Raihana ayu,ibu muda berusia 25 tahun ini harus menerima kenyataan pahit.luka sayatan bekas oprasi caesarnya belum juga kering tapi harus menerima kenyataan pahit suami yg menikahinya 14 bulan lalu menjatuhkan talak 3 atas dirinya.dengan langkah gontai ia keluar bersama putri cantiknya yang baru berusia 45 hari.hana memilih menjauh,meninggalkan kota kelahirannya yang penuh dengan kenangan pait.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayra Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
diam-diam.....
Hari semakin siang,tak lama lagi tamu-tamu akan berdatangan.mahes sengaja membut acara di hari minggu dan di mulai sekitar pukul 2 siang.menyesuaikan dengan jadwal ustad yang akan mengisi tausiah.
Hana masih terlihat sibuk membantu mbok minah dan bik sumi menyiapkan segal sesuatunya.terlebih aneka kue dan jajan pasar yang mahes pesan dari toko hana sudah sampai.zura pun sudah bersama ai pengasunya.
Kakinya begitu lincah bergerak kesana kemari guna memastikan semuannya sudah sesuai.hana bahkan tak sungkan berbaur dengan par pekerja dirumah mahes.
Saking asyiknya bahkan hana tak menyadari segala gerak geriknya di awasi oleh sang tuan rumah.mahes begitu gemas melihat hana yang sedari tadi tak mau diam.ada saja yang dia hana kerjakan.
Mahes dibuat berdecak kagum dengan kelincahan hana.seolah wanita itu memiliki sumber daya esktra saja.kesana kemari tanpa peduli keringatnya yang mulai bercucuran.senyum mahes terkembang setiap kali melihat hana menyeka keringatnya dan kesusahan dengan rambut panjangnya.
Andai tak ingat situasi mahes tentu sudah membantu hana mengikat rambutnya itu.untung mahes masih cukup waras denga tidak menciptakan huru hara tersebut.
sepertinya mahes mulai menaruh rasa terhadap bundanya zura.ia merasa begitu damai setiap berada didekat hana,apalagi saat hana tersenyum lembut ke arahnya.ada getar yang belum pernah ia rasa sebelumnya.
" kalau suka halalin dong brow,jangan cuma dipandang dari jauh saja" mahes terkejut bukan kepalang saat tiba-tiba bisma salah satu sohibnya tiba-tiba sudah ada dibelakangnya.
"apaan sih kamu bis,datang-datang bukannua salam malah bikin kaget saja." bisma terkekeh melihat mahes salah tingkah karena kena gap dia.
" eh dodol,udah berkali-kali ya gue salam.loe nya aja terlalu fokus memandangi pujaan hati."
" brisik tau nggak sih !" lagi-lagi bisma terbahak,tapi kalau boleh jujur senang sahabatnya terlihat mulai membuka hati.
"kamu sendiri aja,mana yang lain ?"
" nasib jomblo ya begini,yang lain pada jemput ayangnya gue musti jalan sendiri.mentok-mentok berdua sama aska tau kamu."
" askanya mana sekarang?"
" tadi sih masih di luar,ngobrol sama langit kayaknya.
" hes,ngomong-ngomong nih ya,dia jomblo kan?" bisma tak mau hilang momen mengoda mahes.
" boleh ya gue kenalan,siapa tau setelah kenalan dia kesengsem sama aku.lumayan kan alih status. "bisma benar-benar memang.
" jangan macam- macam.mau kamu di damprat langit ?"
"langit atau papanya ?"
" sumpah kamu to benar- benar brisik tau nggak sih bis.ucap mahes sembari menaiki tangga.
" loe mau kemana hes,udah bosen mantengin bidadarinya.fix emang buat gue kayaknya." bisma masih ingin mengoda mahes sepertinya.
" udah bosen idup loe !" tatapan mahes begitu tajam kearah bisma.seoalah mau menelan bisma hidup-hidup saja.
Bukan takut bisma malah terbahak. Kulkas 12 pintu meleh !"
sementara hana yang menjadi sumber perbincangan malah sedang sibuk membantu mbok minah menata hidangan.
" neng han...." sumi mendekar kearah hana usai di telfon sama tuannya.
" iya bi....ada yang musti hana kerjakan lagi?" sumi mengeleng.
" tidak ada neng.cuma ini kan udah siang,sebentar lagi tamunya pada datang.tuan meminta neng segera bersiap.
" tidak apa- apa nih hana tinggal naik bik?" sumi tersenyum.
" tidak apa- apa neng,tinggal sedikit lagi ini"
" ya sudah hana tinggal ya bik.soalnya zura juga belum hana siapkan." bik sumi menganguk.
Hana bergegas kembali kelantai atas.sementara sumi terus memandangi kepergian hana bahkan sampai hana tek terlihat di balik tangga.dalam hati kecilnya penuh harap hanalah yang akan menjadi nyonya di rumah ini.
" nglamun aja to mi !" ucap mbok minah yang datang dengan membawa buah potong.
" maaf mbok,sumi cuma kagum sama neng hana.padahal kan tamu spesial aden,tapi masih mau repot-repot bantui kita."
" kamu benar sum.mana kelihatan tulus banget sama aden.mbok mah tenang sekarang sum.setidaknya ada yang memperhatikan aden"
" lihat lah sum,baru sebulan aden ikut neng hana,pipinya sudah gembul aja."
" semoga jodoh sama tuan ya mbok !"
" iya sum Aamiin."