NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Mas Dewan

Gadis Simpanan Mas Dewan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu
Popularitas:31.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Elsheva selalu percaya keluarga adalah tempat paling aman.
Sampai malam itu, ketika ia menjadi saksi perselingkuhan terbesar ayahnya—dan tak seorang pun berdiri di pihaknya.

Pacar yang diharapkan jadi sandaran justru menusuk dari belakang.
Sahabat ikut mengkhianati.

Di tengah hidup yang runtuh, hadir seorang pria dewasa, anggota dewan berwajah karismatik, bersuara menenangkan… dan sudah beristri.
Janji perlindungan darinya berubah jadi ikatan yang tak pernah Elsheva bayangkan—nikah siri dalam bayang-bayang kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalut

.

.

.

Elsheva bergegas menuju mobilnya, kunci mobil sportnya sudah digenggam erat.

"Eh, Ru! Stop! Gimana-gimana? Aman?" Bella bergegas menghadang laju mobil Els yang sudah hampir melesat dari area parkir kafe.

Elsheva mengerem mobilnya mendadak. "Shittt! Kalau gue tabrak gimana coba?" gerutu Elsheva. Wajahnya nampak kalut, napas pendeknya memburu.

Helza yang lebih tanggap segera membuka pintu dan melesat masuk ke dalam mobil. "Kita khawatir sama Lo, Makanya nungguin di sini," ucapnya dengan raut wajah serius.

Els menarik napas panjang, menstabilkan emosinya. "I'm okay, gaes. Kak Samuderaa cuma ngingetin gue doang kalau Heksa bukan orang sembarangan gitu. Dia takut gue terbawa masalah sama Heksa. Huffh, ya gue jawab aja hidup gue sudah jauh lebih bermasalah sebelum bersama Heksa."

Mereka bertiga tertawa keras bersama, tawa yang memang sesuai fakta. Els tidak salah berujar demikian.  "Hahaha, bener sih Beb! Lagian dia laki, harusnya punya mulut nggak ember, kan?" ejek Bella, ikut masuk.

"Iya, gue balik dulu, ya. Kalian gimana?" tanya Els, siap menginjak gas.

"Balik juga kita," jawab Helza. Mereka segera berpencar masuk ke dalam mobil masing-masing.

Mobil Aston Martin Vantage yang Elsheva kendarai melesat cepat, membelah jalanan malam. Riuh berisik di dalam kepala  membuatnya ingin melakukan hal gila sebagai pelampiasan. Ucapan Samudera yang menjelaskan bahwa Heksa bukan orang biasa, tidak terlalu Els pikirkan, dari awal ia sudah tahu, kan, siapa Heksa. Yang mengganggu pikirannya adalah sikap Samudera yang suka seenaknya sendiri. Ia lebih takut kalau Heksa mengetahui pertemuan mereka. Dan ia juga merasa tidak nyaman dengan perlakuan Samudera. Pria itu sangat terobsesi padanya. Kalau hanya mengkhawatirkan posisi Els sebagai wanitanya Heksa, kenapa harus segitu keras mengejarnya?

Tidak mungkin, kan, kalau Samudera tiba-tiba mau minta uang tutup mulut?

Kenapa dia tidak mengadu pada Davina? Dan, kalau mengadu apakah hidup Els akan sampai di sini? Ia akan kembali dicampakan? Sebesar apapun perasaan Heksa padanya tidak mungkin ia akan lebih memilihnya, Davina jauh lebih pantas mendampinginya sebagai seorang istri. Els hanya penghiburanya saja, tidak lebih.

Bagian dari rongga dada Els berdenyut nyeri, tidak sepantas itukah dia mendapat kebahagiaan?

Kodisi jalanan yang sedikit lengang membuat Els kepikiran, ' sesekali balapan dengan kendaraan orang-orang tidak masalah, kan?'

Uang yang Heksa berikan untuk private class drive dulu tidak sia-sia, sekarang Els cukup mahir mengendarai mobil sport-nya, bahkan bisa dibilang itu salah satu keahliannya yang tersembunyi.

Mesin mobil sport itu meraung keras ketika Els menekan pedal gas lebih dalam. Jarum speedometer melompat, melampaui batas normal, sementara lampu-lampu jalan berlarian cepat di kaca depannya.

Tatapannya fokus ke depan, tangannya mencengkeram erat kemudi, begitu kuat sampai buku jarinya memutih.

"Boss, mobil nona Els ngebut menyalip kita barusan!" Gwen berseru keras pada Bossnya yang sedang duduk di sampingnya dengan mata terpejam.

"Bodoh! Kejar Els cepat. Masa kamu kalah sama  Els!" geram Heksa, matanya langsung terbuka lebar.

Els terus mempercepat laju mobilnya, entah kenapa ia tidak menyadari keberadaan mobil Heksa di jalanan. Biasanya, ia cukup jeli mengenali mobil suaminya itu, sekalipun di tempat yang ramai.

"Nggak biasanya Els ngebut di jalanan. Ada apa dengannya?" gumam Heksa, dahinya mengernyit. Tatapan matanya lurus ke arah mobil Els melaju, ada campuran kekhawatiran dan kebanggaan melihat Els melaju liar.

"Harusnya anak itu nggak aku kasih les pivate drive kalau tau akibatnya akan seperti ini,"

Ponsel di saku Heksa berdering, memecah fokusnya. Dia berharap itu panggilan dari Els, tetapi nama yang tertera adalah nama ' Istri '.

"Halo, Mas. Aku sudah di bandara nih, bisa jemput, ya?" Suara Davina terdengar manja. Namun, Heksa tidak terlalu menyimaknya, ia masih sibuk mengkhawatirkan Elsheva.

Heksa menghela napas, ekspresinya langsung berubah dingin. "Oh, mm, aku ada jamuan sama Pak Menkes, mungkin sampai larut. Aku minta Gwen jemput kamu, ya?"

***"Yaaah\, kok Gwen sih? Aku nggak bisa fotoin kamu deh di sini\, biar bisa aku posting. Kan so sweet banget dijemput suami di bandara malam-malam\,"***rengek Davia\, dalam situasi seperti itu ia masih saja memikirkan image rumah tangganya.

"Aku sibuk. Kamu bisa foto Gwen, post aja 'suami sibuk jadi asistennya yang urus' gitu." Heksa mematikan ponselnya setelah Gwen berhasil melewati mobil Els dengan susah payah.

"Kita mau cegat dia, bos?"

"Nggak usah, antarkan aku ke kafe Seulmate, setelah itu jemput Davina di bandara, Gwen," perintah Heksa.

Asistennya mengangguk pelan. Ia sudah tidak heran lagi. "Siap, Boss. Ini malah jadi kebalik, kayak Els yang bini tua, Bu Davina yang selingkuhan. Habisnya Boss lebih sering pulang ke nona Els sekarang." Gwen bicara santai, mereka memang biasa bicara terbuka ketika di luar kantor.

"Kalau bisa, maunya gitu aja," sambung Heksa sambil merapikan rambutnya, senyum puas terpampang jelas. "Tubuh Els bikin beban kepalaku hilang dan hidup aku lebih berwarna, Gwen. Apalagi sekarang dia jauh lebih perhatian daripada Davina. Dia terlihat tulus, bukan semata karena aku bayar. Aku bener-bener berasa punya istri. Ah, buruan! Gue kepikiran itu bocah. Kayaknya ada sesuatu." Heksa terburu-buru mengganti kemeja yang ia kenakan dengan hoodie gelap. Celana panjangnya sudah ia ganti lebih dulu dengan celana pendek kasual.

Gwen sudah sangat paham. Ia selalu menyiapkan baju ganti darurat di mobil Bossnya. Ia memang terbiasa diandalkan, bukan hanya sebagai asisten, tetapi juga penolong serba bisa.

Els berjalan pelan dengan langkah gontai memasuki kafenya, masih dengan sisa-sisa air mata di pipi. Sebelum masuk, ia berdiri sejenak di depan pintu. Ia menarik napas panjang, mengusap kasar air mata yang terus mengalir deras sejak dari dalam mobil tadi.

Hatinya terasa tergores, bukan hanya oleh perkataan Samudera dan segala overthingkingnya, tetapi juga oleh penmandangan miris di kafe, pasangan yang bisa bermesraan tanpa beban. Itu adalah hidup normal yang tidak akan pernah lagi bisa ia miliki.

Namun, jiwanya kembali tersadar pada dunia nyata yang sedang ia jalani. 'Kamu berhak bahagia, Els,' bisikan itu memenuhinya. Membenarkan perbuatanya saat ini. Apapun tindakanmu, tidak ada salah, selagi kamu merasa bahagia. Kamu sudah terlalu lama disakiti dan dihancurkan. Siapa lagi yang akan menyayangi diri sendiri kalau bukan kamu. Kamu tidak mengambil kebahagiaan siapa pun. Bukankah Heksa sendiri yang bilang pernikahannya tidak bahagia?

"Oke, Els. Enough! Lo sudah nangis banyak. Cukup. Life must go on, hufhh!" ucapnya menguatkan diri sendiri. Sudut bibirnya terangkat, membentuk senyum yang dipaksakan. Tangannya meraih handle pintu dan mulai memutar kuncinya.

Kakinya terayun sampai ke lantai dua. Ia lempar tasnya sembarangan seraya menuju kamar mandi, mencuci sisa-sisa kepanikan dan air mata. Beberapa menit di dalam sana, Els keluar sudah lebih fresh, bersiap untuk memulai night routine-nya. Ia mengganti bajunya dengan tanktop crop dan hotpant tipis berwarna hitam. Penampilan yang sangat menonjolkan beberapa bagian tubuhnya yang sudah terbentuk sempurna. Gadis itu sudah pandai merawat tubuhnya, ia tidak perlu berusaha keras untuk tampil mempesona, karena kemolekan tubuhnya sudah mendarah daging.

Jari-jari lentiknya mulai mengoleskan rangkaian skincare ke wajahnya, menepuk-nepuk ringan lanjut lotion ke seluruh badan. Terakhir ia mengambil parfum dari deretan produk perawatannya. Selesai dengan semua itu, ia beranjak ke balkon, membawa segelas susu hangat. Me time wajibnya tiap malam. Kalau tidak minum susu Els tidak bisa tidur nyenyak, meski dipeluk Heksa semalaman.

Beberapa menit Els berdiri di balkon, menatap kerlap-kerlip kota dengan pikiran kalut. Tiba-tiba, tubuhnya tersentak kaget saat ia merasakan sentuhan dingin di pinggangnya, diikuti kecupan singkat di leher dan bahunya.

"Kenapa? Hmm?" tanya suara berat yang sangat ia kenal, suaranya terasa hangat, berbeda dengan suasana hatinya.

.

.

.

1
Elliyana 123
koq namanya ganti2...ada els jd ruby,bella jadi jesselin...
RanumAksara: Hihi, maaf kak. Aku lagi ngerjain cerita lain juga jadi kadang ketuker namanya. Nanti aku edit ulang yaa🤭
total 1 replies
Elliyana 123
bingung sndr se els...sama Heksa nyaman..bgitu ada samudra merasa ada getaran berbeda . bs2 els hancur sndr nantinya
Qaisaa Nazarudin
Tapi menurut ku saat Els sama Heksa,hidupnya terlalu monoton,gak jauh2 dari DAPUR,KASUR,KULIAH DAN SHOOPING..
Tapi dengan saat bersama Samudera baru bikin Adrelin bekerja,gak monoton2 amat..Lagian sama Heksa,Heksa itu gak TEGAS orangnya, Isteri kayak Davina aja masih lagi di pertahankan,Biarkan saja Heksa bersama Davina,biar dia nyesel nanti..
Qaisaa Nazarudin
Gak semua wanita klepek2 lihat lelaki putih mulus kek gitu,ada kebanyakan nya suka yg kulit maskulin,kelihatan macho gitu,dari pada putih terkesan Kayak mayat hidup,Atau hasil oplas gitu..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Heksa gak suruh orang untuk menyelidiki Davina? Mending Cerai dari punya isteri tapi gak pernah mengurus suami..
Qaisaa Nazarudin
Kalo gini pasti gak jauh2 dari MAFIA..
Qaisaa Nazarudin
Waahh Els akan menjadi Incaran Samudera nih.. Tapi jangan ya Els itu isteri orang lho..😁
Qaisaa Nazarudin
Lha Samudera ternyata?? Apa yg terjadi dengannya??🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Wooaaahh Gila Cowok nya manpaatin nih cewek utk ATM berjalan nya doang,Biasanya Cowok yg di jadiin ATM BERJALAN,Lha ini malah kebalik..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Kenapa selalu Ruby yang keluar? Namanya selalu typo..
Qaisaa Nazarudin
Mending ketahuan selingkuh saat masih PACARAN, itu berarti Tuhan menunjukkan kalo dia bukan Orang yg tepat utk dijadikan pasangan hidup..
Qaisaa Nazarudin
Tapi sayangnya di gunakan utk menjadi sugar baby..
Qaisaa Nazarudin
Emang sepantasnya mas Dewan menomer satukan Els Davina,Wong Els yg memenuhi semua kebutuhan mas Dewan,Sedangkan isteri pertama cuman PAJANGAN doang..
durrotul aimmsh
bkal perang dunia g nih..
Qaisaa Nazarudin
INGAT KAMU JUGA ISTERI NYA YANG SAH,WALAUPUN GAK DIPUBLISHKAN..
RanumAksara
Mon maap, ELs bukan dituntut karena goresan mobilnya. Tapi pemilik mobil, si om botak itu hakim yang kebetulan akan mengawal sidang. Jadi ELs diminta untuk menunggunya untuk membahas ganti rugi setelah menyelesaikan sidang. 🙏
Qaisaa Nazarudin
Kelinci percubaan,satu fakultas,satu jurusan, Tapi apakah sama beruntungnya kaya Els,Yang diNIKAHIN baru diTIDURIN??,atau mereka Hanya DITIDURIN tanpa ikatan??
Qaisaa Nazarudin
Nikah perjodohan kah? Kalo udah gak ada yg bisa diharapkan,ngapain masih dipertahankan,Ntar jadi Boomerang buat kamu Sa,Saat Davina tau kamu Nikah lagi,Yang jadi korbannya pasti Els..
Qaisaa Nazarudin
Nah ini ciri2 lelaki yg ku suka,Walaupun Tajir,Tampan,Mapan tetap Pandai menjaga diri, BUKAN TEH CELUP 👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Kok Ruby?? Ruby itu siapa??
Nah kan bilang I love you,secepat itukah Heksa bisa mencintai,Apa karena sudah mendapatkan Virginnya Els kah??
RanumAksara: Terima kasih koreksinya🙏
aku lagi ngerjain beberapa cerita jadi suka ketuker🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!