Di tengah hamparan alam semesta yang tak terbatas, jutaan dunia dan alam berputar dalam siklus abadi. Dari yang paling terang hingga yang paling gelap, dari yang paling ramai hingga yang paling sepi. Namun, di balik semua keindahan dan misteri itu, satu pertanyaan selalu berbisik di benak setiap makhluk: siapa sebenarnya yang berkuasa? Apakah manusia yang fana? Dewa yang dihormati? Atau entitas yang jauh lebih tinggi, yang bahkan para dewa pun tak mampu melihatnya?
Pertanyaan itu memicu hasrat tak terpadamkan. Banyak manusia, di berbagai dunia, memilih jalan kultivasi. Mereka mengorbankan waktu berharga, sumber daya, dan bahkan nyawa untuk satu tujuan: keabadian. Mereka menghabiskan usia demi usia, mengumpulkan energi langit dan bumi, hanya untuk menjadi lebih kuat, untuk hidup selamanya. Jalan menuju keabadian bukanlah jalan yang mudah. Keserakahan, ambisi, dan iri hati menjadi bayangan yang selalu mengikuti, mengubah sahabat menjadi musuh dan mengubah kedamaian menjadi kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4: Sekte Pengumpul Awan dan Informasi Dunia
Setelah seharian penuh bertanya, kekecewaan mulai menyelimuti Zhong Li. Matahari sudah mulai tenggelam, dan cahaya jingga menyapu seluruh kota. Ia duduk di sebuah bangku kosong, mengamati kerumunan yang tak kunjung surut. Saat ia hendak menyerah untuk hari itu, matanya menangkap sosok seorang kultivator tua yang duduk sendirian di sudut kedai, minum arak dengan tenang. Pria itu memiliki aura yang kuno dan bijaksana.
Tanpa ragu, Zhong Li mendekatinya dan duduk di kursi seberang. "Tuan," sapa Zhong Li. "Apakah Anda mengetahui keberadaan Sekte Pengumpul Awan?"
Kultivator tua itu mengangkat kepalanya, matanya yang setengah tertutup memancarkan kilau kebijaksanaan. Ia mengamati Zhong Li sejenak, lalu tersenyum tipis. "Mencari sekte itu, ya? Kau orang kesekian yang bertanya padaku hari ini. Tapi hanya kau yang aku rasa benar-benar mencarinya."
Zhong Li tetap diam, menunggunya melanjutkan.
"Kau tidak akan menemukannya jika kau hanya bertanya di jalanan," kata pria tua itu, mengambil tegukan dari botol araknya. "Sekte Pengumpul Awan tidak berlokasi di dalam kota, melainkan di balik gerbang kota ini. Cari sebuah tebing yang paling curam di sebelah utara. Di sana, kau akan menemukan sebuah pintu masuk tersembunyi. Tentu saja, kau harus tahu cara membukanya."
Kultivator tua itu tertawa pelan. "Itu bukan urusanku, Nak. Kau harus mencari tahu sendiri. Tapi aku bisa memberimu sebuah petunjuk. Pintu itu hanya akan terbuka jika kau menunjukkan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang tidak bisa ditemukan di dunia ini. Sesuatu yang kuno, atau sangat langka."
Tanpa bertanya lebih lanjut, Zhong Li bangkit dan membungkuk hormat. "Terima kasih atas petunjuknya, Tuan."
Pria tua itu hanya mengangguk, lalu kembali menikmati araknya. Zhong Li bergegas keluar dari kota, menuju arah yang ditunjukkan oleh pria tua itu, tekadnya kembali membara. Ia akhirnya memiliki petunjuk, sebuah langkah kecil yang bisa membawanya lebih dekat pada kebenaran yang ia cari.
°°°
Zhong Li berdiri di hadapan tebing curam di utara Kota Naga Langit. Setelah mencari sejenak, ia menemukan celah kecil yang nyaris tidak terlihat. Mengingat petunjuk dari kultivator tua, ia menyadari bahwa celah ini pasti pintu masuk tersembunyi Sekte Pengumpul Awan.
Ia memasukkan tangannya ke dalam celah, merasakan sebuah formasi spiritual yang kuat. Dengan tenang, ia mengambil sebuah Batu Langit Ungu dari dalam sakunya. Begitu ia meletakkan batu itu di depan celah, kilatan cahaya ungu yang menakjubkan menyelimuti area itu, dan pintu masuk tersembunyi itu terbuka perlahan, menampakkan sebuah lorong panjang yang gelap.
Begitu ia melangkah masuk, dunia di luar seketika lenyap. Lorong itu berujung pada sebuah gerbang besar yang terbuat dari kayu kuno, di mana dua penjaga bertopeng menyambutnya. Begitu melewati gerbang itu, Zhong Li merasa seperti memasuki dunia lain. Ia berada di sebuah lembah yang indah, dipenuhi bangunan-bangunan megah yang melayang di udara, dengan jembatan-jembatan awan yang menghubungkannya. Pemandangan ini jauh berbeda dari tampilan luar sekte yang tersembunyi.
Seorang pria bertopeng memandunya menuju sebuah ruangan. Di sana, Zhong Li disambut oleh seorang pria lain yang juga mengenakan topeng, menutupi seluruh wajahnya. Pria itu menunjuk ke sebuah kursi.
"Duduklah," katanya dengan suara serak. "Apa yang kau cari?"
Zhong Li duduk dan menatap lurus ke arah pria bertopeng itu. "Aku mencari ketua cabangmu. Aku membutuhkan informasi yang sangat penting."
Pria bertopeng itu terdiam sejenak. "Untuk bertemu dengannya, harga yang kau tawarkan harus sangat tinggi. Sayangnya, kau tidak memiliki apa pun."
Zhong Li tidak bergeming. Dengan santai, ia mengeluarkan tiga buah Batu Langit Ungu dari sakunya, meletakkannya di atas meja. Kilatan cahaya ungu dari batu-batu itu langsung memenuhi ruangan. Pria bertopeng itu, yang awalnya tenang, terkejut melihatnya.
"Apakah ini cukup?" tanya Zhong Li.
Pria bertopeng itu tidak menjawab. Ia segera berdiri dan bergegas pergi, meninggalkan Zhong Li sendirian. Tidak lama kemudian, pria itu kembali dan membimbing Zhong Li ke sebuah aula besar. Di ujung aula, duduk seorang wanita anggun dengan cadar merah tipis menutupi wajahnya, memancarkan aura misterius. Ia adalah ketua cabang Sekte Pengumpul Awan.
"Duduklah," kata wanita itu dengan suara lembut. "Jarang sekali ada yang bisa memberikan hadiah yang begitu luar biasa untuk bertemu denganku. Informasi apa yang kau cari?"
"Aku ingin mengetahui segalanya tentang alam semesta ini," jawab Zhong Li langsung. "Mulai dari tingkatan alam, sekte-sekte yang ada, hingga kekuatan tersembunyi yang mungkin ada."
Ketua cabang itu sedikit terkejut. Pertanyaan Zhong Li sangat mendasar, seolah ia baru saja datang dari dunia lain. Namun, karena tiga Batu Langit Ungu itu, ia memutuskan untuk menjawab.
"Dunia ini adalah Alam Atas, tempat para Immortal tinggal. Ada tiga alam utama yang saling terhubung," jelasnya. "Yang pertama adalah Alam Bawah, tempat manusia fana tinggal. Mereka harus berkultivasi dengan gigih untuk menembus Gerbang Langit agar bisa naik ke Alam Atas. Lalu ada Alam Demon, tempat ras iblis dan monster spiritual tinggal."
"Di Alam Atas sendiri, ada ribuan sekte kecil, ratusan sekte menengah, dan sepuluh sekte tertinggi yang berkuasa," lanjutnya. "Kesepuluh sekte tertinggi itu adalah:
1.Sekte Pedang Langit: Sekte pedang terkuat dengan delapan aula puncak. Salah satu puncaknya dikuasai oleh Pedang Immortal dan Pedang Suci, dua kultivator legendaris yang kekuatannya sudah melampaui puncak tertinggi.
2.Sekte Bahagia: Sekte tertutup yang seluruhnya diisi oleh guru dan murid perempuan. Mereka terkenal karena kecantikan dan kekuatan kultivasi yang luar biasa. Pemimpin mereka, Ratu Bahagia, memiliki kultivasi di puncak tertinggi.
3.Sekte Bintang Langit: Sekte yang memfokuskan kultivasi pada transformasi ke bentuk binatang buas.
4.Sekte Buddhisme: Sekte penganut ajaran Buddha yang menguasai kultivasi kekuatan fisik.
5.Sekte Lima Elemen: Sekte yang menguasai kekuatan lima elemen alam: api, air, tanah, logam, dan kayu.
6.Sekte Pemandian Surga: Sekte yang fokus pada kultivasi energi spiritual air dan penyembuhan.
7.Sekte Api Phoenix: Sekte yang memiliki kultivasi energi spiritual api dan kekuatan phoenix.
8.Sekte Langit dan Bumi: Sekte yang menguasai teknik kultivasi untuk memanipulasi ruang dan waktu.
9.Sekte Bayangan: Sekte yang menguasai teknik siluman dan pembunuhan.
10.Sekte Pengumpul Awan: Kami adalah salah satu dari sepuluh sekte tertinggi, fokus pada pengumpulan informasi dan rahasia alam semesta."
Ketua cabang itu lalu menghela napas. "Namun, di balik semua itu, ada kegelapan yang bersembunyi. Ada lima sekte besar yang bergerak di bayang-bayang. Mereka adalah:
1.Sekte Iblis Langit: Sekte terkuat di antara sekte-sekte gelap, yang menguasai kekuatan iblis kuno.
2.Sekte Pembunuh: Sekte yang ahli dalam membunuh dan menguasai teknik-teknik pembunuhan yang kejam.
3.Sekte Racun Iblis: Sekte yang menguasai segala jenis racun, dari yang mematikan hingga yang melemahkan.
4.Sekte Kebangkitan Jiwa: Sekte yang memiliki kemampuan untuk membangkitkan orang mati dan mengendalikan roh.
5.Sekte Darah Merah: Sekte yang mengandalkan kultivasi dengan darah, dan dikenal karena kekejamannya."