Banxue tidak pernah meminta kekuatan—apalagi anugerah terkutuk berupa Tubuh Surgawi—kekuatan kuno yang diburu oleh sekte-sekte suci dan klan iblis sekaligus. Ketika masa lalunya dihancurkan oleh pengkhianatan dan masa depannya terancam oleh rahasia, ia memilih jalan sunyi dan pedang.
Dalam pelarian, dikelilingi oleh teman-teman yang tak sepenuhnya bisa ia percaya, Banxue memasuki Sekte Pedang Azura… hanya untuk menyadari bahwa kepercayaan, sekali retak, bisa berubah menjadi senjata yang lebih tajam dari pedang manapun.
Di tengah ujian mematikan, perasaan yang tak diucap, dan badai takdir yang semakin mendekat, Banxue harus memilih: berjuang sendirian—atau membiarkan seseorang cukup dekat untuk mengkhianatinya lagi?
Di dunia di mana kekuatan menentukan nilai diri, sejauh apa ia akan melangkah untuk merebut takdirnya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berangkat
Suasana Sunyi dalam gua serta Angin yang menyapa memasuki gua .pletikan suara kayu yang perlahan terbakar membuat api semakin membumbung.Api unggun yang dibuat Wayne untuk menemani dan menghangatkan mereka .Suasana Hening masih terasa .Fengyu menatap banxue yang terduduk menatap api unggun.kehangatannya membuat banxue sedikit lebih tenang.
"Hari ini lebih hangat dari kemaren."(banxue terduduk sambil mengulurkan telapak tangan nya sedikit lebih dekat dengan api unggun)
"Ya karna kemaren kita tidak sempat membuat api unggun"(ujar fengyu)
"kita akan berangkat pagi lebih baik kita istrihat lebih awal tenang saja aku yang akan berjaga malam ini "(kata Wayne)
"Apa-apaan sikap memerintahnya itu membuatku jijik"(gumam banxue)
"baiklah ka Wayne aku tidur duluan ya.."(linrue menjawab wayne)
"baiklah aku juga ,sebaiknya kau cepat tidur banxue.."(ujar fengyu)
"Jangan pikirkan aku ,aku belum mengantuk"(ucap banxue dengan ekpresi sinis)
"ya baiklah terserah kau saja.."(jawab fengyu yang perlahan memejamkan mata)
Setelah linrue dan fengyu terlelap hanya ada keheningan diantara banxue dan Wayne.
Suara api yang melahap kayu membuat kedua orang yang masih terjaga sesekali saling melirik.
Diikuti pikiran kalut banxue yang terus berkecimpungan dibenaknya.
"harus nya kupejamkan mataku saja secara paksa agar aku bisa tertidur tapi aku tidak bisa melakukan nya karna itu akan membuat kepalaku sakit"(gumam batin banxue sambil memandangi api unggun yang berada didepannya)
Wayne melirik banxue dengan sedikit keberanian memulai perbincangan dengan banxue.awalnya Wayne berpikir untuk tidak mengucapkan kata apapun pada banxue namun entah apa yang membuat nya berpikir sebaliknya.Tabiat banxue yang kasar dan sombong sebisa mungkin Dia ingin menjauhinya.Namun perasaan Aneh terus menyelimuti Hatinya.Wayne pun perlahan dengan suara lembut nya berkata.
"Banxue aku ingin bertanya tentang sesuatu padamu"(tanya nya dengan lembut.)
"Ya kenapa!...."(jawab banxue dengan sinis)
"kenapa kau bersikap seperti itu padaku?apa aku menyinggungmu?"(tanya Wayne dengan suara lembut)
"memang kenapa?!kau keberatan dengan sikapku padamu?!"( banxue sinis)
"sebenarnya tidak juga..tapi jika aku tanpa sengaja menyinggungmu Aku minta Maaf"(jawab Wayne sambil menatap banxue yang dihalangi kobaran api unggun )
"kalo kau tidak keberatan untuk apa minta maaf ..jangan sok baik aku tidak tertarik!"(ucap banxue)
"Aku ingin tidur..aku sudah mengantuk ,kau juga tak perlu berjaga sepertinya gua ini aman jadi kau tidak perlu repot begitu"(lanjut banxue bangkit dari tempat dia duduk dan berjalan menuju sisi gua untuk beristirahat)
Wayne hanya melihat banxue tanpa menjawab ucapan nya.
"Banxue memang cantik tapi sikapnya begitu kasar apa ada pria yang tertarik pada wanita seperti dia?"(gumam Wayne didalam pikiranya)
Tak Lama Wayne pun beristirahat seperti yang lainnya.
Saat Fajar menyingsing ,
fengyu pun terbangun kemudian bangkit dari tempat tidurnya.
fengyu menatap banxue yang masih tertidur wajah nya yang selalu berseri meski dia dalam kondisi tertidur membuat nya tersenyum manis.
fengyu tak menyadari bahwa disampingnya Wayne sudah terbangun dan melihat nya menatap banxue dengan senyuman menyimpan arti yang berbeda dari biasanya.
"Bangunkanlah dia jangan hanya menatapnya seperti itu..mari bersiap untuk berangkat"(Wayne menepuk pundak fengyu)
fengyu tertegun.
"Ahh..kau ini mengagetkanku saja"(jawab fengyu)
"xuer..xuer..bangunlah cepat bereskan barang-barangmu"(fengyu sambil merapihkan barangnya)
banxue perlahan bangkit dan mengucek matanya dengan pelan.disusul linrue yang mendengar suara fengyu ikut terbangun.
"Rasanya aku baru saja memejamkan mataku" (ucap banxue menatap fengyu sambil rapihkan rambut dan barangnya)
"rue kemasi barangmu.."(ujar Wayne)
"iya..Iyah..sabar jangan buru-buru"(jawab linrue)
Banxue selesai mengemasi barang dan bangkit perlahan berjalan keluar gua.
"Fengyu Aku masih sedikit mengantuk..whoahhhhhhhh!!"(ucap banxue dengan suara lemah sambil menguap)
"Nanti diperjalan carilah sungai atau danau dan cucilah mukamu ,kau terlihat sangat kacau."(fengyu sambil mengacak-ngacak rambut banxue dengan lembut)
Wayne dan linrue yang berada dibelakang menyusul keluar gua.
melihat sinar matahari pagi yang sejuk keempat nya tersenyum .
