Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 31
Sejak hari itu kehidupan Ratih seakan berubah.Dia terlihat bahagia sejak hari itu.Ya walaupun keluarga itu belum sepenuhnya menganggap Ratih sebagai bagian dari keluarga itu.
Danu pun tidak seperti biasanya.Dulu dia sering menolak bantuan Ratih untuk mengurusnya.Tetapi akhir_akhir ini Ratih lah yang hampir selalu bersama dirinya.
Hari demi hari keadaan Danu pun semakin membaik,ia pun sudah lebih lancar untuk melangkahkan kakinya.Namun kebahagian itu tak lama dirasakan olehnya dan keluarganya.
Pada suatu hari bu Riska berpamitan kepada Danu untuk pergi ke luar kota.Dia memberitahu Danu bahwa dirinya akan pergi beberapa hari untuk menyelesaikan pekerjaannya.Ya meskipun dia dikenal sebagai rentenir namun dirinya adalah orang yang pekerja keras.Sehari_harinya hanya dihabiskan untuk mengurus beberapa usahanya.Pagi itu Danu sedang berolah raga di halaman rumahnya.Bu Ratih duduk di teras rumah sembari melihat anaknya itu berolah raga.Dia memandang Danu dengan senang akhirnya anaknya itu bisa beraktifitas seperti dulu lagi.
Danu yang melihat ibunya duduk sendiri di teras itu dia segera menghampiri ibunya.Dia berjalan menghampiri ibunya.
"Bu kenapa duduk di sini sendiri?."Tanya Danu sembari mengelap keringatnya dengan handuk kecil .
"Ya nggak papa pingin aja duduk di sini sambil lihatin kamu olahraga."Jawab bu Ratih memandang Danu dengan rasa senang.
"Capek ya nak."Lanjutnya.
"Iya si bu lumayan,kan udah lama aku nggak bisa olah raga kayak gini."Jawab Danu.
"Ya udah nggak papa,pelan_pelan dulu saja kan kamu baru sembuh nggak usah olahraga yang berat_berat dulu."Ucap bu Ratih yang menasehati anaknya.
"Iya bu aku tau kok."Jawab Danu.
Mereka pun duduk santai di teras rumah itu.
"Oh ya Danu besok ibu akan pergi ke luar kota untuk beberapa hari.Ada sedikit masalah sama bisnis ibu jadi ibu harus datang sendiri ke sana untuk menyelesaikan."Ucap bu Ratih.
"Lah kok mendadak si bu?emang nggak bisa ya ibu suruh orang lain intuk selesai in.Emang ibu nggak capek setiap hari harus kerja ke sana ke sini.Kan banyak orang_orang ibu yang bisa di suruh untuk urus semuanya ."Ucap Danu.
"Ya nggak bisa diserahin ke orang lain lah.Ini tu pekerjaan penting ya jadi harus ibu yang ngerjain nggak bisa di wakil in sama orang lain .Ya capek si iya tapi harus gimana lagi,ini semua kan juga demi kamu."Jawab bu Ratih
Bu Ratih memang sangat menyayangi Danu.Terlebih lagi sejak suaminya meninggal 4 tahun yang lalu.Dia bekerja keras untuk membahagiakan Danu yang menjadi putra satu_satunya.
"Hmmm ya udah deh yang terpenting ibu jaga diri di sana jaga kesehatan nanti kalau ada apa_apa segera kabari Danu."Ucap Danu yang perhatian kepada ibunya itu.
"Iya kamu juga jaga diri baik_baik di rumah,nanti ibu suruh Ratih bantu jagain kamu dan ngurus in kamu."Sahut bu Ratih.
"Alah udahlah bu nggak usah nyuruh_nyuruh si Ratih itu lagi.Kan aku sekarang udah bisa jalan lagi jadi nggak perlu nyuruh dia ngurusin aku lagi."Ucap Danu.
"Ya nggak papa lah keenakan nanti dia kalau nggak di kasih pekerjaan."Ucap bu Ratih.
Dani tertawa mendengarkan ibunya.
Mereka ber dua pun berbincang_bincang santai di sana.