Novel ini hanya sebuah karya fiksi belaka...
Ada banyak adegan kejam dan 21(+)... Silahkan bijaksana dalam membaca...
~**~
Tubuh Claire membeku. Memang ia diajari seni bela diri oleh sang nenek. Tetapi Claire sama sekali tidak pernah menggunakannya, Claire selalu mencari aman dengan selalu menyendiri. Dan ini adalah pertama kalinya dalam hidup Claire ia melihat kejadian sesadis itu.
Usai mencabut belati tersebut dari tubuh si pemuda, Keenan menatap ke arah Claire. Nafas Claire semakin tak terkendali. Denyut jantungnya bahkan berdetak dengan cepat. Claire pikir Keenan akan mendatanginya dan melakukan sesuatu kepadanya. Tetapi Keenan hanya menatap dingin ke arah Claire. Ia sama sekali tidak melakukan apa pun pada Claire.
Berawal dari kejadian itu, kehidupan Claire berubah menjadi seperti lorer coaster yang penuh dengan teka teki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca 15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 9
Satu pekan telah berlalu dan aku benar – benar dinyatakan mengalami hilang ingatan. Karena kondisi tubuh ku sudah stabil, kini ia diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Namun jika sewaktu – waktu dirinya merasakan sesuatu dengan tubuh ku , dokter Bastian menyarankan untuk segera membawa ku ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dan saat ini aku benar – benar tidak bisa berkutik dengan takdir yang terjadi dengan hidup ku. Pikiran ku hanya tertuju pada Tania. Tapi apa daya ku pada saat ini, aku sendiri pun masih merasakan lemah dengan tubuh ku jadi aku tidak bisa memastikan bagaimana keadaan Tania saat ini.
Perlahan – lahan aku mencoba menerima apa yang saat ini terjadi dengan jiwa ku. Dimana aku saat ini menempati tubuh wanita yang selama ini melakukan perundungan terhadap diriku. Jujur saat ini aku sedikit bahagia karena bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki orang tua. Selama ini aku selalu direndahkan oleh teman – teman ku karena aku tidak memiliki orang tua. Aku juga sekarang mulai membiasakan memanggil orang tua Kyra dengan mommy dan daddy. ‘Biarlah sesekali aku menjadi orang yang egois dan tamak’ ucap ku dalam hati.
“Sayang, ini adalah rumah kita..” Allura langsung menjelaskan kepada putrinya yang saat ini hilang ingatan.
“Selamat datang kembali nona!” semua pengawal dan pelayan berbaris menyambut kedatangan ku dari rumah sakit.
Karena tidak terbiasa dengan ritual penyambutan seperti ini, aku spontan ikut menunduk membalas mereka.
“Sayang, kau tak perlu melalukan itu! Mereka melakukan itu karena bahagia menyambut kedatangan mu” ucap Allura setelah menghentikan apa yang putrinya lakukan. Dan aku hanya menjawab dengan sebuah anggukan kaku.
“Ayo sayang mommy tunjukkan dimana kamar mu” lanjut Allura sambil menggandeng tangan ku.
Aku pun menurut saja kemana mommy Allura membawa ku. “Nah, sayang… yang di ujung itu adalah kamar mommy dan daddy. Lalu ini adalah kamar mu”
Aku sangat takjub dengan kamar yang dimiliki Kyra. Kamarnya sangat luas, bahkan luas kamar Kyra bisa hampir sama dengan luas rumah yang aku tempati dulu bersama Tania. ‘Gila! Lebar sekali!’ ucap ku dalam hati sambil memperhatikan setiap detail dari kamar Kyra.
“Kau istirahatlah dulu sayang! Jangan memaksakan diri untuk mengingat dulu! sekali pun kau kehilangan ingatan mu, kau tetap putri mommy dan daddy!” ucap Allura kemudian mengusap kepala ku dengan penuh kasih sayang lalu ia keluar dari kamar yang saat ini menjadi kamar ku.
Setelah mommy Allura pergi, aku lantas berkeliling dan melihat semua yang ada di dalam kamar Kyra. Aku takjub saat memasuki walking closet milik Kyra, semua baju tertata rapi dan jumlahnya sangat banyak. Kamar mandi yang selama ini hanya bisa aku lihat di dalam drama, kini telah terpampang nyata di depan mata ku. Semua peralatan di dalam kamar ini tidak ada yang murahan semua adalah barang bermerek.
Lalu saat tanpa sengaja melewati etalase, mata ku tanpa sengaja tertarik pada sebuah foto seorang laki – laki yang sama sekali tidak asing di mata ku. Dan orang itu adalah Keenan. “Apa sebenarnya yang kau sukai dari lelaki berdarah dingin seperti Keenan Kyra?” gumam ku lalu menutup figura foto tersebut karena benar – benar menyakiti mata ku.
Lelah setelah berputar – putar dengan kamar yang saat ini ku tempati, akhirnya aku memutuskan untuk membersihkan diri ku.
“Apa apaan dengan pakaian ini? Kenapa hampir semuanya adalah pakaian kurang bahan begini?” aku yang tak terbiasa mengenakan pakaian mini, hanya bisa mengeluh dengan semua pakaian yang saat ini terpampang di depan mata ku. Akhirnya mau tidak mau aku harus mencari pakaian yang kira – kira bisa nyaman ku pakai.
“Naaah… ini lumayan, nggak terlalu terbuka” ucap ku.
Tok!
Tok!
“Sayang…” memahami aku yang masih belum terbiasa dengan mereka, Ara sampai mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kamar ini.
“Masuk saja mom!” sahut ku dari dalam walking closet.
“Kau sedang mandi sayang?” Namun baru selesai Allura bertanya, aku sudah keluar dari dalam walking closet. Allura tersenyum senang melihat aku keluar dari walking closet. “Bolehkah mommy sedikit egois sayang? Mommy suka dengan perubahan pakaian yang kau gunakan saat ini!” ucap Allura dengan tersenyum bahagia.
“Apakah dulu aku selalu mengenakan pakaian kurang bahan itu mom?” tanya ku dengan penasaran.
“Iya sayang! Dan kau selalu marah jika mommy atau daddy menegur mu” jawab Allura.
“Mmmm… apa boleh mom, jika aku meminta baju baru yang nyaman ku gunakan saat ini? Aku merasa tidak percaya diri dengan pakaian mini itu!” dengan takut – takut aku meminta pada Allura.
“Tentu sayang… tentu! Mommy sangat menyetujui permintaan mu! Ayo kita makan dulu! Setelah itu mommy temani Queen berbelanja pakaian” sahut Allura
“Baik mommy!”
Aku hanya makan siang berdua saja dengan mommy Allura. Karena Daddy Alvin masih berada di kantor dan belum kembali. Dan sesuai dengan apa yang di janjikan oleh mommy Allura tadi, begitu selesai makan siang kami langsung berbelanja pakaian sesuai dengan selera ku.
Semua benar – benar membuat ku syok. Mommy Allura tanpa perhitungan membalikan ku pakaian dengan harga – harga yang sangat fantastis menurut ku. Karena jujur saja selama ini aku membeli baju – baju ku hanya di harga puluhan ribu saja tidak sampai di harga ratusan bahkan jutaan seperti ini.
“Mom, ini terlalu banyak! Kita sudah berbelanja menghabiskan uang banyak sekali. Bagaimana jika nanti daddy marah?” aku berusaha menghentikan kegiatan mommy Allura yang masih terus memilihkan berbagai bentuk dan macam pakaian.
“Astaga sayang… kau tidak perlu khawatir! Mommy yakin dengan perubahan mu saat ini, daddy tidak akan marah sekalipun kau menghahiskan uang sampai ratusan juta.” Mommy Allura menertawakan apa yang aku khawatirkan. “Dan asal kau tahu sayang, semua barang bermerek FF ini adalah milik mommy. Jadi otomatis FF juga adalah milik mu!”
‘Hah, jadi FF ini punya mommy Allura!!’ Aku langsung terkejut dan tidak percaya. Namun aku menyamarkan keterkejutan ku saat ini.
Melihat wajah ku yang masih khawatir, mommy Allura lantas menghubungi daddy Alvin. Tak lupa Allura mengeraskan volume ponselnya.
“Kenapa sayang? Apa Queen mengalami sesuatu?” tanya Alvin dengan khawatir
“Kau tak keberatan bukan jika aku dan Queen menghabiskan uang mu untuk berbelanja pakaian? Queen ingin mengganti fashion pakaiannya!” jelas Allura
“Maksud mu Queen tak mau menggunakan pakaian mininya itu?” tanya Alvin memastikan apa yang ia pikirkan saat ini.
“Benar sekali sayang, Queen merasa tak nyaman dengan pakaian itu!” lanjut Allura sambil tersenyum usih ke arah putrinya.
“Katakan pada Queen untuk tidak khawatir sayang, jika kurang akan ku transfer lagi! Katakan pada Queen, beli apa pun yang ia mau.” Aku sama sekali tidak menyangka jika Daddy Alvin akan sebegitu murah hatinya dengan putrinya. ‘Pantas saja dulu Kyra sangat manja’ ucap ku dalam hati.
“Kalau begitu, sampai ketemu di rumah sayang, byee..”
“Kau sudah dengar sendiri sayang bagaimana tanggapan daddy mu!” lanjut Mommy Allura pada ku.
“Iya mommy…” sahut ku. “Tapi yang kita beli sudah lebih dari cukup mommy!” ucap ku lagi.
“Kenapa setelah kau hilang ingatan kau jadi berubah menjadi anak yang pengertian seperti ini sayang… Andai mommy bisa memilih, mommy lebih memilih kau untuk hilang ingatan selamanya sayang!” mendengar ucapan mommy Allura, hati ku terasa sakit karena sudah membohongi mereka berdua. Aku membayangkan bagaimana jadinya jika mereka mengetahui jika yang ada di dalam raga putrinya ini bukanlah putri kandungnya melainkan orang lain yang jiwanya salah masuk ke tubuh orang lain.
“Jangan pikirkan ucapan mommy barusan sayang!” lanjut Allura begitu menatap ku terdiam. “Ayo ambil beberapa lagi! Ini masih sangat sedikit sayang!” bujuk Allura.
Tanpa terasa aku and mommy Allura sudah menghabiskan waktu hampir 4 jam hanya untuk berbelanja pakaian. Semua pakaian mini yang ada di dalam walking closet langsung disingkirkan semua oleh Allura dan diganti dengan pakain baru yang tadi mereka beli.
“Nah, sekarang kau bisa nyaman berpakaian sayang!” ucap Mommy Allura
“Terimakasih mom!” ucapku. Allura langsung menutup mulutnya dengan mata yang berkaca – kaca.
Aku langsung panik dan bingung. Dari apa yang bisa ku ingat, aku sama sekali tidak ada mengeluarkan kata – kata yang menyakiti Mommy Allura. Tapi kenapa mommy Allura sampai berkaca – kaca seperti itu. “Mommm.., apa aku ada salah bicara dengan mommy?” tanya ku
Mommy Allura menggelengkan kepalanya. Lalu mommy Allura memeluk ku, “No sayang…, Mommy hanya bahagia… Ini pertama kalinya mommy mendengar mu mengucapkan kata terimakasih dengan begitu tulus sayang”
Aku lantas lega begitu mendengar ucapan mommy Ana. Lalu ku balas pelukan mommy Ana.