Alika Sarasafi gadis 29 tahun. Ia sangat sukses dalam profesinya sebagai Perawat di Klinik Perusahaan tetapi tidak sesukses perjalanan cinta dan asmaranya.
Harus merasakan Pahit ditinggal selamanya oleh Suami di Malam pengantin dan harus merawat orang lain yaitu anak dari pernikahan Mantan Kekasih nya terdahulu yang pergi tanpa pamit.
Mantan Kekasih yang sudah sukses dalam karirnya kini datang kembali untuk merapihkan cinta mereka yang telah hilang setelah 12 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megadischa putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit
Hummmmmm....!!
Alika menghembuskan nafasnya ke udara meninggalkan bulatan pulau membekas disana.
Ia terus menikmati dinginnya malam ini, dimana malam diperkampungan sangat membekas penuh warna. Banyak suara anak-anak bermain, ....
Lain hal dirumah Bilmar, walau rumah itu luas dan mewah tetapi bisa disebut dengan rumah mati karna selalu sepi membawa sesak.
"Aku rindu Maura," ujarnya sambil menikmati es capucino dan tempe mendoan yang ia beli diwarung Mang Duloh.
Lalu ia merogoh kantong daster untuk meraih HP nya, seketika ia urungkan niat itu. HP nya pun kembali dimasukan.
"Kalau dengar suaraku, pasti Maura akan menangis dan meronta-ronta seperti tadi,"
"Tidur saja lah, besok kan sudah masuk kerja lagi,"
Alika pun masuk kedalam, untuk segera tidur menyiapkan amunisi untuk beraktivitas kembali mengobati pasien-pasien.
****
"Hah?!"
Alika menatap kaget kepada Bella dan Sofia. bagaimana tidak. Mereka kini telah memakai baju dinas klinik yang sangat berbeda dari biasanya, warna seragam itu tidak putih polos lagi, kini berubah menjadi lebih berwarna ditambahkan corak-corak plus slier.
"Cantik kan Kak?" Bella memuji penampilannya sendiri.
"Baju kakak, ada didalam ya," Sofia memberi tahu sambil berjalan ke dalam toilet.
"Bell, siapa yang memerintahkan pakai seragam kaya gini?"tanya Alika.
"Pak Adit, Kak. Hari sabtu beliau kesini, memberikan seragam yang baru buat kita. katanya seragam yang lama dibakar aja,"
"Hah?!"
Ia mengingat jikalau hari sabtu dirinya sedang libur dan masih menginap dirumah Bilmar karna menjaga Maura.
"Enggak salah lagi, ini pasti ulah Bilmar!" Alika mendecis kesal.
Untuk saat ini, mau tidak mau ia harus menurut dan menjalankan perintah yang ada, dia tidak boleh membangkang walau ia kenal baik dengan Presiden Direktur EG.
"Baiklah!" Alika berlalu masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian dinas yang baru.
Hari ini Alika Memasak capcay seafood dan egg roll, ia memasak lebih banyak dari biasanya, ia berniat akan memberikan makanan itu untuk Maura lewat Bilmar. Alika seperti rindu anak itu.
"Bell, Sof, aku tinggal sebentar ya,"
Alika pun berlalu dengan membawa sebuah jinjingan dalam genggaman tangannya, ia terus berjalan menyusuri EG untuk bisa sampai dikantor pusat, dimana tempat Bilmar berada.
Sebelum Alika sampai dan mendekat, Katerine terlebih dahulu berdiri untuk siap siaga menghadang Alika, apabila ia bersikap Bar-bar seperti kemarin.
"Maat Bu Katerine, saya ingin bertemu dengan Bapak PresDir, apakah beliau ada didalam?" ucap Alika begitu manis.
"Maaf Mba, tapi beliau sedang tidak ditempat, ia berhalangan masuk hari ini," Katerine berbicara sopan.
Alika mengerutkan dahinya," Kenapa bu ? ada apa dengan Bilmar..eh..maksudnya Pak presdir," Alika salah ucap.
Katerine seraya menaikan satu alisnya mendengar ucapan Alika.
"Hanya bilang kalau anaknya sedang dirawat saja..,"
Alika pun langsung berlalu, ia cepat seperti angin, meninggalkan Katerine yang belum selesai menuntaskan bicaranya.
"Emang enggak ada sopannya tu bocah!" Gerutu Katerine.
"Hah? sakit lagi, kok bisa. Bilmar juga enggak ngabarin aku!" batin Alika. Tanpa fikir panjang ia pun berlalu, menaiki motornya untuk berlalu menuju rumah Bilmar.
20 Menit kemudian dengan kecepatan tinggi, motor Alika telah sampai mendarat dengan baik dipekarangan rumah Bilmar.
"Di Rumah Sakit cahaya bunda Non," Bik Minah memberitahukan tempat dimana Maura dirawat.
Ia pun kembali mengayuhkan motornya untuk berlalu menuju tempat yang ingin ia sambangi.
gw gak merasa nih cerita seru , kadang suasana pemainnya berubah dengan cepat, kek mainan gitu pdhl problemnya swlaku dibuat lebay..pake kebencian lah tapi,..sorry..gak ada yg menjurus kesana. alika bukannya benci , hanya gak terima doang bilmar bahagia dengan pasangannya..kebencian, kebencian dari mn..memaki drmn..gak ada. gw baca dari tadi nih cerita kek ada yg kosong..gak srek..gak bikin gw menggebu" exicted. malah kesel bukan karena pemainnya tapi isinya flat. contohya...bbrp kali membicarakan ttng aziz..tuangkanlah rasa cemburu, atau gak terima karena alika bisa moveon selama ini darinya kalau responnya b aja..gak ada kesan bilmar mmng mencintai alika sehingga ada dorongan bahwa alika hanya perlu mengingatnya dll.
murah banget.
yg serius dong buat cerita, gak seru😪
so, hentikan setiap kalimat yg mengatakan bilmar mencintai alika. gw gak melihat itu sedari awal.
pengajaran yg salah nih. istri kedua mana bisa sah dlm negara😌
sebenarnya alasan apapun itu, bisa dibilang bahwa rasa yg dimiliki bilmar bukan lah bener" cinta, dia hanya menganggap bahwa alika adalah wanuta pertama yg dia cintai setelah itu mereka pisah trus kembali lagi..itu hanya ubtuk memperbaiki hubungan mereka yg retaknya saat itu gak jelas. kalau mmng cinta, bilmar akan terbuka...
dan juga penjelasan binar itu gak nyambung dengan kakimat awal itu yg mengatakan sdh lama bilmar menduda setelah kematian isttinya...gw bilang gak nyambung karena isinya beda dengan awal. harusnya ada clue yg bisa reader menerka..apakah bilmatlr.mmng sdh duda atau gak. tapi penjelasan bab perkenalan bilmar disitu langsung kek sdh sah bahwa bilmar duda...
jadi gw kek ha! kok tiba" bilmar punya istri sebelumnya.
jadi yg benernya mana?😪
bahkanembicarakan alm.suami alika..sikapnya b aja.