Wanita Taruhan CEO

Kini Aurel telah tiba di rumah.. Dengan melangkah cepat Aurel membuka pintu..

Non, Aurel...!!!!"Sapa bibi Art . Tuan Dewa keluar nyari non Aurel..

Ouh ia bi.. Kalau Dewa pulang, bilang saja Aurel lagi istirahat dan tidak ingin di ganggu.."Ucap Aurel lalu melangkahkan kaki nya menaiki anak tangga menuju ke kamar nya."

Setelah tiba di kamar, Aurel membersihkan tubuh dan setelah itu membaringkan tubuhnya di tempat tidur.. Jujur hari ini adalah hari yang paling melelahkan menurut Aurel,,, melelahkan karna terlalu banyak kebohongan yang sudah ia tahu..

Selang beberapa saat Dewa pun masuk ke dalam rumah.. "Bi, apa Aurel sudah pulang...???"

"Ya tuan, baru saja.. Kata non Aurel dia mau istirahat dan tidak ingin di ganggu.."

Tidak menghiraukan ucapan bibi, Dewa pun melangkahkan kaki nya segerah menuju ke kamar.."Ceklekkkkk", Dewa membuka pintu dan melihat Aurel tengah tidur, dengan posisi membelakangi pintu.. Secara perlahan Dewa menghampiri, dan naik ke atas ranjang.. Di peluknya tubuh Aurel, yang sedari tadi ia rindukan..

Sayang,, kau dari mana saja...??? Kenapa tidak menjawab panggilan ku dan membalas pesan ku..???"Ucap Dewa, sambil terus mencium punggung belakang Aurel,.. Namun tak ada balasan sama sekali..

Baiklah sayang, jika kau sedah lelah istirahat lah.. Jika nanti kau sudah siap cerita, maka cerita lah semua,.."Ucap Dewa lalu beranjak dari tempat tidur.."

Apa yang terjadi padamu sayang,..??? Tidak sepertinya kau begini.,,Batin Dewa.

Dewa melihat ponsel Aurel yang tergeletak di atas nakas, langsung meraihnya mencoba memeriksa sempat saja ada yang istrinya sembunyikan.. Namun tak ada satu pun yang Dewa dapat kan.. Hanya pesan nya saja, dan pesan Mey yang memenuhi ponsel istrinya..

🍂🍂🍂

Sore hari,, Aurel bangun dari tidur nya dan berjalan keluar kamar,, belum sempat keluar Dewa sudah menahan nya.. "Sayang, apa yang terjadi..??" Tanya Dewa,.

Jangan memegangku,, aku ingin ke bawah membuat makan malam.."Ucap aurel .." Namun Dewa tetap saja memengang tangan nya, dan malah meraih tubuh Aurel, dan memeluknya..

"Apa yang terjadi pada mu sayang..Tolong ceritakan semua nya padaku.."

Bukan aku yang harus cerita Dewa, tapi kau lah yang harus cerita semuanya.."Ucap Aurel, lalu melepaskan pelukan nya dan berjalan keluar dari kamar.."

Dewa....???"Tadi Aurel memanggilku Dewa...???Terus dia memintaku untuk menceritakan semuanya...??? Apa yang harus ku cerita,,"Batin Dewa..

Malam hari nya,, Dewa dan Aurel menikmati makan malam nya dengan keheningan, tak ada dari satu pun yang mengeluarkan suara hingga makan malam telah selesai.. Dengan cepat Aurel berjalan agar terhidar dari pertanyaan pertanyaan Dewa..

Aurel,.. "Panggil Dewa.", Namun aurel tetap saja terus melangkah.

Aurel.."Ucap Dewa kembali lalu menarik tangan Aurel,." Kenapa kau menghindari,, apa yang terjadi kepadamu...??? Kau tahi betapa kacau nya perasaan ku saat kau mendiami ku seperti ini...

"Apa kau mencintai ku Dewa...???"Tanya Aurel,.

Aku mencintai mu sayang..Kenapa kau bertanya seperti itu...???

Kalau kau mencintai ku, kenapa kau tega melakukan itu padaku..???"Tanya Aurel kembali..

Apa yang ku lakukan,...?? Jika aku punya salah tolong maafkan aku sayang,.."Ucap Dewa lalu memeluk tubuh Aurel."

Beri aku waktu dua hari Dewa untuk menyendiri, aku butuh waktu untuk berpikir.."Ucap Aurel,."

Apa yang terjadi sayang,, jangan membuat ku merasa bingung seperti ini...???

Justru kau yang membuat ku merasa bingung Dewa.." bentak Aurel,,".. Selama ini kau tidak mencintai ku Dewa.. Kau hanya menjadikan ku wanita taruhan saja.. Kau kejam Dewa,, kau sangat kejam,, kau sama saja dengan Fahmi.."Kini air mata Aurel telah jatuh membasahi pipi nya.."

Dekkkkk.."Kini semua yang Dewa tutupi akhirnya ketahuan juga,, dan ini yang membuat Dewa menjadi takut, takut bila Aurel mengetahui dan akan meninggalkan nya.."

Aurel, tunggu dengar dulu penjelasan ku..

Sudah cukup Dewa,, biar kan aku sendiri dulu,, jika pikiran ku sudah tenang, kau baru bisa menjelas kan semuanya.. "Ucap Aurel, lalu masuk ke dalam kamar dan menutup pintu lalu mengunci nya.."

Hikssss hikssss hikkssss.. Apakah pilihan ku untuk menenagkan diri ini sudah cukup.. Aku takut jika aku pergi tetapi ternyata Dewa mencintaiku, tapi aku juga takut jika aku bertahan, justru Dewa meninggalkan ku..

Apa yang harus ku lakukan.."Batin Aurel."