NovelToon NovelToon
Istri Kontrak CEO Duda

Istri Kontrak CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: sweetmatcha

menceritakan gadis cantik yang berwajah baby face dengan jilbab yang selalu warna pastel dan nude yang menjadi sekretaris untuk melanjutkan hidup dan membantu perekonomian panti tempat dia tinggal dulu. yang terpaksa menikah dengan CEO duda tempat dia berkerja untuk menutupi kelakuan sang ceo yang selalu bergonta ganti pasangan dan yang paling penting untuk menjadi mami dari anaknya CEO yang berusia 3 tahun yang selalu ingin punya mami
dan menurut yang CEO cuman sang seketerasi yang cocok menjadi ibu sambung untuk putri dan pasang yang bisa menutupi kelakuannya
dan bagaimana pernikahan Kontrak ini apakah akan berakhir bahagia atau berakhir sampai kontrak di tentukan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetmatcha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Pagi itu, setelah semalaman berpikir panjang, Nayla akhirnya mantap dengan keputusannya. Ia yakin meski penuh resiko keputusan itu adalah jalan terbaik.

Begitu tiba di lobi perusahaan, matanya langsung menangkap kedua sahabatnya yang sedang duduk santai di sofa. Dari cara mereka tertawa, Nayla tahu pasti kalau keduanya memang sedang menunggunya. Senyum tipis muncul di wajah Nayla saat ia melangkah cepat menghampiri mereka.

“Meg, lu serius gak mau sama Pak Sutomo? Dia kaya loh, Meg. Rumahnya di Pondok Indah pula. Kalau lu nikah sama dia, lu tinggal ongkang-ongkang kaki jadi nyonya besar. Gak usah kerja lagi, Meg. Tinggal nunggu dia pulang kerja aja Meg, teruskan lu tau ya dia tu udah tua pasti cepat  ya gitu deh bertemu allah, terus lu jadi janda muda kaya raya. Pas banget, nanti gue daftar jadi brondong lu,” goda Doni dengan wajah jahil.

Mega langsung melotot. “Gila lu, Don! Masa gue dijodohin sama Pak Sutomo yang udah setua itu? Gak selera gue. Lagian, lu kira kalau gue jadi janda kaya, gue mau sama lu? Wajah lu standar, badan juga standar. Mending gue cari brondong ganteng sekalian.”

Doni ngakak. “Tapi serius, Meg. Kayaknya Sutomo itu naksir lu deh… dia sering nanya-nanya soal lu.”

Mega mendengus malas. “Udah lah, gue males bahas Pak Sutomo tua itu.”

Belum sempat Doni balas, Nayla sudah berdiri di depan mereka.

“Hey, kalian udah lama nungguin?” sapa Nayla.

“Baru kok, Nay,” jawab Doni cepat.

Mega melirik Nayla dari atas ke bawah. “Tumben lu gak bawa bekal makan siang?”

“Gue gak sempat masak tadi, Meg. Lagi males juga. Jadi siang ini kita makan di restoran Korea aja, yuk. Gue lagi pengen banget.”

Doni menepuk tangan. “Fix! Pasti lu semalem nonton drakor, kan? Kalau Nayla udah stres, obatnya cuma dua masak atau drakor. Nah, karena gak masak, berarti drakor nih.”

Nayla nyengir. “Hehe, ketauan juga.”

Mereka bertiga melangkah ke arah lift sambil terus bercanda. Di sela obrolan, Mega mencondongkan tubuh dan berbisik pada Nayla.

“Gimana? Lu udah dapet jawabannya?”

Nayla menunduk sedikit, lalu menjawab lirih, “Udah. Nanti siang gue cerita. Sekarang gak enak, banyak orang.”

Mega mengangguk paham. “Oke, Nay.”

Begitu lift tiba, mereka pun berpisah. Nayla naik ke lantai lima belas, lantai khusus tempat sang CEO dan asistennya berkantor. Sesampainya di meja, ia langsung menyalakan laptop, mengecek email, serta jadwal sang bos.

Tak lama kemudian, suara lift berbunyi. Dari sana keluar Agra bersama Dion. Aura Agra yang dingin seketika membuat ruangan terasa lebih serius.

“Selamat pagi, Pak Agra. Selamat pagi juga, Pak Dion,” sapa Nayla sopan.

Agra hanya mengangguk singkat, sementara Dion tersenyum ramah. “Pagi, Nay.”

“Kalian masuk ke ruangan saya,” ujar Agra tanpa basa-basi.

“Baik, Pak,” jawab keduanya.

Di dalam ruangan, Agra duduk di kursi kebesarannya. Dion dan Nayla berdiri di hadapannya.

“Jadi kamu sudah punya jawaban atas syarat saya semalam?” tanya Agra serius.

Nayla menarik napas panjang. “Sudah, Pak. Saya… menerima tawaran Bapak.”

Senyum tipis muncul di wajah Agra. “Bagus. Itu jawaban yang saya harapkan. Saya akan segera menyiapkan kontrak nikahnya.”

“Tapi, Pak…” Nayla memberanikan diri menatap. “Saya punya satu permintaan. Apa bapak mau ke panti untuk jumpa ibu panti yang merawat saya dan melamar saya ke ibu panti pak ? Supaya Ibu Panti tidak curiga.”

Agra menimbang sebentar lalu mengangguk. “Baik, saya akan lakukan. Tapi dengan satu syarat kamu harus menuruti semua isi kontrak nikah yang saya buat.”

“Semua, Pak? Saya… gak boleh baca dulu?” tanya Nayla, sedikit gugup.

“Boleh kamu baca. Tapi kamu harus ay kan kalau apa yang saya buat itu mutlak, jadi kamu harus terima Walaupun ada yang tidak sukai dan  Tidak ada tawar-menawar.”

Nayla hanya bisa mengangguk pelan.

Baik pak ucap Nayla lagi

“Sebelum makan siang, kontrak akan saya serahkan. Kamu tanda tangan hari ini juga. Sekarang kamu boleh keluar,” ucap Agra menutup pembicaraan.

“Baik, Pak.” Nayla menunduk sedikit, lalu berpamitan ke Dion sebelum keluar ruangan.

Kini hanya tinggal Agra dan Dion.

“Gra, jangan bikin kontrak yang keterlaluan dan merugikan  buat Nayla, ga,” kata Dion hati-hati.

Ingat perjanjian kita kalau lu gak akan menyakiti dia gra ucap dion lagi mengingatkan agra

Agra hanya melirik sekilas. “Tenang aja, Yon. Sekarang catat semua isi kontrak itu.”

Dion terdiam. Dalam hati, ia mulai khawatirapakah kontrak ini akan menjadi awal kedekatan Agra dan Nayla… atau justru jurang yang membuat mereka saling menjauh?

 

1
Herliyanti Kilik
bagus
Merda
Agra...Arga..perhatikan dong thor...kesalahan menulis nama Arga, sampai berbab2..
Merda
Hahhhh baru umur 23 thn, dah jd Sekre CEO, buat kek umur 25 thn, lbh masuk akal...
Miu Miu 🍄🐰
bagus ceritanya seru ...semoga bisa sampai and KK Thor nulisnya 😍
Miu Miu 🍄🐰
lanjut Thor bagus ceritanya 😍
Shishio Makoto
Ceritanya sangat menyentuh hati, jangan berhenti menulis thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!