Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecewa
"Alhamdulillah ya pak kamu akhirnya sembuh juga,lain kali kalau mau marah-marah itu di lihat situasi dong pak kalau sudah begini siapa yang repot"marah bik Uut
"Iya bu....tapi bagaimana cara membayar rumah sakit ini bu?"
"Nggak usah di pikir kan pak yang penting kamu sehat,ayo makan dulu pak setelah itu minum obat nya"
"Mana anak-anak bu?"
"Sari pulang kalau Mila lagi siap pindahan pak"
"Pindahan? Kenapa Pindah bu?"
"Biasa berantem sama Sari jadi ngambek pak suami nya ngajak pindah,biarin aja lah pak orang dia sudah punya suami,pusing kepala ibu mikirin mereka"
"Hendra mana?"
"Hendra itu pak Hendra kata nya merantau dia mau cari kerja"
"Kenapa tiba-tiba bu,bapak masuk rumah sakit dia malah merantau,anak itu benar-benar membuat bapak kesal bu"
"Sudah lah pak jangan berpikir aneh-aneh dulu, sekarang fokus pada pemulihan kesehatan bapak"
*****
"Mama pulang dulu Ca,titip Seruni nanti mas mu juga datang"
"Iya ma, hati-hati" sahut Eca
Mama Ningsih hendak keluar Raka datang membawakan makanan.
"Panjang umur kamu Ka,mama sama papa pulang dulu ya,kalau ada apa-apa hubungi mama cepat"
"Iya ma"sahut Raka, lelaki tampan ini meletakkan makanan di atas meja lalu mengambil laptop nya dan duduk di sofa,saat ini Eca dan Mayang sedang berbincang bersama Seruni jadi Raka tak berniat mengganggu mereka.
"Gue benar-benar minta maaf soal kemarin Un,bukan gue nggak mau cerita tentang perselingkuhan Riko tapi gue sama Eca juga baru tau,kita juga kaget Un tapi-"
"Gue nggak mau bahas itu lagi" potong Seruni cepat selain dia memang tak ingin tau posisi saat ini ada Raka di ruangan itu.
"Gue tau loe kecewa,loe patah hati Un tapi-"
"Gue laper" potong Eca yang melihat kalau Raka tengah melirik ke arah mereka.
"Temenin gue makan yuk" ajak nya pada Mayang
"Kita udah makan tadi Ca"
"Tapi gue laper lagi Yang,yuk gue pengen cari yang segar-segar,Seruni di titip sama mas Raka aja, nggak papa ya mas"
"Ya kalau kalian mau maka silahkan" jawab Raka,Eca segera menarik tangan Mayang dan membawa sahabat nya itu keluar, seperti nya sudah waktunya Mayang tau kalau Seruni dan Raka sudah menikah agar tak ada pembahasan Riko lagi.
"Jadi kamu sedang patah hati kemarin" Sindir Raka sambil berjalan ke arah Seruni
"Ngaco kamu mas"elak Seruni
"Ngaco gimana, jelas-jelas kamu nggak mood kuliah itu karena lelaki lain"
"Nggak ada hubungan nya, kemarin kepala ku benar-benar mumet jadi aku memutuskan untuk keluar mana aku tau kalau aku di jebak oleh Hendra" jelas Seruni
"Yakin?"
"Yakin! Aku bukan kamu mas"
"Kenapa malah jadi berbalik sama mas, sekarang kita sedang membahas kamu Seruni, jelas-jelas tadi Mayang bilang kamu kecewa"
"Mayang nggak tau apa-apa soal pernikahan kita"
"Clek" pintu terbuka dan sosok Tari masuk membuat Seruni terdiam begitu juga dengan Raka.
"Sudah baikan Un?" tanya Tari sambil tersenyum kecil
"Su-dah mbak,mbak Ta-ri kenapa kemari?" tanya Seruni
"Memang nya nggak boleh mbak jenguk kamu Un?"
"Bukan begitu, maksud ku-"
"Ini mbak bawakan kamu buah, semoga kamu lekas sembuh ya"ucap Tari sambil meletakan buah di atas meja.
"Makasih mbak"ujar Seruni, mendadak suasana menjadi canggung.
"Kamu nggak ke kantor mas?" tanya Tari
"Nggak ada yang jaga Seruni" alasan Raka
"Kalau kamu mau ke kantor nggak papa mas biar aku yang jaga Seruni di sini" tawar Tari
"Nggak perlu,aku bisa kerjakan dari sini" sahut Raka lalu kembali fokus pada laptop nya.
"Un,kenapa kamu lebih senang tinggal di rumah Eca,apa karena di sana fasilitas nya lengkap tidak sama dengan rumah papa mu?" tanya Tari membuat Seruni merasa sesak sedangkan Raka melirik ke arah mantan istri nya ini.
"Mbak tau Un di sana semua serba ada tapi kamu juga tidak boleh melupakan keluarga yang sudah membesar kan kamu Un meskipun mereka miskin"lanjut Tari
"Kalau menurut mbak nggak wajar kan mas Raka yang menunggu kamu di sini sementara keluarga kamu bersenang-senang di luar sana"
"Tari,cukup! Lebih baik kamu pergi"usir Raka yang dari tadi sudah menahan hati mendengar ucapan Tari.
"Mas kenapa kamu jadi marah mas, ucapan ku benar kan? Atau jangan-jangan kamu-"
"Stop Tari keluar!" usir Raka yang kali ini menarik tangan Tari lalu mendorong perempuan itu keluar dan segera mengunci pintu nya.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.