'Bagai pungguk yang merindukan bulan' atau 'Hanya sebuah mimpi belaka'.
Itu lah kata-kata yang tepat untuk Eriska seorang gadis gendut yang berusia 18 tahun dengan latar belakang seorang yatim piatu miskin yang nekat mencintai pria bertitel seorang tentara.
Bagaimana jalan kehidupan Eriska untuk mendapatkan cinta dari seorang Narendra Hadinata seorang tentara dari keluarga berada yang taat aturan keluarga nya.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata".
"bermimpi lah Eriska, kau dan aku bagaikan langit dan bumi".
.
.
.
.
cerita ini hanya fiktif belaka. tidak terlalu ikut dengan kenyataan yang ada.
dan di sini menceritakan perjuangan hidup seseorang yang sudah tersakiti.
.
.
.
bantu like,vote dan komen yang membangun ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HELLO 4. APA LAGI INI
Kini sudah dua minggu Eriska tidak bekerja di tempat barak militer lagi dan dia juga tidak ingin bekerja di sana. Eriska membenci nya. Membenci profesi tersebut dan sampai kapan pun Eriska tidak akan menginjakan kaki ke tempat itu lagi.
Tanpa pendidikan yang tinggi cukup sulit bagi Eriska untuk mendapatkan pekerjaan yang gajinya lumayan. Saat ini dia hanya bisa bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah tempat katering makanan yang cukup besar dan terkenal.
Hanya seorang pencuci piring Eriska tidak mendapatkan gaji yang setimpal tapi itu tidak lah mengapa yang terpenting bisa menyambung hidup.
Semenjak kejadian memalukan itu kini senyuman manis yang selalu di berikan oleh gadis muda itu kini hilang tanpa jejak. Eriska terlihat lebih murung dan lebih serius dalam kehidupan nya sekarang.
Eriska terlalu naif berfikir jika setiap orang memiliki kebaikan nya masing-masing.
"Ris besok katering kita di sewa seorang nyonya besar. Dan besok ibu Riana akan memberi gaji yang cukup banyak karena customer kita orang yang kaya raya. Aku tidak sabar untuk hari esok dan gaji besok akan di bayar hari itu juga". Ucap rekan kerja Eriska sesama tukang pencuci piring.
Sedangkan Eriska terlihat datar dia tidak tertarik sama sekali dia hanya akan pergi untuk mendapatkan uang lebih.
"ya mbak aku juga bersyukur uang nya akan di berikan hari itu juga. Jadi bisa bayar sewa rumah". Ucap Eriska dengan senyum datar.
"iya Ris.. Mbak pun mau bayar utang jika dapat uang lebih di sana nanti".
Eriska kini sudah bersiap untuk pulang sore ini dia akan mencari pekerjaan sampingan sebagai pencuci piring di salah satu restoran kaki lima yang menjual bakso.
Apapun akan di kerja kan Eriska untuk mencukupi kebutuhan hidup nya dan juga adik nya yang masih kecil.
Eriska akan pulang ke rumah nya di saat tengah malam. Untung saja dia gendut dan jelek jadi tidak akan ada yang selera untuk mengganggu nya. Terlebih lagi penampilan nya seperti Orang yang sangat miskin tidak akan ada yang mau merampok nya.
Eriska kini berjalan di gang sempit jalan masuk ke rumah nya. Dengan kaki yang lelah wanita itu masuk ke dalam rumah dan melihat adik laki-lakinya yang masih berusia 11 tahun itu sudah tidur terlebih dahulu.
Eriska bersyukur memiliki adik yang cukup bijak dan pintar. Aksa adalah murid yang berprestasi di sekolah nya, dia juga tidak pernah mengeluh apapun kepada sang kakak bahkan secara diam-diam Aksa juga ikut membantu kakak nya dengan menjadi kuli panggul di pasar.
Eriska kini langsung menuju kamar nya dan tertidur dengan tubuh yang cukup lelah.
"huh.. Kenapa kehidupan ku seperti ini. Walaupun seribu kali aku mengeluh hidup ini ternyata tidak berubah sama sekali. Aku harap besok bisa lebih baik dari pada hari ini". Gumam Eriska yang kini sudah tertidur dengan tubuh yang lelah.
Setelah kejadian itu Eriska sering meninggalkan waktu makan nya dan kadang wanita itu menahan lapar agar uang nya bisa hemat.
Keesokan hari nya setelah mempersiapkan keperluan sekolah adik nya Eriska pergi pagi-pagi sekali. seperti terjadwal kan hari ini ketringan tempat Eriska bekerja akan pergi ke rumah nyonya besar di kota ini.
Yang kata nya wanita kaya itu sedang melakukan syukuran yang entah untuk apa itu. Eriska juga tidak ingin tau.
Di rumah mewah itu ternyata sudah ramai dengan orang-orang yang bekerja untuk melancarkan acara tersebut.
Kini giliran Eriska dan teman nya yang bernama Lilis pergi kebelakang dan mencuci piring-piring dan barang yang di gunakan untuk memasak.
Eriska bekerja dengan semangat apalagi hari ini dia akan mendapatkan gaji cash dari sang pemilik acara.
"Eriska!! Bawa sendok dan piring ini ke depan tamu-tamu yang datang kini kehabisan piring bersih.
Dengan segera Eriska membawa piring-piring itu dengan troli menuju tempat di mana acara itu berlangsung.
Dan saat Eriska mendorong troli itu beberapa anak-anak yang main malah berlarian di sekitar nya hingga tanpa sengaja gadis itu menyenggol tangan seorang wanita yang cukup cantik.
"hei!! Hati-hati membawa troli itu!!". Ucap wanita muda sekitar setahun di atas Eriska dengan kesal dan marah.
Wanita itu cukup cantik dan juga terlihat kaya. Dengan dress casual yang dia pakai serta aksesoris yang menghiasi tangan dan juga leher nya membuat Eriska semakin yakin jika wanita itu berasal dari keluarga kaya.
"maafkan saya nona.. Saya tidak sengaja!!". Ujar Eriska yang kini menunduk merasa bersalah dan bersungguh-sungguh meminta maaf.
Namun gadis sombong itu malah tidak terima permintaan maaf dari Eriska.
"dasar gadis gendut!! kau tidak tau siapa aku! Seharusnya kau berlutut dan meminta maaf ke pada ku!!". Balas wanita itu dengan sangat kejam nya malah mempermainkan Eriska.
Eriska hanya diam pasal nya dia tadi tidak melukai gadis di depan nya ini. Dia hanya menyenggol dan itu sama sekali tidak menyakiti nya. Bukan kah ini tidak adil sama sekali.
Apalagi Eriska melihat wajah gadis ini terlihat sangat sombong dan juga arogan.
"kenapa hanya diam saja!! Cepat berlutut dan minta maaf pada ku dengan suara yang kuat!!". Perintah gadis yang tak di kenal nya itu dengan suara yang lantang sehingga membuat beberapa orang mengalihkan perhatian nya pada dia gadis yang beda kasta itu.
Dengan terpaksa dan juga rasa malu Eriska kini berlutut di depan gadis ini. Bahkan di depan para tamu yang saat ini melihat kejadian itu.
Hanya untuk mempertahan kan pekerjaan nya Eriska tanpa rasa malu dan membuang harga diri nya berlutut di depan gadis yang tidak dia kenal sama sekali.
"maaf kan saya Nona". Ucap Eriska dengan penuh penyesalan.
"ada apa keributan apa ini Bella?". Tanya sebuah suara yang sangat di kenal oleh telinga Eriska. Sebuah suara yang sangat di benci oleh Eriska dan sebuah suara yang sangat tidak ingin di dengar oleh Eriska.
Suara Narendra Hadinata pria yang mempermalukan nya dua minggu klau di barak militer angkatan darat. Eriska masih saja menunduk tak ingin melihat pria itu.
Eriska tak mengerti kenapa pria itu ada di sini. Apa dia akan tertimpa sial lagi.
"eh mas Naren.. Ini mas satu pelayan menyenggol ku dengan troli nya dan tadi dia tidak minta maaf dengan ku dan malah mengatakan jika aku membesar-besarkan masalah ini". Ujar gadis yang bernama Bella itu dengan kebohongan dengan di bumbui.
Eriska terdiam saat gadis itu malah membuat sebuah cerita bohong untuk mempersulit nya.
Sedangkan Narendra melihat siapa pelayan yang dimaksud oleh teman masa kecil nya itu. Melihat tubuh yang berlutut dan kepala yang menunduk Narendra seperti mengenal sosok itu. Sosok yang dua minggu ini mengisi setiap sudut kepala nya karena rasa bersalah.
"bangkit lah kau tidak perlu berlutut seperti itu". Ujar Narendra agar dapat melihat dengan jelas siapa gadis itu.
Saat Eriska berdiri, dengan jelas Narendra dapat melihat wajah itu. Dia terkejut kenapa Eriska ada di dalam rumah nya dan di acara yang di buat oleh ibu nya.
"Eris.. Kenapa kau berada di rumah ku!!".
.
.