Buugghh...
Ilham menarik nafasnya saat mendengar sesuatu yang dilempar kearah pintu, Ilham bisa menyimpulkan kalo benda itu benda keras.
"Rein,kita bicara dulu seben...,"
"Udahlah Kakak pulang aja sana, ngapain masih disini. Udah biarin aku sendiri, dari dulu kan emang aku udah sendiri. Udah pulang sana, kita gak usah ketemu lagi!"
Ilham mengusap kasar wajahnya, dia tidak menduga kalau akan begini akhir ucapan jahilnya itu.
"Rein Kakak cuma bercanda, oke i'am sorry. Kakak tadi cuma mau ngerjahilin kamu aja,kata kamu kakak itu kaku jadi Kakak mau lebih hidup aja saat bicara sama kamu,"
"Becanda Kakak gak lucu, udahlah aku udah nyerah, udah capek nunggu, mendingan aku nyari Elang lain aja yang mau nikahin aku, Elang item yang ini gak mau nikahin aku,"
"Rein!"
Ilham semakin dibuat frustasi oleh ucapan Reina, gadis itu memang benar benar keras kepala binti kepala batu sekali.
"Udahlah Kakak pulang aja, aku mau nyuruh Papa buat ngehubungin Mas Aditya aja buat nikahin aku. Aku mau nerima pinangannya yang aku tolak setaun yang lalu, biarlah gak jadi sama pak Gegana jug,jadi sama pengacara muda juga no problemo!"
Ilham sudah benar benar ingin mendobrak pintu itu, "Rein,buka pintunya, atau Kakak dobrak!"
"Gak denger,"
"Satu,"
"Pulang sana,"
"Dua,"
"Pulanglah Kak,"
"Tiga,"
"Jangan beran....,"
Braakkk....
JANGAN LUPA BUAT LIKE VOTE DAN KOMEN GUYSSS