NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tertukar

Pernikahan Yang Tertukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Kisah dua wanita cantik yang terlahir dari ibu yang berbeda, terapi memiliki ayah yang sama. Morgan Tan memilki dua orang istri, anak dari pernikahan resmi bernama Pricilia Tan dan satu anaknya terlahir dari sebuah kesalahan bernama Claudia Tan.

Demi ingin mendapat pengakuan marga Tan dari sang Ayah, Claudia harus menggantikan posisi sang kakak sebagai istri dan menikah dengan Edward yang merupakan pewaris tunggal dari keluarga Chen.

Takut akan rumor dan kondisi buruk Edward, kelurga Tan sengaja menukar anak gadisnya Pricilia dengan anak haram Morgan Tan yaitu Claudia. Apalagi terdengar rumor pria tersebut memilki penyakit aneh dan istri-istrinya meninggal secara misterius.

Lalu, bagaimana kah nasib Claudia di tangan kelurga Chen?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman

Sinar matahari mulai masuk kedalam celah jendela, wajah ku terasa hangat oleh pancaran matahari, ku buka bola mata yang sejak tadi terpejam. Entahlah sudah berapa lama aku tertidur, kepala ku terasa penting karena subuh tadi baru benar-benar bisa tidur.

Aku di kejutkan oleh suara ketukan pintu di luar kamar. Badan ku terasa lemas, tulang-tulang seakan rapuh, bahkan untuk bangun saja aku begitu malas.

"Masuk, pintunya tidak dikunci." sahut ku dengan suara serak

Suara pintu di buka perlahan, masuk seorang wanita memakai pakaian pelayan. "Siang Nyonya, anda di tunggu nenek Chen di ruangan keluarga."

"Memang nya ini sudah jam berapa?" tanyaku masih mode malas.

"Jam satu siang nyonya."

"What! Aku terkejut, reflek langsung bangun.

"Nyonya, bisa di percepat. Nenek Chen paling tidak suka menunggu lama." kata wanita itu pelan

"Oke, aku mandi dulu." gegas aku meraih handuk di atas hanger dan masuk kedalam kamar mandi.

Bukankah aku harus mengikuti peraturan nenek Chen, melanggar ketentuan nya sama saja mencari mati. Aku harus pura-pura baik dan mengikuti semua aturannya, bila tidak aku akan di buang dari keluarga Chen. Dua tahun bukanlah waktu yang singkat, tetapi harus tahu siapa teman siapa lawan disini. Aku harus waspada dan menjaga sikap.

Selesai bersih-bersih aku mengambil dress long warna putih, memakai makeup meskipun aku sudah terlihat cantik tanpa riasan. Aku tersenyum saat melihat penampilan ku di depan cermin. Kakiku keluar dari kamar bersama sang asisten rumah tangga yang menunggu ku di depan pintu.

Langkah kakiku menuruni anak tangga dan berharap bisa bertemu dengan suamiku, jujur aku sangat penasaran dengan wajahnya, apalagi dia seorang yang penyakitan. Dimana kah kamar pribadinya, kenapa semalam dia tidak datang ke kamarku, justru seseorang yang datang dan ingin mengagahi ku. Aku harus ceritakan semuanya pada nenek Chen, karena nyawa ku terancam di rumah ini.

Aku menyusuri ruangan yang panjang dan estetik, tiba-tiba aku tercengang melihat banyak pajangan Gucci berukuran besar di sepanjang jalan menuju ruangan keluarga Chen. Gucci-gucci bernilai sangat tinggi, usia Gucci ini bisa mencapai ratusan tahun dan harganya sangat fantastis. Hingga kami memasuki sebuah ruangan besar, Sofa-sofa besar berbentuk classic memenuhi ruangan kelurga yang luas.

Di dekat perapian sudah duduk nenek Chan bersama bibi Helena, aura mencekam begitu terasa saat memasuki ruangan tersebut. Aku berjalan mendekat, meskipun aku tahu wajah wanita tua itu sangat dingin dan angkuh

"Hormat pada nenek Chen." kata ku sambil membungkuk kan badan. "Maaf nek, saya bangun kesiangan."

Wanita tua itu menoleh padaku dan menatap tajam, seakan ingin melumat ku hidup-hidup. Wajahku tertunduk menghindar tatapan mata elang nya. Dari sudut mataku, melihat nenek Chan meraih gelas teh diatas meja bundar dan meneguknya. Lalu menaruhnya kembali. Wanita tua itu meraih sebuah benda panjang yang terbuat dari kayu rotan.

"Kamu telah membuat kesalahan!" seru nenek Chan

Aku terkejut dan mengangkat wajah ku "Kesalahan apa Nek? Tanyaku bingung

"Jangan pura-pura tidak tahu! Kamu telah melukai cucu ku hingga berdarah! Teriak nenek Chen dengan wajah serius.

"Nek, siapa yang nenek maksud ?" tanyaku, masih bingung dengan sikap nenek Chen.

Lantas nenek Chen berdiri dari duduknya, dia menyuruh bibi Helen dan wanita yang tadi bersama ku untuk memegang kedua tangan ku.

"Pegangin kedua tangannya, aku akan menghukum nya."

Kedua wanita itu langsung menarik kedua tangan ku, seakan aku mau di eksekusi.

"Hukuman apa nek? Aku tidak pernah melanggar perintah nenek. Kalau kesalahan aku bangun kesiangan itu karena semalam aku__"

"Cukup! Tidak perlu kamu perjelas lagi, aku sudah tahu semuanya!"

"Cepat taruh kedua tangan nya di atas meja! Seru nenek Chan dengan tatapan tajam penuh amarah

Mereka berdua menuruti perintah nenek Chan, kedua tangan ku di rentangkan diatas meja. Mereka menahan kedua tangan ku dengan kuat. Sebuah benda keras mengenai jari-jari putih ku, pukulan itu semakin kencang dan bertubi-tubi. Aku menjerit-jerit kesakitan, namun tidak ada satu orang pun yang perduli, bahkan alam pun hanya diam menyaksikan jeritan ku. Air mata mulai bercucuran membasahi pipiku.

"Sudah cukup nek, aku mohon!!"

Aku memohon minta ampun, namun tidak merubah pendirian nenek Chen untuk berhenti. Ia seperti dewa Kematian yang kapan saja bisa mencabut nyawaku. Ternyata benar rumor di luar sana, isteri-isteri tuan Chen menghilang tanpa jejak setelah di nikahi. Bisa saja mereka mati di bunuh karena teraniaya dan mayat nya di buang.

Ini adalah bayaran mahal atas pemberian mahar besar untuk kelurga Tan. Aku di nikahi tanpa bisa memilih. Peran pengganti kakak ku harus ku bayar mahal dengan penderitan yang entah kapan akan berakhir.

Kedua tangan ku terasa perih dan ngilu. Bercak-bercak darah segar mulai membasahi kedua tangan ku yang terluka oleh sabetan kayu rotan. Setelah nenek Chan puas memukul kedua tangan ku, aku jatuh tersungkur ke bawah.

Aku menangis menahan sakit dan pedih, luka ku bukan hanya di kedua tangan ku, tetapi juga di dalam hatiku. Aku mulai teringat kejadian semalam, pikiran ku mulai tertuju pada luka pria yang aku gigit bibirnya hingga berdarah.

"Ternyata, pria itu tuan Chen?" pekik ku dalam hati.

Aku baru menyadari, kalau pukulan ini adalah balasan darinya, karena telah melukai cucunya. Aku melakukan satu gigitan tapi harus membayar 1000 kali pukulan. Sungguh manusia kejam dan tidak memiliki hati nurani sedikitpun. Aku merutuki cucu dan Nenek itu hanya dalam hati.

"Bawa dia pergi, dan berikan obat herbal ini untuk mengobati lukanya." perintah nenek Chen pada bibi Helen.

Bibi Helen menarik tubuh ku untuk berdiri, aku bangun dengan tubuh lemas, di depan nenek Chen aku harus terlihat kuat meskipun hatiku terluka karena perbuatannya. kaki ku melangkah pergi tanpa berpamitan.

Didalam kamar bibi Helen dengan penuh kelembutan membersihkan luka-luka ku. Sesekali aku meringis menahan sakit pada kedua tangan ku. Ku tatap wajah dingin wanita paruh baya itu, dan ingin mengorek keterangan darinya.

"Apa salah saya bi?"

"Kenapa nenek Chen melakukan ini padaku? Sungguh! Aku tidak tahu kalau semalam yang masuk kedalam kamar ku adalah tuan Chen."

"Kenapa dia tidak memperkenankan dirinya padaku, tiba-tiba masuk bagai hantu!" Celetuk ku, menceritakan kejadian semalam pada bibi Helen.

Wanita itu terdiam, tidak merespon perkataan ku sama sekali. Seakan cerita ku hanyalah angin lalu.

"Apa semua istri-istri tuan Chen berakhir mengenaskan?" tanya ku berapi-api.

Seketika bibi Helen menghentikan gerakan tangan nya yang membalut kedua tangan ku dengan perban. Ia memandangi dengan ekspresi dingin.

Wanita itu menghela nafas kasar "Apa yang kamu pikirkan tidak semuanya benar. Lebih baik konsentrasi pada kesembuhan luka mu."

Hanya itu yang keluar dari bibirnya, selesai membalut luka ku dengan perban ia meninggalkan kamar ku dengan ekspresi masih dingin dan misterius.

💜💜💜

Karena ini karya ini sedang buat lomba. Bunda akan update setiap hari. Tolong bantu like setelah membaca, jangan lupa untuk beri Vote, gift dan RATE BINTANG 5 DAN TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN.🙏🙏🥰

1
Irma Juniarti
lanjut lagi bunda...💪💪💪
Irma Juniarti
bener kita harus membantu dan menolong orang yg membutuhkan.pasti itu tuan chen.suaminya Claudia
Foeah
Jgn2 itu tuan chen
Dewi Ambarwati
nah loh nah loh🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Wah apa benar itu tuan Chen 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
setuju 👍🏻
Teh Yen
mungkinkah Savana itu Claudia 🤔
jangan bohong kamu Chen pdhl udh d sentuh berkali kali tuh istrinya nek yah engg pa pa kan udh halal itu lagian engg ada sesuatu yg terjadi kan Ama kamu tuan Chen berarti penyakitmu sudah sembuh ya kan
Teh Yen
waduh Claudia kena marah engg tuh jangan" mau d hukum lagi karena ketauan kabur dari rmh tuan Chen hadeuuh 🙈
Dheta Berna Dheta Dheta
keren
Irma Juniarti
mulai sekarang kamu harus jadi wanita kuat yg tak mudah di tindas siapa pun Claudia.
Irma Juniarti
klu iya emang kenapa hah..
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Diah 🤔
Dewi Ambarwati
rasain kau
Kasih Bonda
next Thor semangat
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Semangat Claudia 💪🏻
Dewi Ambarwati
hahaha si Joseph asal ngomong aja..pdhl dia sendiri ke mana cb hadeh
Irma Juniarti
dirimu yg bakalan hancur suatu saat nanti Joseph.
Irma Juniarti
dasar pembohong besar kalian Joseph .
Irma Juniarti
tendang aja Claudia biar merasai si Jono nya Joseph nda bisa enak2 LG.😄
Irma Juniarti
sedih banget😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!