Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Apa seminggu!" tanya Samuel terkejut mendengar pernyataan dari Maminya
"Ya ampun Mi, seminggu itu lama Mi mana aku sanggup" ucap Samuel frustasi menatap Luna
"Harus sanggup cuma seminggu aja habis itu kan kalian bulan madu lama lagi meninggal kan kami" ucap Mami Samuel
"Kalian mau bulan madu di mana?" tanya Mami Alex lagi
"Aku terserah Luna aja Mi, sayang mau ke mana?" tanya Samuel
"Mau ke Pulau pribadi Mas Samuel aja Mi, soalnya kemaren belum sempat menjelajah di sana terus nanti di liat aja waktu nya bisa pergi ke mana lagi aku ikut mas Samuel aja" ucap Luna
"Ya udah nanti di siap kan perlengkapan di sana untuk bulan madu nya" ucap Mami
Menjelang Pernikahan
Semua persiapan pernikahan telah di siap kan di Penthouse Orang tua Samuel, mereka menyewa Ballroom mewah di Hotel, sehingga semua nya bersiap pindah ke sana sebelum acara, Luna yang sibuk dengan perawatan wajah dan tubuh sudah seminggu ini, membuat mereka berdua tidak bertemu
Sebenarnya rasa kangen Luna pada Samuel sungguh tidak terbendung lagi, namun demi sebuah adat maka Luna mengikuti nya saja, kebetulan mereka berdua gak bertemu jadinya Luna bisa menyetok cicilan desain busana yang akan Luna keluarkan lagi untuk cabang ke 4 nantinya yang akan dia diskusikan bersama dengan Olivia yang kemaren mengusulkan untuk pembukaan butiknya di Jerman saja
HARI PERNIKAHAN
Samuel yang berdiri di depan Altar pernikahan, dia menunggu Luna calon istrinya datang, kemudian terbuka lah pintu Ballroom dan tampak lah di sana Luna dan Papi Samuel berjalan bersama menuju ke Altar Pernikahan
Samuel dengan balutan jas dan tuksedo yang di buat khusus dari Luna untuk kekasih hati nya itu membuat nya makin tampan dan berkharisma saat itu, bahkan Luna ingin sekali menutup wajah Samuel agar tidak di lihat wanita lain
Luna yang terbalut gaun pengantin yang indah dan di penuhin oleh permata-permata di sekitar gaun nya membuat Luna jadi bertambah cantik dan membuat hati Samuel meleleh rasa nya, Samuel begitu terpesona oleh kecantikan dan Keindahan Luna hingga mata Samuel tak mau berkedip
Lalu datanglah Papi Samuel membawa Luna untuk di berikan pada Samuel dan Samuel menyambut tangan Luna perlahan dan langsung menggenggam nya dengan erat
"Apa kedua mempelai sudah siap?" tanya Pendeta di hadapannya dan di anggukin oleh kedua nya
"Kami siap" ucap Samuel dan Luna serempak
"Kalau begitu kita mulai sekarang" ucap Pendeta
Saya Samuel Severas saya mengambil engkau Aluna Hobbler untuk menjadi istri saya untuk saling mencintai, menyayangi dan saling menjaga satu sama lain mulai sekarang hingga maut memisahkan kita
"Silahkan sekarang giliranmu Nona" ucap Pendeta
Semuanya terlihat sangat terharu oleh janji pasangan pengantin itu dan di tutup oleh ciuman yang mesra dari kedua mempelai tersebut dan sekarang Samuel dan Luna menjadi pasangan suami istri yang sah
Lalu kedua nya menghadiri acara resepsi pernikahannya yang di hadiri oleh teman-teman mereka berdua, kemudian setelah selesai acara resepsi pernikahan mereka bersiap-siap bulan madu dan berpamitan pada keluarganya
"Mami dan Papi dan Bibi, kami berangkat dulu ya bulan madu doa kan saja kami sehat selalu di sana kalau ada apa&apa kabarin ya Mami, Papi dan Bibi" ucap Samuel dan Luna
"Iya cepat-cepat bikin anak ya biar mami, papi dan bibi ada teman nya di Penthouse kami yang besar ini dan jangan menunda nya ya" ucap Mami tersenyum
"Iya" ucap Luna dengan malu dan pipi merona
Kemudian mereka berangkat memakai pesawat pribadi jet Samuel
Sesampainya di Pulau Pribadi Samuel, Samuel ingin dia hanya berdua bersama istri nya saja jadi Samuel menyuruh semua nya pergi dari Pulau nya
Ketika sampai di Villa, Samuel mencari keberadaan Istrinya di kamar yang ternyata dia berada di kamar mandi sedang membersih kan tubuh nya, setelahnya lalu Luna mulai memakai li**rie nya dan berhias dengan rambut yang di gerai saja
Kemudian Luna mulai menghampiri Samuel yang sudah bersih dan menunggu nya di tempat tidur, ketika Samuel melihat Luna menghampiri nya, Samuel hanya bisa meneguk saliva nya karena pemandangan yang begitu indah yang membuat tubuh nya mengalir hawa panas di seluruh tubuh, langsung aja Samuel meraih Luna dan kemudian menduduk kan di pangkuannya, kemudian mulai mengecup perlahan-lahan area tubuh Luna mulai dari atas hingga bawah lalu men**ilati bukit kembar Luna perlahan dan mengecup nya perlahan
Lalu Samuel mulai men**ilati inti Luna yang berada di bawah sampai Luna tak ingat seberapa kuat suara desahan nya keluar saat ini, pastinya sangat nyaring sekali, untungnya di villa itu tidak ada orang sehingga mereka puas berdesah desahan sampai puas, kemudian ketika sesuatu telah keluar dari milik Luna, Samuel mulai memasukinya perlahan
"Jika sakit cakar aja aku sayang atau teriak keras keras karena di villa ini hanya kita berdua saja" ucap Samuel dan hanya di anggukin saja oleh Luna
Satu kali gagal...
Kedua kali nya gagal lagi
Baru ketiga kali nya tembus setelah memasukinya, Samuel kemudian mendiamkannya dahulu sejenak agar bisa menyesuaikan dengan sarang nya sambil menghapus air mata Luna, Samuel selalu mengecup wajah Luna dan bukit kembar nya secara bergantian
Lalu setelah Luna tidak merasa kesakitan lagi, di mulai lah lagi pertualangan nya mereka ber dua sampai Samuel dan Luna berlomba-lomba mendesah di pulau itu dan tak lama keluarlah keduanya bersamaan puncak mereka saat ini
"Terima kasih Sayang sudah menjaga nya hingga sekarang" ucap Samuel tersenyum sambil mengelus wajah Luna, Luna yang baru pertama kali tadi mencoba rasa nya sangat sakit seperti tubuh nya di belah saja, namun setelahnya Luna merasa sangat lemas seperti tak bertulang sehingga membuat Luna langsung tertidur lelapnya karena sangat lelah sekali
Pagi harinya sinar matahari membangun kan nya dari tidur nya, Lalu Luna yang ingin pergi ke kamar mandi membuatnya merasakan sakit nya luar biasa seluruh tubuh nya terutama di pangkal paha nya, lalu Luna menoleh menatap Samuel yang ternyata Samuel masih tertidur dengan pulas nya karena malam tadi sudah membobolnya beberapa kali
Karena tak tega membangunkannya Luna akhirnya berusaha berdiri, namun ternyata rasa sangat nyeri sekali hingga begitu perih, kemudian Samuel yang merasakan pergerakan dari tempat tidur nya dan mendengar suara kesakitan Luna, Samuel membuka matanya dan menatap Luna dengan lembutnya, Samuel yakin jika saat ini Sang Istri sedang kesakitan sekali