Sejuta Tanya Kenapa Untuk AYAH

Alhamdulillah, Rony udah tau Dimana Riska pak buk, ini Rony akan telpon Riska "Rony mengeluarkan hp nya sambil menelpon Ringgo".

Rony udah nelpon, assalamualaikum Rony... "Ringgo menjawab telepon Rony dengan semangat ".

waalaikumsalam Ringgo, aku udah di rumah ini bapak sama ibu "Rony memberikan hp Kepada ibu Riska".

assalamualaikum nak... "ibu Riska mengucap salam sambil menangis".

waalaikumsalam Bu, ini Riska Bu, bapak sama ibu gimana kabarnya ?

bapak sama ibu gapapa kan ?

"Riska menangis sejadi-jadinya".

Alhamdulillah, bapak sama ibu baik-baik aja, kamu gimana kabarnya?

sekarang kamu Dimana ?

sebenarnya apa yang terjadi, kenapa Tama bisa se marah itu sama kamu nak ?

"ibu Riska melayangkan banyak pertanyaan karena bingung apa yang sedang dialami putrinya".

sebenarnya riska sedang hamil Bu, maafin Riska "Riska takut mengucapkan hal yang sebenarnya terjadi, tapi dia tidak mau berbohong kepada ibunya".

astaghfirullah nak, terus sekarang kamu gimana ? tapi kenapa tama bisa semarah itu ? "bapak dan ibu Riska terlihat sangat kecewa pada Riska tapi mereka tidak mau memperlihatkan nya pada Putri mereka".

Tama gak mau anak ini lahir Bu, dan dia nyuruh Riska mengggurkann bayi ini, karena dengan lahirnya bayi ini akan membuat tama tidak dapat warisan "Riska menangis karena mengingat kejadian nya dengan Tama yang ingin membunuh bayi nya".

kurang ajar si tama, tidak mau tanggung jawab "Rony yg terlihat sangat marah dengan kelakuan adik nya tersebut".

sekarang kamu dirumah siapa ? " bapak Riska yang sedang terlihat diam aja dari tadi mencoba bertanya".

Riska sama Ringgo Bu, Riska ada dirumah Ringgo, bapak sama ibu gak usah pikirin Riska, Riska baik-baik aja "Riska mencoba menguatkan bapak sama ibu nya".

bapak mau ngomong sama nak Ringgo " sambil memegang dadanya".

assalamualaikum pak "Ringgo yang mengambil hp dari Riska".

waalaikumsalam nak, bapak sama ibu sangat mengucapkan terimakasih karena kamu sudah menolong Riska, tolong jaga Riska " tidak terasa air mata jatuh di pipi bapak Riska".

Ringgo pasti jaga Riska, bapak sama ibu tenang aja, dan untuk bapak sama ibu jangan sampai berbicara sama siapapun dulu, kalau bisa jangan keluar dari rumah dulu "Ringgo yang ingin memastikan keselamatan bapak sama ibu Riska juga".

iya, sekali lagi terimakasih banyak nak Ringgo "ayah Riska yang sedikit lega karena Putrinya baik-baik aja".

sayang Riska, kamu jaga diri baik-baik, jaga pikiran kamu, bapak sama ibu aman disini " ibu Riska mengambil hp dari tangan suaminya".

iya Bu, bapak sama ibu juga, jaga kesehatan disana, udah dulu ya Bu, takut Rony lagi sibuk " Riska yang segan Kepada Rony".

"telepon pun berakhir, kini Riska bapak dan ibunya merasa lega karena sudah tau bagaimana keadaan satu sama lain.

Alhamdulillah ya pak, buk, Riska baik-baik aja " Rony yang mendengar percakapan mereka".

Alhamdulillah nak, bapak sama ibu rasanya tenang sekarang apalagi Udah tahu Riska sama Ringgo, mereka itu teman dari kecil dan sudah seperti saudara "ibu Riska yang memberikan hp Kepada Rony".

ya Allah, jadi Riska sedang hamil, bapak sangat merasa bersalah Bu, seharusnya sebagai ayah bapak bisa menjaga Riska " ayah Riska Menangis karena merasa Gagal mendidik putrinya".

pak, tidak usah terlalu dipikirkan, yang penting sekarang gimana caranya bertemu Riska dan tidak seorang pun yang tau Riska ada dimana " Rony yang menguatkan ayah Riska".

iya nak Rony, terimakasih sudah membantu keluarga bapak, untung ada nak Rony "sambil memeluk Rony".

pak, Rony adalah seorang polisi dan ini tugas Rony, Tama memang adik Rony, tapi kita tau bagaimana berkuasanya Tama, doain Rony bisa menuntaskan masalah ini "Rony membalas peluk bapak Riska".

yaudah Rony pamit dulu, bapak sama ibu kalau bosan, bisa ke lantai atas disana bisa lihat pemandangan "Rony melihat jam nya".

sekarang aku ngerasa lega, ternyata bapak sama ibu baik-baik aja, tapi aku takut Tama tau kalau bapak sama ibu disana, secepatnya bapak sama ibu aku ajak ke Jakarta Riska " sambil menghela nafas".

itu akan aku usahain, "Ringgo memegang pundak riska".

"Ternyata tetangga Ringgo sedang melihat Riska dan Ringgo, seperti biasa tetangga Ringgo selalu mengantarkan makanan jika Ringgo pulang kerumah ".

Ringgo... "suara buk Rina menggelegar ".

B~bukkk... ini tidak seperti apa yang ibu lihat, ini teman Ringgo dari kampung " sambil menunjuk Riska".

iya ibu tahu, tapi kalian tidak bisa tinggal berdua dirumah ini, apalagi kalau warga pada tahu, bisa-bisa Kalian~n...

ahhhhkk... Ringgo mengerti kan maksud ibu " ibu Rina bingung harus bicara ap,ibu kesini mau ngasih kamu makanan.

makasih buk, " Ringgo menerima makanan dari ibu Rina".

saran ibu sih, kalian nikah aja, kamu juga Ringgo udah cukup umur " menggoda Ringgo". ibu Rina langsung pergi.

iya buk, sekali lagi makasih atas makanan nya "Ringgo yang mengangkat bekal ibu Rina".

kata-kata ibu itu benar Ringgo, kalau aku lama disini warga pasti akan marah, dan kamu akan dapat masalah "Riska yang terlihat sedih".

h~hhhhh "sambil menghela napas Ringgo berani mengatakan Riska cahaya putri apakah kamu bersedia menikah dengan aku".

"Riska membulat kan matanya melihat ke arah Ringgo, kamu gila Ringgo ? kamu tahu aku hamil, aku hamil anak orang".

"sambil memejamkan matanya Ringgo berkata, aku ikhlas menikah dengan kamu dan aku sangat ikhlas anak yang kamu kandung menjadi anak aku ".

Ringgo... kalau Tama tau soal ini dia akan marah besar, dan kamu bakal punya masalah dan aku gak mau itu terjadi, kamu sangat baik "hiks hiks Riska menangis".

Dan Tama gak akan berani sama kamu kalau status kamu sebagai istri aku "Ringgo memegang tangan Riska".

" Diluar sana, kamu bisa mendapatkan wanita yang kamu mau, kamu berwibawa, kamu punya pekerjaan yang mapan,kamu itu CEO, kamu gak boleh menikah dengan wanita kotor seperti aku".

jangan pernah mengatakan seperti itu, tidak ada wanita kotor, kamu hanya salah langkah kemarin, dan kamu gak kan hidup di hari kemarin, semua masih bisa diperbaiki, dan kamu berharga, aku tidak memaksa kamu untuk mau menikah dengan aku, tapi hal yang harus kamu tahu tangan ini akan siap menggenggam kamu.

Ringgo... "Riska yang terharu dengan ucapan sahabat nya itu".

Aku tahu kamu tidak mencintai ku, tapi pikirkan masa depan anakmu, dan jangan pernah mengatakan kamu tidak berharga,

dengan kamu mempertahankan anak yang kamu kandung kamu wanita hebat "sambil meneteskan air mata nya".

"Dalam hati Riska, ya Allah disaat aku seperti ini, engkau masih mengirimkan Ringgo yang ikhlas mau menerima aku, laki-laki ini bisa dapatkan wanita yang lebih baik dari aku, jangan buat dia menanggung semua kesalahanku, karena dia terlalu sempurna untukku ".

******