NovelToon NovelToon
IKATAN PERJODOHAN

IKATAN PERJODOHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ivan witami

Arjuna dikenal sebagai sosok yang dingin dan datar, hampir seperti seseorang yang alergi terhadap wanita. la jarang tersenyum, jarang berbicara, dan selalu menjaga jarak dengan gadis-gadis di sekitarnya. Namun, saat bertemu dengan Anna, gadis periang yang penuh canda tawa, sikap Arjuna berubah secara drastis.

Kehangatan dan keceriaan Anna seolah mencairkan es dalam hatinya yang selama ini tertutup rapat. Tak disangka, di balik pertemuan mereka yang tampak kebetulan itu, ternyata kedua orangtua mereka telah mengatur perjodohan sejak lama. Perjalanan mereka pun dimulai, dipenuhi oleh kejutan, tawa, dan konflik yang menguji ikatan yang baru saja mulai tumbuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ivan witami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Memilihku

“Kamu serius gak mau menemui Elsa, Jun? Aku udah di bandara nunggu kamu,” ucap Nuri dengan nada mendesak, suaranya bergetar di ujung sambungan ponselnya.

Juna terdiam sejenak, matanya menatap kosong ke dinding kamar mandi ruangan perawatan Anna. “Maaf, Nuri, aku tidak bisa. Anna kemarin juga masuk rumah sakit. Maaf, aku tidak bisa.”

“Jun, kamu serius? Kamu gak terus terang sama Anna tentang hubungan kamu sama Elsa bagaimana? Elsa butuh bantuan dukungan kamu agar dia sembuh dari sakit kankernya.”

Juna menghela nafas panjang, tangannya menggenggam ponsel erat-erat. “Elsa masa lalu, Nuri. Wanita mana yang mau tunangan menemui mantan kekasihnya, tidak ada yang terima. Lagipula Elsa pura-pura mati, kan? Ya sudah, aku anggap dia sudah mati. Aku tidak mau menghancurkan hati Anna, tunanganku saat ini.”

Suasana menjadi sunyi. Nuri terdiam, kemudian bersuara dengan nada kecewa. “Jun, pikiran lagi, kasihan Elsa.”

Juna menutup mata, pikirannya berputar liar dalam gelap. Apa yang sebenarnya dia inginkan? Haruskah dia memilih Anna atau Elsa?

“Maaf, Nuri. Aku tidak bisa.” Juna memutuskan sambungan ponselnya begitu saja.

Hatinya bimbang tapi ia tidak ingin melukai hati Anna, kalaupun ada yang hancur biarlah dirinya sendiri. Untuk Elsa, Elsa sudah memilih jalannya sendiri saat memutuskan dirinya mati, pikir Juna.

Ketukan pintu kamar mandi mengagetkan Juna, ia segera sadar dari lamunannya. Ia membuka pintu dan melihat Anna berdiri di depannya sambil memegangi tiang infus.

“Anna, kamu… mau ngapain?”

“Cepetan, aku kebelet pipis,” ucap Anna polos menarik Juna keluar, lalunia masuk ke kamar mandi

Juna tertawa kecil lalu ia melangkah menuju sofa. Namun, saat melangkah, terdengar suara Anna memanggilnya.

“Jun…” Anna melongok dibalik pintu yang terbuka setengah.

Juna menoleh.“ Apa?”

“Tolong ambilkan pembalut di laci meja,” pinta Anna setengah berbisik.

Juna menghela nafas panjang dan berbalik mengambil apa yang diminta Anna.

“Ini,” ucap Juna memberikan pada Anna.

“Terima kasih.” Anna menutup pintunya.

Juna menggeleng kepalanya lalu ia duduk di sofa, menunggu Anna keluar dari kamar mandi.

“Jun,” panggil Anna setelah keluar dari kamar mandi.

Melihat Juna bersandar di sandaran sofa dan tidak merespon panggilannya, Anna mendekat menghampirinya dan duduk disampingnya setelah membenarkan tiang infusnya.

“Jun,” panggil Anna sambil menyenggol lengan Juna.

“hem.” Juna masih dengan posisi yang sama.

“Kamu kepikiran Elsa?” tanya Anna memperhatikan Juna.

Juna membuka matanya melihat Anna.“Tidak, aku justru kepikiran sama kamu. Kamu sudah baikan belum?”

“Bohong,” goda Anna sedikit cemberut.

Juna menatap Anna meraih pipinya dan menciumnya. Anna terkejut, melebarkan matanya, perlahan membalas ciuman Juna.

“Masih tidak percaya?” lirih Juna setelah selesai mencium Anna.

Anna tersenyum malu.“Iya, percaya. Tadi aku dengar semua waktu kamu telponan di kamar mandi tadi. Terima kasih sudah memilihku,” ujar Anna.

Juna menghela nafas panjang, mengusap lembut rambut Anna.“Aku percaya, kamu pilihan yang terbaik dari Tuhan untukku.”

Anna tersenyum tipis, matanya yang sebelumnya lelah kini bersinar. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Juna, mencari kenyamanan. Di luar kamar, suara lorong rumah sakit terdengar tenang, jauh dari hiruk-pikuk yang biasanya menggerayangi pikiran Juna selama dua hari terakhir ini ia menemani Anna.

"Kamu tahu, aku nggak pernah merasa sebahagia ini sejak lama," bisik Anna, masih memeluk lengan Juna.

Juna melepaskan pelukannya sebentar dan menghadap Anna. "Aku juga.”Juna tersenyum mengusap lembut kepala Anna.

Tiba-tiba ponsel Juna bergetar, tanda pesan masuk. Juna menarik napas dalam-dalam saat melihat nama yang tertera di ponselnya, lalu ia membuka pesan tersebut.

“Aku baru saja dapat kabar dari rumah sakit tempat Elsa dirawat. Elsa, kemarin malam dia tiba-tiba koma. Dokter bilang ada kemungkinan Elsa tidak bisa sadar lagi.”

Begitu bunyi pesan tersebut. Membuat Juna terdiam dan delema. Namun, ia kembali ke prinsipnya tidak akan lagi ingin tahu keadaan Elsa.

Anna terdiam saat ikut membaca pesan itu. Dalam hati ia bersyukur bahwa Juna tetap memilihnya. Namun, hatinya juga tidak bisa sepenuhnya bahagia. Elsa, mantan pacar Juna kini berada di ambang kehidupan dan kematian.

“Jun, Aku tahu masalah kamu belum selesai dengan Elsa. Aku gak mau hubungan yang kita bina ada bayang-bayang Elsa. kamu… kamu harus ke sana.”

“Tidak, Anna. Aku tidak mau ke sana.”

“Jun… kamu harus selesaikan baik-baik. Setidaknya kamu lihat kondisi Elsa seperti apa,” desak Anna.

“Tapi–”

“Kamu harus kesana, aku temani, hemm.” Anna tersenyum berharap Juna mau menemui Elsa untuk terakhir kalinya, setidaknya Juna kedepannya tidak lagi memikirkan Elsa.

Juna hanya diam, menarik Anna kedalam pelukannya. Merasa tidak enak dengan Anna, tetapi ucapan Anna ada benarnya, semua masa lalu harus diselesaikan, agar tidak menjadi bayang-bayang masa depannya bersama Anna.

“Sudah, nanti sore kamu sudah boleh pulang. Sekarang pikirkan kondisi kamu dulua. Aku juga takut nanti kamu drop lagi,” ucap Juna mengusap lengan Anna.

Anna tertawa kecil melihat wajah Juna.“ Kalau drop lagi tinggal gigit kamu, minum darah kamu.” Anna menggoda Juna dan sedikit menggigit leher Juna.

“Kamu ini, ada-ada saja. Sudah, jangan begini, nanti ada yang bangun.”

“Hah? Ada yang bangun? Memangnya siapa yang tidur disini?” ujar Anna melihat Juna.

Juna menghela nafas panjang, lupa kalau tunangan itu gadis polos.“Hantu,” jawab asal membuat Anna merapatkan duduknya, meraih tangan Juna seperti anak kecil yang ketakutan.

“Kamu jangan nakutin aku dong,” cicit Anna sambil melihat sekelilingnya.

Juna tertawa dan gemas pada Anna“Mana ada hantu siang-siang bolong begini. Makanya jangan mancing-mancing hantu.”

Wajah Anna cemberut melepaskan genggaman tangan dari lengan Juna.

Disisi lain, pak Hamdan tidak sengaja bertemu dengan Nuri di Singapore. Pak Hamdan membawa Nuri di sebuah kafe untuk bicara tentang Elsa.

“Nuri, langsung saja. Om senang kamu kemarin datang menemui Juna. Yah, Om senang persahabatan kalian awet sampai sekarang. Tapi, jangan bicarakan lagi tentang Elsa padanya. Juna sudah punya tunangan. Yah, om tahu kalau Elsa sebenarnya masih hidup kan?”

Nuri menghela nafas panjang, bagaimana ayah sahabatnya itu tahu jika Elsa masih hidup. Apa Juna sudah bercerita banyak tentang Elsa?

“Iya, Om. Saya salah, tapi kondisi Elsa saat ini sedang koma.”

“Bukannya dulu dia memilih koma selamanya? Sekarang dia mencari putraku, yang saat ini sudah tersenyum bahagia bersama Anna. Kamu tahu bagaimana terpuruknya Juna saat Elsa dinyatakan meninggal. Kamu tidak tahu, kan?”

“Maaf, Om. Saya tidak tahu.”

“Mulai saat ini, jangan pernah sebut nama Elsa, jangan mempengaruhi hubungannya dengan Anna. Juna juga sudah tidak peduli dengan Elsa. Mau Elsa pergi untuk selamanya, bukan urusan Juna.” Pak Hamdan bangkit dari duduknya lalu pergi dari kafe tersebut, meninggalkan Nuri.

“Sekeluarga kenapa tidak punya hati sih?” kesal Nuri pada pak Hamdan karena sikap pak Hamdan terlihat tidak simpatik dengan kondisi Elsa.

1
yuni kazandozi
jangan sampai Anna tersakiti oleh Juna setelah nikah
yuni kazandozi
tuuh kan bener dikasih perangsang sama Nuri
yuni kazandozi
waduuuh takutnya Juna jebak sama Nuri tuh,diminumannya dikasih perangsang terus niat Nuri mo dibawa lehotel
Eridha Dewi
tinggalin Juna aja kenapa
yuni kazandozi: bener kak,tar takutnya kalau sudah nikah sama ana terus ana punya anak Juna kumat lagi kegaet perempuan laen
total 1 replies
yuni kazandozi
hahahaha ya bagaimana Anna bisa masak wong emaknya ga ngajarin eeeeh ternyata emaknya masa mudanya juga ga pernah kedapur😀
yuni kazandozi
nahlooo Juna sekarang baru tahu rasanya cemburu tuh gimana,kamu demi Elsa sampai melupakan perasaan Anna ,terus bintang,,bikin nyeri ati tuh kk sepupumu,Pepet terus Anna,biar kapok tuh juna
yuni kazandozi
yang aku takutkan nanti setelah nikah Juna tetep begitu ke Anna,, setelah ketemu lagi Elsa cinta Juna jadi ke Anna kayak berkurang jauh
Eridha Dewi
jdnya malah ana menurut ku yg menyebalkan, kayak GK ada cowok lain
𝔦𝔳𝔞𝔫 𝔴𝔦𝔱𝔞𝔪𝔦: sabar ya, klu mau yg wanita strong ada dicerita lain. judulnya JEJAK CINTA DIBALIK LUKA. tapi cerita yg ini baru aku revisi tulisan kk hehe, tulisan sebelumnya acak acakan 😭. baru sampai bab 30 revisinya. sisanya nanti pelan2 biar enak dibaca. tapi alurnya sama aja hehe😁
total 3 replies
yuni kazandozi
yak ampun junaaaaa demi orang mati kamu sampai melupakan Anna,,huuuh seandainya aku yang jadi Anna oguaaah jadi pacarmu lagi apalagi istrimu
yuni kazandozi
biarpun Elsa sudah meninggal tetap saja masih berpengaruh ke Juna,lagian kalau bener cinta Anna kenapa masih perduli Elsa, sudah mantan juga
yuni kazandozi
bodoh kamu Juna sudah jelas jelas Elsa terlalu nyakitin kamu kamu lebih memilih pergi tinggalkan Anna,,, sudahkah Anna mending kamu cari cowok lain yang bisa mengerti anna
yuni kazandozi
Waaah kenapa Juna berubah ikutan jadi ga jujur ke Anna,jadi kasihan Anna ternyata dinomor duakan oleh juna
yuni kazandozi
bagus Juna bisa tegas ke Nurida, lanjutkan masaa depanmu bersama anna dan buat Nuri AA ga kebalik kamu ngomong gitu kejuna,toh yg ngebuang duluan kan Elsa juna
yuni kazandozi
nah betul aku setuju sama pak hamdan,Juna jangan temui Elsa cukuplah Juna bahagia bersama anna
yuni kazandozi
kalau aku jadi Juna ogah nemui Elsa,toh sielsa sudah bikin merana Juna,,mati kok dibuat bohongan huuh kan ngeselin,dahlah Juna sama Anna saja semoga nanti tidak ada kebohongan kedepannya
yuni kazandozi
jangan jangan Aldo sama Tiara ada hubungan juga nih,,hayooo siapa Nurida,,muga az jangan jadi pengganggu hubungan Juna anna
yuni kazandozi
nikah karena perjodohan nanti saat sudah berumah tangga kalau pas berantem yang disalahkan ortu,biasanya gitu ga si🙏
Eridha Dewi
segera ana tahu klo Juna pulang duluan ke Indonesia, dan jangan mau nikah dulu sama Juna biar kapok itu perusahan keluarga nya hancur
yuni kazandozi: iya ya kak, semoga Aldo keceplosan ngomong ke Anna ya,kesel aku sama Juna
total 1 replies
yuni kazandozi
eng ing eng tralala tar malam pasti ada kekagetan dan keseruan ya, ternyata yang dijodohkan mereka juga😀😀
yuni kazandozi
hhhhh jangan puas dulu kamu Fiona, karena Juna anna sengaja jebak kamu,jadi orang jangan jahat Napa si
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!