NovelToon NovelToon
Pembalasan Senyap Sang Istri Sah

Pembalasan Senyap Sang Istri Sah

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Cerai / Penyesalan Suami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Balas Dendam
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nadhira ohyver

Selama ini Tania hidup dalam peran yang ia ciptakan sendiri: istri yang sempurna, pendamping yang setia, dan wanita yang selalu ada di belakang suaminya. Ia rela menepi dari sorot lampu demi kesuksesan Dika, mengubur mimpinya menjadi seorang desainer perhiasan terkenal, memilih hidup sederhana menemaninya dari nol hingga mencapai puncak kesuksesan.
Namun, kesuksesan Dika merenggut kesetiaannya. Dika memilih wanita lain dan menganggap Tania sebagai "relik" masa lalu. Dunia yang dibangun bersama selama lima tahun hancur dalam sekejap.
Dika meremehkan Tania, ia pikir Tania hanya tahu cara mencintai. Ia lupa bahwa wanita yang mampu membangun seorang pria dari nol, juga mampu membangun kembali dirinya sendiri menjadi lebih tangguh—dan lebih berbahaya.
Tania tidak menangis. Ia tidak marah. Sebaliknya, ia merencanakan pembalasan.

Ikuti kisah Tania yang kembali ke dunia lamanya, menggunakan kecerdasan dan bakat yang selama ini tersembunyi, untuk melancarkan "Balas Dendam yang Dingin."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Begitu masuk ke kamar dan mengunci pintu, ekspresi sedih Tania menghilang seketika, digantikan oleh tatapan sedingin es. Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi Luna.

"Lun, umpan sudah ditelan bulat-bulat. Mereka pikir mereka akan menguasai hartaku," bisik Tania. "Aset apartemen sudah aman atas namamu, kan? Dan pastikan semua bukti transfer donasi ke panti asuhan sudah dicetak dan dilegalisir. Aku ingin besok saat mereka memeriksa rekeningku, mereka hanya akan menemukan angka nol yang menyakitkan."

"Sudah beres semua, Tan," jawab Luna di seberang telepon dengan nada bersemangat. "Apartemen mewahmu aman, dan panti asuhan sudah menerima donasi terakhirmu sore tadi. Rekening gajimu sekarang benar-benar bersih. Mereka tidak akan mendapatkan satu rupiah pun!"

Di kamar tamu, Dika dan Farah merayakan "kemenangan" mereka. Dika sudah membayangkan dirinya mengendarai Maybach hitam itu ke kantornya untuk memamerkan kesuksesan barunya.

"Mas, bayangkan... mobil Maybach, dan gaji besar Tania selama ini. Kita bakal kaya mendadak, Mas!" seru Farah kegirangan.

"Itu semua berkat kamu, Sayang," balas Dika sambil mengecup kening Farah. "Besok, setelah Tania pergi, kita akan cek semua asetnya. Aku akan pastikan dia tidak menyisakan satu sen pun untuk dirinya sendiri."

...----------------...

Pagi itu, Tania turun dari tangga hanya dengan satu koper kecil. Tidak ada perhiasan mewah di tubuhnya, tidak ada aura boss lady yang ia tunjukkan di kantor. Ia berakting seolah-olah seluruh energinya telah habis dikuras oleh pengkhianatan Dika.

Ibu Dika berdiri di sudut ruangan, memandang menantunya dengan tatapan sedih yang sangat meyakinkan, membantu sandiwara Tania.

"Tania... kamu benar-benar akan pergi?" tanya Ibu Dika lirih.

Tania hanya mengangguk pelan, lalu menoleh ke arah Dika dan Farah yang sudah berdiri tegak di depan pintu, seolah-olah mereka adalah pemilik baru rumah itu yang sedang mengusir tamu tak diundang.

"Ini surat cerainya, Mas. Sudah aku tanda tangani," Tania menyerahkan map cokelat dengan tangan yang sedikit gemetar (akting). "Semua yang kamu minta... sudah aku tinggalkan. Aku keluar dari sini hanya dengan pakaianku."

Dika merampas map itu dengan kasar. "Bagus. Kamu sadar diri juga akhirnya. Kamu memang tidak pantas membawa apa pun dari rumah ini setelah apa yang kamu lakukan dengan bosmu itu!"

Farah melangkah maju, merangkul lengan Dika dengan sangat posesif, gestur yang menunjukkan bahwa dialah pemenangnya sekarang. "Kasihan ya, Kak. Keluar dari rumah mewah ini cuma bawa satu koper. Itulah akibatnya kalau mencoba bermain-main di belakang Mas Dika."

Tania tidak membalas. Ia melangkah keluar gerbang, di mana Yusuf—sopir kiriman Rei—sudah menunggu dengan mobil lain. Dika menatap mobil Maybach itu dengan mata rakus.

"Sampaikan pada perusahaanmu, mobil ini tetap di sini sampai tim hukumku memproses harta gono-gini!" teriak Dika saat Tania masuk ke mobil. Tania hanya diam, membiarkan Yusuf menjalankan mobil, meninggalkan keributan tersebut.

Begitu Tania hilang dari pandangan, Dika langsung menarik Farah menuju mobilnya. "Ayo, Far! Kita ke bank sekarang. Kita kuras semua rekeningnya sebelum dia sempat melakukan apa pun!"

Mereka sampai di bank dengan wajah penuh kemenangan. Dika, yang masih memiliki akses karena status suami, meminta petugas bank untuk mencetak saldo dan mutasi rekening Tania selama beberapa bulan terakhir.

"Tunjukkan saldo terakhir istri saya," perintah Dika dengan angkuh.

Petugas bank menatap layar komputer, lalu menatap Dika dengan ragu. "Maaf, Pak Dika. Saldo di rekening Ibu Tania hanya tersisa sepuluh ribu rupiah."

Dika terbelalak. "Apa?! Sepuluh ribu? Kamu jangan bercanda! Dia baru saja dapat bonus besar dan gaji tinggi!"

"Mohon maaf, Pak. Berdasarkan mutasi kemarin sore, seluruh dana dalam jumlah besar telah ditransfer sebagai donasi ke Yayasan Panti Asuhan Kasih. Ini bukti transaksinya," petugas itu menyerahkan selembar kertas.

Dika merampas kertas itu. Matanya memerah saat melihat angka nol berderet di mutasi tersebut. "Donasi?! Dia menyumbangkan semua uangnya ke panti asuhan?!"

Farah merebut kertas itu, wajahnya pucat pasi. "Mas... ini nggak mungkin! Dia sengaja, Mas! Dia sengaja mengosongkan rekeningnya supaya kita nggak dapat apa-apa!"

"Kurang ajar!" Dika menggebrak meja teller hingga orang-orang menoleh. "Dia lebih milih kasih uang itu ke anak yatim daripada ke suaminya sendiri!"

Dika terduduk lemas di kursi bank. Harapannya untuk menjadi kaya mendadak dari hasil kerja keras Tania lenyap seketika. Ia berpikir Tania sekarang benar-benar miskin dan menderita di luar sana, tanpa tahu bahwa di saat yang sama, Tania sedang melangkah masuk ke sebuah apartemen mewah yang aman atas nama Luna.

Kepala Dika semakin pusing saat ponselnya berbunyi. Itu adalah panggilan dari tim hukum PT Hartadinata.

"Halo, Pak Dika? Kami dari tim hukum perusahaan. Kami mendapatkan laporan bahwa aset kendaraan Maybach milik perusahaan masih berada di kediaman Anda. Kami memberikan waktu dua jam untuk mengembalikannya, atau kami akan melaporkan ini sebagai tindakan penggelapan aset perusahaan."

Dika membanting ponselnya ke lantai bank. Ia baru menyadari, ia tidak mendapatkan harta, tidak mendapatkan mobil, dan ia baru saja mengusir satu-satunya sumber penghasilan terbesar di hidupnya.

............

Sinar matahari sore menyentuh gedung-gedung tinggi Jakarta, terlihat jelas dari balkon lantai 25 sebuah apartemen mewah bergaya minimalis modern. Suasananya sangat tenang, jauh dari kebisingan dan aroma pengkhianatan di rumah Dika.

Tania duduk di kursi santai, menyesap kopi latte hangatnya dengan perlahan. Ia tidak lagi memakai setelan kerja yang kaku, melainkan hanya jubah tidur sutra yang elegan. Wajahnya terlihat sangat rileks, seolah beban seberat gunung baru saja terangkat dari pundaknya.

Luna datang dari arah dapur membawa piring berisi croissant hangat. Ia meletakkannya di meja kecil di samping Tania sambil tertawa kecil.

"Gimana rasanya jadi gelandangan paling kaya di Jakarta, Tan?" goda Luna sambil duduk di kursi sebelah.

Tania tersenyum tipis, sebuah senyum tulus yang sudah lama tidak muncul di wajahnya. "Rasanya... sangat ringan, Lun. Melihat wajah panik Mas Dika saat aku tanda tangan surat cerai tadi, itu jauh lebih manis daripada kopi ini."

"Aku baru dapet kabar dari kenalanku di bank," Luna membungkuk ke depan dengan wajah antusias. "Dika bener-bener dateng ke sana sama Farah. Katanya mereka ngamuk-ngamuk pas tahu saldo rekening kamu cuma sisa sepuluh ribu perak. Petugas banknya sampe bingung!"

Tania tertawa kecil, tawa yang lepas dan merdu. "Biarkan saja. Mereka pikir aku bodoh. Mereka lupa kalau selama ini aku yang mengelola keuangan rumah tangga, jadi aku tahu persis celah untuk mengamankan apa yang menjadi hakku."

"Dan apartemen ini..." Luna mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang mewah itu. "Dika nggak akan pernah tahu kalau ini punya kamu. Secara hukum, ini milikku. Kamu aman di sini, Tan."

.......

Kontras dengan ketenangan Tania, suasana di rumah Dika justru kacau balau. Dika duduk di sofa ruang tamu dengan kepala tertunduk, memegang kepalanya yang berdenyut sakit. Di depannya, Farah mondar-mandir dengan wajah cemas, terus-menerus melihat ke arah gerbang.

"Mas, gimana ini? Orang dari kantor Hartadinata tadi beneran dateng ambil mobil Maybach itu! Tetangga semua ngelihatin, Mas! Malu banget!" keluh Farah dengan suara melengking.

"Diem, Far! Aku lagi pusing!" bentak Dika. "Aku pikir dengan dapet bukti dia selingkuh, aku bisa kuasai hartanya. Tapi dia licik banget! Dia sumbangin semua gajinya ke panti asuhan? Siapa yang waras ngelakuin itu?!"

"Dia sengaja mau bikin kita miskin, Mas! Dia tahu kita nungguin uang itu!" Farah menghentakkan kakinya.

Tiba-tiba Ibu Dika lewat di depan mereka sambil membawa teh, ia berhenti sejenak dan menatap mereka berdua dengan pandangan dingin.

"Makanya, kalau mau merampok, cari orang yang lebih bodoh dari kamu, Dika," sindir Ibu Dika tanpa berhenti melangkah. "Sekarang kalian punya surat cerai, tapi nggak punya uang. Nikmatilah hidup barumu dengan 'kerikil' pilihanmu itu."

Bersambung...

1
Sunaryati
Kau hanya akan menggali kuburmu sendiri- Farah
Sunaryati
Ini yang emak tunggu
Sunaryati
Puas
Ma Em
Farah kamu tdk akan bisa melawan kecerdikan Tania , Tania bkn tandinganmu Tania bertindak dgn otak yg cerdik tapi Farah bertindak dgn nafsu bkn Tania yg akan hancur tapi Farah yg akan hancur
Sunaryati
Kutunggu kehancuran Dika dan istri barunya, serta kehilangan rumah yang ditempati sekarang
Batara Kresno
makasih thor udah up 2 bab,nah kan bosoh sh jadi jatuh kan
Batara Kresno: siap ditunggu upnya
total 2 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Sunaryati
Lanjut Thoor, emak ingin Dika dan Farah terusir dari rumah yang ditnggali sekarang.
Sunaryati
Bersoraklah kalian jika tidak malu jingkrak- jingkrak sekalian, dan selanjutnya kalian akan nangis, karena kebalikannya. Semua milik Dika jadi milik Tania karena Tania telah banyak mengumpulkan bukti perselingkuhan kalian lebih dulu, bahkan pengakuan Dika tentang selingkuh dirinya juga direksm oleh Tania, jadi kalian tidak bisa menyangkal. Sedangkan Tania dan Rey bisa menyangkal bahkan bisa membalikkan keadaan dengan tuduhan menfitnah
murni l.toruan
aduh kok aku yang jantungan ya...penasaran banget lanjutkan saja hai para pendosa
Batara Kresno
keren thor lanjut ditunggu upnya ya makasih
Batara Kresno
🤣🤣🤣🤣🤣mampus kan miskin miskin lho bodoh
yuni ati
Menarik/Good/
Eve_Lyn: terimakasih...
total 1 replies
yulian orthe
baru baca.. penasaran apa yg bakalan tania lakukan
Eve_Lyn: ayoo baca kak heheheh
total 1 replies
Batara Kresno
dikira tania bodoh justru kalian yg masuk jebakan 🤣🤣🤣🤣 kasihan dech lho nanti gigit jari mampus
Eve_Lyn: hahaha...
total 1 replies
murni l.toruan
Baru baca saja aku emosi jiwa, Luna temani Tania ya...buat Dika pecundang menyesal
Eve_Lyn: hehehe...terimakasih kak...jangan bosen baca yaa
total 1 replies
Sunaryati
Baru mampir langsung tertarik, ini yang emak suka istri terkhianati membalas dengan elegan membuat pengkhianat kerdil dan satunya kebakaran jenggot. Emak mau kasih 5⭐ jika Tania sudah lepas dari Dika, dan Farah terbongkar keburukannya
Eve_Lyn: terimakasih Mak... hehehehe
total 1 replies
Ma Em
Tania emang yg terhebat semangat Tania maju terus buat Dika dan gundiknya menyesal 💪💪💪
partini
good story 👍👍👍👍👍
Eve_Lyn: terimakasih kakak
total 1 replies
partini
👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!