NovelToon NovelToon
Menantu Luar Biasa

Menantu Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Matabatin / Sistem / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Zhiyuan, menantu keluarga Liu yang dulu dicap tak berguna dan hanya membawa aib, pernah dipenjara tiga tahun atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Selama itu, dunia menganggapnya sampah yang layak dilupakan. Namun, ketika ia kembali, yang pulang bukanlah pria lemah yang dulu diinjak-injak. Di balik langkahnya yang tenang tersembunyi kekuatan, rahasia, dan tekad yang mampu mengguncang keluarga Liu—dan seluruh kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 Kemenangan

Kenangan pahit pun menyeruak di benaknya. Tiga tahun lalu, karena ulah Liu Dong, ia harus mendekam di penjara. Tempat itu dipenuhi orang-orang bengis, sementara dirinya hanyalah pemuda kurus yang tak tahu apa-apa.

Hari-hari penuh siksaan dan penghinaan membuatnya terpuruk, tapi ia menggertakkan gigi, menahan semuanya tanpa memohon ampun.

Sampai takdir mempertemukannya dengan sosok yang kelak mengubah segalanya, Long Tian.

“Zhiyuan?” Suara lembut Liu Yuxin memanggilnya kembali dari lamunannya.

Ia tersenyum tipis, menatap istrinya. “Tadi kau bertanya kenapa aku bisa jadi kuat, kan?”

Liu Yuxin mengangguk, siap mendengarkan rahasia besar itu.

“Alasannya sederhana…” Zhiyuan menyeringai. “Karena aku adalah keturunan naga!”

Liu Yuxin langsung manyun. “Kau bercanda lagi!”

Saat itu, suara wasit menggema. “Pertandingan berikutnya! Vanguard Security melawan Aegis Security!”

Zhiyuan menepuk tangan istrinya lembut. “Istriku, aku naik dulu.”

Namun begitu ia berdiri di atas ring, lawan yang sudah menyaksikan pertarungannya tadi langsung mengangkat tangannya.

“Aku menyerah!”

Pertandingan-pertandingan berikutnya pun sama. Semua lawan yang bertemu dengannya memilih menyerah tanpa perlawanan.

Hanya dalam sekejap, Zhiyuan sudah melangkah mulus ke babak final.

“Pertandingan terakhir… Vanguard Security melawan Eternal Protection milik keluarga Liu!” seru wasit lantang.

Liu Yuxin menoleh dengan wajah cemas ke arah kakeknya.

Di kejauhan, tatapan Liu Tiehshan bertemu dengan milik Zhiyuan. Udara seakan bergetar di antara keduanya.

“Kwame, kau maju!”

Suara Liu Tiehshan menggema, penuh tekanan.

Kwame—petarung yang direkrutnya dengan harga selangit. Dia adalah seorang petarung dari Afrika yang dikenal dan disegani banyak orang, hanya dengan namanya saja sudah cukup untuk membuat banyak orang gemetar.

Dia adalah satu dari delapan besar Raja Tinju Dunia, sosok yang tak tertandingi di ring internasional. Demi membawanya ke pihaknya, Liu Tiehshan rela menghabiskan uang dan tenaga yang tak terhitung jumlahnya.

Di matanya, kekuatan Kwame jauh di atas Xiaotian. Kalau Xiaotian saja bisa memaksa Zhiyuan sampai ke titik tertentu, berarti Kwame pasti mampu menundukkannya dengan mudah.

Liu Tiehshan bahkan sudah menyiapkan keyakinan: 'kemenangan mutlak ada di tangannya.'

“Eh? Itu… bukankah dia Kwame?” seru seseorang dari kerumunan.

“Ya! Kwame, peringkat kedelapan Raja Tinju Dunia yang berasal dari Afrika!”

Sorak kagum langsung meledak. Bagi banyak orang, menyaksikan pertandingan level dunia secara langsung adalah pengalaman langka. Semua mata terpaku pada ring, napas tertahan.

Zhiyuan melangkah naik ring, menatap pria raksasa setinggi dua meter dengan kulit hitam mengkilap dan rambut gimbal itu.

Bibirnya melengkung sinis. 'Jadi ini kartu truf mereka? Mereka pikir bisa mengalahkanku hanya dengan menyewa orang asing? Heh, mereka benar-benar meremehkanku.'

Kwame merenggangkan tubuhnya, kedua telapak tangan bergesekan hingga terdengar suara berderak. Senyum jahat tersungging di wajahnya.

“Pertandingan dimulai dalam tiga.... dua.... satu!”

Begitu wasit memberi aba-aba, Zhiyuan langsung bergerak.

'Kali ini, aku akan menampar wajah tua bangka sombong itu. Biarkan pria tua yang selalu merasa dirinya penguasa, yang bisa menentukan hidup mati orang lain sesuka hatinya… jatuh dari singgasananya. Aku bukan boneka yang bisa dia kendalikan.'

Tubuh Zhiyuan melesat secepat angin, tinjunya menghantam lurus ke arah leher Kwame.

Penonton terperangah. Selama ini Zhiyuan hanya mengandalkan tendangan. Ini adalah pertama kalinya mereka melihatnya menggunakan tinju.

Jantung mereka berdebar kencang, penuh antisipasi.

Zhiyuan semakin dekat. Kwame hanya menyeringai, kakinya menghentak kuat ke lantai. Lengan kirinya terangkat untuk menahan, sementara tinju kanannya melesat cepat ke wajah Zhiyuan.

'Bodoh.' Zhiyuan tersenyum dingin. Ia sama sekali tak berniat menghindar, tinjunya tetap melaju lurus.

Crack!

Suara tulang remuk menggema.

Bang!

Tubuh Kwame terhempas, melayang seperti layang-layang yang talinya putus. Tubuhnya yang besar terlempar dan menghantam tali ring hingga memantul kembali ke tengah arena.

“!!!”

Semua penonton membeku.

Siapa sangka, petarung dunia yang begitu ditakuti pun tak sanggup menerima satu pukulan Zhiyuan.

Wajah Liu Tiehshan seketika memucat, urat-urat menegang saat kenari yang digenggamnya hancur lebur.

Liu Dong, tak bisa menerima kenyataan, berteriak histeris, “Kwame! Cepat bangun! Habisi dia! Kau adalah peringkat delapan Raja Tinju Dunia! Go! Go!”

Namun Kwame hanya meringis, wajahnya pucat, tangan kirinya menggantung tanpa tulang penopang. Darah menetes deras dari tangan kanannya yang pecah karena benturan tali. Itu pun masih beruntung—kalau tidak, mungkin dia sudah mati di tempat.

“B-Bangun! Teruskan!! FINISH HIM!” Liu Dong meraung panik.

Mata Kwame gemetar, penuh ketakutan. Untuk pertama kalinya sejak debutnya, ia merasa ketakutan menghadapi lawannya.

Napasnya tersengal, pandangannya hanya berisi sosok Zhiyuan yang berjalan perlahan ke arahnya, seperti iblis yang mendekati mangsa.

Bang! Bang! Bang!

Tinju dan tendangan Zhiyuan menghantam tanpa ampun. Kwame terlempar ke kanan-kiri seperti karung pasir, tulangnya patah satu per satu. Suara retakan bercampur jeritan memenuhi udara.

Awalnya Kwame masih berusaha menahan diri, menjaga wibawa. Tapi semakin lama, rasa sakit itu menghancurkan segalanya. Ia meraung, menangis, wajahnya penuh darah.

Dia ingin menyerah. Dia ingin berteriak minta ampun. Tapi mulutnya dipenuhi darah dan potongan gigi, suara yang keluar hanya rintihan tak jelas.

Mata Kwame berbalik, menatap Liu Tiehshan, penuh permohonan. "Help me…"

Liu Tiehshan terdiam, napasnya kasar. Amarah dan rasa malu menyesakkan dada. Tapi ketika sadar Kwame sudah tak punya harapan, akhirnya ia hanya menghela napas berat dan melambaikan tangan.

“Keluarga Liu… menyerah.”

Liu Dong membeku. “K-Kenapa?! Kita—”

Tatapan kakeknya membuat suaranya tercekat. Liu Tiehshan hanya menggeleng, wajahnya pucat pasi. Tak ada lagi yang bisa mereka lakukan sekarang.

Wasit buru-buru mengambil kesempatan, suaranya keras dan penuh semangat. “Vanguard Security menang! Dengan ini, Vanguard akan menjadi juara turnamen keamanan tahun ini. Selamat!!”

Sorak-sorai bergemuruh. Nama yang terus mereka pekik hanya satu: “Zhiyuan! Zhiyuan!”

Hari ini, Zhiyuan mengukir namanya dengan darah dan kemenangan.

Liu Yuxin, di antara sorak-sorai itu, menatap suaminya yang berjalan mendekat dengan senyum tipis. Hatinya bergetar, matanya berbinar penuh kebanggaan.

Namun, suasana meriah itu terpecah oleh suara dingin.

“Hmph… hanya karena menang di turnamen kecil ini, kau sudah senang sekali?” Liu Tiehshan menatapnya dengan wajah kelam.

Liu Dong di sampingnya mendesis, “Kau cari mati, Zhiyuan!”

Zhiyuan hanya tersenyum tipis. “Aku hanya senang karena hari ini, ada beberapa anjing yang suka menggertak orang dengan kekuasaan akhirnya kutendang dari singgasananya.”

“Bajingan—!!” Liu Dong maju selangkah, tapi teringat keganasan Zhiyuan tadi, tubuhnya menegang, tak berani benar-benar maju.

Liu Tiehshan segera menariknya. Ia tahu, berlarut di sini hanya akan mempermalukan diri mereka sendiri lebih jauh. "Cukup sampai disini, ayo kita pergi."

Namun Liu Dong masih sempat melontarkan tatapan penuh kebencian. “Hati-hati kau keluar rumah, Zhiyuan. Jangan sampai sepupuku yang cantik itu jadi janda terlalu cepat!”

Setelah berkata begitu, keduanya pergi dengan wajah hitam.

Liu Yuxin menggigit bibir, wajahnya memerah karena marah. Kegembiraannya nyaris hilang seketika.

Tapi Zhiyuan malah menyeringai nakal, mendekatkan wajahnya. “Tenang saja. Istriku secantik ini, mana mungkin aku rela mati muda?”

“Ka-kau… nakal!” Liu Yuxin menoleh, pipinya merona merah.

Senyum Zhiyuan semakin lebar. Ia menatap punggung Liu Tiehshan yang semakin jauh. 'Siapa yang hidup, siapa yang mati… itu belum tentu,' batinnya.

1
Jujun Adnin
kopi mendarat
Prajapati
author koplak.hanya segini kemampuanmu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!