NovelToon NovelToon
Where Your Heart Meets Mine

Where Your Heart Meets Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Penulis

Tentang perjalanan hidup seorang gadis biasa saja. Hidupnya hambar dan tidak ada istimewanya. Dia, dulunya adalah gadis yang ceria Namun karena keadaan ceria itu hilang.

Manusia lain nggak pernah jahat, ia hanya menyalahkan dirinya sendiri.

Setiap hari yang ia rasakan adalah sepi dan hampa yang selalu menemani.

Ada banyak pertanyaan dalam kehidupan gadis itu.

Akankah Gadis itu perlahan akan menjawab banyak pertanyaan rumit di kepalanya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(8) Always Love You

Aruna kembali diliputi keraguan, setelah suara bisikan itu menyelinap di dalam pikirannya. Meskipun Rafael selalu tulus dan penuh perhatian, kata-kata samar itu terus mengganggu, membuat hatinya goyah. Ia mulai mempertanyakan apakah perasaannya pada Rafael benar-benar nyata atau hanya ilusi yang dibuat oleh ketakutan di dalam dirinya sendiri.

Setiap kali bersama Rafael, Aruna merasakan hangatnya cinta yang tulus, tapi bisikan itu seperti bayangan gelap yang membayang, berkata bahwa mungkin Rafael tidak seperti yang dia pikirkan. Ia takut kalau nanti hatinya kembali terluka, seperti pengalaman masa lalu yang masih tersimpan rapat. Keraguan itu membuatnya menarik diri sedikit demi sedikit, walau tak ingin menyakiti Rafael.

Di dalam hatinya, Aruna berjuang antara rasa cinta dan ketakutan. Ia bertanya-tanya apakah bisikan itu hanyalah suara kecemasannya sendiri atau ada sesuatu yang harus dia waspadai. Namun yang jelas, ia merasa bingung dan lelah dengan perasaan campur aduk ini. Rafael, yang selama ini setia, mulai merasakan jarak yang tumbuh dan bertanya-tanya apa yang salah.

Aruna tahu bahwa cinta dan kepercayaan adalah kunci, tapi bisikan itu membuatnya sulit untuk benar-benar percaya sepenuhnya. Ia takut membuka hatinya terlalu lebar karena khawatir akan terluka lagi. Namun di sisi lain, ia juga ingin berani menghadapi rasa takut itu, untuk memberikan peluang cinta mereka tumbuh.

Akhirnya, Aruna menyadari dia harus berbicara dengan Rafael tentang semua perasaannya, termasuk bisikan yang mengganggu itu. Karena tanpa kejujuran, keraguan itu bisa menjadi jurang yang memisahkan mereka. Ia butuh keberanian dan dukungan Rafael agar bisa mengalahkan suara-suara dalam pikirannya dan kembali mempercayai cinta mereka.

Aruna berkata sambil menahan tangis. "Rafael, bisikan itu kembali membuatku ragu akan cinta kita."

Rafael menenangkan Aruna, memeluknya dengan erat. "Ada aku, Aruna. Aku selalu di sini bersamamu."

"Aku... apakah aku akan gila?" Rafael diam tak menjawab, Rafael tahu yang dibutuhkan Aruna saat ini adalah pelukannya.

Aruna menangis dalam pelukan Rafael, rasanya perasaan Aruna campur aduk. Sementara Rafael selalu ada menemani Aruna. Melewati masalah ini bersama-sama.

Aruna makin parah mengalami anxiety disorder, pikirannya terus dipenuhi kekhawatiran yang sulit dihilangkan. Kadang dia merasa sesak, jantung berdebar, dan sulit bernapas. Meski begitu, Rafael selalu ada di sampingnya, setia menjaga dan menenangkan hatinya. Dia tak pernah menyerah, walau menghadapi gelombang kecemasan Aruna yang naik turun setiap hari.

Rafael tahu perjuangan Aruna tidak mudah, tapi dia percaya bahwa dengan kasih sayang dan kesabaran, Aruna bisa melewati masa sulit ini. Dia selalu berusaha membuat Aruna merasa aman, memberikan dukungan tanpa menghakimi. Saat Aruna panik, Rafael tak buru-buru memaksa untuk sembuh, tapi dengan lembut menghibur dan menemani, seolah berkata, "Aku di sini, kamu tidak sendiri."

Anxiety disorder yang dialami Aruna terkadang membuatnya ragu dan takut menghadapi dunia luar. Tapi kehadiran Rafael menahan Aruna agar tak tenggelam dalam gelombang kecemasan. Dari pelukan hangatnya hingga kata-kata penyemangatnya, Rafael menjadi kekuatan yang memberi Aruna harapan dan keberanian sedikit demi sedikit.

Meski perjalanan ini panjang dan penuh tantangan, cinta Rafael yang tulus membuat Aruna merasa dihargai dan dimengerti. Aruna sadar, dengan Rafael di sisinya, dia punya alasan untuk terus berjuang dan tak kalah dengan rasa takutnya. Kadang memang sulit, tapi mereka hadapi bersama, langkah demi langkah.

Momen sederhana seperti duduk bersama sambil Rafael menggenggam tangan Aruna sudah cukup untuk menenangkan bisikan di kepalanya. Rafael selalu ingatkan bahwa tidak apa-apa untuk lemah sesekali, yang penting adalah saling mendukung dan belum menyerah. Di tengah gelapnya anxiety disorder yang Aruna rasakan, Rafael adalah cahaya kecil yang terus menerangi jalan Aruna.

Saat kecemasan Aruna makin parah, tiba-tiba tubuhnya melemah dan dia pingsan di hadapan Rafael. Tanpa ragu, Rafael menggendongnya dengan lembut menuju kamar, berusaha menjaga agar Aruna tetap nyaman dan aman. Pada langkahnya, hatinya dipenuhi kekhawatiran, tapi ia tetap tenang untuk menenangkan Aruna.

Sesampainya di kamar, Rafael menyadarkan Aruna dari pingsannya. Mata Aruna berkedip pelan, tubuhnya mulai bergerak sedikit, dan akhirnya ia membuka matanya.

Rafael memberi air putih untuk Aruna, lalu Aruna meminumnya perlahan.Senyum lega melihat Aruna kembali sadar. Rafael masih memegang tangan Aruna erat, memastikan dia tetap merasa aman. "Aku di sini, Aruna. Jangan khawatir, kamu nggak sendiri." kata Rafael berkata dengan lembut.

Aruna yang masih lemah merasakan kehangatan dari kehadiran Rafael. Meski kecemasannya belum sepenuhnya hilang, dia tahu Rafael selalu ada untuk menjaganya, memberikan kekuatan saat dia merasa rapuh.

Aruna mulai membaik dari anxiety disorder berkat perhatian penuh kasih dari Rafael. Rafael selalu sigap menemani setiap kali Aruna merasa gelisah dan cemas. Kehadiran dan kelembutan Rafael membuat Aruna merasa aman, perlahan rasa takutnya berkurang dan pikirannya jadi lebih tenang.

Rafael tidak hanya mendampingi secara fisik, tapi juga memberi dukungan emosional yang kuat. Dia selalu sabar mendengarkan keluh kesah Aruna tanpa menghakimi, membuat Aruna merasa dimengerti dan diterima sepenuhnya. Setiap pelukan hangat dan kata-kata penyemangat dari Rafael seperti obat yang menenangkan bisikan dalam kepala Aruna.

Selain itu, Rafael juga membantu Aruna dengan cara-cara sederhana, seperti memastikan Aruna cukup istirahat.

Perhatian kecil tapi konsisten ini membuat Aruna mulai bisa mengelola kecemasannya dengan lebih baik. Perlahan tapi pasti, Aruna mulai belajar menghadapi anxiety tanpa merasa terjebak dalam ketakutan. Rafael selalu ada sebagai pendukung setia, memberi keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan meyakinkan Aruna bahwa dia tidak sendiri dalam perjuangan ini. Sikap Rafael yang penuh pengertian membuka jalan bagi Aruna untuk sembuh secara perlahan.

Aruna dan Rafael duduk santai di ruang tamu. Rafael mengambil remote dan menyalakan pemutar musik. Perlahan, melodi lembut mengalun dari speaker, mengisi ruangan dengan suasana hangat dan tenang. Aruna tersenyum kecil, menatap mata Rafael yang penuh kasih. "Lagu ini indah sekali," ucapnya pelan.

Rafael menggenggam tangan Aruna sambil bangkit berdiri. "Ayo, kita menari," ajaknya lembut.

Dengan irama musik yang mengalun pelan, mereka mulai bergerak bersama. Rafael memegang pinggang Aruna erat, sedangkan Aruna meletakkan tangannya di bahu Rafael. Mereka bergerak seirama, mengikuti alunan melodi yang romantis.

Setiap gerakan terasa begitu natural dan penuh cinta. Di tengah kehangatan itu, dunia seolah menghilang, hanya ada mereka berdua dan lagu yang mengikat jiwa. Tatapan mata mereka saling menyatu, tanpa kata tapi penuh makna.

Aruna merasakan detak jantungnya menyesuaikan dengan irama musik. Dia merasa aman dan sangat dicintai. Rafael pun tersenyum, bahagia bisa berbagi momen spesial ini dengan Aruna.

"Terima kasih sudah membuatku merasa begitu istimewa."

"Aku ingin selalu membuat kamu bahagia, Aruna."

Setelah berdansa dengan melodi yang begitu indah, Rafael mengangkat remote dari meja kecil di samping sofa. Dengan satu sentuhan, layar TV langsung menampilkan halaman Netflix. Aruna duduk dengan rileks, perlahan bersandar di bahu Rafael yang hangat. Mereka memilih film favorit, sambil menikmati keharmonisan suasana yang sederhana tapi penuh arti ini.

Rafael merangkul Aruna dengan lembut, membuatnya merasa aman dan dicintai. Aruna menutup matanya sejenak, menikmati kenyamanan dan kehangatan yang hanya bisa dia rasakan saat bersama Rafael. Hatinya tenang, dan ia berharap momen itu bisa berlangsung selamanya. Berdua, dalam keheningan yang penuh cinta.

Lagu yang baru saja mereka dengar, tarian yang baru saja mereka lakukan, kini berganti dengan film dan kehadiran satu sama lain. Aruna merasa segala kekhawatiran dan gelisahnya menghilang perlahan, diganti oleh perasaan damai yang hanya bisa dia dapatkan saat bersama Rafael.

Rafael, dengan penuh perhatian, sesekali mengusap rambut Aruna dan menggenggam tangannya erat. Tanpa banyak kata, mereka berbagi kebahagiaan sederhana yang membuat segala sesuatunya terasa sempurna. Aruna tahu, dengan Rafael di sisinya, ia ingin melewati setiap detik kehidupan, merasakan cinta yang tulus dan hangat itu.

Setelah menonton beberapa episode bersama, Aruna mulai merasa kantuk. Sambil masih bersandar di bahu Rafael, dia tersenyum kecil dan berkata, "Aku pengen momen kayak gini terus, Rafael." Rafael membalas dengan pelukan hangat dan berkata, "Aku juga, Aruna. Kita harus sering lakuin ini, ya. Sesekali."

Suara dari film di layar membuat suasana semakin nyaman. Mereka menikmati keheningan yang hanya diisi dengan detak jantung berirama dan nafas hangat satu sama lain. Rafael lalu. mengelus lembut rambut Aruna.

Di saat itu, Aruna merasa semua beban dan kecemasan yang selama ini menghantui sedikit demi sedikit hilang, tergantikan oleh rasa damai dan rasa aman yang hanya Rafael bisa berikan. Ia menutup matanya dengan bahagia, yakin bahwa selama Rafael ada di sisinya, ia bisa menghadapi apapun.

Rafael pun menutup mata sejenak, merasakan kebahagiaan sederhana yang terlalu berharga untuk diabaikan. Mereka tahu, perjalanan masih panjang, tapi malam itu mereka punya satu hal pasti yaitu cinta dan kebersamaan yang tak tergantikan.

Setelah Aruna terlelap di bahu Rafael, ia membuka matanya perlahan saat Rafael menyelimuti mereka dengan selimut hangat. Di depan mereka, layar Netflix menampilkan kata-kata terakhir film yang baru saja selesai ditonton. Rafael tersenyum melihat Aruna yang tampak begitu damai.

"Malam ini benar-benar sempurna," bisik Aruna, memandang Rafael dengan penuh cinta.

Rafael menggenggam tangan Aruna, "Aku ingin selalu ada untukmu, melewati semua suka dan duka bersama."

Mereka saling bertatapan, merasakan kedalaman rasa yang tak terucapkan. Di sudut ruangan, secangkir teh hangat masih mengepul, menambah kenyamanan momen itu. Entah berapa lama mereka duduk seperti itu, hanya saling menghangatkan dan menikmati kebersamaan.

Keesokan harinya, Aruna merasa lebih kuat, bersemangat menghadapi hari karena tahu Rafael selalu ada di sisinya. Mereka tahu cinta dan perhatian kecil seperti ini yang membuat hubungan mereka semakin kokoh.

Setelah pagi yang hangat itu, Aruna dan Rafael memutuskan keluar untuk berjalan-jalan santai di taman dekat rumah. Mereka berbagi tawa dan cerita ringan sambil menikmati udara segar dan sinar matahari yang menyentuh kulit. Rafael sering berhenti sejenak, memandang Aruna dengan penuh kasih, sedangkan Aruna merasa setiap momen kecil bersama Rafael adalah kebahagiaan yang tak ternilai.

Di tengah jalan, mereka duduk di bangku taman. Rafael menggenggam tangan Aruna, dan tanpa kata-kata panjang, mereka saling mengerti bahwa cinta mereka terus tumbuh kuat. Aruna merasakan damai dan percaya bahwa bersama Rafael, apapun rintangannya akan mereka hadapi bersama.

Setelah kembali ke rumah, mereka berdua memasak sederhana bersama, tertawa ketika bahan makanan berantakan dan aroma harum memenuhi dapur. Setelah, selasai makan mereka kembali mengulang kebiasaan menonton film dengan bersandar di bahu satu sama lain, merayakan cinta yang semakin dalam.

Setelah makan dan menonton film, Aruna dan Rafael duduk santai di balkon rumah dengan segelas teh hangat. Rafael menggenggam tangan Aruna, dan mereka berbicara tentang impian serta harapan mereka untuk masa depan bersama. Suasana penuh kehangatan membuat Aruna semakin yakin bahwa bersama Rafael, hidupnya akan selalu penuh cinta dan kebahagiaan.

Rafael mengeluarkan gitar dan mulai menyanyikan lagu favorit mereka dengan suara lembutnya. Aruna tersenyum sambil sesekali ikut bernyanyi, hati mereka benar-benar terikat dalam harmoni yang tercipta.

Setelah lagu berakhir, Rafael menatap mata Aruna dan berkata, "Pagi seperti ini, bikin aku nggak mau berpisah dari kamu. Na." Aruna menggenggam tangan Rafael, "Aku juga, Raf. Aku pengen kita tetap seperti ini, menikmati setiap detik bersama."

Mereka pun berpelukan hangat, merasakan cinta yang tumbuh semakin dalam. Pagi itu bukan hanya tentang sebuah lagu, tapi tentang janji untuk saling menemani dalam suka dan duka, selamanya.

1
paulina
Ngakak guling-guling
Nona_Penulis: Senangnyaa ada yang terhibur 😍
total 1 replies
Bonsai Boy
Gak sabar menunggu kisah selanjutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi berikutnya.
Nona_Penulis: siapp
total 1 replies
Una loca(。・`ω´・)
👍👍👍 untukmu, thor!
Nona_Penulis: terimakasih😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!