NovelToon NovelToon
Rise Of The Rejected

Rise Of The Rejected

Status: sedang berlangsung
Genre:Akademi Sihir / Epik Petualangan / Fantasi / Balas Dendam
Popularitas:862
Nilai: 5
Nama Author: Siti Nuraida

Ardan Kael tumbuh di Akademi Aetherion — sekolah elit bagi para pengguna kekuatan elemental.
Tapi di usia 16 tahun, hasil ujiannya menunjukkan “nol energi.” Ia dicap Reject, dibuang dari akademi, dan diusir dari keluarganya sendiri.

Namun, pada malam ia hendak bunuh diri di tebing Aetherion, ia mendengar suara aneh dari bayangannya sendiri:

“Kau gagal bukan karena lemah... tapi karena kekuatanmu terlalu kuat untuk dunia ini.”

Suara itu membangkitkan sesuatu yang telah lama tersegel dalam dirinya — Void Energy, kekuatan kegelapan yang bisa menelan seluruh elemen.

Dari situ, Ardan bersumpah untuk kembali ke akademi, bukan sebagai murid...
Tapi sebagai mimpi buruk bagi semua orang yang pernah merendahkannya.

“Kalian menyebutku gagal? Baiklah. Aku akan menunjukkan arti kegagalan yang sebenarnya.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nuraida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 – Murid Baru dari Timur

Pasar Valenforge di malam hari adalah antitesis dari kemegahan Akademi Aetherion. Di sini, cahaya kristal diredam, digantikan oleh lentera-lentera berhiaskan rune yang memancarkan warna-warni liar. Udara dipenuhi aroma masakan pinggir jalan, ramuan aneh, dan desas-desus. Ini adalah tempat di mana sihir dan kejahatan bertemu; tempat di mana rahasia diperdagangkan secepat koin kristal.

Ardan, masih mengenakan jubah pekerja kusam, berjalan di antara kerumunan. Buku tebal Elandra Morwyn, The Lost Chronicles of The Great Divide, tersembunyi dengan aman di bawah lantai gubuknya. Ia sedang dalam misi sederhana: mencari alat yang aman untuk berlatih, sekaligus mencari informasi baru tentang pergerakan Dewan Elemen.

Saat ia melewati stan yang menjual jimat perlindungan ilegal, sebuah suara yang sangat ceria dan nyaring menusuk kebisingan pasar.

"Hei, Pak Kuli! Mau jimat cinta? Dijamin ampuh membuat Grandmaster Solan jatuh cinta padamu, lho!"

Ardan mengabaikannya. Ia tahu ia dicari, jadi interaksi sekecil apa pun harus dihindari.

"Oh, ayolah. Atau... mau jimat pelenyap bayangan? Kau tampak butuh itu. Bayanganmu terlalu lengket."

Ardan berhenti. Ia berbalik perlahan, menatap gadis yang memanggilnya.

Gadis itu, yang tampaknya berusia sekitar lima belas tahun, memiliki rambut ungu neon yang dikepang erat dan mata yang sangat cerdas, hampir seperti mata rubah. Dia tidak mengenakan jubah Aetherion, tetapi pakaiannya terbuat dari sutra tipis yang tampak mahal. Yang paling mencolok adalah, dia sama sekali tidak tampak takut, meskipun jelas Ardan membawa aura dingin yang berbeda.

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan," kata Ardan, suaranya dijaga serendah mungkin.

Gadis itu tertawa, suara yang terdengar seperti lonceng perak. "Tentu saja kau tahu. Ardan Kael, Reject yang menolak untuk dibuang. Kekuatanmu berbau seperti gerhana bulan basi, Tuan Void. Aku bisa menciumnya dari jarak dua blok."

Ardan merasakan Void Energy di tangannya berdenyut. Ancaman? Ia harus segera melenyapkannya.

"Siapa kau?" desis Ardan, mata ungunya (yang kini ia kendalikan agar tidak terlalu terang) menatap tajam.

"Serena Thorne. Murid pindahan. Atau begitulah yang akan kukatakan kepada Dewan Elemen besok pagi," jawabnya santai, bahkan mengedipkan sebelah mata. "Tapi bagimu, panggil saja aku sekutu potensial."

"Sekutu? Kau tahu siapa aku. Kenapa kau tidak melaporkanku ke Rion Valcrest?"

"Melaporkanmu? Itu membosankan! Dan tidak menguntungkan," Serena bersandar di stan jimat. "Dengar, Ardan. Aku bukan dari klan manapun yang terikat pada Solan. Aku dari Timur Jauh. Di sana, politik kekuatan tidak serapi di sini. Kami melihat Aetherion sebagai sebuah kasino—tempat untuk mendapatkan kekuatan dan informasi."

Serena mendekat, berbicara dengan suara yang lebih rendah. "Aku tahu tentangmu. Aku tahu kau Nol. Aku tahu kau Void. Dan aku tahu kau akan mencoba membakar sistem ini sampai ke akarnya."

"Kau gila," kata Ardan.

"Aku licik. Ada perbedaan tipis, tapi krusial," Serena tersenyum, senyum yang menunjukkan betapa ia menikmati permainan berbahaya ini. "Aku bukan di sini untuk melawanmu. Aku di sini untuk menawarkan kesepakatan. Aku adalah spesialis Illusioncraft. Aku bisa memanipulasi persepsi dan realitas ringan. Aku bisa menciptakan bayangan yang bergerak, suara yang palsu, dan menyembunyikan identitasmu dari rune sihir."

"Dan apa yang kau inginkan sebagai imbalan?"

"Akses," jawab Serena, tatapannya menjadi serius. "Akses ke kehancuran. Aku bekerja untuk organisasi yang disebut The Eclipse Order. Kami bukan penyembah Void, tapi kami menentang tatanan Dewan Elemen. Kami percaya bahwa Solan menyembunyikan kebenaran tentang sejarah dunia magis, dan cara terbaik untuk mengungkapnya adalah dengan menyebabkan kekacauan terkontrol."

Serena melipat tangannya. "The Eclipse Order ingin kau menjadi 'pemicu' mereka. Kau adalah ancaman yang sempurna. Kau adalah Void, kau punya dendam pribadi, dan kau akan memaksa Solan untuk bergerak. Dan ketika dia bergerak, dia pasti akan membuat kesalahan."

Ardan terdiam. Elandra ingin ia mengendalikan Void untuk menjadi Arsitek Abadi. Serena ingin ia menjadi Pemakan Agung, sang Pemusnah.

“Ambil tawarannya, Ardan. Gunakan gadis ini. Dia adalah akses ke politik gelap yang Elandra tidak bisa berikan. Jangan khawatir tentang kendali. Aku akan melindungimu dari konsumsi total The Whisper,” desis The Whisper dalam benaknya, suaranya terdengar sangat persuasif.

Ardan menghela napas. Dia tidak bisa melakukan ini sendirian. Dan Serena, meskipun licik, menawarkan keterampilan yang sangat ia butuhkan untuk menyusup ke Valenforge.

"Illusioncraft," kata Ardan. "Apakah kau bisa membuatku terlihat berbeda? Benar-benar berbeda?"

"Tentu," Serena menyeringai, mengeluarkan jubah perak tua dari tasnya. "Pakai ini. Ini adalah jubah duel dari Timur. Itu akan membantuku menopang ilusiku. Aku akan membuatmu terlihat seperti petarung dari klan bayangan. Aku akan memberimu persona yang sama sekali baru."

"Apa namanya?"

"Penyihir Bayangan. The Shade."

Ardan mengambil jubah itu. Rasanya dingin dan ringan. Ia mengenakannya di balik jubah kuli panggulnya.

"Baik," kata Ardan, menatap Serena dengan serius. "Aku setuju. Aku akan bekerja dengan The Eclipse Order. Tapi satu hal: Aku tidak membunuh orang yang tidak bersalah. Aku hanya ingin mereka yang bertanggung jawab membayar."

"Tentu saja," Serena mengangguk, matanya bersinar.

"The Eclipse Order tidak haus darah. Kami hanya haus kebenaran. Dan kehancuran sistem lama adalah efek samping yang sangat menyenangkan."

"Jadi, apa tugas pertamaku?"

Serena menunjuk ke sebuah lorong yang diselimuti bayangan di kejauhan. "Malam ini, di ujung lorong itu, adalah Bayang Arena. Tempat duel ilegal untuk para elit Aetherion yang mencari sensasi dan uang. Rion Valcrest ada di sana. Dia mencari 'energi gelap' yang mengganggu kota. Dia ingin jadi pahlawan."

"Kau ingin aku melawannya?"

"Ya. Tapi bukan untuk membunuhnya. Aku ingin kau memberinya 'ketakutan yang sehat'. Aku ingin kau menendang Rion dari puncak menara kesombongannya. Jika Rion dikalahkan di depan publik Valenforge oleh seorang Penyihir Bayangan misterius, alarm di Aetherion akan berdering. Solan akan panik. Dan Solan yang panik adalah Solan yang ceroboh."

"Dan Illusiku?"

"Akan sempurna. Tidak ada yang akan tahu bahwa The Shade adalah Reject Ardan Kael. Itu adalah hadiah dariku. Anggap saja sebagai biaya perkenalan."

Ardan memandangi lorong gelap yang menuju ke Bayang Arena. Ia merasakan Void Energy di dalam dirinya berdenyut dengan gembira. Ini adalah kesempatan untuk melampiaskan kebenciannya pada Rion, target pertamanya, tanpa mengungkapkan identitasnya. Ini adalah pembalasan yang cerdas.

"Baiklah, Serena Thorne," kata Ardan, suara The Whisper kini terasa lebih nyaman di telinganya. "Mari kita tunjukkan pada Valenforge, apa yang terjadi ketika seorang Reject mengambil takdirnya sendiri."

Serena tersenyum liar. "Sempurna. Dunia ini membosankan tanpamu, Ardan."

Saat Ardan melangkah menuju Bayang Arena, Serena mengaktifkan Illusioncraft-nya. Cahaya di sekitar Ardan sedikit bergetar, dan jubah kuli panggulnya seolah terserap, digantikan oleh jubah duel perak, tudungnya menjadi lebih gelap dan wajahnya samar di bawah bayangan. Ia bukan lagi Ardan Kael yang lemah.

Ia adalah The Shade.

1
azizan zizan
nah ini Nih sering kali kebanyakkan para pemula ingin membuat novel melakukan kesalahan yang boleh mencacatkan sesebuah karya perkataan2 di bab yang lepas di ulang kembali di bab baru.. jika para pemerhati yang menyinak tahu apa yang mereka cakap... novel sampah.. maaf Thor komentar aku ini kasar... kau perlu perhatiin yang itu.. jangan terlalu abal2 membuat sesebuah novel.. jika ingin orang menghargai sebuah karya yang kita buat kita perlu menghargai para pembaca juga itu baru adil...
azizan zizan
ku mampir Thor di novel mu... semoga mc meluluhlantahkan kekaisarannya sama rata dengan tanah usah pedulikan bai atau jahat di pukul rata...🤭🤭🤭🤭
maulida
mampir bentar biar GK lupa baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!