NovelToon NovelToon
Hai Jodohku

Hai Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: tyzi4

robi lihat jodohku calon masa depan gw. menunjuk ke arah cowo berseragam SMA
yang mana ege di sana banyak orang. Lo masih bocil aja udah jodoh jodoh segala. robi menoyor kepala puri.
puri tertawa di atas sepedah miliknya.
ayo balik bentar lagi mau ujan udah gelap. ajak Robi.
jangan tinggalin gw rob rob. ucap puri namun sebelum dia mengayuh sepedanya dia menoleh kembali ke arah anak cowo yang berseragam SMA itu.

kan katanya ucapan adalah doa maka dari itu gw mau ucapin itu biar nanti jodoh gw kaya dia kalau bisa dia aja tuhan.ucapnya dalam hati puri.

pagi hari yang cerah menyilaukan setiap mata yang melihatnya begitu pun dengan mata puri yang begitu terpesona dengan ke wajah rupawan sang anak laki laki yang dia sebut jodohku.

tutup mulut Lo laler masuk.robi menutup mulut puri dengan tangannya

sialan Lo mana ada laler di sini. lagian bibir gw nga terbuka juga. puri memukul lengan Robi

lagian Lo dari tadi liatin Mulu tuh cowo kenapa. tanya Robi

cowo itu yang gw maksud. ucap puri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyzi4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22

     saat bola di rebut oleh Robi, puri pun maju untuk mengambil kembali bola.

     puri mengambilnya dengan mudah berbalik dan langsung meleparkanya di tengah lapangan.

      Shuuuuttttt..... Brakkkkkk

     pluuuus... Masuk...

     " Cepe.... Cepe... Cepe...." teriak puri mengibas ngibaskan tangannya.

      permainan kembali di mulai, waktu main mereka hanya 25 menit. Mereka tidak ingin kalah poin pun silih bersaing.

      Namun saat terakhir tim puri lah yang menang. puri berkeliling lapangan merentangkan tangannya.

      " dua cepe dua cepe... Si Dani nga di kasih..." puri sambil meledek Dani

     kini yang menang menerima uang langsung dari Aldo. Yang kalah hanya di beri air minuman dingin.

     Karena sudah sore kini mereka membubarkan diri.

      sampai di rumah Neni langsung berpamitan untuk pulang. Dan puri pun langsung masuk ke rumah untuk membersihkan diri.

       " nga nyangka gw, sama Ade Lo pada jago juga maennya." ucap Aldo

        " padahal hobi dia itu rebahan, kalau nga di ajak maen sama temen temennya." ucap Dewi

        " punya bakat, apa di sekolah ikut tim basket."

        " mana mau dia, milih rebahan di banding harus ikut kaya gitu. Kalau si Dani iya ikut tim." jawab Dewi

di dapur terasa ramai bagaikan di pasar wajan penggorengan beradu dengan spatulanya. Puri tengah mengibas ngibaskan uang hasil pertandingan basket tadi di depan Dani.

" seger loh dan udara hari ini."

" hilihhhh.... Seger matamu." jawab Dani membelakangi puri

puri yang iseng pun mengipas ngipas uang itu di depan wajah Dani.

" apa sih, cuman segitu juga bangga banget." ucap Dani yang sebenarnya dia pun mau

" yehhh.... Walau segini hasil keringat gw sampe kaki tau." ucap puri memukulkan uang itu ke kepala Dani.

" lebay Lo...." ucap Dewi duduk samping Dani.

" dihh... Dihh... Di bilang lebay, Bu lihat perjuangan puri di bilang lebay." adunya pada sang ibu

" anak bapak kenapa rame dari tadi." ucap sang bapak baru saja keluar dari kamarnya

mereka pun berbincang bincang di dapur menemani sang ibu membuat nasi goreng.

Sudah larut malam kini semua menuju kamarnya masing masing.

sebelum tidur puri memasukan uang itu ke dalam celengan miliknya. Dia pun kini tertidur pulas.

Duuuuuaaaarrrrrrr....

Duuuuaaarrrrrrrr.... Duuuuuaaaaarrrr....

Guntur saling bersahutan di atas langit, cahaya kilat menemani tidur puri yang merasa was was takut terkena petir.

guntur bergemuruh namun hujan belum ada satu tetes pun yang turun. Saat petir menyambar. Tippp... Lampu pun padam tersisa kegelapan di terangi oleh kilatan petir.

Pagi tiba turun hujan begitu deras. Membuat orang yang harus berangkat sekolah ataupun bekerja menjadi malas.

Puri yang di bangunkan oleh ibu pun dengan wajah malas dia keluar kamar membawa handuk miliknya untuk mandi

setelah selesai mandi puri memakai pakaian biasa memasukan seragam sekolah dan sepatunya pada tasnya.

puri memakai jas hujan ikut dengan bapak, namun saat di tengah perjalanan ternyata ada pohon tubang yang menutup seluruh jalan membuat mereka harus mencari jalan lain.

Sampai di sekolah puri menyimpan tas miliknya ke dalam loker dan di berlari tanpa alas kaki di tengah lapangan.

Robi dan yang lainya pun ikutan seperti puri mereka berlarian di tengah lapangan dan mereka pun bermain bola dengan air hujan.

karena terlihat seru banyak pula mereka yang ikut bergabung dengan puri.

Waktu masuk sebentar lagi, saat puri akan berlari dari arah belakang ada yang memegang tangan puri.

Puri pun menoleh ke arah tangannya dan melihat siapa yang memegang tangannya.

Al yang memegang payung pun menarik tangan puri untuk berhenti bermain hujan.

Puri mengikuti kemana arah Al membawanya, dia sama sekali tidak protes ataupun meronta untuk di lepaskan.

Al membawa puri ke loker miliknya dan menyuruhnya untuk berganti pakaian.

" aku juga bawa seragam kok kak, ini baju biasa yang aku pake."

" ya udah sana ganti bentar lagi masuk." ucap Al

puri pun berganti pakaian. Saat keluar dari toilet bibir puri nampak biru kedinginan.

Al membuka jaket miliknya dan memasangkan nya ke puri.

Puri pun menunduk mengucapkan terima kasih. " berasa di peluk sama yang punya." gumam dalam hatinya.

Al mengantar puri ke dalam kelasnya. Yang ternyata semua sudah bubar saat dirinya di bawa oleh Al.

" dhemm... Dhemm.... tenggorokan gw gatel. Dhemm...." ucap Neni saat melihat puri di antar oleh Al ke kelas.

" sini mau gw garukin." ucap puri duduk samping Neni

" Lo mau bawa kemana perasaan cowo Lo." tanya Neni

" cowo gw yang mana."

" anjiiiirrrr.... Serem banget ucapan Lo, jadi cowo Lo banyak." tanya Neni

" bukan ege, maksud gw tuh cowo gw yang mana, gw kan jomblo." ucap puri

" belakang Lo." ucap Neni

puri menoleh " si Robi.... Kenapa sama si Robi."

" Robi Lo kenapa?" tanya puri yang dimana Robi tengah berbincang dengan teman yang lain.

" gw, gw kenapa?" tanya balik Robi

sedangkan Neni menepuk dahinya, karena salah berbicara apa salah puri yang tidak mengerti maksud dirinya

" lah si Neni tadi bilang Lo." ucap puri

" dih... Gw nga ngapain ngapain dari tadi gw ngobrol sama dia dia dia." ucap Robi menunjuk teman temanya.

" udah Lo lanjut aja." ucap Neni pada Robi

" huh.... Lo nga jelas banget." ucap Robi kembali berbincang dengan yang lain.

" Lo kenapa sih, maksud gw tuh. Lo kan udah punya pacar si Robi kenapa Lo sekarang malah Deket sama dia." tanya Neni

" diiihhhhh..... Sejak kapan gw pacaran sama si Robi, gosip dari mana fitnah lebih kejam dari si Robi." ucap puri

" si Robi suka sama Lo, harusnya Lo peka sedikit jadi cewe." ucap Neni

" Lo nga usah buat berita gosip yang engga engga ya, gw sama si Robi cuma temen nga lebih. Lagian si Robi juga mikirnya juga sama kaya gw." ucap puri

" tapi hatinya nga gitu puri, harusnya Lo tanya ke diri Lo sendiri, mana ada sih cowo yang melindungi banget kalau dia nga suka sama Lo." ucap Neni

" tapi si Dio si Andi si Bayu juga gitu ke gw, kita beneran temenan aja Neni." ucap puri

" tapi mereka suka sama Lo, mereka tuh nga bercanda kalau Lo bales cinta mereka." ucap Neni

" udah lah Neni, gw nga mau merusak pertemanan kita selama ini. Kalau gw milih salah satu rusak pertemanan ini kalau gw ada masalah atau gw putus." ucap puri

" jadi Lo juga ngerasa selama ini, cuma Lo pura pura nga tahu gitu." ucap Neni

" bukan gw pura pura tapi gw nga mau aja, lagian gw nga secantik itu untuk di perebutkan oleh cowo cowo, muka gw standart aja nga yang cantik banget." ucap puri

" itu menurut Lo, tapi cowo nga lihat diri Lo dari cantik nga nya aja puri, Lo punya gaya Lo sendiri yang membuat orang suka sama Lo." ucap Neni

" contohnya." tanya puri

" Lo bisa Deket sama kak Al aja itu menurut gw Lo menarik. Banyak cewe yang deketin dia cuma Lo yang di samperin kaya tadi." ucap Neni

" ohhh... Masa." ucap puri menutup mulutnya.

" iya, banyak yang bilang iri tahu waktu Lo di samperin sama kak Al." ucap Neni

" sumpah demi apa? Gw dekil gini banyak yang iri." ucap puri

" Lo nga dekil anjir... Kurang perawatan aja?" ucap Neni

" yehhhh.... Sama aja."

1
Rossy Annabelle
next..yg semngt bikin karyanya y 😊
Heulwen
Menyentuh banget.
Laqueno Sebaña
Jantung rasanya mau copot!
Vanne Mcguire
Terpesona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!