NovelToon NovelToon
Tumbuh Di Tanah Terlarang

Tumbuh Di Tanah Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Poligami / Duniahiburan / Matabatin
Popularitas:63.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Aruna telah lama terbiasa sendiri. Suaminya, Bagas, adalah fotografer alam liar yang lebih sering hidup di rimba daripada di rumah. Dari hutan hujan tropis hingga pegunungan asing, Bagas terus memburu momen langka untuk dibekukan dalam gambar dan dalam proses itu, perlahan membekukan hatinya sendiri dari sang istri.

Pernikahan mereka meredup. Bukan karena pertengkaran, tapi karena kesunyian yang terlalu lama dipelihara. Aruna, yang menyibukkan diri dengan perkebunan luas dan kecintaannya pada tanaman, mulai merasa seperti perempuan asing di rumahnya sendiri. Hingga datanglah Raka peneliti tanaman muda yang penuh semangat, yang tak sengaja menumbuhkan kembali sesuatu yang sudah lama mati di dalam diri Aruna.

Semua bermula dari diskusi ringan, tawa singkat, lalu hujan deras yang memaksa mereka berteduh berdua di sebuah saung tua. Di sanalah, untuk pertama kalinya, Aruna merasakan hangatnya perhatian… dan dinginnya dosa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDT 31

Benar saja, tak lama setelah percakapan di dapur antara Pak Yusron dan Bu Marni usai, sebuah pesan masuk ke ponsel Pak Yusron. Nama Bagas terpampang di layar. Jantung Pak Yusron berdegup pelan. Ia tahu, cepat atau lambat pertanyaan itu akan datang.

Bagaimana perkembangan terakhir? Ada pria itu di rumah?

Pak Yusron melirik ke ruang tamu. Raka memang ada di sana, duduk sopan, bercakap ringan dengan Bu Aruna yang masih tampak lemah. Di dekat mereka, Bu Marni sesekali menyuguhkan teh dan membantu memindahkan barang ke dapur. Tak ada gerak-gerik mencurigakan, semua berlangsung terang-terangan.

Dengan ragu, Pak Yusron membalas pesan itu dengan tenang:

"Iya, Pak. Tadi Pak Raka mampir. Tapi di rumah tidak hanya berdua, Bu Marni juga ada. Mereka hanya di ruang tamu, dan sejauh ini saya tidak melihat hal yang aneh."

Tak lama setelah pesan itu terkirim, suara dering telepon membuat suasana makin tegang. Nama yang sama Bagas. Pak Yusron mengangkat.

"Kenapa pria itu mesti ke rumah dulu?!" suara Bagas langsung meninggi di seberang, tak memberi ruang untuk jeda. "Kenapa nggak langsung ke kebun aja?! Emangnya dia nggak punya kerjaan lain?!"

Pak Yusron menarik napas pelan sebelum menjawab, "Maaf, Pak. Kejadian kemarin cukup serius. Pak Raka yang bantu Bu Aruna saat jatuh. Saya rasa wajar kalau beliau ingin memastikan keadaan Bu Aruna pagi ini."

Suara di seberang hening sejenak, sebelum akhirnya Bagas kembali menghardik.

"Pak Yusron ini kok malah seperti membela mereka?!"

Pak Yusron buru-buru menjelaskan, "Bukan membela, Pak. Saya hanya menyampaikan kenyataan. Mereka bersikap sopan. Bu Aruna pun jelas menjaga batas. Sampai saat ini tidak ada yang mencurigakan."

"Saya nggak butuh penilaian, Pak!" potong Bagas. "Saya butuh laporan! Ikuti terus! Saya nggak mau kecolongan. Laporkan setiap gerakan pria itu kalau masih datang ke rumah saya!"

Telepon itu pun ditutup sepihak, meninggalkan denting sunyi yang menggantung di udara. Pak Yusron menatap layar ponselnya beberapa saat sebelum meletakkannya kembali ke meja dengan wajah berat.

Dari balik dapur, Bu Marni memerhatikan Pak Yusron. Ia sudah menduga, arah percakapan itu pasti memanas.

"Apa lagi katanya?" tanya Bu Marni lirih.

Pak Yusron menghela napas, lelah. "Suruh pantau terus. Terus katanya aku malah belain Bu Aruna sama Mas Raka."

Bu Marni menggeleng, kecewa. "Sampai kapan Bapak mau ikut-ikutan dalam bara rumah tangga orang? Jangan sampai niat baik berubah jadi bumerang."

Pak Yusron diam. Matanya tertuju ke arah ruang tamu, tempat Aruna dan Raka masih berbincang ringan. Dalam hati kecilnya, ia tahu niat menjaga bisa menjadi pisau bermata dua, terutama jika dicampuri rasa curiga yang membutakan.

Rasa curiga di dada Bagas tak kunjung mereda. Percakapan dengan Pak Yusron yang selalu terdengar netral bahkan seolah membela Raka, membuatnya gusar. Ia merasa diawasi pun tidak akan ada bedanya kalau hanya mendapat laporan yang setengah-setengah. Ia butuh seseorang yang bisa ia kendalikan sepenuhnya. Seseorang yang tidak akan berpihak kecuali padanya.

Pikiran Bagas melayang ke masa lalu. Ia teringat seseorang, Agus. Teman masa kecilnya, satu sekolah dasar. Dulu mereka kerap bermain layangan dan mandi di sungai bersama. Tapi hidup mereka berpisah di simpang berbeda. Saat Bagas melanjutkan sekolah, Agus terpaksa berhenti. Keluarganya tak mampu membayar biaya pendidikan. Akhirnya Agus bekerja di kebun milik ayah Bagas, dan bertahan sampai hari ini. Ia tahu betul, Agus orang yang setia dan tak banyak cakap. Dan yang paling penting masih punya hutang budi pada keluarganya.

Bagas segera mencari nomor lamanya. Setelah beberapa kali nada sambung, suara berat dan lembut menyahut di seberang sana.

“Halo, ini Agus.”

“Gus ini aku, Bagas. Masih ingat aku?”

Sejenak hening, lalu terdengar suara Agus yang hangat namun agak kaget, “Wah, Mas Bagas? Ya ampun, sudah lama sekali. Apa kabar, Mas? Tumben nelpon aku nih, ada apa, Mas?"

Bagas tersenyum tipis. “Baik, Gus. Aku hubungi kamu karena lagi butuh bantuan. Tapi ini jangan diceritain ke siapa-siapa dulu, ya.”

“Siap, Mas. Ada apa?”

“Aku pengen tahu kondisi kebun. Sekarang aku nggak bisa sering-sering ke sana, jadi pengin ada yang bisa aku percaya buat kasih kabar rutin. Termasuk kalau ada orang luar yang datang, atau kegiatan apa aja yang terjadi di sekitar rumah. Kamu ngerti maksudku?”

Agus terdengar ragu. “Orang luar, Mas? Maksudnya siapa aja yang ke rumah Bu Aruna?”

Bagas langsung menimpali, nada suaranya tenang tapi penuh tekanan, “Gus, kamu tahu sendiri... Aruna sekarang lagi sendiri. Kemarin juga sempat jatuh di kebun. Aku cuma... khawatir. Aku pengen pastikan semuanya aman, gitu. Nggak lebih.”

Agus terdiam sebentar. “Kalau soal kondisi kebun sudah terkendali karena kesigapan Pak Raka dan kalau sekitar rumah Bu Aruna kan ada Pak Yusron, Mas. Mas Bagas bisa tanya langsung, kan?"

“Gus, kamu cuma perlu lapor kalau ada hal yang mencurigakan. Itu aja. Nggak perlu ikut campur. Nanti kalau kamu butuh tambahan buat ongkos, bilang aja. Aku bantu.”

Agus menarik napas panjang. Ia tak pernah berani menolak langsung permintaan dari Bagas, apalagi yang berkaitan dengan keluarga majikannya sejak dulu. Tapi ada ganjalan di hatinya. Ia kenal siapa Bu Aruna, dan ia juga sering melihat bagaimana pria bernama Raka itu bersikap. Selama ini tidak ada yang pantas dicurigai. Tapi ia tahu, perintah tetaplah perintah.

“Baik, Mas. Nanti saya perhatikan. Kalau ada apa-apa, saya kabari.”

“Bagus. Aku percaya sama kamu, Gus.”

Setelah telepon ditutup, Bagas bersandar. Hatinya masih penuh gejolak. Curiga dan cemburu bercampur menjadi bara yang belum padam. Ia tahu, sesuatu sedang berubah. Dan ia tak ingin kehilangan kendali.

1
🅰️Rion bee 🐝
selamat datang baby twins..😍😍😍
btw namanya mau ke indo indoan apa mau ke londo londoan nih..😃
🅰️Rion bee 🐝: oh no.. langsung blank aku ke inget ibunya raka,takut namanya gak sesuai kan makin runyam nanti😄
Dee: Haha...nggak tau nih, belum kepikirin ada ide😄
total 2 replies
Dee
Aruna udah ilfeel sm Bagas...
Daniah A Rahardian
aaww...21+😅
Susi Yanti
up nya jgn pelit dong thor,baru baca satu bab udh hbs aja....
Dee: Hehe maaf ya, aku harus bagi waktu juga sama kerjaan. Tapi terima kasih banget udah baca dan nungguin lanjutannya. Ditunggu ya, aku usahain update secepatnya❤️
total 1 replies
R 💤
tau tau Bagas di belakang 🙈 mendengar semua
Dee: Hahaha...eng ing eng..😆
total 1 replies
R 💤
geregetan yang jelas thorr... tapi suka dengan kemajuan Aruna yg beraniii...
R 💤
memang kalau sudah seperti ini baru terasa kamu gas
R 💤: ya kalau duluan pendaftaran Thor /Grin//Pray/
Dee: Penyesalan selalu datang terlambat
total 2 replies
Wiji Lestari
alhamdullilah..
Hendri Yani
Alhamdulillah...akhirnya... setelah sekian lama, thanks ya Thor love² tuk dirimu.Bahagia selalu Raka Aruna
Daniah A Rahardian
selamat berbahagia Raka dan Aruna. ngk sabar nunggu baby-nya lahir♥️
🅰️Rion bee 🐝
selamat yah raka aruna semoga SAMAWA buat kalian dan buat ibuk yang ikhlas yah doa'nya jangan kepaksa ntar keselek biji kedondong lho😝
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
selamat raka Aruna semoga emaknya segera ikut bahagia melihat anak yg bahagia dengan cintanya
octa❤️
akhirnya..semoga bahagia selalu aruna
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
apasih ayunda ini yg dipertahankan egonya..lma2 geram juga lhtnyaa
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung: bhkan dia jga meragukan kle yg tua ngk bisa hmil
Dee: Sebenarnya, sejak awal yang diinginkan Ibu Ayunda adalah agar anaknya memiliki calon yang lebih muda dan bisa memberinya keturunan. Tapi semua itu kan tidak menjamin akan terciptanya keluarga yang benar-benar bahagia dan sempurna.
total 2 replies
🅰️Rion bee 🐝
keren juga yah tuh baby nanti lahirnya dibelanda,masih baby dah jauh mainya dia..😃
🅰️Rion bee 🐝: iyap bener itu aja bari clingak clinguk takut dicariin😃
Dee: Hadehh masih baby aja udah healingnya ke luar negeri, kita mah ke warung depan aja udah seneng 🤣
total 2 replies
🅰️Rion bee 🐝
pa'mer idaman..😄
Dee: Haha...✅😄
total 1 replies
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
hamil mungkin
🅰️Rion bee 🐝
😤paling baper kalo ada mertua yg kaya gitu,apalagi kalo yg gengsi n ego nya setebal tembok china n setinggi burj khalifa huff.. 😔
dini Risayatmi
Bu Ayunda tuh nggak nyadar banget,
padahal dia juga punya anak perempuan,
Dulu nggak merestuin Karena alasannya takut nggak bisa ngasih keturunan,
sekarang Aruna sudah hamil masih nggak ngerestuin juga,
hadehhhh🙄🙄,
gedeg juga lama-lama,
untung saja hanya di cerita halu,
kalau beneran udah dihakimin deh sama netizen yang budiman
Dee: Bener banget, Kakak! Kebayang sih kalau beneran ada ibu modelan kayak Bu Ayunda, duh... tangan ini rasanya udah gatel aja pengen gerak haha...😁
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
angkuuuh beneer bu ayunda...heey jenk masih sama² menghirup oksigen gratis dari Allah kaann...jangan sok paling paling deeh..
Allah tau apa yg kita butuhkan bukan apa yg kita inginkan...pahami yaa jenk ayunda yang terhormat 😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!