NovelToon NovelToon
AKU RAJANYA (I AM THE KING)

AKU RAJANYA (I AM THE KING)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Iblis / Perperangan / Persahabatan
Popularitas:440
Nilai: 5
Nama Author: BaoshanSanren

"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian

Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.

Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.

Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.

Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. DI BALIK TUDUNG KEPALA

24

.

Suasana jalanan ibu kota sangat ramai.

Meski angin sudah mulai dingin, sepanjang jalan tetap penuh sesak.

Hiasan lampu menerangi malam yang gelap.

Kertas kertas hiasan di gantung di setiap bangunan kiri dan kanan.

Berbagai aksesoris di pajang membuat suasana makin meriah.

Panen besar di seluruh wilayah kekaisaran sudah selesai.

Sebentar lagi perayaan panen raya akan di gelar.

Arak arakan istana kekaisaran akan menyapa rakyat kekaisaran di ibu kota.

Oleh karena itu, banyak rakyat dari luar ibu kota datang berkunjung untuk menyaksikan perayaan panen ini.

Penginapan menjadi penuh dengan pengunjung.

Di bawah penginapan terdapat tempat makan yang tak kalah ramai.

Pria yang mengenakan tudung kepala dengan pakaian serba putihnya terlihat sangat mencolok di antara keramaian tempat makan.

Namun seluruh pengunjung tampak tidak memperhatikannya.

Pria itu duduk di dekat jendela seorang diri.

Teh di atas meja di hadapannya hanya di biarkan begitu saja.

Pria itu yang tidak lain adalah bai Caishen tampak beberapa kali melihat ke luar jendela.

Ada sosok yang sedari jauh sudah ia perhatikan.

Dua orang pria dan seorang gadis tampak berjalan bersama.

Pengawalan di sekitar memberitahu jika mereka bertiga bukan rakyat biasa.

Dari penampilannya saja juga terlihat berbeda.

Namun yang membuat Bai Caishen memperhatikan mereka adalah karena betapa banyaknya pengawal bayangan yang memantau mereka dari atas atap.

Jelas identitas ketiga orang yang ia lihat bukan sembarangan.

Bai Caishen hanya memperhatikan dalam diam.

Tidak akan ada yang menyadari kehadirannya karena ia menekan hawa keberadaannya sejak memasuki dunia manusia.

Karena itu, Bai Caishen tidak akan sungkan melihat setiap orang dengan terus terang.

Satu dari tiga orang yang dia perhatikan tiba tiba saja melirik ke arahnya.

Saat itu Bai Caishen tidak begitu memikirkannya, namun setelah melihat senyum kecil di wajah mungil itu ia langsung mengerti.

Di antara ke tiga manusia tersebut, hanya satu orang yang menyadari keberadaannya.

Bai Caishen sangat yakin jika pria kecil itu pasti bukan hanya manusia biasa.

Sangat tidak mungkin jika hanya manusia biasa dapat merasakan hawa keberadaannya.

Bai Caishen dapat mendengar bahwa pria kecil yang ia perhatikan malah seolah sengaja mengajak dua orang lainnya untuk masuk ke rumah makan yang ia tempati.

Tanpa menunggu lama Bai Caishen segera melompat keluar jendela lalu meninggalkan rumah makan itu.

Liu Xian bersama adiknya juga jendral muda Shi Yuan memasuki tempat makan.

Ia melihat meja yang tadi di tempati pria serba putih yang di lihatnya dari luar jendela.

"Sudah pergi ya?" gumamnya pelan.

Jendral muda Shi Yuan yang mendengarnya segera bertanya. "Siapa yang pergi?"

"Ahh, bukan.. Akhirnya kita bisa pergi bersama.." Jawab Liu Xian berkilah. Ia kembali memasang senyum manis di wajahnya.

"Gege, kenapa kita malah makan di sini? Toko teh yang aku maksud masih empat bangunan di depan." Keluh Liu Lian.

Sebenarnya ia tidak berminat mengikuti kakaknya yang akan pergi ke ibu kota bersama jendral muda Shi Yuan.

Namun ibu nya terus saja mamaksa hingga akhirnya membuatnya berada di sini sekarang.

Karena sudah keluar istana kekaisaran, Liu Lian berpikir sekalian saja ia mengunjungi tempat yang ingin ia kunjungi sedari lama.

Karena statusnya, bisa di bilang putri Liu Lian hanya bisa keluar istana beberapa kali dalam satu tahun.

Karena usianya juga belum dewasa, ia hanya bisa keluar istana saat ada perayaan besar atau pun keadaan khusus.

Ia yang berniat mengunjungi toko teh yang populer di ibu kota malah di ajak kakaknya masuk ke tempat makan yang sangat ramai.

"A Lian, kau mungkin tidak tahu. Tapi sup ayam di tempat ini sangat enak." kata Liu Xian memberi alasan.

"Benarkah? Aku baru dengar." tanya Liu Lian sedikit ragu.

"Benar! Ayo jika tidak percaya." kata Liu Xian meyakinkan.

Melihat wajah Liu Lian yang terlihat masih ragu, Liu Xian menyeret nama Shi Yuan untuk meyakinkan adiknya.

"Aku benar kan, Yuan gege.."

Mendengar itu, jendral muda Shi Yuan hanya mengangguk sebagai jawaban.

Karena itu Liu Lian hanya bisa menurut.

Jendral muda Shi Yuan juga tampak tidak peduli mereka akan pergi kemana, ia hanya akan meng iya kan apa yang Liu Xian katakan.

"Silahkan, tuan muda dan nona.." kata seorang pelayan, ia mempersilahkan ke tiga tamu yang tampak seperti bukan orang sembarangan.

Meja bundar besar di tengah tengah rumah makan tersebut sudah di siapkan untuk mereka bertiga.

"Terima kasih." kata Liu Xian sambil tersenyum ramah.

Mereka lalu berjalan mengikuti sang pelayan.

Begitu duduk pada kursi yang di sediakan, pelayan lalu menanyakan apa yang hendak di pesan.

"Berikan kami satu ekor sup ayam" kata jendral muda Shi Yuan memulai pesanan, "A Xian, kau ingin apa lagi?"

"Emm mungkin kue atau buah kering." jawab Liu Xian. Ia lalu menanyakan pada Liu Lian. "A Lian, kau ingin menambah sesuatu?"

"Berikan saja teh yang paling bagus." jawab Liu Lian kemudian.

"Baik nona, pesanan akan segera di siap kan." kata pelayan itu yang kemudian pamit ke dapur.

Di dapur juga tak kalah ramai.

Tempat makan mereka yang biasa saja tiba tiba di datangi tiga orang penting.

Meski dua orang Lainnya tidak begitu di kenali, namun hampir seluruh rakyat ibu kota mengetahui jendral muda Shi Yuan.

Belum lagi menilai dari pakaian yang di kenakan, orang yang pergi bersama jendral muda Shi pasti juga memiliki latar belakang yang tidak biasa.

Tukang masak di dapur juga sangat bersemangat, pasalnya ia dapat memiliki kesempatan memasak hidangan untuk jendral kekaisaran.

Seluruh dapur menjadi sibuk.

Liu Xian kembali melihat meja kosong di dekat jendela.

Ia kembali teringat sosok serba putih yang ia lihat.

Penampilannya sangat mencolok dengan tudung kepala yang ia kenakan, namun tidak ada satu orang pun yang menyadari kehadirannya.

Jelas sekali sosok itu menekan hawa keberadaanya agar tidak menarik perhatian.

melihatnya, Liu Xian merasa sosok di balik tudung kepala itu memiliki aura yang begitu mulia

Sosok yang begitu kontras dengan manusia di sekitarnya.

Namun yang menjadi pertanyaan di kepalanya adalah, untuk apa sosok yang begitu mulia datang ke dunia manusia?

"Makanan anda sudah siap tuan dan nona.." Kata seorang pelayan sambil menyajikan pesanan di atas meja di bantu pelayan yang lainnya.

"Baiklah.." Kata jendral muda Shi Yuan.

Ia tampak mengeluarkan satu tael perak lalu di berikan pada pelayan itu sebagai upah tambahan.

"Terimakasih, terimakasih banyak tuan." pelayan itu berulang kali mengucapkan syukur.

Seolah tidak peduli, jendral muda Shi Yuan sudah mengambilkan ayam dari kuali sup untuk Liu Xian.

"Ayo makan, a Lian." ajak Liu Xian memulai makan malam mereka.

"Ayo makan.." kata Liu Lian mulai mencoba sup ayam yang di kata kakanya sangat enak.

"Makan yang banyak." kata jendral muda Shi Yuan pada Liu Xian.

"Emm." Liu Xian mengangguk lalu mulai mengunyah daging ayam, di dalam mulutnya dapat merasakan nikmatnya sup ayam yang di masak bersama berbagai macam rempah.

Ahhh makanan manusia memang yang paling baik.

.

_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_

*.*

_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!