NovelToon NovelToon
Ayah Untuk Ayasya

Ayah Untuk Ayasya

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:129.5k
Nilai: 5
Nama Author: ShasaVinta

Tak pernah terpikirkan bagi Owen jika dirinya akan menikah dengan selebgram bar-bar semacam Tessa. Bahkan di sini dialah yang memaksa Tessa agar mau menikahinya. Semua ia lakukan hanya agar Tessa membatalkan niatnya untuk menggugurkan kandungannya.

Setelah keduanya menikah, Tessa akhirnya melahirkan seorang putri yang mereka beri nama Ayasya. Kehadiran Ayasya, perlahan-lahan menghilangkan percekcokan yang awalnya sering terjadi di antara Tessa dan Owen. Kemudian menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya.

Empat tahun telah berlalu, satu rahasia besar akhirnya terungkap. Seorang pria tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ayah biologis Ayasya.

Bagaimana kelanjutan rumah tangga Owen dan Tessa?

Apakah Ayasya akan lebih memilih pria yang mengaku sebagai ayah biologisnya dibanding Owen, ayah yang merawatnya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShasaVinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Teman dekat???

“Teman dekat?!”

“Teman dekat yang bagaimana ya, maksudnya?!” tanya Mami Fhanie.

Sebagai seorang wanita, terlebih dirinya adalah Ibu kandung Tessa, rasanya ia tak bisa menahan untuk tak mempertanyakan apa maksud dari besannya.

Memperkenalkan seorang wanita sebagai teman dekat putranya?! Mami Fhanie tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Bu Damira.

Tak sadarkah besannya itu, jika putranya itu telah memiliki seorang istri?

“Bagaimana mungkin seorang pria memiliki teman dekat seorang wanita, di saat dia telah beristri?” Komentar Mami Fhanie

Seperti ada yang mengganjal di hati dan pikirannya, sehingga Mami Fhanie tak bisa berhenti untuk terus mempertanyakan maksud ucapan besannya.

Mami Fhanie menatap lekat-lekat pada putrinya, Tessa. Dia ibu yang melahirkan Tessa, dari sorot mata putrinya saat ini jelas sekali ada kecemasan yang dia tangkap.

Sementara, saat beralih menatap suaminya … pria paruh baya itu menggeleng lalu mengedipkan matanya sekali. Mami Fhanie paham, itu adalah sebuah peringatan dari suaminya agar dia berhenti.

Lalu saat menatap pada Bu Damira, wanita yang telah menjadi besannya selama hampir tiga tahun terakhir itu memalingkan wajahnya. Dia menghindar, namun hal itu semakin meyakinkan Mami Fhanie jika besannya itu menyadari kesalahannya.

Entah menyadari jika dia telah salah dalam menggunakan kosa kata. Atau menyadari dia telah salah karena mengatakan hal yang tidak seharusnya ia ungkapkan.

“Menurut Mbak, bagaimana?” cecar Mami Fhanie.

“A-a-apanya yang bagaimana?” Bu Damira tergagap menanggapi pertanyaan dari Ibunda Tessa.

“Ya itu, soal pria beristri yang memiliki teman dekat?” Kata ‘teman dekat’ kembali menjadi penekanan dalam ucapan Mami Fhanie.

Tessa yang merasakan situasi mulai tak nyaman, mencoba menghentikan ibunya. “Mi … sudah, nggak perlu dibahas lagi,” tegur Tessa dengan lembut.

Jelas sekali jika Mami Fhanie tak rela, tetapi ia tetap saja mengangguk, menyetujui permintaan putrinya. Setelahnya Mami Fhani terlihat menghela napasnya berat. Ada yang tak beres dengan pernikahan putrinya, batinnya yakin akan hal itu.

Tak ada pernikahan yang selalu berjalan mulus, Mami Fhanie pun pernah melewati masa-masa sulit pernikahannya. Tetapi jika hal itu terjadi pada putrinya, Mami Fhanie ingin Tessa tahu bahwa kedua orang tuanya bisa ia Andalkan. Cukup sekali mereka melakukan kesalahan, membiarkan Tessa jauh dan merasa ditinggalkan.

“Sebenarnya apa yang ingin Anda tahu, Mbak?” tanya Bu Damira di saat suasana tegang mulai mereda.

“Apa salahnya pria dan wanita berteman? Entah itu pria lajang atau sudah beristri, mereka boleh-boleh saja berteman dengan siapa saja,” ungkap Bu Damira.

“Termasuk berteman dengan seorang wanita,” imbuhnya.

“Dan seandainya nanti mereka menjadi teman dekat, ya … jangan hanya tanyakan alasannya pada si pria. Tanyakan pada si istri juga, apakah dia sudah becus mengurus rumah tangga?” Bu Damira melirik ke arah Tessa.

Wajah Mami Fhanie yang biasanya putih sontak memerah menahan amarah. “Oh, bijak sekali pemikiranmu, Mbak,” sarkas Mami Fhanie.

“Semoga … selain si pria pandai berteman dengan wanita, dia juga pandai dalam membimbing istrinya,” lanjut Mami Fhanie.

Wajah angkuh Bu Damira seketika lenyap. Tak ada kata yang bisa dia ucapkan untuk membalas ucapan besannya.

Ketegangan di antara dua wanita paruh baya itu membuat suasana semakin tak nyaman. Bahkan dehaman Ayah Steven pun tak dihiraukan lagi oleh Mami Fhanie.

Setelah sekian lama Nawra hanya jadi penonton, akhirnya terdengar juga suaranya. “Sepertinya aku sudah harus pergi,” ucapnya.

“Kok tiba-tiba?” tanya Bu Damira dengan lembut. Beda sekali saat ia berbicara dengan Mami Fhanie atau Tessa.

“Aku harus kembali ke toko kueku, “ jawab Nawra.

“Aku harus memeriksa keadaan di sana,” lanjutnya.

Nawra bisa melihat perubahan di raut wajah Bu Damira. Ia pikir ini adalah kesempatannya untuk lebih meyakinkan Bu Damira agar mau bersekutu dengannnya.

“Aku akan sangat senang, seandainya Ibu berkenan ikut denganku. Mengunjungi toko kueku,” tawarnya.

Tanpa berpikir dua kali, Bu Damira pastinya akan setuju. “Ya, sepertinya itu terdengar lebih menyenangkan.”

...…...

“Wow!” Lirih Bu Damira berdecak kagum, ketika Nawra membukakan pintu sebuah mobil mewah untuknya.

“Ini mobilmu?” tanya Bu Damira.

Nawra mengangguk dan tersenyum pada Bu Damira. “Iya Bu. Maaf ya, hanya mobil jelek.”

Dan sekali lagi karena perkataannya, Nawra berhasil mendapat simpati Bu Damira. Kini dalam benak Bu Damira … selain cantik, sukses, dan kaya raya, Nawra adalah sosok wanita yang tak sombong. Satu lagi yang menjadi nilai plus Nawra.

Mobil pun mulai melaju menuju toko kue Nawra yang letaknya tak jauh dari rumah sakit.

“Bu … dari penampilannya, orang tua Tessa sepertinnya orang yang cukup berkelas dan terpandang,” komentar Nawra.

Bu Damira hanya mengedikkan bahunya. “Entahlah … jujur saja aku tak mengenal mereka dengan baik,” jawab Bu Damira jujur.

“Loh … kok bisa?”

Bu Damira lagi-lagi menjawab dengan mengedikkan bahunya. “Ceritanya panjang,” jawabnya singkat.

“Dari yang kudengar, Tessa itu bukan teman kuliah Owen. Benarkah itu, Bu?” tanya Nawra.

“Ya, begitulah yang aku dengar,” jawab Bu Damira.

Kening Nawra mengernyit. Aneh sekai, pikirnya. Bu Damira tak mengetahui banyak mengenai wanita yang menjadi menantunya, lantas bagaimana dahulu dia merestui pernikahan putranya, pikir Nawra.

Tak lama, mobil yang dikemudikan Nawra akhirnya berhenti. Dengan bangga Nawra memperkenalkan toko kue miliknya. Toko kue yang ia dapatkan dengan mengorbankan harga dirinya.

“Silakan masuk, Bu ….”

Kekaguman Bu Damira semakin bertambah berkali-kali lipat. Toko kue yang didominasi dengan warna merah muda ini, konsepnya lebih ke arah kafe minimalis.

“Wah, kamu hebat Nawra. Padahal masih muda, tapi sudah bisa memiliki semua ini,” puji Bu Damira.

“Ah, Ibu terlalu memujiku.”

Nawra mengajak Bu Damira untuk duduk di salah satu kursi. Ia meminta karyawannya untuk menghidangkan kue dan minuman yang menjadi menu andalannya.

“Bu, silakan dinikmati. Semoga Ibu menyukainya.”

Selagi Bu Damira tampak sangat menikmati kue red velvetnya, Nawra pun ingin kembai mengumpulkan informasi mengenai Owen dan Tessa.

“Bu, aku jadi penasaran … jika Ibu tak tahu banyak hal mengenai Tessa dan keluarganya, lalu apa ibu juga tak tahu jika Owen menjalin hubungan dengan Tessa sebelum mereka menikah?” tanyanya.

Bu Damira menggeleng. Ia tampak sangat menikmati kue buatan Nawra. “Owen kan memang sangat tertutup. Bahkan padaku yang ibu kandungnya saja, dia tak banyak bercerita,” jelas Bu Damira.

Nawra mengangguk, ia pun mengakui hal itu. Sikap dingin Owen yang membuatnya dulu bosan, hingga akhirnya memilih untuk berpisah dan menggantungkan perasaan pria itu.

“Kalau pekerjaan Tessa sebelum menikah, apa Ibu tahu?”

Bu Damira mengangguk. “Entah apa namanya, yang pasti dia cukup terkenal. Itu loh, yang sering muncul di sosial media. Selebriti … hem, selebriti apa ya namanya … aku lupa.”

“Maksud Ibu Selebgram?” tanya Nawra memastikan.

“Nah itu … bener!” seru Bu Damira.

Oh, pantas saja aku seperti pernah melihatnya. Ternyata dia cukup terkenal , batin Nawra.

“Sepertinya kamu ingin tahu banyak hal mengenai putraku dan istrinya,” ujar Bu Damira.

“Mengapa?” tanyanya.

“Hem … bukan apa-apa, Bu. Aku hanya ingin tahu saja,” jawab Nawra mengelak.

“Kupikir kamu terus bertanya karena tertarik pada putraku.” Bu Damira memasang wajah kecewanya.

“Memangnya boleh, Bu? Owen kan sudah memiliki keluarga.”

“Tentu saja boleh!” Seru Bu Damira bersemangat.

“Asal kamu tahu, aku akan lebih menyetujui jika kamu yang menjadi menantuku.”

“Benarkah?”

“Apa aku terlihat seperti sedang berbohong?” Bu Damira balik bertanya.

“Jika kamu mau, kita bisa bekerja sama untuk memisahkan keduanya,” tawar Bu Damira.

“Apa aku tak salah dengar, Bu?” Nawra tampak sangat antusias dan bersmeangat. Senyumnya mereka, “Tentu saja aku mau.”

...…....

Sementara Nawra dan Bu Damira mulai menyusun rencana untuk menghancurkan rumah tangga Owen dan Tessa. Di tempat lain, Owen yang baru saja selesai dengan pekerjaannya bergegas kembali ke ruang perawatan putrinya.

Sebelumnya dia sudah membaca pesan dari istrinya yang memberitahu keberadaan kedua orang tuanya. Sayangnya … saat baru tiba dan menyalami kedua mertuanya, Owen disambut dengan wajah tak bersahabat Ibu mertuanya.

“Owen, bisakah kita bicara?” Pinta Mami Fhanie.

“Mi … kumohon, jangan lakukan itu,” ucap Tessa mencegah Mami-nya agar tak berbicara apa pun pada Owen. Ia hanya tak ingin masalah semakin runyam.

“Sebenarnya ada apa?” tanya Owen yang mulai kebingungan. Ia pun duduk di hadapan Mami Fhanie.

“Tadi Mami sempat bertemu dengan Ibumu,” ucap Mami Fhanie memulai pembicaraan. “Dan dia bersama seorang wanita,” imbuhnya.

Owen sempat menoleh pada Tessa, dilihatnya istrinya itu hanya menunduk. Perasaannya menjadi tak enak, ia khawatir jika Ibu-nya atau Nawra membuat kekacauan.

“Wanita itu diakui Ibumu adalah teman dekatmu,” lanjut Mami Fhanie.

“Benarkah itu?”

“Bisakah kau menjelaskan padaku, sedekat apa kamu dengan wanita itu? Kamu sadarkan dengan statusmu sebagai seorang suami dan seorang ayah?!”

...———————...

1
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
akhirnya setelah melalui beragam.rintangan kebahagian itu datang juga...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
benarkah???
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
keguguran keknya...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
saatnya kamu panen apa yg kamu tanam nawra...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
good job ben.. wis alih profesi jd aktor aja ...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
hhmmm gmn buuuu calon menantunya hamil anak laki lain mboh siapa bapaknya.....
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
iiihh dasar ben sedeng 11 12 sm.nawra
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
mungkiniah owen diauruh danira bertanggung jawab pd nawra? kalo.iya .. angel wis angel....
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
weh dasar nawra stress berat menjurus depresi... dah bawa aja nawra ke rsj...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
kok.melu panas bacanya 🙈🙈
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
sabar owen dengerin penjelasan alfio dl... tp jgn syok ya nanti...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
mereka lg sibuk anu bang alfio 🤭😅😅✌
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
wis waktunya bezuk debay 🤭😅😅✌✌
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
yah danira gampang pisan dihasut nawra... bgtulah kalo di hatinya tertanam kebencian ga punya pendirian ..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
makanya alfio jan krn ambisi/nap su ingin bertemu/ merebut ayasya sembarangan milih patner kan runyam...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
ben ga usah kepo gitu urus aja urusan sendiri gmn caranya tobat dr maksiat...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
tessa menikah dg owen stelah melahirkan bkn saat hamil.. makanya ben jgn mudah percaya sm omongan nawra
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
ben percaya sama nawra.. syirik 🤭😅😅✌✌
nawra wanita licik, ben..
༄⃞⃟⚡𝙼𝙰𝙼𝙰ᶠᵉⁿᶦ𒈒⃟ʟʙᴄ 🍒⃞⃟🦅
Ye akhirnya happy ending. selamat ya tes doa dan harapan akhirnya tercapai dengan smua kejadian yang sudah kamu lalui akhirnya bisa berakhir bahagia.

wah alfio serius kamu suka ama qanita aunty dari putri mu, takdir cinta seseorang ga ada yang tau sih ya.

kak shasa setelah ini kasih bonchap kak pengen tau momen tessa melahirkan anak kedua nya, pengen tau raut bahagia dari owen, aya dan semua menyambut kelahiran adik nya aya...
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
mewek betulan lah aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!