NovelToon NovelToon
Suksesnya Anak Yang Terbuang

Suksesnya Anak Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cerai / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: widya saputri

Lihat, dia kayak hantu!"

"ia dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."

"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."

"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"

"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.

Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.

Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.

Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukan Terakhir

Sudah 4 tahun sejak Rani pergi.

Waktu tak pernah berjalan cepat di panti itu. Detik-detik rasanya seperti pasir dalam jam rusak lambat, kasar, dan menyakitkan. Ayla tumbuh, tapi tidak berkembang. Usianya bertambah, tapi hatinya tetap terpaku di hari Rani meninggalkannya.

Setiap malam, Ayla menatap langit dari jendela kamar, berharap suatu saat Rani kembali. Tapi harapan seperti itu, jika terlalu lama dipeluk, akan berubah jadi luka baru.

Dan luka Ayla sudah terlalu penuh untuk ditampung.

Hingga hari itu datang,hari yang Ayla sangat tunggu-tunggu datang juga.

Pagi mendung saat pintu panti diketuk. Suara tumit sepatu perempuan berdetak pelan di lantai kayu tua. Anak-anak berkumpul di aula dengan penasaran. Dan di antara kerumunan, Ayla melihat sosok yang membuatnya berhenti bernapas sejenak.

Rani.

Bukan Rani yang dulu. Bukan gadis kecil dengan rambut dikepang dan senyum hangat. Tapi gadis remaja yang cantik, rapi, dan asing. Rambutnya kini panjang dan diluruskan. Bajunya mahal,matanya lebih tajam. Tapi senyumnya, ya senyumnya masih sama.

Ayla berdiri terpaku.

Rani mendekat. Dan dalam sekejap, mereka berdua saling berpelukan erat dan lama. Lebih lama dari yang bisa dijelaskan oleh waktu.

“Aku kangen kamu, Ayla.” bisik Rani, suaranya gemetar.

“Aku...aku juga kangen kamu. Kenapa kamu baru datang setelah sekian lama?” jawab Ayla lirih dan terbata-bata.

"Maafkan aku,setelah aku dari panti tempo hari,aku langsung diajak oleh orang tuaku ke Luar negeri dan baru pulang beberapa hari yang lalu." Kata Rani yang memegang tangan Ayla

"Kamu sekarang berubah ya semakin cantik,aku sampai tidak mengenalimu lagi. Bagaimana orang tua angkat mu baik?"

"Dia sangat baik,dan juga sangat menyayangiku."

"Andai saja aku bisa sepertimu." Kata Ayla menunduk

Rani memeluk Ayla dan Ayla menangis di bahunya, menangis seperti anak kecil. Tapi jauh di dalam dirinya, ada rasa getir. Karena di balik pelukan itu, ia tahu: dunia mereka sudah tak sama lagi.

Kunjungan Rani hanya berlangsung dua jam. Ia datang bersama orang tua angkatnya, sebagai bagian dari program “kembali ke akar”. Rani menyapa anak-anak, berbincang dengan pengurus, dan membawakan bingkisan. Tapi ia tak bisa tinggal lebih lama.

Di pojok halaman belakang panti, mereka duduk berdua untuk terakhir kalinya.

“Kamu kelihatan lebih kurus,” kata Rani sambil mengelus lengan Ayla.

“Ya kamu tahu sendiri lah bagaimana kehidupanku disini.” jawab Ayla pelan.

"Yang sabar dan ingat selalu pesanku."

"Iya aku akan selalu ingat kok."

"Nah begitu dong."Rani tertawa kecil. Tapi Ayla tahu tawa itu kosong. Mereka berdua tahu, jurang antara mereka terlalu dalam. Dan meski Rani ingin menolong, ada dinding tak kasat mata yang tak bisa ia lewati.

“Kamu masih nulis?” tanya Rani.

“Masih. Setiap hari.”

“Aku ingin baca suatu saat dan kamu harus terus melanjutkannya.”

“Kalau aku masih hidup." Jawab Ayla. Dan itu bukan lelucon.

Rani memegang tangan Ayla. “Aku bakal balik lagi. Aku janji. Tapi untuk sekarang, kamu harus kuat.”

“Aku udah terlalu kuat, Ran,” gumam Ayla.

 “Sampai-sampai aku nggak tahu gimana caranya jadi lemah.”

Mereka berpelukan dan Ayla menangis sejadi-jadinya.

Hari itu, ketika mobil Rani melaju menjauh, Ayla berdiri di pagar panti hatinya terasa hampa. Karena ia baru menyadari, dunia luar dan dirinya adalah dua garis yang tak pernah akan bertemu.

Dan malam itu menjadi malam terburuk dalam hidupnya.

Bayu anak panti tertua yang selalu membully Ayla mabuk lem. Pengurus panti sedang pergi. Tak ada yang mengawasi. Malam itu Bayu masuk ke kamar Ayla diam-diam. Mengunci pintu dari dalam. Tangannya kasar, nafasnya bau dan matanya kosong.

Bayu ingin melecehkan Ayla. Tapi Ayla melawan,ia menendang Bayu tapi Bayu berhasil mengejarnya. Ia menjerit tapi suaranya tak terdengar siapa-siapa.

Bayu tidak berhasil melakukan apa yang ia niatkan Ayla menggigit tangan dan melarikan diri tapi luka yang tertinggal bukan pada tubuh. Luka itu ada di dalam. Dan tak bisa sembuh.

Pagi harinya, Ayla mengadu. Tapi seperti biasa, tidak ada yang percaya.

 “Bayu itu anak baik.”

“Kamu terlalu drama.”

“Kamu selalu cari-cari perhatian.”

"Kamu jangan sembarang mengadu."

“Mungkin kamu salah lihat.”

Kalimat terakhir itu menghancurkannya.

“Mungkin kamu yang salah.”

Ayla tertawa. Tawanya gila,sinis dan penuh amarah.

“Aku salah karena aku hidup, ya?” katanya keras di hadapan pengurus.

“Aku salah karena aku nggak mati aja waktu bayi ditaruh di kardus itu, ya?”

"Kenapa kalian selalu memperlakukanku seperti ini,aku salah apa sama kalian. Jika boleh memilih aku juga tidak mau hidup begini." Ada raut wajah kecewa tergores di wajah Ayla.

Suara Ayla menggelegar di aula panti. Semua anak terdiam. Tapi pengurus hanya memukul mejanya, dan berkata

“Cukup! Pergi ke kamar. Kamu butuh berdoa dan pikirkan apa yang telah kamu lakukan malam ini. Ingat Ayla jangan selalu membuat onar."

"Aku tidak akan begini tanpa sebab Bu,tapi kenapa kalian sama sekali tidak bisa melihat itu,kalian tidak pernah melihat kesakitanku sedikit saja.

"Ayla kamu sudah keterlaluan,cepat masuk kamar!" Teriak ibu panti dan dengan cepat Santi menggandeng Ayla masuk kamar.

Malamnya, Ayla duduk di tempat tidurnya. Di tangannya, buku tulis yang sudah lusuh. Halamannya penuh coretan puisi, cerita pendek, dan surat untuk Rani yang tak pernah dikirim.

Ia menulis satu kalimat terakhir:

“Kalau dunia ini tak punya tempat untukku, maka aku akan menciptakan tempatku sendiri. Di luar sana. Sendiri pun tak apa.”

Sebelum Ayla pergi,dia sempat menulis sebuah surat untuk orang panti.

Lalu ia menutup buku itu, memasukkannya ke dalam tas kecil bersama sepotong roti dan botol air.

Dan ia kabur.

Malam itu, jam 2 pagi, Ayla menyelinap keluar lewat jendela belakang panti. Ia menyeberangi halaman yang basah karena gerimis, melewati gerbang tua yang selalu terkunci kali ini diganjal dengan batu.

Malam sangat mendukung Ayla saat itu karena pagar yang biasanya dikunci,kini hanya di ganjal dengan batu.

Langkahnya pelan tapi pasti. Tidak gemetar dan tidak ragu.

Di luar pagar, dunia gelap. Tapi Ayla tahu, gelap di luar jauh lebih baik dari gelap yang selama ini mengurungnya di dalam. Setidaknya dia bisa menghirup udara yang segar dan tanpa siksaan dari yang lainnya.

“Ia tak tahu ke mana akan pergi. Tapi ia tahu satu hal pasti "Ia tak akan kembali.”

Ayla terus melangkah pergi dengan dinginnya malam. Ia hanya membawa tas ransel yang berisi pakaiannya yang bisa dikata tidak layak pakai. Dia juga membawa semua bukunya,walaupun nantinya dia tidak akan sekolah lagi tapi setidaknya dia bisa belajar dengan sendirinya.

Bersambung ...

1
Elis yulianti
suka thor,, tp jangan sampe udh gde nya suka cowo sama🙈
Elis yulianti
thor ko km bikin aku mewek sih/Sob/
Widya Saputri
Makasih sudah mampir kakak...
Ma Em
Akhirnya Rani ,Nina dan Ayla sdh punya usaha masing2 , semoga mereka bertiga tdk terpisahkan dan selalu rukun sukses selalu trio girl .
Widya Saputri: makasih sudah mampir kakak.. jgn lupa tinggalkan jejak ya..
total 1 replies
Ma Em
Semoga semua penjaga panti sdh ditangkap semua , serta Ayla jadi anak yg sukses bersama Rani dan Nina .
Lenni Ambo dalle
alur ceritax bagus,semangat👍
Lenni Ambo dalle
lanjut autor,ceritax menarik..
Lenni Ambo dalle
semangat .../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!