NovelToon NovelToon
ELEORA (Elio Aurora)

ELEORA (Elio Aurora)

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"ya ampun lucu banget sih kamu, buat aku aja ya mi arkana nya",

" heh, kamu kira boneka bisa kasih ke kamu",

" lucu banget mi, gemes gembul Banget lagi pipinya, Jerico mah kalah ganteng",

" heh, gue lebih ganteng ya dari arka, Lo lihat aja entar gedenya pasti lebih ganteng gue", ucap Jerico tak terima,

" helle, arka gede Lo Udah kakek kakek jer", ucap Aurora yang membuat Mimi citra tertawa,

"ya gak kakek kakek juga Ra, ya tuhan ini anak, jarak antara aku dan arka aja cuma 16 tahun Ra, bukan 30 tahun", kesal Jerico, e zenak saja dia dibanding dibandingkan dengan Arkana yang masih bayi itu,

"ya tetap aja, lo tetap tua dan jelek",

" sudah sudah, kalian ini malah jadi ribut, Arkana sampai takut melihatnya", lerai Mimi citra yang sebenarnya ingin sekali tertawa ngakak tapi dia tahan, bisa bisa Jerico semakin ngambek.

meskipun di luar dia kelihatan garang, cuek, irit bicara, tapi kalau di keluarganya dia sama saja dengan anak anak lain, kadang manja, kadang merajuk, kadang juga suka isengin Arkana sang adik yabg usianya masih 16 bulan itu.

"Mimi titip arka sebentar ya Ra, jer, Mimi mau ke kamar mandi sebentar", ucap Mimi citra,

"iya mi", jawab aurora,

Di ruang tengah itu kini menyisakan Aurora, Jerico dan si kecil arkana yang anteng di pangkuan Aurora.

"tumben si El gak ngintilin Lo Ra?", tanya jerico,

" emang Elio anak ayam terus gue ini induknya gitu sampe dia ngintilin gue kemana mana", dengus Aurora sebal juga,

" ya kan biasanya gitu Ra, dia gak mau ngelewatin momen sedetik pun tanpa Lo", kata Jerico lagi,

" lebay Lo, selama gak ada gue juga dia terbiasa sama kalian", ujar Aurora,

" ya itu kan sebelum ada Lo Ra, setelah ada Lo dunia Elio hanya terfokus sama Lo seorang", kata Jerico menaik turunkan alisnya,

"gak ada ya jer, Duni Elio ya dunia Elio, tanpa gue dunai Elio juga tetap berputar kayak biasa, kenapa Sih kalian selalu saja ngomong kayak gitu, padahal dulu kan pas kecil dia selalu marah marah kalau gue main sama kalian, apalagi sama Virzha, gue kira dia gak suka sama gue karena merebut perhatian kalian",

Ucapan Aurora membuat Jerico bingung,

"Lo gak paham atau gimana sih Ra?",

"hah, maksudnya?",

keduanya jadi sama sama bingung sendiri,

"Elio justru kesal sama kami karena merebut perhatian Lo Ra, dia Udah posesif sejak kecil, dia gak mau Lo dekat sama yang lain", jelas Elio,

"kok gitu?", tanya Aurora tak paham,

"bagi Elio Lo itu miliknya Ra, sejak dulu sampai kapanpun akan sama, aurora hanya milik Elio, makanya pas Lo pergi gitu aja dunia Elio hancur Ra, berubah 360°, bahkan diwajahnya sudah tidak pernah lagi ada senyuman",

" separah itu?",

" hemmm, orang tuanya saja Sampai bingung",

" apa selama ini dia tidak pernah dekat sama cewek manapun?",

" dekat, jangankan dekat, ada cewek mendekat radius 5 meter aja dia udah melengos, banyak banget anak kolega om Rajendra yang ingin menarik perhatian Elio tapi nihil Ra, noleh aja enggak",

" jangan jangan Elio belok kali jer",

"huwahahah, ya ampun Ra, pikiran Lo ya, kalaupun Elio belok, juga sama siapa, yang selalu sama dia juga cuma kami", Jerico jadi ngakak mendengar ucapan Aurora yang tak masuk akal,

"ya siapa tahu kan sama salah satu diantara kalian?", omongan aurora semakin melantur saja membuat Jerico semakin tertawa, hingga Arkana yang ada dipangkuan Aurora ikut tertawa,

"arka aja Sampai ikut ketawa dengar ucapan Lo Ra, ada ada aja Lo", kata Jerico,

" kalian ini kompak sekali tertawa", kata Aurora menggelitik perut Arkana hingga bayi itu sekamin tertawa,

"wah wah wah, bahagia sekali kalian sampai tertawa kayak gitu, sini sayang kak Ara pasti capek", kata Mimi citra yang baru saja kembali dari kamar mandi seraya mengambil Arkana dari pangkuan Aurora,

"mereka nih mi, kompak banget menertawakan Ara", adu aurora,

" kalian lanjut ngobrolnya, Mimi mau kasih nen dulu ke arka, dia haus dan ngantuk kayaknya", kata Mimi citra,

" iya mi", jawab Aurora dan Jerico bersamaan.

" kita ketaman yuk, ngobrol disana", ajak Jerico dan Aurora pun mengikuti langkah Jerico.

"taman ini masih sama ya jer, gak ada yang berubah, dulu kita selalu lari larian di taman ini", kata Aurora, menyapa kagum taman yang dengan bunga bunga cantik milik Mimi citra,

"Mimi gak suka taman bunganya di rubah Ra", jawab Jerico.

" jer, menurut Lo gimana kalau gue cari kerjaan sampingan?", pertanyaan Aurora membuat Jerico mengernyitkan kedua alisnya,

"kasih gue alasan kenapa Lo cari kerjaan sampingan?", tanya jerico, Aurora menghembuskan nafas kasar,

"gue makin dewasa jer, gak mungkin kan Sampai nanti gue sama ibu tinggal dirumah dirgantara, kita semua bakal menjalani kehidupan masing masing jer", kata Aurora,

" lantas, setelah Lo kerja, hasilnya buat apa?", Jerico semakin penasaran,

" gue mau ngumpulin uang jer, gue mau beli rumah sendiri sama ibu, terus gue juga ingin bisa punya usaha sendiri untuk kelanjutan hidup kita", jawab Aurora,

" tapi gue yakin Elio gak akan setuju Ra, Elio mencintai Lo, dia gak akan melepaskan Lo kembali Ra, dia gak akan membiarkan Lo jauh dari hidup dia lagi", ucapan Jerico membuat Aurora tersenyum,

"kita beda jer, jauh berbeda, gue gak mau bermimpi terlalu tinggi",

" maksud Lo?", Jerico benar benar tidak mengerti arah pembicaraan aurora,

"dari sisi manapun gue gak pantes buat dia jer, keluarga gue berantakan, ibu gue bahkan hanya pembantu dirumahnya, ya meskipun mommy Wilona dan Daddy Rajendra gak pernah menganggap seperti itu, tapi tetap saja jer, gue sama ibu gak punya apa apa, sedangkan keluarga mereka memiliki segalanya, Elio pasti akan mendapatkan pasangan yang setara dengan dirinya, dan itu bukan gue", jelas Aurora,

Jerico terdiam, ternyata Aurora memikirkan hal itu, dia juga mengerti keadaan Aurora tapi dia yakin Elio tidak akan mempermasalahkan hal itu, Aurora bisa kembali saja dia sangat bahagia,

"tapi Elio gak akan peduli soal itu Ra, dia cinta sama Lo, dia gak akan lepasin Lo gitu aja", kata Jerico,

" oke kalau menurut Lo gitu, tapi untuk saat ini, gue gak bisa tinggal terus terusan sama keluarga Elio kan jer, kita gak ada ikatan keluarga, apalagi adik mommy Wilona juga ada yang gak suka sama ibu, selalu saja menjelek jelekan ibu", ucap Aurora,

" tuh orang kesini lagi?", tanya jerico kaget,

" enggak sih jer, kan sejak kita kecil emang kayak gitu, gue tanya ibu juga katanya selama ini masih kayak gitu", jawab Aurora,

"emang Lo udah punya pemikiran mau kerja apa, Lo aja masih sekolah",

" kerjaan part time kan banyak jer, buat pelajar dan mahasiswa gitu, di kafe, resto atau apapun yang penting bisa dapat uang",

" gue hanya bisa mendukung Apapun yang menjadi keputusan Lo Ra, gue paham banget apa yang ada dalam pikiran Lo, nanti gue bantu Lo cari kerjaan yang sesuai keinginan Lo, tapi Lo harus janji ra, kalau ada apapun Lo harus bilang sama kita Ra, Lo punya kita Ra", kata Jerico,

" siap bos", ucap Aurora membuat garakan hormat seraya tertawa membuat Jerico imut terkekeh.

"ya ampun Ra,,,, disini Lo ternyata", ucap Delano yang tiba tiba saja sudah masuk kedalam taman diikuti Elio, Azka dan juga Virzha, jangan lupakan raut panik mereka,

"ya emang gue dari tadi disini main sama Arkana", jawab Aurora,

" ya tuhan, kita sampai keliling nyariin Lo", sahut Virzha, Jerico terkekeh dia sudah mengerti, pasti semua ulah Elio,

"kata Elio Lo ilang, hp Lo dirumah jadi gak bisa dihubungi", kata Azka, membaut aurora melongo,

grep....

Elio langsung saja memeluk aurora yang masih melongo tak paham, dia buka anak kecil yang bisa ilang begitu saja, ada ada saja si Elio ini,

"kalua kemana mana bilang bunny, jangan bikin aku hawatir", ucap Elio, semua hanya bisa geleng geleng kepala,

"ya ampun io, gue bukan anak kecil yang bisa ilang", kata Aurora tak paham dengan jalan pikiran Elio

"mana ibu Shofia lagi pergi sama mommy Wilona jdi gak ada yang bisa ditanyain, para pembantu juga gak ada yang tahu, hampir saja nih komplek di gulingkan sama Elio Ra", kata Delano,

"lha kenapa kalian gak telpon gue atau langsung kesini sih?", tanya jerico tak habis pikir,

" kata El, tadi Lo keluar jadi pasti gak dirumah", jawab Virzha, tidurnya sampai terganggu hanya karena Elio yang heboh,

"tadi gue cuma beliin susu formulanya arka, abis itu Langsug balik", jawab Jerico,

" kamu tuh ya io, bikin orang orang panik tahu", ucap Aurora, Elio masih Tidak mau melepaskan pelukannya,

"aku takut kamu ninggalin aku lagi bunny, aku takut kamu tiba tiba menghilang lagi aku takut kamu pergi lagi", ucap Elio, Aurora tertegun mendengar ucapan elio,

sebesar itu kah perasaan Elio padanya???

lantas dia harus apa???

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!