Season 1.
Kisah cinta antara bangsawan buta dengan seorang pelayan.
Alex Smith, seorang bangsawan raya yang mengalami kebutaan karena kecelakaan. Sialnya lagi, ia ditinggalkan oleh calon istrinya yang tidak mau menerima keadaan Alex.
Pada akhirnya, Alex menikah dengan Kinara Lee, seorang pelayan biasa yang menjadi pengantin pengganti. Kinara rela menikah dengan laki-laki yang tak mencintainya hanya karena tawaran yang menggiurkan.
Namun, benarkah hanya itu alasan mereka untuk menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biru Samudera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Pasangan Tak Tahu Malu
“Siapa Jessica, jangan kau khawatirkan.”
Tubuh Kinara berputar kembali, mencari sumber suara yang terdengar sangat berkharisma di telinganya. Gadis itu tak menyangka, tuan muda Smith mau repot-repot membuka mulut untuk menjelaskan, siapa itu Jessica. Tadinya ia pikir, tuan Billy yang akan menjelaskan semuanya, tapi pria itu malah ... dasar pengecut! Kinara mengerucutkan bibirnya.
“Bagaimana tidak khawatir, nenek Anda saja sudah membuat saya ketakutan,” gumam Kinara pelan.
Alex mendengkus sekilas lalu tertawa sarkas. “Takut? Bahkan kematian pun luput dua kali darimu, apa yang kau takutkan?”
“Itu berbeda!”
Kinara melotot. Bagaimana bisa dua kasus itu disamakan? Ia luput dari percobaan pembunuhan itu karena sedang bernasib baik. Para pemburunya tidak bisa menyerangnya setiap saat, tapi bagaimana dengan saingan cinta? Saingan cinta yang gelap mata, bisa melakukan apa saja, di mana saja, dengan cara apa pun.
Tunggu .... Cinta?
“Haish!” Kinara memukul kepalanya sendiri dan menggeleng cepat.
Berhenti berkhayal, Nara! Kau bisa kehilangan segalanya dalam sekejap mata ....
“Ada apa?” tanya Alex ketika mendengar calon istrinya bergumam seorang diri.
“Tidak,” jawab Kinara cepat, “Ke mana perginya tuan Billy? Kenapa lama sekali?” ucapnya untuk mencoba mengalihkan perhatian.
“Coba lihatlah di depan,” saran Alex, “mungkin dia tersesat,” lanjut pria itu dengan nada setengah mengejek.
Kinara tidak menanggapi lelucon Alex. Bagaimana ia bisa pergi ke depan jika ekor gaunnya hancur dipegang setidaknya oleh dua orang? Dasar menyebalkan!
“Tuan, Anda dilarang masuk!”
Kinara menoleh ke belakang ketika mendengar suara kepala pelayan yang terdengar panik. Pria bersetelan hitam-putih itu terlihat sedang berusaha menahan seseorang di pintu masuk aula. Kinara melongok dengan penuh rasa penasaran. Tidak biasanya kepala pelayan bersikap kasar pada tamu yang berkunjung. Gadis itu baru akan membuka mulut untuk bertanya saat melihat siapa yang tadi ditahan oleh kepala pelayan. Jericho Millu dan Amanda Shu muncul dari balik pintu dengan wajah angkuh. Kinara melotot tak percaya.
Berani-beraninya pasangan psiko itu datang ke sini!
“Pengawal!” teriak Kinara ketika melihat dua pasangan tidak tahu malu itu sedang berjalan ke arahnya tanpa memedulikan seruan kepala pelayan yang tetap berusaha menghalangi mereka.
Dua orang bodyguard muncul dari pintu yang berlawanan arah dan segera berlari menghampiri Kinara. Mereka berdua mengawasi Jericho Millu dan Amanda Shu dengan waspada. Tanpa diberi tahu pun, mereka sudah tahu mengapa Kinara Lee memanggil mereka dengan suara yang sarat akan rasa khawatir.
“Anda tidak diterima di sini, Tuan,” ujar salah seorang bodyguard sambil berdiri di hadapan Alex dan Kinara.
Jericho Millu menyeringai sinis, ia menatap Alex Smith yang tidak memberikan respon sama sekali. “Tak kusangka, kau akan menemukan calon istri yang cukup cantik dan menarik dalam waktu yang singkat,” ujar pria itu seakan ingin memprovokasi sepupunya.
Ucapan Jericho membuat Amanda memelototi Kinara dari ujung kaki hingga ujung rambut, lalu mencibir sinis. Menurutnya, penampilan Kinara tetaplah seperti seorang pelayan miskin yang kampungan, sungguh tak dapat dibandingkan dengan dirinya yang bak puteri bangsawan. Ia berpikir, Alex pasti sangat sedih karena tidak jadi menikah dengannya.
“Alex, maafkan aku,” ucap Amanda dengan suaranya yang paling lembut dan merdu, “bukannya aku tidak ingin menikah denganmu, tapi Jericho mengatakan ia mencintaku sudah sejak lama. Aku tahu kau tidak mencintaiku, jadi aku menerima pernyataan cinta dari Jericho. Kuharap aku tidak menghancurkan hatimu.”
“Cih!” Alex mencebik, lalu tertawa dengan keras dan lantang, jenis tawa yang penuh dengan kesombongan sekaligus melambangkan rasa murka.
“Kalian memang pasangan yang serasi,” ujar Alex setelah tawanya reda, “Selamat untuk kalian.”
Amanda Shu menatap tak percaya ke arah Alex. Tak mungkin pria itu tidak merasa sedih sama sekali. Kata-katany barusan pasti hanyalah suatu bentuk penyangkalan diri. Gadis yang memakai dress off shoulder berwarna maroon itu tersenyum penuh rasa simpati pada Alex, lalu mengalihkan pandangan matanya pada Kinara.
“Alex, aku tahu kau pasti sedih karena harus menikahi seorang pelayan. Aku benar-benar minta maaf karena tidak melanjutkan pernikahan kita. Kau bahkan tetap menikah di hari yang seharusnya sakral untuk kita, itu tentu saja karena kau tidak dapat melupakanku, bukan? Kau juga memblokir semua akses kami untuk menikah. Apakah kau sungguh tidak bisa sedikit bermurah hati dan membiarkanku menikahi Jericho? Kami pun berhak untuk bahagia,” ujar Amanda dengan ekspresi serba salah yang dibuat-buat.
Wajah Alex mengeras, rahangnya menegang hingga pembuluh darah di lehernya terlihat jelas. Jericho memerhatikan tingkah tunangannya itu dengan senyum licik yang tak kunjung hilang dari wajahnya. Ia merekam semua respon Alex atas ucapan Amanda barusan dalam ingatannya. Menurutnya, semua ini terlihat sangat menyenangkan.
Dua bodyguard yang tadi dipanggil oleh Kinara masih berdiri tegak, menghadap Jericho dan Amanda. Kinara melihat pasangan itu dengan tatapan muak. Seandainya saat ini ia tidak sedang mengenakan gaun pengantin, pastilah dua orang manusia jahanam itu sudah terkapar di lantai akibat pukulannya.
Sungguh menjengkelkan! Gadis bermarga Shu itu, entah dari mana semua rasa percaya diri yang dimilikinya hingga merasa tuan Alex sangat kehilangan dirinya? Benar-benar tidak tahu malu!
“Kau terlalu menganggap tinggi dirimu sendiri, Nona Shu. Aku sama sekali tidak menyesal,” balas Alex dengan ekspresi datarnya yang segera kembali setelah emosinya segera mereda.
“Tapi kenapa kau menghalangi–“
“Pengawal, antar mereka keluar!” perintah Alex sebelum Amanda menyelesaikan perkataannya.
Dua orang bodyguard yang sejak tadi bersiaga segera menghampiri Jericho dan Amanda. Namun, Jericho segera mengangkat kedua tangannya ke udara, memberi tanda pada dua orang pengawal itu agar jangan mendekat.
Amanda tersenyum sinis ke arah Kinara. “Jangan kira gadis miskin sepertimu akan cocok untuk Alex!” cibirnya.
“Jadi menurutmu, apakah gadis murahan sepertimu yang lebih cocok untuknya?” balas Kinara tak kalah sengit, “Kamu pikir, siapa yang akan Alex pilih?”
“Kamu! Siapa yang murahan?!” Amanda melotot dan hendak menerjang ke arah Kinara, tapi dua orang bodyguard mencekal lengannya dengan sigap. “Lepaskan tangan kotor kalian!” bentak gadis itu sambil mengibaskan tangannya hingga terlepas.
“Seret mereka keluar!” perintah Kinara.
Amanda kembali meradang dan ingin menerjang ke depan, tapi Jericho menahan lengan tunangannya.
“Ayo pulang,” ajak Jericho sambil menarik lengan Amanda menjauh. Tujuannya untuk membuat Alex kesal sudah tercapai. Masih ada banyak waktu untuk terus mengganggu sepupunya itu.
“Lain kali, jangan biarkan orang asing masuk seenaknya ke rumah ini!” teriak Kinara ketika Jericho dan Amanda sudah hampir mencapai pintu.
“Apa katamu?” balas Amanda, juga dengan setengah berteriak, “Kau pikir kau ini siapa?”
“Aku?” Kinara melipat tangannya di depan dada dan memasang wajah angkuh. “Aku adalah calon nyonya di rumah ini.”
“Kamu ...! Kamu ....” Amanda masih ingin membalas, tapi Jericho sudah menyeretnya menjauh.
Tak lama kemudian, kepala pelayan tiba sambil tergopoh-gopoh, Billy mengekor dari belakangnya dengan wajah panik.
“Di mana dua orang brengsek itu?” tanya Billy.
“Sudah pergi,” jawab Kinara, “Kenapa Anda lama sekali? Di mana juru foto?”
Billy menyeka keringat di keningnya. “Ada di halaman samping. Apa Jericho melukai kalian? Apa dia mengancam akan melakukan sesuatu?
“Tidak. Kami baik-baik saja,” kata Kinara.
“Maafkan keteledoranku. Tidak seharusnya aku meninggalkan kalian.” Raut wajah Billy menunjukkan penyesalan dan permintaan maaf.
“Tidak apa-apa. Ayo, selesaikan sesi pemotretan agar Tuan Alex bisa segera beristirahat,” ujar Kinara.
Billy meminta kepala pelayan untuk memanggil asisten tuan Jose. Ia sendiri menghampiri Alex dan berdiri di belakang kursi roda pria itu.
“Maafkan aku,” ucap Billy sekali lagi.
“Jangan khawatir, gadis jelek itu bisa mengatasinya dengan cukup baik,” balas Alex dengan seringai tipis di sudut bibirnya, membuat Billy terpaku untuk beberapa saat.
“Benarkah?” tanya Billy.
Alex mengangguk dengan yakin. Kinara Lee memang cukup dapat diandalkan.
***
haii,kalau suka, tinggalkan like dan komen yaa..
makasih...
Alex- Nara cuma di kasi bareng ga sampe 2 th.. Kasian Alex..
ya ampuuun skrg baca lagi, ttp mewek jugaaa😭😭