NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:345.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 30 - Aku Menunggumu Pulang

“Bagaimana hasil pemeriksaannya?”

“Baik.”

“Apa kata dokter?”

“Baik”

“Mana wajahmu? Arahkan kameranya ke wajahmu.”

“Aku tidak mau.”

“Kenapa?”

“Tidak apa-apa!” Nisha menjawab dengan ketus, membuat Zico tersenyum kecil. Sepertinya wanita itu sedang merajuk karena dia tidak bisa menepati janji.

“Hei, ayolah. Mana wajahmu? Ijinkan Aku melihat wajah jelekmu itu.” Zico semakin menggodanya. Membuat Nisha semakin kesal. Nisha meletakkan ponselnya di atas meja, mengacuhkan panggilan video Zico yang masih terus berlangsung.

“Kalau Kamu terus mengacuhkanku, Aku akan membatalkan kepulanganku…” Mendengar kata-kata pulang membuat Nisha mengubah pikirannya. Dengan cepat dia kembali mengambil ponselnya dan mengarahkan kamera  ke wajahnya secara close up.

“Kapan? Kapan pulang?” Nisha bertanya dengan semangat. Zico tertawa kecil melihatnya.

“Besok Aku pulang. Senang mendengarku akan pulang?”

“Eng… Enggak juga. Biasa aja…” Nisha mengalihkan matanya dari tatapan mata Zico. Dia takut Zico mengetahui pancaran kebahagiaan di matanya.

“Kalau begitu, Aku tunda saja kepulanganku…”

“Jangan! Pulang besok saja!”

“Kenapa? Bukankah Kamu tidak senang dengan kepulanganku?”

“Si…siapa bilang? A…Aku senang kok…” Nisha membuang mukanya. Dia merasa panas di area wajahnya. Zico tersenyum puas melihat wajah merah Nisha.

“Iya, Aku pulang besok.”

“Beneran?”

Zico mengangguk-anggukan kepalanya.

“Bagaimana hasil pemeriksaannya tadi? Apa kata dokter?”

“Baik. Tidak ada apa-apa.”

“Mana bu Retno? Berikan ponselnya pada beliau.”

“Untuk apa?”

“Berikan saja.”

Nisha menuruti perintah Zico. Dia mencari bu Retno dan menyerahkan ponselnya pada beliau.

“Bagaimana hasil pemeriksaannya tadi? Ada kata dokter?”

“Tidak ada masalah yang berarti Tuan. Tekanan darah Nona normal, kondisi janin sehat dengan denyut jantungnya yang kuat. Hanya saja berat badan Nona tidak meningkat, sehingga dokter menyarankan untuk meningkatkan berat badan minimal setengah kilo tiap minggunya.”

“Apa saran dokter untuk meningkatkan berat badannya?”

“Makan-makanan yang bergizi, tidak stress, istirahat yang cukup dan liburan yang cukup. Tapi menurut dokter karena kehamilan Nona masih dalam tahap awal, jadi masih wajar bila berat badannya tidak mengalami kenaikan.”

“Hem baiklah, terima kasih.”

“Sama-sama Tuan.”

“Berikan ponselnya pada dia.”

“Baik Tuan.”

Bu Retno menyerahkan ponsel pada Nisha yang menunggu di sebelahnya.

“Benar kan kataku. Pemeriksaannya baik-baik saja.”

“Apanya yang baik-baik saja. Kamu harus makan yang banyak. Berat badanmu harus naik. Kenaikan berat badanmu berpengaruh dengan berat janin juga.”

“Iya…iya…”

“Mana foto bayinya? Tunjukkan padaku.”

“Iya, ada di kamar. Aku ambil dulu.”

Lama mereka melakukan panggilan video. Mereka membicarakan hal-hal yang tidak jelas. Sampai-sampai Nisha tidak menyadari bu Retno sudah tertidur di sofa ruang tamu karena lama menunggunya melakukan panggilan. Selama Zico keluar kota, bu Retno menginap di apartemen dan menemani Nisha.

***

Zico menatap hasil screnshootnya. Dia sengaja melakukan screnshoot ketika Nisha menunjukkan hasil USG bayinya. Pada screnshoot terlihat wajah Nisha dan juga bayinya. Zico membelai-belai layar ponselnya seolah-olah sedang membelai keduanya. Entah siapa yang paling membuatnya bahagia saat ini, bayinya kah? Nisha? Atau mereka berdua? Entahlah, yang jelas dia bahagia melihat mereka berdua.

Zico tidak sabar menunggu hari esok tiba. Dia tidak sabar untuk melihat wanita itu dan bayinya. Selama beberapa hari jauh dari mereka sungguh membuatnya tidak tenang. Hanya pekerjaan yang bisa mengalihkan pikirannya dari mereka. Andaikan hubungannya dengan Nisha tidak serumit itu, mungkin dia akan mengajak wanita itu kemana pun dia pergi. Dengan begitu dia akan leluasa melihat wanita itu dan bayinya.

Zico menghela napas dalam-dalam. Selama ini keberadaan Nisha dan janinnya sedikit mengalihkan pikirannya dari Zevana. Hatinya masih sakit setiap kali memikirkan wanita itu. Perasaan di campakkan dan menjadi yang tak terpilih membuat hatinya tercabik-cabik. Dia bukan tipe pria yang mudah jatuh cinta dan melupakan wanita yang di cintai. Dari lubuk hatinya yang terdalam cinta itu masih ada dan itu untuk Zevana. Sangat sulit baginya mengalihkan hatinya untuk wanita lain. Keberadaan Nisha sungguh membuatnya bingung. Wanita itu berhasil mengalihkan pikirannya dari Zevana, meskipun hanya untuk sementara waktu. Mungkin dia butuh Nisha untuk melupakan Zevana?

Zico memejamkan matanya, berusaha untuk tertidur. Untuk saat ini dia tidak mau memikirkan Zevana. Dia hanya perlu fokus pada Nisha dan bayinya. Besok dia akan bertemu dengan keduanya. Memikirkan hal itu kembali membuat Zico tersenyum dan tertidur dengan lelap.

***

Pikirannya masih tidak bisa lepas dari kucing liar itu. Bagaimana kabarnya? Apa yang sedang di lakukannya? Dimana dia tinggal? Apakah dia baik-baik saja? Kenapa dia tidak menikah padahal sudah hamil? Apa laki-laki itu tidak mau bertanggung jawab?! Dasar laki-laki br*ngsek!!

BRAAAKKK!!

Daniel menggubrak meja. Membuat seisi ruangan terkejut dan terdiam. Sementara presentator mulai tergagap-gagap menjelaskan presentasi hari itu.

“Ad…Ada yang sa…salah dengan penjelasan Saya Pak?”

Mendengar suara yang tergagap-gagap itu membuat Daniel tersadar. Dia sedang berada di tengah-tengah rapat yang di hadiri oleh belasan anggota ekskutif. Dan dia pemimpin rapat itu. Menyadari kesalahannya, Daniel merasa malu sendiri. Di tengah-tengah rapat penting pikirannya malah teralihkan pada seorang wanita hamil, lucu sekali.

“Ehem.. Tidak ada. Lanjutkan presentasimu.”

“Ba…baik Pak.”

Dan rapat pun dilanjutkan kembali. Daniel berusaha memfokuskan pikirannya pada rapat itu. Bagaimana pun ayahnya memanggilnya kembali dari luar negeri untuk mengatasi krisis yang di alami perusahaannya. Jadi tidak mungkin dia memikirkan wanita hamil di tengah rapat bersama anggota ekslusif.

Rapat itu selesai lebih lama dari perkiraannya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Daniel memutuskan untuk pergi ke pub. Kebiasaan tinggal di luar negeri masih belum bisa hilang dari dirinya. Biasanya dia akan minum beberapa botol dan pulang dengan membawa wanita. Tapi malam ini yang di butuhkannya hanya minuman. Dia tidak butuh wanita. Di butuh minuman untuk membuat otaknya melupakan kucing liar yang patut dikasihani itu!

Daniel minum sendiri. Setiap wanita yang mendekat selalu di usirnya. Minuman keras masih belum bisa membuatnya melupakan si kucing liar. Otaknya selalu bertanya-tanya hal yang sama. Pertanyaan yang akan membuat orang bosan ketika mendengarnya. Mengapa dia begitu memikirkan wanita yang baru di temuinya dua kali? Apa karena wanita itu hamil? Lalu kenapa memangnya kalau hamil? Banyak wanita hamil yang tidak di nikahi pasangannya. Hubungannya dengan dia apa? Aahhh, kenapa mata polos dan murni itu masih membekas di ingatannya? Kenapa mata itu seolah-olah meminta tolong padanya? Meminta perlindungannya? Apakah dirinya sedang berhalusinasi?

Banyak wanita cantik yang di temui dan berkencan dengannya seumur hidupnya. Namun tidak ada yang bisa membuatnya ingin bersikap melindungi seperti pada wanita itu. Apakah seleranya terhadap wanita mulai berubah? Apakah dia sekarang menyukai wanita bermata polos, murni dan tengah hamil anak orang lain? Hahaha, selera macam apa itu?! Dia harus segera menemui wanita itu lagi. Mungkin bila rasa penasarannya terhadap wanita itu sudah di ketahuinya semua, wanita itu akan hilang dari pikirannya. Dia harus mencari kucing liar itu!!

***

 

 

 

 

1
Nurfa Vita
dah pernah baca tapi ttp suka
mbak ririn
gk prnh bosen baca novel ini sejak tahun 2019 mungkin, lupa² ingat, msh bkin mewek🥹
mbak ririn
😭
mbak ririn
🥹
Nita
anjj
Nona TIMOR
Mewek 😭😭😭😭
hasanah
kangen baca, datang lgi ke lapak ini. novel² yg baru rilis ngga ada yg se asik buatan erka
radeya quile
sudah ke 4 kali baca ini , tpi tetep suka
author lee
Zico ada bakat jadi penculik 😭😂
Rin Jarin
wow
Tarnyunah Tarnyunah
kangen nisa zico/Rose//Smile/
Cinta George Charlotte
gerombolan tawon ga tuh 🤣
Tania nazwa
novel bgus bgt sampe aku ulang2 terus bacanya gak bosen2
Yunika Christina Minggu
Topppppppp
Siti solikah
wah tertangkap
maryani
mewek lgi aku/Sob/
Aisyah dewi
sedih bngettt 🤧😭😭
@кιяαηαρυтяιѕυ
aduh geregetan, cek dong CCTV nya
maryani: itulah awal kesalahan zico
total 1 replies
@кιяαηαρυтяιѕυ
Gerry salut cemburu yah☺
@кιяαηαρυтяιѕυ
aku padamu kakak😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!