BEBAS PROMO JANGAN SUNGKAN YA!!!
Rania Zalora gadis kelas 3 SMA yang baru saja menginjak usia 18 tahun , harus menikah dengan seorang lelaki berusia 29 bernama Reno Andriansyah seorang pengusaha sukses .Karena kesalahan kakaknya Rania harus menjadi korban dan menikahi lelaki yang sama sekali tidak di kenalnya.
apakah pernikahan mereka akan bahagia atau dalam hitungan bulan mereka akan bercerai ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vinoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mertua Yang Aneh
"Ayo cepat dong Ren, lama banget jalannya!" Ucap Kikan sambil menoleh kearah Reno.
"Sabar Ma, lagian kita ini mau nginep apa pindahan sih banyak banget bawaannya" Keluh Reno.
Dengan susah payah Reno menarik 2 koper besar dan jangan lupakan tas besar yang dia gendong di punggunya, dilihat seperti itu Reno sudah layaknya kuli panggul.
"Ya nginep lah Ren emang kamu mau kalau kalian pindah beneran ke rumah Papa dan Mama?" Tanya Kikan.
Saat ini mereka tengah berjalan di loby apartemen menuju parkiran, malam ini Reno dan Rania akan menginap di rumah orang tua Reno.
Dengan santainya Kikan menggandeng Rania tanpa memperdulikan Reno yang kesusahan membawa tas dan koper, ah dan jangan lupakan Kikan bahkan menyuruh Reno membawa tas tangan miliknya.
Ibunya itu memang sangat jago dalam menyiksa kaum lelaki, selain suaminya yang bertekuk lutut ternyata anaknya juga, mau bagaimana Kikan terlalu licik untuk ukuran seorang ibu-ibu.
Saat muda dulu Kikan memang terkenal akan kelicikannya, dia sangat sering membuat orang lain bungkam dan bertekuk lutut, karena kehebatannya bahkan William bisa menjadi suaminya.
Jika dipikir-pikir Kikan ini memiliki sifat yang bertolak belakang dengan anak dan suaminya itu, dia lebih seperti ibu-ibu muda yang gaul dan banyak tingkah.
Untuk memenuhi keinginannya Kikan bisa melakukan berbagai cara untuk mewujudkanya, bahkan saat dulu dia meminta anaknya menikahi Rania dia sampai berpura-pura sakit.
Jangan tanyakan Reno, anak itu bahkan tidak bisa menolak apa yang di perintahkan ibunya meski itu hanya hal kecil apalagi hal besar seperti menikahi Rania meski dia sendiri tahu kalau ibunya itu berpura-pura sakit.
"Ma kasihan Mas Reno repot dia bawanya" Ucap Rania kasihan.
"Biarinlah nak, jadi istri itu jangan baik-baik amat entar suami malah banyak tingkah, makanya sebelum mereka bertindak kita harus gerak duluan jangan sampai kita kalah dari mereka" Ucap Kikan.
"Kok gitu Ma, bukannya istri harus nurut sama suami ya?" Tanya Rania bingung.
"Iya sih bener tapi jangan nurut sepenuhnya juga, kita juga harus punya kekuatan buat ngendaliin mereka, kamu mau nanti kalau ada yang deketin suamimu terus kamu cuma bisa diem saja?" Tanya Kikan.
Rania menggeleng dia tidak mau hal itu terjadi, apalagi di antara dia dan Reno memang ada orang ketiga yaitu Adinda yang selalu mencari celah untuk mendekati Reno.
"Gak mau Ma, enak aja kita yang layanin masa yang enak orang lain" Ucap Rania tidak terima.
"Nah bagus nak kamu memang menantu Mama, pokoknya kalau Reno macam-macam kamu balas saja jangan diem terus nangis di pojokan gak seru tahu" Ucap Kikan.
"Siap Ma, aku bakal turutin semua perintah Mama bantu aku ya Ma mohon bimbingannya!" Ucap Rania.
"Tentu saja sayang apa sih yang nggak buat kamu" Ucap Kikan tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Reno cepat masukin koper sama tasnya di bagasi, abis itu kamu yang nyetir ya!" Ucap Kikan saat mereka sudah sampai di depan mobil miliknya.
"Siap Ma!" Ucap Reno pasrah sambil memasukan koper dan tas ke dalam bagasi.
Begitulah Kikan, jika orang lain akan menyuruh menantunya untuk menurut pada suami namun tidak bagi Kikan dia lebih berpikir kalau suami itu tidak boleh menindas istri dengan alasan dia adalah kepala keluarga.
Dia sangat membenci ketidak adilan apalagi jika itu menyangkut soal perempuan, meski gayanya yang kelihatan nyeleneh dan gaul tapi Kikan merupakan seseorang yang berjiwa tinggi.
Selama perjalanan Reno hanya diam memperhatikan jalan di depan, sesekali dia melirik Rania dan ibunya yang terlihat asyik mengobrol.
Entah apa yang mereka bicarakan sampai membuat mereka tidak memperdulikam Reno yang berada di depan, terkadang mereka menertawakan sesuatu yang Reno tidak tahu apa.
"Lagi pada ngomongin apa sih ikutan dong seru tuh kayaknya" Ucap Reno.
"Diam kamu nyetir saja yang benar jangan ganggu, ini urusan wanita kamu gak akan ngerti" Ucap Kikan dan kembali asyik mengobrol bersama Rania.
"Ya Allah gini amat ya punya ibu gitu banget, berasa di jadiin supir dadakan" Keluh Reno pelan.
Sesampainya di rumah Kikan, Rania dan Reno langsung menyalami William yang sudah menunggu mereka di ruang tamu.
"Assalamualaikum Pa gimana kabarnya?" Tanya Reno sambil menciun tangan ayahnya diikuti oleh Rania.
"Waalaikum salam,Papa baik-baik saja kamu sendiri gimana, hey sayang menantu Papa yang cantik kamu sehat nak?" Tanya William lembut.
"Sehat Pa" Jawab Rania pelan.
"Alhamdulilah Papa senang dengernya, gimana sekolah kamu lancar?" Tanya William lagi.
"Lancar Pa bentar aku baru mau ujian tengah semester" Ucap Rania.
"Bagus sayang yang baik ya di sekolah jangan terlalu kecapean, kalau ada apa-apa bilang saja sama Mama dan Papa!" Ucap William sambil mengusap kepala Rania dengan lembut.
Rania mengangguk mengiyakan, sejenak dia tertegun dengan perhatian ayah mertuanya itu, berbeda jauh dengan ayahnya sendiri dia bahkan tidak pernah perduli tentang sekolah Rania.
Apalagi semenjak menikah ayahnya Bram seolah sudah memutuskan hubungannya dengan Rania, sekalipun dia tidak pernah menanyakan atau memberi kabar kepada Rania.
Rania tersenyum kecut, mungkin tanpa dia sadari perlahan tapi pasti dia benar-benar sudah tidak di anggap oleh Bram, bahkan mungkin jika dia mati pun ayahnya tidak akan perduli.
"Benar tuh Pa, tahu gak anak kamu tuh tega banget semalaman ngelakuin yang enak-enak sama Rania, lihat tuh Pa hasilnya ada dimana-mana!" Ucap Kikan sambil menunjuk leher Rania yang terbuka.
"Ya Allah nak kamu tega sekali, istrimu itu masih kecil masa kamu sampai semalaman ngelakuinnya dasar bocah nakal" Ucap William sambil menjewer kuping Reno.
"Aduh sakit Pa, Reno gak ngelakuin apa-apa Mama tuh main tuduh saja" Ucap Reno tidak terima sambil melepaskan kupingnya dari jeweran ayahnya sendiri.
"Betul Pa, Ma, Mas Reno gak ngelakuin apa-apa kok kata Mas Reno mungkin aku alergi karena salah makan makannya jadi gini" Ucap Rania polos.
"Tuh kan dengar sendiri aku nggak ngelakuin apa-apa" Ucap Reno senang karena Rania membantunya.
"Astagfirullah Reno, kamu pikir kita sebodoh itu yang bisa kamu kibulin, dasar anak nakal beraninya kamu memanfaatkan kepolosan menantu Mama" Ucap Kikan kembali menjewer Reno.
"Papa tidak menyangka kamu selicik itu Reno, sadar nak kamu sudah dewasa lagian kamu dapat turunan dari siapa sih sampai bisa jadi licik gitu" Ucap William dramatis.
Mendengar itu Kikan langsung mendelik kepada William suaminya, sadar akan dirinya yang salah bicara William langsung menunduk takut, dia tidak mau di hukum lagi seperti tadi.
Rania menatap kedua mertuanya dan dan Reno dengan bingung, sepertinya orang tua Reno memang gesrek dua-duanya bukan hanya Kikan yang berotak mesum seperti dirinya.
Rania melirik Reno yang meringis kesakitan karena di jewer oleh Kikan yang seolah belum puas menghukum anaknya itu, sedangkan ayah mertuanya malah mendukung perlakuan istrinya itu.
"Dasar anak nakal, awas saja kalau kamu bohong lagi Mama kebiri kamu" Ancam Kikan.
"Jangan Ma, kalau anak kita di kebiri gak bisa punya cucu dong!" Ucap William mengingatkan.
"Oh iya Mama lupa, anak kita kan cuma 2 yang 1 hilang entah kemana, kalau gitu kamu Mama suruh push up seratus kali!" Perintah Kikan sambil melepaskan jewerannya.
"Sekarang Ma?" Tanya Reno.
"Bukan nunggu malin kundang balik lagi jadi manusia, ya sekarang lah dasar anak nakal cepat kerjakan!" Perintah Kikan kesal.
Dengan melas Reno mulai mengerjakan hukuman ibunya itu, Kikan dan William menatap anaknya puas.
"Kalau tahu gini gak bakal aku nginep" Ucap Reno dalam hati.
Rania sendiri bingung bagaimana bisa hanya karena alerginya bisa membuat kekacauan seperti ini, dia jadi benar-benar meragukan itu alergi atau sesuatu yang lain.
"Besok aku harus nonton film mas edward lagi kali aja ada petunjuk" Gumam Rania dalam hati.
---------------
Holla aku datang lagi😆😆
Seperti biasa jangan lupa like n komen sebanyak-banyaknya.
Dengan dukungan kalian author akan lebih semangat lagi dalam menulis.
Like 1000 aku up lagi ayo dong like ya mau vote atau tips juga boleh gak nolak akumah hihi😆😆.
Numpang Promo kalau sempat baca juga:
1:Bride karya Mayn Urr Izky
2:Pacar Mafiaku karya Veyya
3:I love you.Oom karya Kikan Selviani Putri.
4:Hey Doctor karya Vera Gustari.
5:Chat Me Baby karya golden women.
6: Investigation Crime karya Gold writeg/Jill Vallentine.
7:Sera Alina karya Nungky Nung
8:Possesive Love karya Kartika-Tik
Udah segitu dulu jangan lupa like n komen ya😉😉😉
pingin ketawa tapi takut kualat.🤣🤣🤣