NovelToon NovelToon
Dijual Keluarga Pada Mafia Kejam

Dijual Keluarga Pada Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elfrida Sitorus

Dijual kepada mafia kejam, Arini disiksa dan dikurung dalam neraka bernama cinta. Tapi tak seperti gadis lemah dalam dongeng, Arini memilih bangkit. Karena tidak semua cinta pantas diperjuangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elfrida Sitorus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Langit dini hari tampak suram. Awan gelap menggantung rendah, seolah merestui sesuatuu yang akan lahir malam ini bukan manusia, bukan cinta, tapi dendam yang ditanam selama bertahun-tahun.

Di dalam kamar sempitnya, Reina berdiri memandangi jendela kecil yang selalu terkunci. Napasnya pelan, tapi jantungnya berdetak cepat. Jari-jarinya gemetar saat ia merapikan barang-barang terakhir: liontin di dada, dokumen keluarga O’Reilly, flashdisk rekaman penyiksaan Leonardo, dan satu catatan kecil yang akan ia tinggalkan di bawah bantal pesan terakhir untuk lelaki kejam yang mengira ia bisa memiliki segalanya.

“Terima kasih sudah menunjukkan betapa kejam dunia ini. Kini, aku tahu cara melawan kalau aku bisa kelauar aku akan datang kembali kerempat ini bukan untuk dicambuk dan dipermalukan tapi membawa petaka untukmu tuan leon yang terhormat.”

Pukul 02.57.

Langkah halus mendekat di luar kamar. Davin muncul, mengenakan pakaian hitam serupa. Di tangannya, tas kecil berisi air minum, kunci cadangan, dan potongan uang keltas yang ia kumpulkan dari menyelundup diam-diam selama ini.

“Siap?” bisiknya.

Reina mengangguk. Wajahnya pucat, tapi matanya tajam. “Lebih dari siap.”

Pukul 03.00 tepat, lampu di seluruh rumah padam.

Tak ada alarm. Tak ada peringatan.

Hanya kegelapan yang menyelimuti rumah mewah itu dalam keheningan yang aneh.

Keduanya keluar dari kamar, menyelinap ke arah perpustakaan, lalu menuju rak tua yang menyembunyikan jalur rahasia ke lorong barat. Suara langkah mereka hampir tak terdengar. Reina menahan napas setiap kali papan lantai berderit.

Ketika mereka membuka celah di rak dan masuk ke lorong gelap, Reina merasa seakan kembali ke dalam liang kubur. Tapi kali ini, bukan untuk dikubur melainkan untuk dilahirkan kembali.

Lorong itu sempit, lembab, dan panjang. Dindingnya batu tua berlumut, dengan sisa-sisa percikan darah kering yang entah dari siapa. Bau besi dan jamur menusuk. Tapi Reina terus melangkah.

“Di ujung sana, pintu menuju taman belakang,” bisik Davin. “Tapi kita harus hati-hati. Jika listrik menyala lebih cepat, kamera luar akan aktif.”

Reina mengangguk. Ia menggenggam liontin di dada, seolah benda itu bisa memberi keberanian seperti doa. Dalam hatinya, ia memanggil nama yang selama ini terkubur:

“Reina… bangkitlah. Jangan jadi korban lagi.”

Setelah hampir dua menit berjalan cepat, mereka tiba di pintu besi yang sudah tua. Davin membuka gembok manualnya dengan kunci yang ia curi dari penyimpanan lama. Bunyi klik terasa seperti kemenangan kecil.

Tapi sebelum mereka sempat membuka pintu sepenuhnya, bunyi sirine mendadak melolong dari dalam rumah utama.

“PINTU RAHASIA TERBUKA! SEMUA PENJAGA KE ARAH BARAT!”

“Cepat!” desis Davin, menarik Reina keluar.

Udara luar menampar wajah mereka dingin, segar, dan memabukkan. Reina berlari menembus semak dan tanaman hias mahal di taman belakang, tubuhnya tergores duri, tapi ia tak peduli. Di belakang, langkah-langkah berat terdengar mendekat.

“ITU MEREKA! TANGKAP!” teriak salah satu penjaga.

Peluru pertama menghantam pagar besi dekat Reina.

Mereka berlari semakin cepat, menyusuri lorong sempit menuju dinding luar. Davin mendorong Reina terlebih dulu, membantu mendorong tubuhnya melewati celah kecil di bawah pagar kawat. Reina sempat terguling ke tanah, lututnya luka. Tapi ia bangkit lagi.

“Davin, cepat!”

Davin menyusul, tapi suara anjing menggonggong semakin dekat. Salah satu penjaga sudah mengarahkan senjata ke arahnya. Reina menoleh panik.

Tanpa pikir panjang, ia mengambil batu dan melemparkannya ke arah seberang taman, memancing perhatian. Suara pecahan kaca membuat para penjaga terbelah arah. Davin berhasil menyelinap dan melompat ke samping Reina.

Mereka kembali berlari, napas memburu, sampai sebuah mobil hitam muncul dari balik pepohonan.

Pintu belakang terbuka.

“Masuk!” suara sopir tua berteriak.

Reina dan Davin melompat ke dalam, dan mobil langsung melesat di jalan gelap berbatu. Di kaca spion, Reina melihat sosok Leonardo berdiri di balkon, tubuhnya membatu, wajahnya marah

bukan main.

Dia tahu.

Dia kalah.

Dan yang pergi malam itu bukan hanya tahanannya tapi kunci kehancurannya.

Di dalam mobil, Reina duduk terdiam. Ia membuka liontinnya, menatap chip kecil di dalamnya. Di tangannya, flashdisk berisi bukti penyiksaan tubuhnya sendiri, dipukul, diseret, dipaksa berlutut. Bukti yang cukup untuk membuat Leonardo tak hanya kehilangan reputasi, tapi seluruh kerajaan gelapnya.

Davin memandangnya dari kursi sebelah.

“Kau ingin ke mana?”

Reina menoleh. Bibirnya tersenyum kecil, pahit.

“Irlandia. Aku akan mencari keluargaku. Tapi sebelum itu…”

Ia menatap ke luar, ke langit yang mulai memucat.

“...aku akan kirimkan hadiah kecil pada Leonardo.”

Beberapa jam kemudian, di layar komputer Leonardo, sebuah email masuk. Tanpa pengirim. Tanpa pesan.

Hanya satu file bernama: “V-00354 - This is only the beginning.”

Leonardo membeku.

Dan di tempat lain, Reina memejamkan mata di kursi mobil.

“Ini bukan pelarian, Leo. Ini adalah perang. Dan aku datang untuk menang tunggu aku kembali dan aku akan datang membawa hadian untukmu .”

1
KLOWOR GAMING apa??
Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕
moa_dubadu_wariwari
Saya sudah tak sabar nunggu kelanjutannya, tolong secepatnya update thor!
Mar Briyith ER
Aksinya keren banget, semangat terus author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!