NovelToon NovelToon
Rahim Titipan

Rahim Titipan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:37.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Aaric seorang CEO muda yang belum terpikir untuk menikah harus memenuhi keinginan terakhir neneknya yang ingin memiliki seorang cicit sebelum sang Nenek pergi untuk selama-lamanya.
Aaric dan ibunya akhirnya merencanakan sesuatu demi untuk mengabulkan keinginan nenek.
Apakah yang sebenarnya mereka rencanakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Film.

Naina langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak bisa."

"Akan aku ajari." Aaric menarik tangan Naina untuk berdiri.

"Tapi.." Naina terpaksa berdiri.

"Ikuti saja mereka," Aaric menunjuk Intan dan Sheryl yang tengah memeluk erat suaminya masing-masing.

Aaric menarik Naina ke lantai dansa, lalu perlahan memegang pinggang istrinya.

Naina tampak sangat gugup, apalagi ketika Aaric menariknya ke dalam pelukannya lalu melangkah ke kanan kiri secara perlahan mengikuti irama musik.

Aaric menatap wajah Naina.

"Tenanglah dan nikmati musiknya." Aaric berdansa dengan pelan agar Naina bisa mengikuti langkahnya.

Naina langsung mengalihkan pandangannya.

"Lihat aku!" pinta Aaric.

Naina kembali menatap wajah suaminya.

"Aku mencintaimu," ucap Aaric dengan tegas.

Naina terus menatap mata Aaric, seolah ingin melihat kejujuran paling terdalam dari dalam sana.

"Aku telah jatuh cinta padamu." Aaric kembali mengutarakan isi hatinya.

Naina kembali mengalihkan pandangannya, Aaric mengulum senyum mengetahui Naina yang salah tingkah.

Mereka berdua terus berdansa bersama banyaknya pasangan lain disana, Naina belajar dengan cepat dan mulai pandai untuk melangkahkan kakinya mengikuti alunan musik, dia yang memegang pundak sang suami yang memeluknya erat tampak sudah nyaman berada dekat dengannya.

Aaric tak pernah mengalihkan pandangannya dari wajah Naina, dia terus menatap wajah istrinya dengan penuh cinta, Naina yang menyadari itu mulai terbiasa.

"Siapa Tari?" tanya Naina tiba-tiba yang langsung mengejutkan Aaric.

"Apa dia salah satu dari banyaknya mantan kamu di sekolah atau mantan kamu ketika kuliah?" tanya Naina lagi.

Aaric terlihat salah tingkah, dia menyadari jika Naina mendengar semuanya.

"Dia..dia.." Aaric nampak bingung.

"Mantan pacar?" tanya Naina.

"Begitulah.." jawab Aaric dengan senyum yang dipaksakan.

"Oh.."

"Iya, dan aku yakin semua orang punya mantan, itu biasa," Aaric nampak gugup.

"Aku tidak." ucap Naina cepat.

Aaric tampak kaget.

"Benarkah? Kalau begitu aku beruntung sekali," jawab Aaric dengan senyum yang lagi-lagi dipaksakan.

"Aku yang beruntung, jadi istri dari playboy seperti anda."

Aaric tampak serba salah, ternyata benar, Naina menganggap serius semua perkataannya tadi.

"Apa kamu marah?"

"Tidak! Kenapa mesti marah?" Naina tampak sewot.

Aaric baru menyadari sesuatu, dia merasa kalau Naina sedang cemburu.

"Kamu cemburu?" tanya Aaric lagi sambil tersenyum.

"Tidak!" jawab Naina gugup.

Aaric langsung mengeratkan pelukannya, hingga wajah mereka sangat dekat.

"Kamu cemburu. Aku tahu itu." ucap Aaric senang.

Naina menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak cemburu." Naina terlihat salah tingkah.

Aaric tersenyum.

"Aku tahu kamu cemburu dan itu berarti kamu mempunyai perasaan yang sama kepadaku," bisik Aaric pelan.

Wajah Naina memerah, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Aku lelah," Naina menghentikan dansanya.

"Baiklah kita istirahat." Aaric melepaskan pelukannya, memegang tangan istrinya dan membawanya kembali mendekati meja, Naina berjalan sambil melihat jika Intan dan Sheryl masih berdansa dengan mesranya.

Naina duduk di kursi, tangannya tampak memegang betisnya.

"Kenapa?" tanya Aaric heran.

"Tidak apa-apa." Naina melepaskan tangannya, mengambil gelas lalu meminumnya.

Tak lama Dani dan Ryan dan kedua istrinya menghampiri mereka.

"Apa kalian sudah lelah? kita kembali ke kamar saja yuk." Intan memeluk Dani.

Semuanya mengaguk, lalu pergi menuju kamar kembali.

***

Naina baru saja sampai di dalam kamar, langsung duduk di sofa dan melepaskan high heels yang dipakainya, dia juga terlihat kesakitan sambil memijat betisnya.

Tiba-tiba dia dikagetkan oleh Aaric yang mengangkat kedua kakinya ke atas sofa, lalu meletakkan kaki Naina diatas pahanya.

"Apa yang kamu lakukan?" Naina mencoba menurunkan kakinya tapi Aaric menahannya.

"Aku tahu kamu kesakitan dari tadi." Aaric memijat betis istrinya dengan pelan.

Naina nampak pasrah dia membiarkan Aaric memijat kakinya.

Aaric memijat dengan serius, sementara Naina tanpa disadarinya terus memandangi wajah Aaric sambil memikirkan sesuatu.

"Apa Tari itu cantik?" tanya Naina mengagetkan Aaric.

"Kenapa masih membahasnya?"

"Aku hanya penasaran padanya hingga kamu sulit melupakannya."

Aaric tampak kaget mendengar hal itu, dia berpikir mungkinkah jika Sheryl dan Intan memberitahu Naina semuanya.

"Tidak. Dia biasa saja." jawab Aaric pelan.

"Lebih cantik kamu," ucap Aaric lagi sambil tersenyum menggoda.

Naina sama sekali tidak terpengaruh dengan gombalan Aaric, dia kembali menunduk melihat betisnya yang dipijat.

Tak lama terdengar suara pintu diketuk, lalu pintu yang belum dikunci itu tampak terbuka dari arah luar.

"Ada apa lagi kalian kesini?" tanya Aaric kesal.

"Ini masih sore, baru jam sembilan malam, bagaimana kalau kita menonton film dulu." Ryan mendekati televisi dan menyalakannya, nampak memutar video dari kaset yang dibawanya.

Kemudian mereka nampak duduk berpasangan, Intan terus memeluk Dani dengan mesra, begitu juga dengan Sheryl yang memeluk Ryan sambil menyandarkan kepala di bahu suaminya.

Aaric tampak sangat kesal, namun dia tak bisa berkata apa-apa, Naina terpaksa harus menggeser tubuhnya mendekati Aaric karena Intan yang mengambil tempatnya.

Aaric menyandarkan tubuhnya dengan kesal, melihat kedua sahabatnya yang dengan tanpa rasa bersalah datang dan mengganggunya lagi, ditambah mereka malah kembali memperlihatkan kemesraan, membuat dirinya dan Naina kembali salah tingkah dan risih.

Film dimulai, Naina dan Aaric membelalakkan matanya melihat adegan yang baru saja dimulai.

Adegan yang dengan jelas memperlihatkan sepasang kekasih yang sedang melakukan hubungan intim.

"Film apa ini?" tanya Naina tidak mau melihat layar televisi.

"Ini film tentang pembunuhan, awalnya saja yang seperti ini, di tengah bagian serunya." jawab Sheryl sambil tersenyum.

Namun Naina tak mau lagi melihat layar televisi, sama halnya dengan Aaric yang juga terlihat salah tingkah.

Adegan itu bahkan tidak terhenti, terus berlanjut pada adegan-adegan berikutnya yang lebih panas.

Naina yang melihat sekilas-sekikas semakin tidak nyaman, dia terus mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Aaric juga semakin salah tingkah, dia tidak nyaman karena harus melihat adegan itu bersama Naina.

"Aku permisi ke toilet dulu." Naina beranjak dari duduknya lalu pergi dengan tergesa-gesa.

Aaric langsung melihat kedua sahabatnya.

"Kalian keterlaluan!" ucap Aaric kesal.

Dani dan Ryan beserta istrinya masing-masing menahan senyum sambil beranjak dari duduknya.

"Kami pergi dulu, oh iya jangan dimatikan televisi itu, kalian bisa langsung praktek dan menirunya." Ryan tersenyum.

Aaric melemparnya dengan bantal sofa.

Kini semuanya sudah pergi, Aaric langsung mematikan televisinya, lalu pergi memasuki kamar.

Aaric berdiri di depan pintu kamar mandi menunggu istrinya keluar dari sana, dia tahu Naina pasti masih merasa tidak nyaman karena film itu.

Tak lama pintu terbuka, Naina nampak sudah mandi, keluar dengan sudah memakai jubah handuk.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Aaric.

Naina menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak apa-apa."

"Maafkan aku, mereka jahil sekali. Mereka sudah pergi sekarang."

"Aku mengerti kenapa mereka melakukannya." Naina berjalan mendekati Aaric.

Aaric kaget.

"Mereka ingin kita segera melakukannya," Naina membuka tali jubahnya.

1
ROSYAH
saya pernah baca tapi ini mau baca yg ke dua kalinya
Ds Phone
hanya anak jadi ubat nya
Ds Phone
kenapa keritis
Ds Phone
jumpa kau ni lagi hantu
Ds Phone
jangan harap kau kena cukup cukup dulu
Ds Phone
dia orang nya rupa nya
Ds Phone
itu angan angan dia fari kecil
Ds Phone
apa dia agak nya
Ds Phone
gila cinta habis
Ds Phone
ni satu lagi musuh meraka
Ds Phone
dia sayang ibu dia
Ds Phone
dia dah tahu rupa nya
Ds Phone
perumpuan tu tak habis habis buat jahat
Ds Phone
yang jahat bini dia
Ds Phone
apa yang dia buat pulak
Ds Phone
meraka bertemu
Ds Phone
kau kacau lagi anak kau bini kau tu no satu nya
Ds Phone
dah jumpa pulak
Ds Phone
emak dia ni buat kacau lah dengan masalah dia lagi
Ds Phone
dia pun rindu tapi keras kepala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!