Lin Yi Yue hanya punya satu keinginan, terbang bebas. Dia tidak ingin lagi terikat atau pun terkurung dalam sangkar lagi.
Bertemu Bai Ruyi membuat perasaannya campur aduk, harusnya ada rasa benci tapi mengapa juga ada harapan. Pria itu memberikannya janji yang indah, berkata akan mengubah sangkar menjadi rumahnya dan akan menemaninya terbang kemana pun.
Lin Yi Yue menginginkannya, tapi apakah itu mungkin? Beban yang dia tanggung sangat besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velika Sastra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Begitu Sulit menanam satu pohon
''Ini buku ke seratus dua puluh catatan tanaman yang gagal.'' Chen Lai sekali lagi melemparkan buku di tangannya.
''Kubilang jangan lempar sembarangan, bagaimana jika tercampur dengan yang belum terbaca, menyusahkan.'' Si Jie'er mengambil buku-buku yang berserakan dan menumpuknya menjadi satu.
''Buku ke seratus dua puluh satu yang gagal.''
''Chen Lai berhenti menghitung, kau membuat ku muak.''
''Sebenarnya dimana catatan yang berhasil tanam.''
Sudah hampir sejam mereka di sana, mulai sesak nafas dengan banyaknya buku catatan yang gagal.
''Bai Ruyi aku tidak bisa memasuki ruangan itu, bisakah kau mencarinya di sana?''
''Ruyi apa yang kau baca, apa kau sudah menemukan nya?'' mereka mendekat, Chen Lai mengambil buku dari tangan Bai Ruyi.
''Eh, ini buku yang menarik.''
''Buku apa, biar kami lihat juga.''
''Taktik agar Lin Yi Yue tidak makan permen?''
''Bahkan ada taktik tidak makan permen?''
''Mengapa Klan Bai melarang Zhu Ying makan permen?''
''Mana kutahu, mungkin takut giginya sakit.'' Zhang Li menaikkan bahunya.
''Biar ku baca taktik pertama, jangan sampai Lin Yi Yue mengetahui bahwa ada yang akan pergi ke dunia manusia.''
''Pantas saja tadi dia menghentikan kita, ternyata sudah tahu kita akan pergi ke dunia manusia.''
''Kedua, jangan membuat permintaan supaya...''
''Supaya tidak terjebak dengan nya.'' potong Bai Ruyi.
''Salah, supaya Lin Yi Yue tidak membuat kesepakatan membeli permen.''
''Bukankah sama saja, terjebak.''
''Apa maksudmu?''
Bai Ruyi menghela nafas, ''Untuk mendapatkan perpustakaan ini aku berjanji akan membelikannya permen di masa depan.''
''Bai Ruyi kau sungguh hebat,'' Chen Lai terbahak begitu pun yang lainnya.
''Bukankah perpustakaan ini memang milik Klan Bai, kenapa kau memintanya?'' tanya Si Jie'er.
''Karena itu aku bilang, sudah terjebak.''
''Memang terjebak.'' Sekali lagi mereka tertawa atas kemalangan Bai Ruyi.
''Aku tetap penasaran kenapa Klan Bai melarang Zhu Ying makan permen.'' Zhang Li menatap buku itu hingga telinga harimaunya bergerak-gerak.
''Sudah kubilang takut giginya sakit.''
''Bisakah ada alasan yang masuk akal. Gigi Zhu Ying bukan gigi anak kecil.'' ucap Li Yao.
''Aku akan membawa buku ini.'' Bai Ruyi menyimpan buku itu di dalam lengan bajunya.
''Kau sudah berjanji, untuk apa membawanya.'' Heran Chen Lai.
''Baca saja.''
Bai Ruyi berjalan menuju ruangan terkunci yang di maksud Ru Lang. Dengan mudahnya melewati pembatas, catatan menanam langsung terlihat begitu memasuki ruangan. Bai Ruyi mengambil buku tersebut, sekilas melihat kolam kecil dalam ruangan.
''Sudah ketemu.''
''Bukan yang gagalkan?'' ''Bukan catatan gagal?''
Chen Lai dan Si Jie'er serempak bertanya.
''Bukan.'' Bai Ruyi membalikkan buku halaman.
''Bai Ruyi apa kau bercanda, tidak ada tulisan di buku ini.'' ucap Si Jie'er.
Mereka menatap heran buku di tangan Bai Ruyi, memang tidak ada tulisan selain kertas kosong dengan sedikit noda basah di ujungnya.
''Tidak ada tulisan? jelas-jelas aku bisa membaca nya. Teknik menanam.'' Tunjuk Bai Ruyi.
''Mungkin hanya Bai Ruyi yang bisa membacanya.'' Yang lain mengangguk, setuju dengan ucapan Ru Lang.
''Bisakah kita keluar dulu, aku merasa sesak di sini.'' ucap Si Jie'er.
''Aku juga merasa sesak, Bai Ruyi apa hanya kau yang Tidak merasa sesak?'' Chen Lai memegang dadanya, memang terasa sesak.
Bukan hanya itu rasa sesak ini semakin menghimpit setelah setengah jam mereka di sana.
''Aku juga merasa sesak, ayo keluar dulu.''
Mereka dengan tergesa menuju pintu keluar, begitu keluar mereka dengan cepat melakukan pernafasan. Mengelus dada yang terasa sesak.
''Ada apa dengan kalian, kehabisan nafas?'' Lin Yi Yue yang baru datang bertanya heran.
''Ohh benar Bai Ruyi aku lupa memberi tahu satu hal. Untuk memasuki perpustakaan ini harus mengandalkan kekuatan kalian. Semakin tinggi kultivasi kalian, semakin lama kalian di dalam. Aku sudah menghitung, dengan tingkat kultivasi yang kalian miliki hanya bisa berada di dalam selama tiga puluh menit. Jika lebih, kalian akan merasa sesak.''
''Kenapa baru bilang.''
Mendengar perkataan Lin Yi Yue hati mereka dipenuhi rasa kesal, tapi tidak berani mengatakannya. Hanya bisa mendengar Bai Ruyi yang protes dengan Lin Yi Yue.
''Apa kau tidak bisa mendengar, aku lupa.'' Lin Yi Yue menaikkan bahunya acuh.
''Aku tidak terima, perjanjian kita sebelumnya batal.''
''Jangan berfikir untuk melanggar perjanjian, kau mungkin tidak tahu saat kau berjanji aku sudah merekamnya. Jadi jika melanggar akan ada petir yang menyambarmu. Sungguh kebetulan, bukankah elemen mu air, kau harus hati-hati.''
''Tidak tahu malu.'' Bai Ruyi menatap kesal kepergian Lin Yi Yue.
''Sobat, sabar kita belum bisa melawannya.'' Chen Lai mengelus-elus pundak Bai Ruyi.
''Siapa juga yang ingin melawannya. Selesaikan tugas dulu.'' Bai Ruyi menghela nafas lelah, bagaimana pun dia sudah menjadi bagian dalam hidupnya.
Bai Ruyi membuka buku di tangannya. ''Air abadi? Apa ini kekuatan Klan Bai tapi aku belum bisa menggunakannya. Apakah ada cara mengaktifkan kekuatan ini?''
''Bagaimana? Katakan pada kami.''
''Ini sedikit sulit, pertama kita perlu mengatur formasi lalu memurnikan tanah terakhir menjaga tanaman.''
''Bukankah hanya ada tiga tahapan, apanya yang sulit?'' Chen Lai menaikkan bahunya, ''Bukankah hanya tiga tahap, memang apa susahnya?''
''Untuk menanam satu pohon, butuh empat hingga enam orang untuk membentuk formasi. Formasinya juga sulit, tidak bisa berhenti sedetik pun.''
''Bukankah ada Ru Lang, dia pandai dalam formasi.'' tunjuk Si Jie'er.
''Untuk memurnikan tanah kita membutuhkan air spiritual, segenggam tanah dapat dimurnikan dengan lima tetes air spiritual.''
''Butuh biaya yang mahal. Aku hanya punya sebotol.'' Chen Lai mengeluarkan botol.
''Maksudmu hanya setengah botol?'' tanya Li Yao melihat isi botol itu hanya tersisa setengah.
''Hehe, aku terkena energi jahat sebelumnya, jadi terpaksa ku gunakan.''
''Apa kalian mencari air spiritual?'' Lin Yi Yue muncul dengan membawa meja panjang, di atasnya sudah ada puluhan botol air spiritual.
''Lima tetes hanya dibayar tiga biji permen, satu botol cukup satu kotak permen.'' Lin Yi Yue menuliskan harga di atas papan lalu duduk dengan tenang.
''Bukankah solusi ini datang tepat waktu.'' mata mereka bersinar gembira.
''Kau yakin?'' Bai Ruyi merasa ragu, apa lagi bayarannya ditukar dengan permen. Ia bertanya-tanya kenapa Lin Yi Yue begitu suka dengan permen dan makanan manis lainnya?
Benar saja tak lama Zhao Hua muncul di samping, ''Siapa pun yang berani melakukan transaksi dengannya akan ku bunuh.''
Lin Yi Yue mencibir, ''Sungguh kejam.''
''Sudah kubilang kurangi makan permen.'' Zhao Hua menariknya pergi.
''Ada apa dengan permen, aku juga ingin merasakan manisnya kehidupan!''
Tulisan harga di papan berubah, dari tiga biji permen menjadi dua puluh batu biru untuk setiap botol.
''Sekarang baru solusi yang tepat.'' Ucap Bai Ruyi, diam-diam merasa simpati pada Lin Yi Yue. ''Dasar maniak permen.''
''Benar, sangat murah.''
''Bai Ruyi bagaimana dengan tahap ketiga?''
''Menjaga tanaman, aku juga tidak yakin menjaganya dari apa.''
''Bai Ruyi bisakah kau gambar formasinya.'' ucap Ru Lang.
''Baik.'' Tak lama Bai Ruyi menyerahkan gambar formasinya.
''Ada dua formasi di sini, salah satu formasi bisa sekaligus memurnikan tanah tapi formasinya lebih rumit. Dengan kekuatan kita, tidak bisa melalukan nya sekaligus. Membangun formasi ini juga lama, untuk formasi satu pohon membutuhkan waktu tiga puluh menit hingga satu jam.''
''Begitu lama, bukankah tiga hari tidak cukup. Benar juga, tidak ada sinar matahari bisakah tetap tumbuh.'' keluh Si Jie'er.
''Itu sebabnya menggunakan formasi, di dalam formasi tumbuhan akan tumbuh.''
''Ternyata begitu. Ru Lang tidak bisakah kita langsung membangun formasi seluas satu hektare.''
''Tidak perlu satu hektare, tidak cukup orang. Setengah hektare saja butuh tujuh puluh orang untuk menyusun formasi.''
''Begitu banyak orang.'' Chen Lai mengangkat wajahnya, heran.
''Kekuatan kita rendah, lagi pula menyusun formasi tidak boleh berhenti sedetik pun.''
''Mengapa begitu sulit untuk menanam satu pohon!'' tidak tahu siapa yang berbicara, mereka mengangguk membenarkan perkataan itu, memang sulit dan mahal.
''Ayo bekerja, pindahkan bebatuan ini ke samping dulu.'' Ru Lang memberi arahan.
''Baik!''
''Ru Lang kami mengandalkan mu.''
''Pergi sana, aku harus mempelajari formasinya.'' Ru Lang mendorong Chen Lai yang terus menempel padanya.
''Semangat!''
Bersama mereka batu-batu yang berserakan, menyingkirkan nya ke samping, membersihkan tanah seluas setengah hektare.
''Kenapa kau membuangnya sembarangan?'' protes Si Jie'er.
''Lu Zhang buang batunya ke samping!'' Li Yao mengambil batu yang dibuang Lu Zhang.
''Bukankah yang penting bersih.''
''Kau hampir melukai yang lain.'' Chen Lai maju, menunjuknya.
''Perhatikan sikapmu, beraninya kau berteriak pada pangeran ke tiga.''
''Disini bukan wilayah alam langit, kau yang harusnya menjaga sikapmu.''
''Berani kau!''