Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah
Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Bandara Jakarta, Indonesia
Nasya yang baru sampai di Bandara langsung di sambut oleh seorang Pria yang menghampiri nya
"Nona Nasya Pradipta" panggil nya
"Ya itu nama Saya, Anda siapa?" tanya Nasya
"Saya James Anderson, Kepala Tim yang akan bekerja sama dengan Anda" ucap nya sambil mengulurkan tangan untuk berjabatan
"Oh, ya Pak" sahut Nasya yang menyambut uluran tangan tersebut
"Mari Saya antar Anda untuk menunjukkan tempat tinggal Anda sementara di Negara ini" sahut nya ramah
Lalu kedua nya mulai berangkat dan memasuki mobil James, kemudian mobil itu mulai memasuki Basement sebuah Apartemen
"Ayo turun Nona Nasya" ajak James dan Nasya mengangguk pelan, kemudian James mulai membawakan satu koper besar, sisa nya Nasya yang membawa nya sendiri
Sesampai nya di salah satu unit Apartemen, James mulai memasukkan sandi dan terbuka lah pintu Apartemen tersebut
"Silahkan masuk" ajak nya dan Nasya mulai masuk, kemudian melihat-lihat sekitar nya
"Nona Nasya, selama Anda tinggal di Negara ini, Apartemen ini akan Anda tinggalin" ucap James
"Apa Saya Akan tinggal bersama Orang Lain, Tuan James?" tanya Nasya
"Tidak Nona, Anda Akan tinggal seorang diri di sini, nah sekarang Anda taruh dulu barang-barang Pribadi Anda, kita akan menuju kantor yang melewati ruang khusus dari Apartemen ini" ucap James dan Nasya hanya mengangguk patuh
"Tuan James, panggil Saya Nasya saja, karena kita akan berkolaborasi selama penangkapan Mr. Malvin nanti nya" ucap Nasya
"Oke Sya, kalau gitu panggil Saya juga James, kayak nya kita juga gak terlalu jauh umur nya" ucap nya tersebut
"Oke James" ucap Nasya tersenyum
"Ayo Kita menuju ke Ruang Rahasia, Sya" ajak James ramah
Nasya yang mengikuti James melangkah membuat nya terkagum karena jalanan di gedung ini jika Orang awam saja pasti nya isi nya hanya beberapa unit Apartemen untuk di tinggalin, ternyata ada bagian-bagian yang memang di rencakan untuk penempatan Ruang Rahasia
Tak lama James membuka sebuah pintu dengan kode sandi rahasia nya
"Sya, nanti kamu di dalam ruangan akan memiliki kode sandi sendiri, sehingga kita kamu mau tinggal di unit mu atau masuk ke sini melalui pintu rahasia maka nanti kamu akan mengetahui kode sandi tersebut" jelas James dan Nasya yang paham hanya mengangguk pelan
Lalu terbuka lah pintu tersebut, Nasya yang baru pertama kali melihat Ruang Rahasia yang tersembunyi dengan rapi tanpa terlihat dari luar membuat nya kagum saat ini
"Sya, ini yang ku bilang tadi, identitas serta nomer pin mu" ucap James memperlihatkan sebuah pulpen yang di desain khusus untuk mereka para Anggota khusus Negara untuk memiliki barang-barang yang sangat multi fungsi seperti itu dan Nasya yang mengambil nya lalu mencoba nya sendiri setelah paham baru Nasya menyimpan nya di saku celana nya saat ini
"Sekarang kita ke Kepala Tim Khusus, Sya" ucap James
"Kepala Tim Khusus? Ku kira Anda adalah Kepala Tim nya" ucap Nasya terkejut
"Bukan, Aku hanya seperti kamu, bagian dari Tim Khusus ini" ungkap James dan Nasya mengangguk pelan tanda mengerti karena dia akan bertemu dengan Orang lain lagi selain James saat ini
James lalu membawa Nasya menuju sebuah Ruangan Khusus dan mulai mengetuk pintu saat ini
"Masuk" ucap suara yang terdengar Suara Pria saat ini
"Pak, Saya sudah membawa Anggota Sniper Khusus dari tim FBI" ucap James saat membuka pintu tersebut
"Suruh dia masuk" ucap suara Pria tersebut
Nasya pun langsung masuk dan berada di sebelah James saat ini
"Selamat datang di Anggota Tim Khusus Indonesia, Nona Nasya Pradipta" ucap Seorang Pria tersenyum menatap nya dan saat Nasya yang memperhatikan Pria tersebut dengan sangat tajam dan merasa mengenal Pria tersebut
"Tuan Fernandes" ucap Nasya dengan wajah sangat terkejut, tak menyangka Papi Devan adalah Ketua Tim Khusus yang memimpin penangkapan Mr. Malvin
"Ya itu Saya, Saya kira kamu sudah lupa Sya, karena kita tidak bertemu selama setahun ini" ucap nya ramah
"Maaf Tuan sebelum nya Saya tidak mengenali Anda" ucap Nasya sopan
"James, tolong tinggalkan kami berdua dan minta OB buatkan minum untuk Nasya" ucap nya
"Baik Pak" sahut James yang langsung bergegas keluar dari Ruangan tersebut
Tak lama minuman yang di pesan oleh Fernandes pun datang dan langsung di suguh kan kepada Key saat ini
"Apa Anda tau Saya adalah, eh..sejak kapan Anda tau Saya adalah anggota FBI, Tuan Fernandes?" tanya Nasya penasaran dan itu membuat Fernandes, Papi dari Devan hanya tersenyum di hadapan Nasya saat ini
"Apa kamu gak sadar, kalau kamu bertanya pada siapa saat ini? Bukan nya Saya dengan gampang nya melacak identitas mu selama setahun kemaren?" ucap nya sambil tersenyum dan meminum air di depan meja nya
"Oh iya Anda adalah Ketua Tim Khusus, pasti dengan mudah nya mencari identitas Saya selama setahun lalu, karena Saya mendekati Anak Anda untuk mendapatkan Mr. Malvin" ucap Nasya yang terjawab pertanyaan nya yang dia ajukan sendiri tadi dan Fernandes hanya mengangguk pelan
"Apa Pak Devan tau?" tanya Nasya penasaran
"Devan gak tau, bahkan dia gak tau pekerjaan Saya selain di Perusahaan saja, yang tau hanya Istri Saya saja" ungkap Fernandes dan itu membuat wajah Nasya sedikit mengendorkan ketegangan saat ini
"Apa Nyonya Fernandes tau tentang Saya?" tanya Nasya penasaran dan berharap jika Mami Devan tak tau pekerjaan sebenar nya
"Istri Saya tau dan Saya baru beberapa hari ini memberi tahu nya, jika kamu malam ini gak sibuk, Istri Saya mengundang mu makan malam, kata nya dia sangat rindu pada mu yang tiba-tiba menghilang Setahun yang lalu" cerita Fernandes
Nasya pun hanya bisa menarik nafas panjang nya saat ini ketika Orang-orang yang dia kenal mulai mengetahui pekerjaan nya
"Saya jamin selain Istri Saya, tidak ada yang tau, tapi kamu kan tau sendiri jika Devan juga memiliki mata-mata di sekitar mu" ucap Fernandes
"Oh itu, tenang aja Pak sebagian sudah Saya lukai dan ancam untuk tak mengatakan identitas asli Saya, tapi ga tau kalau Pak Devan menyewa yang lain ya" ucap Nasya pasrah
"Ini Istri Saya telpon, kamu aja yang angkat, pasti dia minta kamu ke Mansion Kami malam ini" ucap Fernandes yang memberikan telpon yang bergetar sejak tadi mereka bicara berdua
Lalu Nasya mengangkat telpon tersebut
"Halo Nyonya" sapa Nasya
"Sya, malam ini Mami tunggu kamu di Mansion, harus datang ya dan suruh Papi cepat pulang, oh gini aja Kalian berdua pulang ke Mansion Mami ya sore ini Mami tunggu, jangan lupa" ucap Mami Devan yang langsung memutuskan telpon sepihak
"Apa kata Istri Saya?" tanya Fernandes Setelah melihat Nasya mengembalikan Hp nya
"Di suruh ke Mansion sama Bapak Sore ini juga" ucap Nasya yang hanya bisa pasrah
"Bagus, Ayo kita Ke Mansion, pasti Mami kangen berat sama kamu tuh" ucap nya senang dan Nasya hanya mengangguk pasrah saja saat ini
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTENYA YA..MAKASIH