NovelToon NovelToon
Nikah Muda

Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dinda Sakhi

Alvarez Narendra Erlangga.....

Nayla Kinanti Aurora....

Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.

Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.

Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selingkuh?

Nayla keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut yang basah dan mendudukkan bokong nya di depan cermin, Ia mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya hingga beberapa menit dan rambut Nayla sudah sedikit kering , Ia memoles wajah nya dengan make up yang tidak terlalu mencolok asalkan bisa membuat wajah nya terlihat rapi dan bersih.

Ia menguncir rambut nya seperti kuncir kuda, mencari keberadaan Al yang tidak terlihat di dalam kamar. Apakah Al merasa bersalah? memang dari raut wajahnya Ia seperti orang yang menyesal setelah melakukan kejahatan besar.

Nayla berniat mencarinya dan baru saja akan menuruni tangga, Ia bertemu dengan Rara yang juga ingin turun ke bawah.

" Halo Kacan.. " panggil Rara membuat Nayla bertanya - tanya panggilan itu.

" Kacan apaan? "

" Kakak cantik! " jawabnya dengan senyum yang juga membuat Nayla tersenyum manis.

" Kak Nayla udah baikan? "

" Kak Al gak nyakitin Kakak, kan? "

" Alhamdulillah, Kakak udah baikan Ra.. Kak Al gak macem - macem kok! " Nayla bahagia karena Rara begitu menghawatirkan nya.

" Kak, Kak.. Sini deh! " bisik Rara mengibaskan tangan nya agar Nayla mendekat.

" Kenapa, Ra? "

" Kakak harus beli rantai buat Kak Al, soalnya Rara mencium bau - bau pelakor di tengah rumah tangga Kakak. " mata Nayla membelalak sempurna saat Rara mengatakan itu dan detik kemudian Ia tertawa terbahak - bahak. Bisa - bisanya Rara berpikir seperti itu? memang Rara sangat berbeda dengan anak seusia nya dan pikiran nya pun bisa mengalahkan orang dewasa.

" Ihs sih Kakak atu malah ketawa, kalo suami di gondol pelakor baru nangis! " ledek Rara yang lagi - lagi membuat Nayla tertawa.

" Aduh Ra, kamu itu ngomong apaan sih, pelakor - pelakor? emang nya kamu udah tau apa itu pelakor? " celetuk Nayla geleng - geleng kepala sementara Rara hanya memberengut kesal.

" Udah, dari pada kamu mikir yang aneh - aneh mending kita ke dapur, pasti bibi udah masak. Yuk! " ajak Nayla dan meski masih kesal Rara tetap mengikuti Nayla.

Tapi saat datang ke dapur, yang mereka lihat justru bukan pembantu tetapi Al yang sedang bergulat dengan alat - alat dapur. Ia memakai celemek putih dengan motif doraemon yang entah dari mana Ia dapatkan itu.

Al memotong - motong bumbu dapur dengan sangat teliti bahkan kehadiran Nayla dan Rara tidak di sadari nya. Sementara kedua wanita itu tampak menggaruk - garuk pelipis mereka sambil saling melirik dengan memberikan kode mata yang berbunyi ' ngapain Al ada disini?

Tapi kedua insan itu tidak mau menganggu Al yang sedang memasak, jadi mereka memilih duduk di mini bar sambil memperhatikan Al masak. Hingga sekitar 1 jam kemudian Al mengucapkan kata ' akhirnya selesai' , Al menoleh ke depan dan Ia hampir terlonjak kaget saat melihat Nayla dan Rara yang sedang memperhatikan nya.

" Kakak udah selesai?"

" Itu makanan nya enak apa kagak?"

" Kalo gak Rara gak mau makan, biar kasih sih Molly aja, dia juga belum makan? " celetuk Rara panjang kali lebar.

" Eh jangan salah, ini masakan Kakak lebih enak dari Chef Juna, makanya makan dulu baru protes! " timpal Al. Emang Adek satu - satunya ini selalu membuat mood down.

" Iya deh yakin yang bisa masak ngalahin Ibu - Ibu komplek, percaya aja lah kalo makanan nya enak ya kalo gak enak biar mang Supri yang makan! " ucap Nayla terdengar seperti candaan. Tapi itu membuat Al tidak terima.

Ia membawa makanan yang sudah Ia masak dan kedua insan itu duduk di meja makan, Nayla tertegun saat melihat masakan yang di buat oleh Al karena itu adalah makanan kesukaan nya dari dulu. Dan yang membuat Nayla terharu karena Al tidak melupakan apa yang Ia sukai.

Mereka mengambil makanan masing - masing dan meletakan nya di atas piring lalu mulai menyantap hidangan tersebut. Al tidak merasa deg degan karena Ia sangat percaya diri dan itu bisa terlihat dari raut wajah Istri dan Adek nya.

" Lumayan! " ujar Rara terlalu gengsi mengakui bahwa masakan sang Kakak memang sangat lezat.

" Bumbunya pas! " kini giliran Nayla yang berkomentar, masakan itu sangat sesuai dengan lidah nya.

" Syukur deh kalo kalian suka, ini sebagai ucapan permintaan maaf Gue buat kesalahan yang Gue buat. " seru Al membuat Nayla tersenyum bahagia.

" Kak Nayla udah tau kalo Kak Al selingkuh?" kata Rara dengan enteng sambil menguyah makanan nya. Nayla yang mendengar membulatkan mata melirik ke arah Rara. Apakah pendengaran nya salah? Sementara Al yang mendengar penuturan sang Adek tersedak oleh makanan yang ada di mulut nya. Al segera mengambil air lalu mengelus dadanya sendiri. Bisa - bisanya Adek menjadi musuh paling berbahaya.

" Kenapa lihat - lihat Rara kaya gitu, kan Rara cuma bercanda, ya kalo Kakak ketakutan berarti bener dong. " ejek Rara sambil menjulurkan lidah nya.

" Itu mulut bisa di poles dikit gak, pedes banget kaya cebe! " gerutu Al, kalo saja bukan Adek nya mungkin Al sudah menjadikan nya beberapa potong daging saking kesal nya.

" Emang Kakak kira Rara barang apa pake di poles segala," kesal Rara . Kakak Adek itu tidak ada yang mau mengalah sementara Nayla yang melihat pertengkaran Kakak dan adek itu hanya diam membisu tak bersuara, anggap aja gak ada.

" Kalo bukan adek kandung udah Gue tendang dari dulu. Untung sayang.. "

Setelah berbagai drama dan pertengkaran di meja makan Rara kembali ke kamar nya. Tapi Nayla meminta Al untuk duduk di sofa karena ada sesuatu yang harus Ia lakukan.

Beberapa menit kemudian Nayla kembali dengan membawa kotak obat, dia duduk di samping Al dan membuka kotak obat yang berisi berbagai macam obat - obatan dan selep.

Nayla mulai mengobati luka yang ada di wajah juga punggung tangan Al, terlihat berhati - hati agar Al tidak kesakitan. Wajah mereka tampak dekat dan tidak berjarak bahkan Nayla bisa merasakan hembusan nafas suaminya menerpa wajahnya . Saat mata mereka saling bertemu keduanya mencoba menyembunyikan irama detak jantung yang tidak karuan.

Bayangan tentang ciuman mereka memenuhi otak dan pikiran mereka. Tanpa sadar wajah mereka semakin mendekat dan membuat keduanya menelan saliva masing - masing. Tak bisa di hindari bahwa mereka sebenarnya saling merindu tapi apa daya, saat hati di penuhi oleh harga diri yang tinggi. Maka mengakuinya pun sulit.

" Gak usah bengong gitu kali lihatin nya, awas nanti jatuh cinta! " Al memasang senyum menggoda yang membuat Nayla spontan menampar wajah Al.

Plak

" Aw..." Al memegangi pipinya yang ngilu. Udah kena bogeman Dicky sekarang malah kena tamparan Nayla. Kalo kata orang mah Apes..

" Sakit Nayla! "

" Salah sendiri lihatin muka Gue sampe segitunya, udah Lo obati nih luka Lo sendiri! "

Al sangat suka menggoda Nayla dan melihat wajah nya memerah. Tapi kelakuan Rara kadang - kadang membuat sang Kakak naik pitam. Seperti saat ini.

Rara membawa gitar kecil dan memainkan nya lalu menyanyikan sebuah lagu.

 "Awas nanti jatuh cinta , cinta kepada diriku , jangan - jangan ku jodoh mu"

"Kamu terlalu membenci, membenci diriku ini, awas nanti jatuh cinta padaku"

" Cie cie.. Hati - hati, ada kata pepatah yang bilang kalo orang terlalu membenci bisa berubah jadi cinta.. " ledek Rara sambil terus bernyanyi.

" Raraaaaaa! " teriak keduanya secara bersamaan. Bisa - bisanya bocil bikin wajah memanas menahan malu.

" Apa sih, ya elah ketimbang ungkapin perasaan susah bener sih. Gini nih kalo modal gengsi doang yang di gedein, lama - lama muncul orang ketiga baru nangis darah! " celetuk Rara dan pergi meninggalkan kedua pasang yang mematung.

" Dia adek Lo? Nyokap Lo ngidam apaan sampe lahir bocil kaya Rara? "

" Mana Gue tau, nanti Gue tanyain deh kenapa adek Gue bisa jatuh nya kek sih Rara! "

1
[HIAT]
kak pliss up ny jgn lama" ak nungguin 😭😇
US
andai waktu bisa diputar ulang....
Pyscho
Aduh, thor, aku tak sabar menanti kelanjutan ceritanya!
gakki
Duh, bikin merinding!
amoakakashisensei
Membaca cerita ini bikin aku kangen banget sama masa kecilku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!