Menjadi Ibu Sambung Putri CEO

Setelah sampai di kamar, Alex berbaring disamping Amel dengan memeluk perut Amel dengan posesif.

"Sayang"

"hmmm"

"ada yang ingin aku katakan" ucap Alex dengan menyusupkan wajah ke ceruk leher Amel

"apa mas?" tanya Amel tanpa menatap mata Alex

"sebelumnya maafkan aku jika kemarin aku sempat menjauhi mu"

"saat itu aku lagi ada masalah dengan mama kandung Aira" lanjutnya

Amel menatap Alex dan Alex mencium pipinya.

"Kalau boleh tau,masalah apa?"

"Dia meminta Aira"

"Kenapa begitu?" tanya Amel sedikit bingung karna masalah yang Alex ceritakan

"Nggak tau, tapi dia menemui ku hanya mengucapkan ingin membawa aira"

"trus mas Alex menyetujui nya?"

"tidak"

"apa dia marah?" tanya Amel hati-hati

"tidak juga. dia membolehkan aku membawa Aira asalkan..."

"Asalkan apa mas?" Amel bertanya ketika menunggu Alex yang diam lumayan lama

"Asalkan aku tidak mempertahankan pernikahan kita"

"tapi kamu jangan khawatir, aku juga menolak itu" lanjutnya

"Apa dia masih mencintai mu mas? apa dia masih ingin kembali dan menjalin rumah tangga seperti sebelumnya?" tanya Amel dengan pandangan nya menatap ke atap

"aku tidak peduli dengan perasaan nya"

"Maafkan aku, baru bisa cerita dan sempat menjauhi mu atau mungkin tak menganggap mu ada"

"Hmmm, baiklah aku mengerti. tidurlah mas" ucap Amel menghadap tubuh ke Alex dan memberikan usapan ke kepala dan punggung Alex

'aku tidak tau, kenapa perasaan ku seperti ini, apa benar kamu sudah tidak punya perasaan apa-apa kepadanya?' batin Amel

"Sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini, Good night sayang" ucap Alex dengan mencium kening , pipi dan bibir Amel

"Night too mas, tidur yang nyenyak" ucap Amel dengan tersenyum

'aira menjadi sumber kebahagiaan mu karna dia darah daging mu. pasti kamu merasa sulit untuk memilih , aku mencintaimu mu dan juga Aira mas' batin Amel

.

.

Semalaman Amel memikirkan apa yang harus ia perbuat.

Dia tidak ingin memisahkan anak dan ayahnya.

'mungkin ,langkah yang aku ambil ini langkah yang terbaik' batinnya

Amel melangkah ke dapur setelah membersihkan diri.

Dia membuat sarapan dengan dibantu bibi. menu yang akan ia buat tidak banyak, karna memang penghuni nya hanya beberpa orang saja.

"sayangg.." teriak Alex dengan berjalan kearah dapur

"aku disini mas"

"kenapa ninggalin aku" ucap Alex dengan memeluk Amel dari belakang dan membenamkan wajahnya ke punggung Amel

"aku sedang memasak, jangan begini. ada bibi yang lihat"

Alex mengabaikan ucapan Amel, dia mengikuti Amel yang berjalan kesana kemari dengan memeluk pinggang dengan sangat erat.

"Bi, tolong lanjutkan ya. aku mau ke kamar dulu" Amel tersenyum

"siap non"

"ayo ke kamar, mandi dulu" ucap Amel dengan menarik tangan Alex yang berjalan dibelakangnya

"isssshhhh, aku mau libur hari ini" jawab Alex dengan merebahkan diri di kasur dengan merentangkan kedua tangannya

"tidak, nanti pekerjaan kantor menumpuk. kemarin sudah libur dan sekarang waktunya kerja" ucap Amel dengan menatap sang suami

"sekali aja sayang, besok aku kerja"

"tidak mas, nanti kalau pekerjaan numpuk. kamu sendiri yang repot",

"yauda aku ngalah ,tapi kamu harus ngasih bonus ke aku supaya semangat kerjanya" smirk Alex

"bonus apa?" tanya Amel dengan curiga

"1ronde?" Alex menaik turunkan alisnya dengan senyuman nakalnya

"tidak mas, kemarin udah. ayo cepat mandi, kita sarapan"

"yauda kalau nggak mau, aku juga nggak mau"

"astaga, kenapa rewelnya lebih dari Aira sih" keluh Amel

"1 ronde aja? janji?" Amel memastikan dengan tatapan menusuk

"iya" Alex bangkit dan menutup pintu ,tidak lupa menguncinya

Ditariknya tangan Amel dan posisinya kini Amel duduk dipangkuan nya.

Alex melakukan sentuhan-sentuhan yang bisa membuat Amel melayang.

Mereka melakukan kegiatan cukup lama. Alex mengerjai Amel dengan memberikan pelepasan yang tak terhingga. sedangkan Alex(?) dia hanya sekali membenamkan pelurunya ke sarangnya dengan mengeluarkan lahar di rahim sang istri.

"capek sayang?" tanya Alex setelah pelepasannya

"Kamu curang" keluh Amel

"curang bagaimana? kan perjanjian nya 1ronde, aku hanya satu loh tadi" ucapnya tanpa berdosa

"ya kamu yang satu ronde, kalau aku.... ah sudahlah, cepat mandi sana"

"hahaha, terimakasih sayang. rasanya sangat nikmat"

*****

Setelah Alex selesai bersiap dan sarapan dengan dibantu Amel. kini dia sudah menjalankan mobilnya ke kantor dengan muka riangnya

Meskipun Amel capek, dia tetap menjalankan rencananya. setelah Alex berangkat ,dia mengambil surat penting yang ia punya dan beberapa helai pakaian kedalam tas kecil nya.

Dia sudah memutuskan untuk meninggalkan Alex dan Aira. demi kebaikan bersama.

Amel tidak membawa barang-barang berharga yang Alex berikan. semua barang-barang itu ia tinggalkan.

"Non, mau membawa makan siang ke kantornya tuan?" tanya bibi saat melihat Amel menyiapkan nasi ke wadah bekal

"iya Bi, tolong bantu kupasin buah ya Bi"

"siap non"

Tidak lama ,Amel keluar dari rumahnya dengan membawa tas kecil yang berisi barang-barang nya dan kotak makan siang.

Bibi dan satpam yang berjaga melihat itu tidak menaruh curiga. lantaran Amel tidak menunjukkan sikap yang mencurigakan.

'maafkan aku mas, semoga kamu bahagia. Aira ,mama menyayangi mu nak' ucapnya ketika duduk di bus yang sudah ia tumpangi

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selamat pagiiii...

sudah up nihhh :*

Jangan lupa berikan dukungan untuk semua novel karangan ku yaaa..

Terimakasih ❤️