NovelToon NovelToon
Tuan Autis

Tuan Autis

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: anas seanor

Kejadian ini bermula saat Riza Adiatama (25) yang seorang penyandang Autisme kabur dari kurungan jeruji besi di kediamanya, Dia sudah bosan dengan orang orang terdekatnya yang malah memperlakukan dia secara tidak manusiawi.

Di tengah pelariannya dia bertemu dengan sesosok gadis cantik bernama Velisha Widadari, Dara jelita yang berusia 22 tahun itu berprofesi sebagai penjual makanan cepat saji di sebuah stand pinggir jalan, demi menghidupi keluarga dan membiayai kuliahnya,

Pertemuan itu menjadi awal kedekatan natural mereka yang tanpa memperdulikan latar belakang masing masing.

# Hanya Tulisan Sederhana 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anas seanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TA 31

Menjelang senja, Velisha baru kembali dari jalan-jalannya bersama Riza, mereka tidak langsung pulang ke rumah untuk beristirahat, malaikan Velisha langsung membuka standnya meskipun dia merasa sedikit lelah setelah berjalan jalan seharian, tapi dia tetap bersemangat untuk menjalani profesinya kembali.

Karena bagaimanapun hanya itulah sumber modal Velisha untuk menyongsong masa depannya yang lebih baik lagi.

Riza juga terus berada di sampingnya kalau kalau Velisha membutuhkannya, dan hari itu mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama sepanjang hari.

"Chef Ja, aku mau topokki buatanmu ya" ucap Seorang pelanggan wanita yang sudah cukup familiar di stand Velisha.

"Baiklah tunggu sebentar, tungkunya masih di pakai Velisha" ucap Riza.

"Oh, baiklah aku tunggu, eh ngomong ngomong minta no kontak kamu dong, biar gampang kalau mau pesan, tinggal ambil saja nanti" ucap sang pelanggan.

Velisha tiba-tiba menarik bahu Riza yang sedang mengobrol dengan pelangganya itu. "Ngobrol terus, gantian kamu yang masak" ucap Velisha sedikit ketus.

"Oh, baiklah" jawab Riza yang tidak terlalu menganggapnya serius.

"Ada apa mbaknya?, bukannya kontak saya sudah saya kasih ya, tinggal pesan ke nomor itu saja" ucap Velisha.

"Iya, tapikan kalo dua duanya punya, enak aja gitu" ucap si pelanggan.

"Dia tidak punya ponsel, jadi tidak punya nomor" ucap Velisha

"Oh sayang sekali" ucap Si pelanggan

Setelah pelanggan mereka pergi, Velisha nampak cemberut dan so tidak perduli terhadap Riza.

"O ya, pisau kecil yang untuk mengupas di mana Vel?" tanya Riza.

"Cari saja sendiri" ucap Velisha dingin.

Sampai di sini Riza masih belum ngeh dengan sikap posesif yang di tunjukan Velisha.

" Aku lupa lagi naruhnya, oh itu dia yang di dekatmu, coba sini aku pinjam" ucap Riza.

"Ambil saja sendiri" ucap Velisha masih dengan nada yang tak ramah.

"Kamu kenapa?, tidak seperti biasa nya nadamu seperti itu, kamu lagi pms kah?" tanya Riza.

"Pms matamu" ucap Velisha.

Riza sedikit tidak mengerti kenapa Velisha mendadak bersikap dingin padanya, padahal sebelumnya masih aman aman saja.

"Apa aku ada salah?, maaf kalau memang ada, tapi sebaiknya aku tau kesalahannya di mana?" tanya Riza.

"Lain kali, jangan ladeni perempuan yang mengajakmu mengobrol seperti tadi, mengerti?" ucap Velisha.

Riza tertegun mendengar pernyataan Velisha itu, dia benar-benar tidak menyangka kalau itu yang jadi akar masalahnya.

"Maksudmu apa?, bukankah seharusnya memang seperti itu, aku harus bersikap ramah ke setiap pelangganmu kan?" tanya Riza dengan menggaruk tengkuknya meski tak gatal.

"Intinya mulai sekarang kamu tidak perlu lagi banyak berbincang dengan pelanggan, jadi pendiam seperti pertama kali datang ke sini saja, itu lebih baik" ucap Velisha.

Riza semakin bingung untuk memahami maksud dari Velisha, tapi dia tidak mau terlalu ambil pusing.

"Baiklah aku mengerti" ucap Riza.

Riza pun menurut saja dan tidak terlalu banyak bercakap dengan para pelanggan mereka, terutama pelanggan wanita yang membuat Velisha cemburu, karena dia tidak mau jika Velisha terus bersikap dingin seperti itu padanya.

.

Saat pelanggan mulai sepi dan hari juga sudah semakin petang, tinggalah mereka berdua duduk di kursi plastik masing masing di dalam ruangan stand yang tidak terlalu luas itu.

Velisha menoleh pada Riza yang duduk di kursi plastik di belakang kursinya. dan dia benar-benar tidak banyak bicara sesuai permintaan dari Velisha sebelumnya.

"Apa kau tidak senang dengan peraturanku?" tanya Velisha yang melihat Riza acuh tak acuh juga padanya.

"Apa soal tidak banyak bicara?, ya Aku senang senang saja." ucap Riza

"Jangan bohong, Kamu pasti marah kan?" tanya Velisha.

Riza langsung memasang wajah suram , dia merasa sudah jujur sejujur mungkin untuk bicara,

"Ayolah, apa aku terlihat sedang berbohong padamu?" tanya Riza

"Iya"

Riza langsung menghela nafas kasar,

"Ku rasa ada masalah di pikiranmu sekarang, kau yakin tidak papa?" tanya Riza yang tidak mengerti dengan sikap Velisha saat ini.

"Sudahlah, kita pulang saja sekarang" ucap Velisha

"Ya tapi....., apa kau terlalu lelah hari ini?, baiklah" ucap Riza sedikit kesal tapi mencoba untuk memaklumi, meski dia tidak mendapat jawaban dari pertanyaannya.

Mereka langsung berberes dan setelahnya Riza segera mengantar Velisha pulang,

Di perjalanan

"Ja, apa di daerah tempat tinggalmu banyak gadis gadis belia?" tanya Velisha.

"Mmm, mungkin banyak, memangnya kenapa?" tanya Riza.

"Oh"

"Hanya oh saja?" tanya Riza yang di buat bingung dengan percakapan yang tidak jelas ujungnya.

"Aku hanya bertanya saja kan" ucap Velisha

"Iya, tapi ku pikir akan ada pertanyaan berikutnya" ucap Riza.

"Tidak,, hanya ingin tau saja" ucap Velisha.

Setibanya di depan rumah Velisha, Riza juga mampir karena Velisha yang menginginkannya.

"Yah, aku pulang" ucap Velisha mebuka pintu rumah.

Dan dia langsung menghampiri sang ayah Yang Kebetulan ada di ruangan tengah dan menyalaminya.

Dan Beni juga menoleh pada Riza yang masih berdiri di depan pintu.

"Eh, Riza, masuk za" ucap Beni.

"Iya paman, terimakasih" ucap Riza.

"Riza ingin menginap malam ini di sini yah gak papa kan?" tanya Velisha.

"Menginap?, kenapa?" tanya Beni

Riza langsung mengerutkan dahi karena bingung, dia merasa tidak pernah membicarakan hal itu sebelumnya.

"Dia mau bantu aku menyelesaikan tugas kuliahku" ucap Velisha

"Oh, ya sudah" ucap Beni.

"Boleh yah? Yess" ucap Velisha tersenyum sambil melirik Riza.

Riza juga tersenyum dengan ekspresi bingung tak bisa membantah.

"Za, aku mau langsung masak makan malam sekarang, apa kamu mau mebantuku?" tanya Velisha.

"Boleh" ucap Riza,

"Ya sudah ayo ikut aku ke dapur" ucap Velisha.

"Maaf paman, aku ikut Velisha ke dapur dulu" ucap Riza.

"Oh ya, silahkan nak Riza" ucap Beni

Mereka berdua pun segera pergi ke dapur rumah Velisha, lalu mengolah sayur dan ikan yang Velisha bawa dari pasar sebelumnya.

Velisha terlihat cukup senang dengan aktivitas memasaknya yang di temani oleh Riza, raut wajahnya yang tadinya dingin juga mulai menghangat, dan senyuman yang biasanya dia tunjukan juga mengbang kembali di bibirnya.

"Velisha, kenapa kau mengatakan aku akan menginap di sini?, rasanya aku tidak pernah berkata seperti itu sebelumnya" ucap Riza.

"Memangnya kau tidak mau menginap di sini?" tanya Velisha

"Ya, tidak juga" ucap Riza.

"Ja, tolong ambilkan aku wadah untuk sayurnya, sebentar lagi matang" ucap Velisha

"Oh oke" Riza segera menuruti titah Velisha

"Ini bukan?," Riza menyodorkan piring plat karena kurang fokus.

"Yang benar saja, nanti sayurnya tumpah dong, maksudku mangkuk, kamu ini" ucap Velisha dengan tersenyum.

"Oh iya maaf," ucap Riza segera menukar wadah yang dia bawa dengan mangkuk, dan menaruhnya di meja.

Velisha juga segera mengangkat wajan dan menuangkan sayur yang sudah matang ke mangkuknya.

Riza memegangi wadahnya supaya tidak bergeser saat di tuang, alhasil cipratan air panas dari masakan Velisha sedikit mengenai tanganya.

"Awh, panas" ucap Riza langsung menarik tanganya.

"Ah?, panas ya?, ya itu salahmu sendiri, kenapa menaruh tanganmu di situ, ini memang panas" ucap Velisha.

Riza sedikit memperhatikan wajah Velisha yang sudah terlihat sumringah, dan tidak uring uringan seperti sebelumnya.

"Ngomong ngomong, kamu sudah tidak marah lagi?" tanya Riza.

"Marah untuk apa?, aku tidak papa" ucap Velisha

"Ya syukurlah, aku kira masalah tadi siang dengan Zidan mempengaruhi suasana hati mu lagi" ucap Riza.

"I'm fine, aku sekarang merasa Happy" ucap Velisha dengan memperlihatkan senyumnya pada Riza.

"Baguslah kalau memang begitu, setidaknya aku tidak perlu memikirkan cara untuk menghiburmu" ucap Riza yang juga sedikit tersenyum,

1
Lee
Lanjut up lg thor..
semangat 💪💪
Lee
wkwkk...Velisha cemburu🤭
Lee
si kepala helm? agak aneh sebutanx, knpa gk pria berhelm aja..🤭
Lee
smngat ya thor..
msih pnsaran knpa Riza gk jjur aka
Lee
Hbis di gigit vampir cantik y Riza...hihu
Lee
ampun, kmu yg rsain kok mlah nanya Riza Vel..🤦
Lee
Oiya..lupa. mohon maaf lahir batin ya thor..🙏🙏
Kulanter: Mohon maaf lahir batin juga thor. 😂
total 1 replies
Lee
God job Riza ..👏 akhirnya Velisha bsa trbebas dri Zidan..
1 vote utkmu thor..💪💪
Kulanter: Terima kasih kak lee, 😁
total 1 replies
Lee
Masih pnasaran knpa Retno brthan sma Redrick yg suka ngumpat itu..🤔
Lee
Gimana klau Zidan tau itu moge punya Riza yg udah dia gebukin..
Lee
Kocaknya Raya sma Hana yg dpecat gra² mkul org pke pntofel😂
Lee
ehem..Riza mulai nakal ya thor...🤭
Lee
Udah terima aja Velisha, aku jg sring dpet bgtu. Tpi klo makanan jgn..🤭
Lee: Bisi aya pelet kuda lumping na..🤭🤭
Kulanter: Naha tah mun makanan?,🤔
total 2 replies
Lee
wkwkk
Lee
haduh..ngakak bgt sih sma tingkah Raya, kok otor tau sih sohib cwek emg bgtu klo udah bestie bgt 😂
Kulanter: Kadang merhatiin di FTV sih, jadi dikit dikit tau lah karakter cewek, 😅
total 1 replies
Lee
Ojek cinta itu mah Velisha, kyak q jg sring dpet ojek gratis malah..🤭
Kulanter: Cia elah, jadi curhat, 😅
total 1 replies
Lee
Retno jg dpat tekanan dri Redrik, kmungkinan itu yg bkin retno gk bsa lepas bgtu saja dri Redrik
Lee
Ngeri benget kelakuan si Redrik itu ya
Lee
Apa org itu Riza? next thor..💪💪
Lee
Sayang sekali hnya dbtas di anggp kakak y Ja..😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!