RAKSASA DUNIA

Beberapa menit setelah Sri dan Anton makan, tiba tiba ribuan prajurit yang sudah siap siaga mengepung kastil tua. Melihat itu Anton mencoba tetap tenang, dan mulai berpikir. Tiba-tiba Sri yang duduk didepan Anton, langsung melayankan pisau yang tepat mengenai! Melihat itu Anton yang tak percaya dengan apa yang dilakukan wanita cantik yang ada didepan nya itu. Dan sedikit kecewa mencoba berbicara kepada Sri,

"Apa yang kamu lakukan," gumam Anton sambil menahan sakit

"Mereka' menyandera" ayah dan ibuku," jawab Sri dengan raut wajah yang pucat

"Hufff' baikla segera tinggal kan tempat ini!" jawab Anton sedikit membentak melihat itu Sri yang ketakutan mencoba berlari ke arah prajurit yang ada didepan kastil.

"Dia sudah terluka'" ucap Sri yang berlari menuju kawanan prajurit. Mendengar itu ribuan prajurit mulai memasuki kastil, namun tidak lama kemudian satu persatu prajurit itu mulai keluar, dari dalam kastil dan mencoba melapor kekomanan mereka "didalam sini tidak ada!" Disini juga"

"Lapor komandan, kami tidak menemukannya!" ucap salah satu parajurit dari kejauhan

"Bukan ka, kau bilang dia telah kau lukai!" tanya komandan kepada Sri

"di,dia benar benar telah kutusuk!" Jawab Sri dengan gugup.

Komandan yang mulai berpikir, bagai mana mungkin Anton yang terluka bisa meninggal kan kastil ini secepat itu.

Melihat komandan yang menatap nya tajam Sri yang gugup mencoba berbicara dengan suara bergetar, "di, dia benar benar ku lukai," ugkap sri sambil memalingkan pandangan nya kebelakan seolah olah menyembunyikan sesuatu!

Melihat itu komandan langsung menyuru para prajurit untuk menangkap Sri. Anton yang melihat itu dari kejauhan hanya menelan luda dan mencoba meninggal kan tempat itu.

Didalam perjalanan Anton mengingat kembali apa yang terjadi saat di dalam kastil, dimana Anton yang ingin ditusuk tiba tiba Sri memalingkan, piso yang ad di tangan nya ke arah ayam yang sedang di makan Anton. Dan berbisik agar Anton segera meninggalkan tempat ini dengan berlari menuju jalan rahasia di bawa kastil

Beberapa lama setelah berjalan Anton tiba tiba berhenti, sebuah pohon besar yang tepat didepanya dan mulai menghela nafas lega. Namun pikirannya, selalu memikirkan Sri yang tertangkap pasukan kerajaan. Anton yang mulai melamun itu tiba-tiba tertidur. Tidak lama kemudian beberapa pemberontak kerajaan lewat. Membuat mereka ingin beristirahat di bawa pohon tepat dimana Anton tertidur. "Disini ada orang" ucap salah satu pemberontak melihat itu para pemberontak mulai mengelilingi Anton yang tertidur.

"bukanka dia Anton" ucap salah satu pemberontak yang ternyata teman Anton

"Anton, siapa itu" jawab pemberontak lainya

"dia la orang yang membunu raja dan komandan besar" ucap teman Anton ( diki)

"Haa jadi dia orang nya?"

Anton yang terbangun kaget melihat sekelompok orang yang tidak dia kenali mengelinginya.

"Siapa kalian?" Anton yang mencoba bertanya sambil mengusap kedua matanya yang masi belum sepenuhnya sadar.

"apa kau mengenal ku" ucap diki

"apa yang kamu lakukan disini?" jawab Anton dengan nada bertanya. Diki yang mulai bercerita bagai mana dia bisa selamat dari kejaran prajurit, sampai dia bertemu sekelompok pemberontak. Dan mulai ikut mereka. Mendengar itu Anton hanya tersenyum sambil memperkenalkan dirinya dengan sekelompok pemberontak yang beranggotakan 50 orang itu

Pemimpin pemberontak (ican) mencoba untuk mengajak Anton bergabung bersama mereka, mendengar itu Anton yang sedikit ragu mengiayakan ajakan ican. Tidak lama kemudian terdengar suara prajurit yang lewat ke arah mereka dengan menyandera seorang wanita cantik, Sri, melihat itu Anton Dan para pemberontak mulai berbunyi dibawa pepohonan untuk menunggu parajurit yang akan lewat.

Suara pana yang keras tepat mengenai salah satu prajurit, disusul kelompok pemberontak. Yang dipimpin langsung Ican mencoba mengepung prajurit yang tersisa. Tiba-tiba suara pedang yang keras membuat para pemberontak kaget, melihat sosok pemuda (Anton) membunu para prajurit yang tersisa. Membuat para pemberontak kagum dengan sosok Anton dihadapan mereka yang melawan prajurit seorang diri dan menyisakan seorang tawanan perempuan

"tolong! seseorang tolong aku!" teriakan Keras dari para prajurit membuat suasana menjadi semakin mencengkeram. "plak.. plak..sss" potongan demi potongan Anton layangkan hingga tak menyisakan satupun prajurit.

".. apa aku benar benar melakukan ini" ucap Anton sesekali menolak kearah mayat prajurit yang terbaring kaku,

"aku tak menyangka, kau benar benar luar biasa"Anton" ucap ican sambil mengelus pundak Anton.

Sri yang memar dengan muka yang berwarna mera hingga mata yang berkaca kaca mencoba berjalan mendekati pemuda yang tepat berdiri dihadapan nya. "terimakasih" ucap Sri yang mengusap air matanya Anton yang mendengar itu menarik baju wanita yang tepat berada didepanya disusul dengan tangannya yang memegang erat pinggang wanita tersebut "apa yang kau lakukan" ucap Sri yang seola ola tidak percaya dengan pemuda dingin dihadapan nya ini

"maaf" ucap Anton sambil melepaskan tangannya.

"seperti nya, kita harus segera meninggalkan tempat ini!"ucap salah satu pemberontak

ican,( pemimpin pemberontak) "seperti nya begitu"

***

beberapa lama ketika berjalan, Sri yang memalingkan pandangan nya ke arah para pemberontak termaksud Anton. Mencoba untuk meninggal kan mereka!

"seperti nya kita kehilangan seseorang" ucap salah satu pemberontak yang sadar Sri tidak berada di barisan nya. Anton yang mendengar itu mencoba melihat kearah barisan yang Sri ikuti "dimana dia!" ucap Anton cemas

para pemberontak yang kebingungan dengan kehilangan Sri mencoba mencari ke sepanjang jalan yang mereka lewati "SRII.. SRII. SRII." teriak Anton "apa dia benar benar hilang, jelas jelas dia tepat berada didepanku" ucap sala satu pemberontak yang berada di barisan Sri.

setelah melakukan pencarian yang cukup lama, akhirnya para pemberontak memili untuk kembali. Dimana keadan matahari yang mulai terbenam dan munculnya burung-burung yang berterbangan kesana kesini seola ola tau sebentar lagi akan gelap. diperjalanan pulang Anton merasa cemas dengan Sri dan mencoba untuk mencari nya seorang diri. melihat itu diki( teman Anton) mencoba menghibur Anton. Dan akan membantu menemukan Sri di ke esokan harinya. Anton yang mendengar itu merasa cukup tenang.perlahan pulang bersama pasukan pemberontak lainya. tak lama setelah Anton Dan para pemberontak pergi, tiba tiba muncul Sri di balik semak semak yang tidak jauh dari rombongan Anton /para pemberontak. Sri menatap datar ke arah Anton seola ola menyembuhkan sesuatu.

"aku terbiasa untuk sendiri!"

tak ad yang menarik dari sebuah cerita jika pembaca tidak mengerti alur cerita nya.