NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:804
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Belajar Bareng

Robert tiba-tiba aja berada di meja makan di ceramahi oleh kedua orang tuanya kalau misalkan dia harus lebih bisa belajar, dan nggak boleh terlalu banyak main lagi karena apa lagi ini udah menjelang ujian dan ibaratnya mereka sebentar lagi bakalan belajar untuk menghadapi ujian besar jadi nggak boleh main-main lagi kayak orang-orang pada umumnya.

"Ya ampun aku tuh udah pintar dari dalamnya dari sananya kan Mama tahu sendiri kalau misalkan aku tuh nggak terlalu bodoh-bodoh amat dalam mengerjakan soal?"

Mama mengatakan ya harus bisa belajar terlebih dahulu nggak boleh terlalu percaya diri ya kita harus mempersiapkan semuanya dengan baik dan benar. Mama baru saja melihat berita-berita yang ada di televisi kalau misalkan banyak sekali anak-anak yang ujiannya itu gagal dan mereka stress dan nggak mau Robert menjadi salah satunya.

"Benar apa yang dibilang Mama kamu, Mama kamu tuh pengen banget kalau misalkan kamu dapetin nilai yang terbaik makanya kamu harus cari guru les atau misalkan kamu ikut private dimana supaya dapetin nilai yang terbagus Kamu kan tahu sendiri apalagi kelas 12 itu penentuan kamu dan masa depan kamu."

Robert langsung kepikiran aja untuk berpikir kalau misalkan pengen masuk ke lesnya Juanda sama Inara tapi di sisi lain kayaknya nggak mungkin deh bisa-bisa nanti Juanda bakalan marah apalagi tipekal orang yang kayak begitu merasa bos banget kalau misalkan di sekolah.

"Robert coba deh kamu pikir-pikir terlebih lagi ini kan demi masa depan kamu juga demi kebaikan kamu juga lebih baik kamu berpikir kalau misalkan langkah kami sebagai orang tua itu pengen banget kamu mendapatkan nilai yang terbaik, ini demi masa depan kamu juga."

Robert mengatakan kalau misalkan dirinya mau-mau aja tapi pengen nanyain langsung kepada Juanda terlebih dahulu apakah mau misalkan dirinya les di sana.

Mama menanyakan kepada Robert apakah Juanda udah les dan Robert pun langsung mengangguk mengatakan kalau misalkan ya guru lesnya itu ya teman sendiri tapi orangnya pintar dan bisa ngejelasin dengan baik.

"Ya sudah kalau misalkan kamu emang pengen di sana pengen belajar dengan baik dan benar ya boleh-boleh aja yang paling penting itu adalah hal yang positif!"

Keesokkannya harinya ia pun langsung saja memberitahukan kepada mamanya Juanda mengatakan kalau misalkan dirinya pengen les di sini apakah boleh atau tidak?

Ya mamanya Juanda sih mengatakan kalau misalkan nggak kenapa-napa selama itu inaranya mau-mau aja, dan Robert pun belajar bukan atas dasar ya cuma fomo atau ikut-ikutan doang tapi ya emang bener-bener pengen bayar di sini bukan atas dasar yang gimana-gimana.

"Ya mendingan kamu tanya terlebih dahulu kepada Inaranya dan Juanda apakah dia mau atau tidak lantasi mau-mau aja sebagai orang tua soalnya kalian itu kan pengen ujian jadi ya kalian belajar-belajar yang baik di sini aja sih udah menjadi kebanggaan dan juga hal yang senang!"

Tak berapa lama kemudian akhirnya Juanda pun datang merasa kaget banget kenapa tiba-tiba aja ada Robert di rumah?

"Hei tumben banget lo tiba-tiba aja datang ke rumah gue dapat nih mau ngejemput Inara atau pengen ngobrol sama Inara atau modus hal yang lainnya?"

Mama tak kan nggak suka banget sih dengan apa yang diucapkan oleh Juanda yang seakan-akan ngomong kayak begitu nggak jelas ini ibaratnya seakan-akan menyudutkan banget.

"Ya aku kan cuma sekedar nanya doang soalnya dia itu akhir-akhir ini kayak deket sama Inara makanya aku tuh kayak ngerasa aneh aja gitu emang nggak boleh aku nanya?"

"Hei lo nggak boleh dong ngomong kayak begitu sama nyokap lu sendiri mau kayak gimanapun itu nyokap lo tahu,"

"Ya ini keseringan gaul sama Kirana makanya kayak begitu!"

"Mah, pacar aku tuh orangnya baik banget dia tuh nggak pernah mempengaruhi aku kenapa sih Mama ngomong kayak begitu? Lagi pula aku kan cuma sekedar nanya doang sama Robert nggak ada maksud apa-apa ngomong kayak begitu?"

"Ya gue atas dasar kedatangan ke sini tuh pengen les soalnya nyokap gue itu nyuruh gue banget buat segera belajar secepatnya supaya kue itu pinter untuk ngerjain soal. Aku tahu sendiri kan kita bertiga tuh emang bandel bandel bandel sekolah jadi ya alangkah baiknya kita tuh harus tobat supaya kita tuh dapetin nilai yang baik nantinya!"

"Hah? Lo yakin bakalan les juga di sini soalnya gue ngerasa yakin aja kalau misalkan ada modus doang!"

"Juanda kamu nggak boleh dong ngomong sama sahabat kamu? Kamu seharusnya mendukung kalau misalkan dia tuh pengen belajar di sini dia bayar juga kok bukan hanya sekedar nebeng-nebeng gak jelas kayak begitu!"

Tak berapa lama kemudian akhirnya Inara pun datang meminta maaf kalau misalkan sedikit agak terlambat soalnya tadi sempat makan terlebih dahulu balik ke rumah ganti baju makanya sedikit agak telat deh.

Mama seketika langsung menanyakan kepada Inara apakah mau untuk ngajarin murid baru, Inara pun menaikkan alisnya sedikit agar naik ke atas ada apa nih dan ia pun menanyakan siapa orang tersebut?

"Ini dia adalah orang yang ibaratnya pengen belajar bareng sama kamu dan juga Juanda, ya nggak jauh-jauh juga sih lebih baik cepat di sini sekaligus daripada belajar sama yang lain?"

"Hah? Emangnya aku tuh pinter banget ya padahal aku tuh orangnya biasa-biasa aja nggak terlalu pintar, ya kalau misalkan aku sih nggak kenapa-napa kalau Juandanya mau nggak kalau kamu mau belajar di sini juga? Aku sih nggak kenapa-napa kalau jadi aku sendiri!"

Juanda langsung berpikir dan akhirnya sekitar hampir 5 menitan Juanda pun langsung mengganggu cuman ia pun memberikan sebuah konsekuensi kalau ada apa-apa nggak usah drama-drama nggak jelas karena di sini tugasnya belajar buat dapetin nilai bagus bukan untuk yang caper atau kayak gimana.

Juanda pun mengganti pakaiannya terlebih dahulu sedangkan Robert menanyakan kepada Inara nggak kenapa-napa kan kalau misalkan dirinya ikutan? Inara pun dengan senang hati menyambut murid barunya itu walaupun mungkin yang rasa kagok juga dengan dua orang murid laki-laki yang merupakan temannya sendiri di sekolah.

Tapi Inara semaksimal mungkin untuk mengajarkan mereka dengan profesional tanpa harus ada baper-baperan di antara mereka.

"Hem sebenarnya gue tuh pengen ngajakin Rendi juga buat belajar cuman belum sempat ngomongnya ayam mudah-mudahan aja dia mau belajar juga deh tapi terserah juga sih kalau dia mau atau enggaknya!"

"Aduh kenapa jadi begini ya makin banyak murid-muridnya? Bisa-bisanya nanti aku dikata-katain deh sama temen-temennya di sekolah kalau misalkan aku dianggap sok pintar atau kayak gimana?" batin Inara dalam hati yang merasa deg-degan banget sih untuk kayak merasa dirinya itu belum pintar seperti orang-orang kebanyakan.

"Eh gue pengen nanya deh sama lo emang beneran lo ya yang buang sampah itu di dekat meja waktu di sekolah? Gue ngerasa gedek aja gitu sama ucapan yang diucapkan oleh Cika waktu itu sama lo makanya gue ngebelain lo ye malah dikatain aneh-aneh sama orang!"

Inara dengan tegas mengatakan kalau misalkan bukan dirinya yang melakukan dan ia pun mengatakan ya kenapa tiba-tiba aja ngomong kayak begitu makanya mencoba untuk membela diri bukan hanya sekedar berdiam diri doang meratapi semuanya.

"Emangnya kamu percaya sama yang diucapkan Cika? Aku ngerasa bingung aja kok jahat banget dia kayak begitu padahal aku tidak melakukannya orang-orang itu kenapa ya nggak suka banget sama aku kalau misalkan bukan aku dari anak beasiswa mungkin aku udah marah-marah nggak jelas tapi aku masih memikirkan kayak gitu!"

"Ya kalau menurut gue sih ya kalau orang itu jahat sama kita dan udah sangat keterlaluan ya dibalas aja, karena orang itu bakalan ngerasa semena-mena kalau kita cuma diem doang kalau kita cuma silent doang ya harus kita ngebales kalau kita ngerasa benar dan juga kita ngerasa punya power!"

"Ya bener apa yang kamu bilang tapi kan aku ini adalah anak beasiswa bukan dari kalangan orang kaya, kalau aku berpikiran kayak begitu ya bisa-bisa aja tapi kan ibaratnya aku bakalan dicabut dari beasiswa dan aku nggak mau cuma gara-gara masalah kayak gitu doang! Ya beginilah kalau terlahir bukan dari anak orang kaya kaya harus mengikuti aja keinginan orang-orang yang ada di luaran sana!"

"Tapi lo itu adalah anak yang pintar lo bisa melakukan hal ini dan hal itu kalau misalkan lo mau berusaha melakukan yang terbaik jadi ya nggak usah berpikirnya aneh-aneh juga sih menurut gue!"

Tak berapa lama kemudian akhirnya Juanda pun keluar seakan-akan langsung menafsirkan kok mereka bisa seakrab ini pasti ada hubungan satu sama lain nggak mungkin nggak sama sekali, pikirnya seperti itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!