NovelToon NovelToon
Suksesnya Anak Yang Terbuang

Suksesnya Anak Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cerai / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: widya saputri

Lihat, dia kayak hantu!"

"ia dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."

"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."

"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"

"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.

Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.

Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.

Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam yang Membakar

Ayla berdiri membeku di balik pintu rumah kayu itu. Nafasnya tertahan. Ketukan yang tadi lembut berubah menjadi hentakan keras.

"Ayla! Buka pintunya, atau kami dobrak!" Suara Bargo kini penuh ancaman.

Bu Marni terbangun karena suara itu. Ia bergegas keluar kamar, wajahnya pucat.

"Siapa itu, Ly?" Tanya ibu Marni panik.

"Mereka…" suara Ayla bergetar "orang panti bu."

Tatapan Bu Marni langsung berubah tajam. Ia mengisyaratkan Ayla untuk diam, lalu berjalan ke pintu.

"Kamu tetap diam disini. Jangan pernah bersuara." Bu Marni lalu berjalan ke arah pintu.

"Mau apa kalian tengah malam begini?!" teriak Bu Marni dari dalam.

"Kami mau ambil anak itu. Dia kabur dari panti, dan dia milik kami. Kami ingin membawanya pulang."

Kata milik kami membuat darah Ayla mendidih. Ia tahu, kalau ia kembali, nasibnya mungkin akan seperti Sari atau lebih buruk.

"Siapa yang kalian maksud milik kami? Disini hanya ada aku!"

"Tidak usah bohong nenek tua,cepat serahkan anak itu atau kami paksa."

Bu Marni dan Ayla tetap tidak bergerak dan mereka tetap tidak membuka pintu,berharap warga mendengar keributan itu dan langsung datang.

Sementara itu, bus malam yang membawa Rani dan Nina telah sampai di terminal. Mereka tak henti-hentinya memeriksa ponsel, menunggu balasan dari Ayla yang tak kunjung datang. Mereka juga langsung memanggil ojek.

"Kalau mereka udah sampai rumah Ayla sebelum kita,semua akan bahaya." Kata Rani

"Kita nggak boleh telat. Aku nggak mau kehilangan dia seperti kita kehilangan Sari." Lanjut Nina

"Ayla tidak akan kenapa-kenapa."

Lampu jalan jarang sekali. Setiap kali ojek itu melewati hutan, bayangan pohon bergerak seperti tangan yang ingin meraih mereka. Rani meremas map berisi bukti. Dia tahu, malam ini bukan cuma tentang menyelamatkan Ayla, tapi juga soal menghentikan panti itu selamanya.

Kembali di rumah, Parman mulai menghantam pintu dengan bahu. Kayu mulai retak. Ayla mundur beberapa langkah, memeluk buku catatannya erat.

Bu Marni meraih parang yang tergantung di dapur.

"Kalian mundur atau kalian rasakan ini!"

Bargo hanya tertawa mengejek.

"Nenek-nenek seperti kamu mau lawan kami? Tidak usah mimpi! Emang kamu bisa apa? Lebih baik kamu serahkan dia saja dan kamu selamat."

"Jangan mimpi kalian."

Hantaman ketiga membuat pintu nyaris jebol. Ayla panik. Ia menoleh ke jendela belakang jalan satu-satunya untuk kabur.

Begitu pintu jebol, Bu Marni mengayunkan parang ke arah Parman. Bukan mengenai tubuhnya, tapi cukup untuk membuatnya mundur beberapa langkah. Namun Bargo menyelinap masuk dari sisi lain, berusaha menarik lengan Ayla.

Ayla menjerit, meronta sekuat tenaga. Buku catatan terlepas dan jatuh ke lantai. Bargo meraih rambutnya, tapi Ayla menggigit tangannya hingga berdarah.

"Dasar anak kurang ajar!" teriak Bargo.

Di luar rumah, suara motor meraung. Dua motor berhenti mendadak, ban berdecit di tanah. Rani dan Nina melompat turun sebelum motor benar-benar berhenti. Sopir ojek yang mereka tumpangi kaget, tapi tak sempat bertanya.

"AYLA!" Teriak Rani

Suara itu membuat Ayla menoleh sekejap dan itu cukup bagi Bu Marni untuk mendorong Bargo mundur.

Rani menerjang masuk, memukul bahu Bargo dengan tasnya yang berat berisi map. Nina masuk dari jendela belakang, langsung meraih Ayla dan menariknya keluar.

Mereka semua berlari ke arah jalan utama. Bargo dan Parman mengejar, mengumpat-umpat.

"Tangkap mereka! Jangan biarkan lolos!"

Nina memimpin Ayla menembus jalan setapak menuju sawah, sementara Rani berusaha menghalangi Bargo. Tapi Bargo lebih besar dan kuat. Ia berhasil meraih tas Rani dan menariknya jatuh.

"Pergi, Ly!" teriak Rani, memaksa Ayla terus berlari.

Di kejauhan, lampu mobil warga mulai muncul. Suara gonggongan anjing membuat para pengejar sedikit ragu.

Ternyata, salah satu tetangga Bu Marni yang melihat keributan langsung memanggil beberapa warga. Mereka datang dengan membawa bambu dan obor.

"Siapa kalian?! Tengah malam bikin ribut!”

Bargo dan Parman mencoba berbohong,

"Kami cuma mau bawa anak ini balik ke pantinya." Tapi Ayla berteriak

"Mereka pembunuh! Mereka yang bikin Sari anak panti asuhan mati!"

Kalimat itu membuat warga saling pandang. Nama Sari bukan asing beberapa warga ingat kabar tentang gadis panti yang meninggal mendadak tahun lalu. Narita itu ternyata masuk di stasiun TV.

Sementara warga menahan Bargo dan Parman, Rani dan Nina membawa Ayla ke rumah Pak RT. Di sana, Ayla menceritakan segalanya pukulan, kelaparan, kematian Sari, bahkan rencana panti untuk membungkam siapa pun yang bicara.

Pak RT terlihat marah sekaligus cemas.

"Kalau ini benar, kita harus bawa ini ke polisi. Tapi hati-hati orang-orang panti itu punya kenalan di kota."

"Benar pak,pemilik panti itu tinggal di kota dan dia yang selalu memerintahkan para pengurus panti." Kata Rani.

"Untuk malam ini bagaimana kalau Ayla dan Bu Marni bermalam disini saja dulu." kata istri pak RT.

Malam itu, Ayla tidak tidur. Ia duduk di teras rumah Pak RT bersama Rani dan Nina, memandangi bintang.

"Aku pikir aku sendirian. Tapi ternyata kalian selalu nyari aku." Kata Ayla

"Kita semua selamat karena kita saling jaga. Sari nggak punya kesempatan itu." Lanjut Rani

"Dan kita nggak akan biarin anak-anak lain bernasib sama." Kata Nina merangkul kedua sahabatnya itu.

Buku catatan Ayla yang tadi terjatuh sudah ditemukan Bu Marni dan diserahkan padanya. Di dalamnya, semua bukti kejahatan panti tersusun rapi. Untung saja buku itu tidak di temukan oleh bargo dan Parman.

Pagi mulai menyingsing. Di kejauhan, suara ayam berkokok. Tapi di hati mereka bertiga, ketegangan belum usai. Mereka tahu panti tidak akan diam.

Rani menatap Ayla dan Nina lalu berkata

"Kita mulai perang ini hari ini. Bukan cuma buat kita tapi buat semua anak yang mereka sakiti. Terutama buat kamu dan sari." Kata Rani memegang tangan ayla

"Aku yakin mereka semakin gila dan semakin nekad. Kita harus tetap waspada." lanjut Nina.

"Benar. Tapi apa kalian tidak di cari oleh orang tua kalian?" Tanya Ayla merasa tidak enak karena harus menyeret kedua sahabatnya kedalam masalah ini

"mereka ngerti kok dan aku juga sudah kasih tahu mereka kalau aku disini. Lagi pula ini weekend jadi tidak ada kegiatan kampus." Jawab Rani

"Syukurlah,aku tidak mau masalah ini menganggu aktifitas kalian."

"Kamu tenang saja karena masalah ini adalah masalah kami juga,apapun yang menyangkut panti akan menjadi masalah kami juga."

Ayla mengangguk. Meski hatinya takut, matanya kini memancarkan keberanian. Dia tidak sendiri tetapi banyak yang mendukungnya.

Perjalanan mereka baru saja dimulai.

Bersambung...

1
Elis yulianti
suka thor,, tp jangan sampe udh gde nya suka cowo sama🙈
Elis yulianti
thor ko km bikin aku mewek sih/Sob/
Widya Saputri
Makasih sudah mampir kakak...
Ma Em
Akhirnya Rani ,Nina dan Ayla sdh punya usaha masing2 , semoga mereka bertiga tdk terpisahkan dan selalu rukun sukses selalu trio girl .
Widya Saputri: makasih sudah mampir kakak.. jgn lupa tinggalkan jejak ya..
total 1 replies
Ma Em
Semoga semua penjaga panti sdh ditangkap semua , serta Ayla jadi anak yg sukses bersama Rani dan Nina .
Lenni Ambo dalle
alur ceritax bagus,semangat👍
Lenni Ambo dalle
lanjut autor,ceritax menarik..
Lenni Ambo dalle
semangat .../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!