NovelToon NovelToon
SYSTEM TUKANG OJEK PART II

SYSTEM TUKANG OJEK PART II

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alijapul

Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Perpisahan di SMA Budi Kasih dan Awal Kuliah

Hari itu adalah hari yang penuh emosi bagi Iyan dan teman-temannya di SMA Budi Kasih. Setelah melewati berbagai suka dan duka selama tiga tahun, kini mereka harus menghadapi momen perpisahan. Suasana di sekolah penuh dengan keceriaan sekaligus kesedihan, dan terasa seperti semburat warna-warni yang saling bertabrakan.

Saat berkumpul di aula, Iyan mencoba menyesuaikan diri dengan suasana. "Teman-teman, hari ini harus jadi hari yang tak terlupakan!" Iyan berteriak, menarik perhatian semua orang.

"Aku harap kita tidak terjebak dalam nostalgia berlebihan sampai menangis!" Udin berkomentar bercanda, membuat yang lain tertawa.

"Tenang, Udin. Kita tidak harus menangis. Kita akan merayakan keberhasilan kita!" Mira menambahkan sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh aula.

“Lalu, siapakah yang mau jadi pengantar pizza di acara perpisahan ini?” Encep menggoda. “Karena kita harus siap-siap menghabiskan pizza yang di bakar sebelum jadi sampah pizza jatuh di atas kita!”

“Kalau pizza jatuh dari langit, kita berdua harus siap menjadi penduduk desa pizza bergengsi!” Joko menjawab dengan lelucon yang sangat manis.

Acara perpisahan dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah. "Siswa-siswi yang kami cintai, jangan lupakan kenangan indah di SMA Budi Kasih," katanya dengan nada haru.

“Iya, jangan lupa juga senyummu yang paling dangkal dan kerja kerasmu saat menghadapi ujian!” Udin berbisik kepada Iyan, menyebabkan Iyan menahan tawa.

Setelah sambutan, teman-teman mulai menunjukkan video kenangan selama di SMA, dan suasana mulai penuh dengan tawa ketika melihat momen konyol mereka.

“Lihat wajah Encep saat dia mencoba menyanyikan lagu cinta di panggung! Saya rasa semua orang langsung langsung bingung!” Sari berkomentar, mengisyaratkan ke arah foto-foto yang ditayangkan di layar.

“Tenang saja, saya sudah bisa beroperasi dalam bidang lain! Siapa yang bisa membandingkan suara saya dengan pengantar pizza?” Encep menjawab sambil pura-pura menyingkirkan air mata.

Iyan merasa hangat melihat semua kenangan indah itu. Namun, di sisi lain, dia juga merasakan kesedihan. Semua orang sudah sepakat untuk mengambil jalur berbeda setelah lulus. Dan saat itu, Nuxee berbicara dalam pikirannya. “Iyan, ini adalah awal baru. Semua pengalaman yang kamu miliki di sini akan membantumu dalam langkah selanjutnya.”

“Ya, Nuxee! Namun perpisahan ini tidak akan terasa mudah. Teman-temanku adalah bagian yang sangat berarti dari hidupku,” Iyan membalas dengan lamat-lamat.

Setelah video kenangan, mereka pun memutuskan untuk melakukan sesi pembacaan pesan dari teman-teman. Setiap orang bergiliran menyampaikan pesan perpisahan.

“Mira, kamu adalah teman yang paling ceria dan selalu membawa kebahagiaan!” Iyan mulai, dan yang lain menyemangati.

“Aku berharap kita tidak kena beban lima kali lebih selama kuliah!” Joko menambahkan dengan nada bercanda.

“Tapi jangan khawatir, kita bisa bikin grup untuk membahas pizza, jadi kita akan tetap terhubung!” Encep terus berpikir positif.

Di akhir sesi, mereka pun mulai berpelukan satu sama lain dan merasakan kehangatan persahabatan. "Kalau kita tidak bertemu di masa depan, kita akan bertemu di antara pizza yang terbang!" Udin berkata konyol.

Saat momen perpisahan mendekati akhir, mereka semua berdiri di depan aula untuk foto kelompok. “Oke, kita harus berpose seperti superstar!” Iyan berkata sambil menunjukkan pose glamor.

“Dan satu pose dengan membuat wajah tergila-gila!” Sari menambahkan, membuat semua orang tertawa lagi.

Setelah sesi foto berakhir, mereka bersiap-siap pulang. Saat keluar dari aula, Iyan merasa sedikit kehilangan, tetapi dia tahu bahwa persahabatan mereka tidak akan pudar.

“Siapa yang mau keluar dulu, atau kita mulai pawai di jalanan?” Udin mengusulkan dengan semangat.

“Biar kami pergi ke kantin dan merayakan dengan pizza terakhir kita!” Encep berteriak, menyemangati semuanya.

“Akhirnya kita akan menjadi komunitas pizza, saling menyemangati!” Iyan cocokkan kalimat dengan senyuman lebar.

Hari itu berakhir penuh tawa.

Setelah melewati perpisahan di SMA Budi Kasih, Iyan dengan penuh semangat memulai petualangan baru sebagai mahasiswa di Sempoerna Universitas Internasional. Hari pertama kuliah tiba, dan Iyan tiba di kampus dengan penuh harapan dan siap menghadapi tantangan baru. Dia masih tidak percaya bahwa dia benar-benar akan berkuliah di jurusan IT.

Saat melangkah masuk ke kampus, dia melihat kerumunan mahasiswa baru yang antusias. Iyan merasa sedikit canggung, tetapi Nuxee hadir untuk memberikan dorongan. “Iyan, jangan khawatir! Ingat, kamu telah melalui banyak hal. Ini hanya awal dari banyak petualangan!”

“Terima kasih, Nuxee! Tapi ini terlalu ramai!” Iyan membalas dalam hati, menatap sekeliling.

Menemukan teman-teman masa lalunya, Iyan segera menyusup di antara kerumunan. Udin, Encep, Mira, Sari, dan Joko sudah menunggu di luar ruang kelas. “Lihat siapa yang datang! Raja Ojek!” Encep bersorak dengan suara keras.

“Eh, kita sama-sama mahasiswa baru di sini! Kenapa harus disebut?” Iyan menjawab, pura-pura kesal.

“Karena kita semua tahu, Iyan! Kamu pasti sudah menyiapkan strategi untuk menghindari tugas!” Udin menjawab dengan nada menantang.

Kuliah pertama mereka adalah pengenalan jurusan. Iyan masuk ke dalam ruang kelas dan melihat dosen dengan tampang serius. “Selamat datang, mahasiswa baru! Nama saya Pak Damar, dan ini adalah kelas pertama kalian di dunia IT. Siap-siap dengan perkuliahan yang penuh tantangan!” Dosen memperkenalkan diri.

“Wow, ‘tantangan’ terdengar mengerikan!” Iyan berbisik kepada Joko, yang duduk di sebelahnya.

“Cobalah bawa robot pemesan pizza ke dia dan lihat reaksinya!” Joko menjawab, mengedipkan satu mata.

Setelah pengantar yang panjang, Pak Damar menyuruh mereka berpasangan untuk memperkenalkan diri kepada teman sebelah. Iyan berpasangan dengan seorang mahasiswa bernama Rina.

“Nama saya Iyan, dan saya berasal dari Budi Kasih.” Dia mulai memperkenalkan dirinya.

“Budi Kasih? Kalian dari ‘SMA pizza’?” Rina bertanya dengan gaya santai.

“Itu candaan yang cukup tepat! canda yang lucu,” jawab Iyan sambil tertawa.

Setelah sesi perkenalan, kelas mulai dipenuhi dengan berbagai tugas dan statistik. Saat dosen menjelaskan materi tentang dasar-dasar pemrograman, Iyan berusaha mencerna semua informasi yang melimpah.

“Apakah ini yang mereka sebut sebagai ‘kode misterius’? Kenapa semua huruf-buruk ada di sini?” Iyan berbisik kepada Mira.

Mira hanya bisa tertawa, “Itulah kode! Kamu akan terbiasa, Iyan! Nanti pasti kamu akan menjadi programmer handal!”

Akhirnya, bel berbunyi. Kelas pertama berakhir, dan semua mahasiswa mulai beranjak keluar. Iyan memutuskan untuk pergi ke kantin dengan teman-teman. “Bagaimana menurut kalian? Apakah kita mau memesan pizza di sana?” Iyan bertanya saat mereka semua berjalan.

“Satu-satunya tempat yang bisa kita temukan pizza di barisan, jadi kenapa tidak?” Joko menjawab, dan semua setuju.

Di kantin, mereka memesan berbagai makanan, termasuk pizza. “Ini dia! Pizza dari Budi Kasih!” Udin bersorak, sambil bergaya.

Ketika obrolan berlangsung, Iyan mencoba bercerita tentang rutinitas barunya sebagai mahasiswa IT. “Aku rasa kuliah itu lebih baik dengan pizza,” Iyan memulai. “Tapi sayangnya, di dalam kelas ini, programmer harus tetap jaga agar tidak kalap makan pizza!”

Udin tertawa. “Kalau kamu terus makan pizza, kita tidak akan bisa membangun peradaban robot pizza di sini, Iyan!”

Setelah makan, mereka sepakat untuk menjelajahi kampus. Saat berjalan, mereka bertemu dengan sekelompok mahasiswa yang sedang mendaftar untuk menjadi ketua organisasi.

“ Dukung kami! Kita mencari ketua organisasi yang siap mengatur pesta pizza setiap minggu!” salah satu anggota organisasi meneriakkan tawaran gila.

“Wow, saya ingin menjadi bagian dari itu! Katakan kepada semua orang bahwa saya akan mengirimi mereka pizza.

Bersambung..

1
Nino Ndut
Hmm, kayak bukan ngomong ma sistem yak.. mirip kayak ma orang biasa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!