NovelToon NovelToon
ZAYRA

ZAYRA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: MayLiinda

Kehidupan Zayn berubah dalam semalam karena orang tuanya tega 'Membuangnya' ke Pondok Pesantren As-Syafir.
"Gila gila. Tega banget sih nyokap ama bokap buang gue ke tempat ginian". Gerutu Zayn.
---
Selain itu Zayn menemukan fakta kalau ia akan dijodohkan dengan anak pemilik pondok namanya "Amira".

"Gue yakin elo nggak mau kan kalau di jodohin sama gue?". Tanya Zayn
"Maaf. Aku tidak bisa membantah keputusan orang tuaku."
---
Bagaimana kalau badboy berbisik “Bismillah Hijrah”?
Akankah hati kerasnya luluh di Pondok As-Syafir?
Atau perjodohan ini justru menjerat mereka di antara dosa masa lalu dan mimpi menuju jannah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayLiinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

AUTHOR POV

Sudut malam kota Jakarta tetap bising. Lampu-lampu jalan menyala remang. Tapi markas kecil di gang belakang terminal tempat para anggota Stardom biasa kumpul malam ini terasa aneh.

Sepi.

Kursi panjang yang biasanya penuh tawa, umpatan, dan suara gitar sumbang... kini kosong satu.

Kosong yang terlalu sunyi.

Kosong yang bernama: Zayn.

Di atas meja, botol minum berserakan. Abu rokok menumpuk. Tapi nggak ada satu pun dari mereka yang berniat nyapu.

Muhammad Fatah Ibrahim, si paling tegas, berdiri dengan tangan bersedekap. Wajahnya kaku, rahangnya mengeras.

“Seminggu. Dia gak muncul. Gak ngabarin. Gak ngechat. Gak update. Lo semua nggak ngerasa aneh?”

Ahmad Rafi Zakaria duduk menyilangkan kaki. Topinya dibalik ke belakang, rambutnya berantakan. “Gue udah datengin rumahnya dua kali. Sepi. Mobilnya ada. Tapi pintu gak dibuka.”

Muhammad Reza Abraham, si paling sabar, pegang HP-nya. “Nomornya mati, bro. IG-nya nggak aktif. WA centang satu. Hilang total.”

Ahmad Vano Ramadhan berdiri, ambil helm. “Kalau gitu, kita datengin sekarang. Gue gak bisa duduk diem sementara Zayn bisa aja...”

“Stop.”

Fatah ngangkat tangan. Suaranya berat. “Kita gak dateng buat nyari keributan, tapi kita dateng karena Zayn... sahabat kita.”

Mereka saling tatap.

Empat hati dengan satu tujuan: mencari Zayn.

AUTHOR POV

Rumah keluarga Zayn ada di kompleks elit. Gerbang hitam tinggi. Lampu taman nyala sendu. Tapi halaman... sepi.

Fatah pencet bel. Sekali. Dua kali. Tiga.

“Assalamu’alaikum!”

“Bu Dania, Pak Fadlur, kami dari Stardom. Kami sahabat Zayn...”

Lama nggak ada jawaban. Sampai akhirnya, pintu samping terbuka pelan. Dania, ibu Zayn, keluar dengan tatapan kaget.

DANIA POV

Anak-anak ini...

Jaket kulit. Helm baret. Mata sayu.

Gaya mereka... gaya Zayn.

Tapi aku tahu, mereka datang bukan buat ribut.

"Maaf Tante kalau kami mengganggu,kami cari Zayn. Zayn nya ada?" tanya salah satu dari mereka, berambut coklat dengan highlight kuning menyala.

“Zayn… sudah tidak di sini, Nak,” ucapku lembut.

“Ke mana, Tante?” tanya Fatah, nada suaranya nyaris pecah.

Aku menunduk. “Kami titipkan dia ke pesantren. Di Jogja. Pondok As-Syafir. Tempat sahabat Kakeknya dulu.”

REZA POV

Gue kayak ditampar.

Pesantren?

Zayn?

Anak yang mukanya penuh luka, tangannya penuh dosa?

“Dia... mau tante?”

Gue nggak bisa tahan pertanyaan itu keluar dari mulut gue.

Tante Dania senyum. Tapi senyum yang lebih mirip luka yang dibungkus rapat.

“Sebenarnya dia nggak mau. Tapi dia hanya bisa diam. Karena kami titipkan dia sebelum dia hancur lebih jauh.”

RAFI POV

Gue nggak bisa percaya. Tapi di balik marah gue, ada satu rasa: takut.

Takut Zayn merasa ditinggalin.

Takut dia merasa dikhianati.

Takut dia ngerasa... sendirian.

“Tante... kasih kami alamat pondoknya,” bisik gue.

Dania menatap kami satu-satu. Lalu dia masuk, dan kembali dengan selembar kertas kecil. Tertulis:

Pondok Pesantren As-Syafir, Yogyakarta.

“Kalau kalian memang sahabat Zayn... jangan tarik dia kembali. Tapi dampingi... meski dari jauh.”

VANO POV

Kami naik motor lagi. Malam makin larut. Tapi hati kami kebalikannya: makin menyala.

Zayn ada di Jogja.

Di pesantren.

Di tempat yang bahkan kami teman seperjalanan aspal dan dosa nggak pernah bayangkan dia bisa bertahan.

Tapi kami janji...

Kalau pun dia jalan lurus sekarang, dia nggak akan jalan sendirian.

FATAH POV

Gue genggam kuat kertas alamat itu.

“Zayn,” bisik gue pelan, “lo ninggalin kita diam-diam... tapi lo lupa, bro. Jalanan ini… selalu punya jejak lo.”

“Kami bakal nyusul. Tapi bukan buat narik lo balik. Cuma buat pastiin, lo gak jatuh sendirian.”

AUTHOR POV

Dan di langit Jakarta malam itu, bintang-bintang kelihatan lebih terang dari biasanya.

Bukan karena malam lebih bersih.

Tapi karena di hati empat pemuda Stardom... ada nyala baru yang pelan-pelan berubah arah.

Bukan ke arah dosa.

Tapi ke arah sahabat mereka yang mulai mengenal cahaya.

To Be Continued..🫶✨️

1
Tarwiyah Tarwiyah
critanya jngan bertele" kak jdi bosen .maaf ya bukan mksd apa" cuma saran
MayLiinda: Siap. Terima kasih kak atas masukkannya .., 🫶
total 1 replies
Rukawasfound
Baca cerita ini jadi penghilang suntukku setiap hari
MayLiinda: Terima kasih 🙏😊
total 1 replies
Donny Chandra
Bagus banget thor! Bisa jadi film nih!
MayLiinda: Terima kasih .., 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!