NovelToon NovelToon
CINTA Dan BENCI

CINTA Dan BENCI

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Srii Ulinna Sembiringg

Menikah adalah keinginan semua orang, Tentu begitupun dengan Raisa Dirani, apalagi menikahi orang yang sangat ia cintai sejak dulu, akan tetapi pernikahan jauh dari yang ia bayangkan, suaminya yang ia pikir menikahi nya dengan cinta ternyata menancapkan luka dalam untuknya.
Akankah dia bertahan untuk rumah tangga nya?
simak kisah nya dalam

CINTA dan BENCI

Kisah ini di terbitkan atasa izin Noveltoon MaNisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili noveltoon itu sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Srii Ulinna Sembiringg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Masa lalu yang terkuak

"Maaf tuan aku berbohong, bukan Supir anda yang mengantar tapi nyonya sendiri yang datang."

Benar! Marcel ingat waktu itu ia meninggalkan berkasnya dirumah nya, dan sekertaris nya datang memberikan berkas itu mengatakan supirnya yang mengantar kekantor atas suruhan Raisa.

"Lalu apa yang terjadi kenapa kau begitu ketakutan???"

"Nyonya sepertinya mendengarkan pembicaraan anda dan tuan bara tuan, saya melihat nyonya menangis didepan pintu dan. Memberikan berkas kepada saya berpesan jangan beritahu tuan bahwa dia datang, tuan maafkan saya... Jangan pecat saya tuan saya mohon...." Sekertaris Marcel menunduk memohon maaf kepada Marcel karna telah berbohong padanya, ia takut dipecat oleh Marcel.

Marcel diam membeku, seperti biasanya jantung nya tak bisa diajak kompromi setiap kali mendengarkan hal menyedihkan tentang Raisa, pdahal dia sendiri yang membuat istrinya bersedih.

Ia diam beberapa detik, baru kemudian tersadar, pantas saja tadi pagi raisa berkata begitu, ya tuhan dia dilema sekarang, sungguh!

Tiba tiba ponsel Marsel berbunyi,

"Kau pergilah!!" Ucapnya pada sang sekertaris

"Hallo! Bagaimana apa kau berhasil menyelidiki nya?" Tanya Marsel kepada penelpon

"Kirim kan sekarang padaku!"

"Tut.." Marcel memutus sepihak telpon tersebut, ia kalut sekarang, ia takut orang yg ia selidiki benar benar Raisa bahkan lebih menakutkan kan lagi jika itu bukan dia.

"Ting..." Bunyi ponsel Marcel, menandakan seseorang ditelpon tadi susah mengirim apa yg di selidiki nya.

Marcel mengambil nafas lalu membuangnya kasar, jantungnya berdegup kencang,

Seorang suruhan nya mengirim beberapa file dan video cctv, ia membuka file tersebut, mata melotot hampir keluar, kemudian tangan nya bergetar memutar video tersebut. mata Marsel kembali melotot melihat video itu.

bagaimana tidak, video itu menunjukan dua mobil saling bertabrakan akibat salah satu mobil truck muatannya besar menabrak mobil sedan hitam dari belakang, sehingga mobil itu menabrak mobil yang ada didepannya.

Marcel kenal betul mobil hitam itu mobil siapa, iya itu mobil kedua orang tuanya. yang ternyata di tabrak mobil truck besar dari belakang akibat rem blong. sementara didalam mobil yang ditabrak orang tua Marcel ada tiga orang penumpang ayah ibu dan anak kritis, apalagi sang ayah terlihat tak lagi sadarkan diri sementara ibunya mengalami luka serius, terlihat sang anak masih membuka matanya sambil memanggil manggil sang ayah dan ibunya.

Mata Marcel memanas, ia tahu betul siapa perempuan itu, dia adalah Raisa. Ia tau karna waktu itu ia tidak sengaja melihat Raisa menyimpan potonya sewaktu kecil bersama sang ibu di laci kamar mereka, tapi tak tahu kalau ibu tersebut bukan ibu kandungnya.

Marcel kembali membuka file tersebut, disitu tertulis bahwa penyebab kecelakaan karna sang supir truk mengantuk, dan menabrak mobil orang tua Marcel.

Marcel kembali mengingat, dimana orang tuanya meninggal saat akan datang ke acara sekolah nya waktu ia duduk dibangku SMP, ia mendapat kabar bahwa orang tua nya mengalami kecelakaan dan meninggal.

Berarti selama ini kesaksian supir itu bohong, ia mengatakan mobil keluarga Raisa ugal-ugalan dan menabrak mobil orang tua nya hingga tak sengaja tertabrak truk tersebut dari belakang, Marcel waktu percaya karna tak ada satupun saksi selain supir itu, kejadian kecelakaan terjadi di daerah yang tak ada rumah penduduk dan cukup sunyi saat itu tak ada kendaraan lewat. Orang tua Marcel dan Raisa meninggal jadi tak ada yang bisa dimintai keterangan, sementara Raisa tak bisa jadi saksi, karna dia tak mau bersaksi dan diam membisu karna trauma.

Sehingga membuat marcel dendam pada gadis kecil yang masih duduk di SMP yang ia pikir menyembunyikan kelalaian keluarganya yang menyebabkan keluarga Marcel meninggal, ia berjanji akan membalas dendam orang tua nya kepada Raisa, tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.

Marcel tergugu, ia kehilangan akal sehat untuk berpikir, berdiam seperti orang linglung, mengetahui bahwa dia selama ini salah orang, bahkan menyakiti istrinya sendiri dengan begitu kejamnya.

Ia tak tahu bahwa istrinya sama sekali tak bersalah, bahkan ia korban seperti diri nya.

Ia bangkit dari tempat duduk nya dengan tergesa tapi tiba tiba

"Drrrrtttt.... Drrrttt...."

Ponselnya bergetar, ia merogoh dari saku celananya terlihat pak Joko penjaga rumahnya sedang menelpon nya,

"Haloo pak Joko ada apa? Marcel mencoba tenang," sebab saat ini dia sedang tidak fokus dan ingin segera pulang.

"Ma-maaf tuan Marcel, nyonya pergi tuan, membawa mobil tuan yang tuan simpan didalam bagasi. Maaf tuan saya lalai, tuan berpesan tak boleh ada yang membawa mobil tuan besar tapi nyonya membawa nya tuan, saya sudah coba mencegah tapi dia menabrak pagar dan pergi tuan.."

Marcel diam, jantung tak karuan sekarang.

"Lalu kenapa kalian tak mengikutinya!!!!!!!"

maki Marcel kepada tukang kebunnya

"Ma-maaf tuan ka-kami kehilanganmu jejak nyonya," Pak Joko ketakutan.

"Dasar bodoh, sudah kubilang dia tidak keluar tanpa persetujuan ku,

Kalau sampai Raisa kenapa kenapa kalian akan tau akibatnya!!!!" Marcel menutup telpon sepihak lalu bergegas pergi.

Sementara di sebrang telpon pak Joko dan pelayan lainnya yang mendengar ucapan tuannya heran, kenapa malah nyonya Raisa yang ia khawatir kan bukankah seharusnya mobilnya, pikir mereka bingung

Sementara Marcel masuk kedalam mobil berniat mencari Raisa.

Ia menelpon Raisa berkali kali tapi tak juga dijawab, biasanya semarah apapun Raisa ia akan selalu menjawab telepon darinya

Marcel memejamkan matanya yang sudah memerah, ia tak tau harus kemana mencari Raisa,

Tiba tiba telponnya dijawab Raisa

"Ra-raisa kau dimana?" tanya Marcel terbata bata, ia sungguh cemas terlebih rasa bersalahnya menghantam hatinya sekarang.

"Kenapa mas?" jawab Raisa lirih

Marcel menekan setirnya hingga kuku tangannya membiru.

"Raisa kita perlu bicara! pulanglah!" ucap marcel tegas dan lebih lembut

"Aku akan pulang mas, tenang lah! Kamu menunjukan seolah olah kau khawatir dengan ku mas, tak perlu berpura pura mas." Ucap Raisa tenang

"Raisa aku mohon pulang lah! Aku tau kau membawa mobil papa kan, tak apa aku tak kan marah tapi tolong pulang lah Raisa." Marcel terlihat frustasi sekarang.

"Ada apa mas, tak biasanya kau memohon padaku, ini bukan seperti Marcel yang kukenal." Raisa tertawa.

"Kau tau mas aku suka disini tenang mas, jika aku disini aku takkan membuat mu marah, bukankah kita sudah sepakat tadi pagi, aku takkan memperlihatkan wajah ku didepan mu mas. Aku sudah berjanji tadi."

Marcel memejam kan matanya cairan bening keluar dari kelopak matanya, dia menangis sekarang, seorang Marcel yang arogan dan kejam terhadap istrinya kini menangis.

"Jangan lakukan itu Raisa, maafkan aku, ampuni aku... Raisa aku salah... raisaa aku mohon..." Ya kata kata permohonan keluar dari bibir kejam Marcel

"Kita bicarakan baik baik Raisa, aku salah bicara padamu selama ini jangan dengarkan kata kata ku tadi pagi, pulanglah... Katakan kau dimana aku akan menjemputmu."

Raisa kembali tertawa ditelpon.

"Kau kenapa mas, apa sekarang kau tau siapa yang membunuh orang tua mu dan itu bukan orangtua aku, makanya kau menyesal sekarang.'

Marcel heran bagaimana istrinya bisa tau

"Aku sudah tau semuanya mas, semua yang kau sembunyikan dariku, kau menikahi ku

karna ingin membalaskan dendam kepada orang tua ku kan mas, kau kira orang tuaku yang menyebabkan kan kecelakaan hingga orang tua mu meninggal."

"Kau tahu mas aku juga korban disana, aku diam dulu saat ditanya polisi bukan karna aku ingin menutupi kesalahan orang tuaku, tapi karna aku tak mampu mas, aku trauma mengingatnya."

"Mas apa kau tahu sesuatu, orang tua yang kau benci selama ini itu bukan orang tuaku mas, dia orang tua angkat ku, tapi mereka menyayangi ku seperti anaknya sendiri mas, kau bahkan tak tau itukan, iya lah mas bagaimana kau tahu, jangan menceritakannya padamu, aku aja takut untuk menatapmu mas, karna kau selalu marah jika aku bicara mas."

"Aku kira kesakitan ku akan berakhir setelah menikah dengan orang yang kukira mencintaiku, ternyata aku salah mas, kau malah menoreh kan luka yang paling dalam padaku, aku menyerahkan hidupku dan ingin bergantung padamu mas, tapi kau malah berubah dan membangun tembok yang tinggi denganku ... Mas kau berhasil mas, kau berhasil menghancurkan hidup ku yang sudah hancur mas, sampai sampai aku tak ingin hidup lagi."

"Jangan seperti itu Raisa, aku mengaku salah ampuni aku Raisa, aku salah paham Raisa, aku akan berubah aku akan melakukan apapun yang kau minta, jangan seperti itu ya, kau boleh memukul ku, kau boleh menamparku tapi aku mohon jangan pergi Raisa, aku mohon ampunnn ..... Hiks... Hikss..hikss.." Marcel menangis tersedu sedu.

tidak bukan ini keinginan nya, ia bahkan tak punya keinginan melihat Raisa ingin mengakhiri hidupnya seperti ini walaupun ia dulu masih membenci nya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

1
Neysa
lanjut Thor🙏🙏🙏
Yaky De la rosa
Ada apa thor, kok lama update updatenya? Aku berharap cerita ini tidak berhenti di tengah jalan.
MaNisa: sabar ya.. author pasti teruskan...
total 1 replies
wtf_pj
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!