NovelToon NovelToon
THE TRILLIONAIRE GUARDIAN

THE TRILLIONAIRE GUARDIAN

Status: tamat
Genre:Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Kaya Raya / Tamat
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Sukma Firmansyah

Seorang kakak miskin mendadak jadi sultan dengan satu syarat gila: Dia harus menghamburkan uang untuk memanjakan adik semata wayangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Tarian Sang Dewi

Minggu Pagi - Taman The White Manor

Matahari baru saja terbit, menyinari embun di dedaunan. Biasanya, jam segini Orion masih bergung di balik selimut tebal, terlalu lemah untuk menghadapi udara pagi yang dingin.

Tapi pagi ini berbeda.

"Ayo, Kak! Kejar aku!"

Suara tawa riang memecah keheningan pagi. Orion, mengenakan setelan olahraga training berwarna pink muda dan sepatu lari baru, sedang berlari mengelilingi jogging track pribadi di halaman belakang mansion.

Atlas berlari santai di belakangnya, mengenakan kaos oblong hitam yang basah oleh keringat. Dia tersenyum lebar, matanya tak lepas dari punggung adiknya.

Dulu, lari 10 meter saja sudah membuat bibir Orion biru dan napasnya putus-putus. Sekarang? Dia sudah lari 2 kilometer tanpa henti, dan wajahnya justru merona merah segar. Keringat yang menetes bukan tanda sakit, tapi tanda kehidupan.

Orion berhenti di dekat air mancur, mengatur napasnya yang memburu tapi lega.

"Hah... hah... Rasanya enak banget, Kak," kata Orion sambil memegang dadanya. "Jantungku berdetak kencang, tapi nggak sakit. Paru-paruku rasanya penuh udara."

Atlas memberikan botol air minum. "Itu rasanya jadi manusia sehat, Rion."

Orion menenggak air itu, lalu menatap kakaknya dengan mata berbinar.

"Kak, minggu depan di kampus ada Imperial Art Festival. Dulu aku cuma bisa nonton dari kursi roda atau bangku penonton. Tapi tahun ini... aku mau ikut."

"Ikut apa? Melukis lagi?"

Orion menggeleng. "Menari. Aku mau menari balet kontemporer. Dulu Dokter Susan selalu melarangku melakukan gerakan yang memicu jantung. Sekarang aku mau membuktikan kalau aku bisa terbang."

Atlas mengusap kepala adiknya. "Daftar. Kakak akan beli tiket barisan paling depan."

Universitas Imperial - Aula Besar (Grand Hall)

Malam puncak Imperial Art Festival adalah acara paling bergengsi di kampus. Ribuan mahasiswa, dosen, dan orang tua (yang rata-rata pejabat dan konglomerat) memenuhi aula yang megah itu.

Di barisan VVIP paling depan, Atlas duduk di kursi khusus. Di sebelah kirinya ada Sebastian, di sebelah kanannya ada Maya (yang sudah berganti mode dari nerd menjadi bodyguard cantik dengan gaun hitam formal).

"Tuan, keamanan sudah steril," lapor Maya. "Tidak ada ancaman."

"Bagus. Malam ini aku tidak mau ada gangguan sekecil apa pun. Ini debut adikku," jawab Atlas.

Lampu panggung padam. Sorot lampu spotlight tunggal menyala di tengah panggung.

Pembawa acara mengumumkan lewat pengeras suara:

"Penampilan selanjutnya... Mahasiswi Jurusan Seni Rupa, dengan tarian solo bertajuk 'Rebirth' (Kelahiran Kembali)... Sambutlah, Orion Wijaya!"

Terdengar tepuk tangan sopan, namun disertai bisik-bisik ragu dari para mahasiswa.

"Orion? Si Putri Kaca itu?"

"Bukannya dia sakit-sakitan ya? Jalan aja kayak mau pingsan."

"Paling cuma nari gerak tangan doang."

Musik orkestra mulai mengalun pelan. Melodi piano yang sedih dan lambat.

Orion muncul.

Dia mengenakan kostum balet putih sederhana yang membalut tubuh rampingnya. Rambutnya digelung rapi. Dia tidak memakai perhiasan mahal, bahkan kalung berliannya dilepas. Hanya dia dan tubuhnya.

Awal tarian itu lambat. Orion bergerak seperti burung yang sayapnya patah, merangkak di lantai, ekspresinya penuh penderitaan. Gerakannya patah-patah namun indah, menggambarkan tahun-tahun yang dia habiskan di tempat tidur, menatap langit-langit yang bocor.

Lalu, tempo musik berubah. Drum mulai masuk. Melodi menjadi lebih cepat dan bertenaga.

Di panggung, Orion bangkit.

Dia melompat. Tinggi. Sangat tinggi.

Gerakan Grand Jeté yang sempurna. Kakinya terentang lurus di udara, melawan gravitasi.

Penonton terkesiap.

"Wow..."

"Itu gila... lompatannya tinggi banget!"

Orion mendarat dengan mulus, lalu berputar (Pirouette) dengan kecepatan yang semakin tinggi. Satu putaran, dua putaran, tiga putaran...

Dia menari seperti orang yang kerasukan kebebasan. Setiap lekuk tubuhnya berteriak: AKU HIDUP! AKU KUAT!

Keringat bercucuran, napasnya memburu, tapi senyum di wajahnya adalah senyum kemenangan. Dia bukan lagi pasien jantung. Dia adalah penari.

Di kursi VVIP, Atlas merasakan matanya memanas. Dia melihat kilas balik saat dia menggendong Orion kecil yang biru ke rumah sakit dengan angkot. Saat dia menyuapi bubur. Saat dia berjanji akan memberikan dunia untuk adiknya.

Malam ini, janji itu lunas.

Musik mencapai klimaks. Orion melakukan lompatan terakhir, berputar di udara, lalu mendarat dalam pose berlutut dengan tangan menengadah ke langit, seolah menangkap bintang.

Lampu padam.

Hening selama tiga detik.

Lalu... GEMURUH.

Seluruh aula berdiri (Standing Ovation). Tepuk tangan membahana seperti guntur. Teriakan "Bravo!" menggema. Bahkan dosen-dosen seni yang biasanya kritis terlihat mengusap air mata.

Orion berdiri di tengah panggung, dadanya naik turun dengan cepat. Dia melihat ke barisan depan. Dia melihat kakaknya.

Atlas berdiri, bertepuk tangan paling keras, dengan senyum bangga yang tak bisa disembunyikan.

[SYSTEM NOTIFICATION]

[CRITICAL HIT!]

[Pencapaian Fisik & Artistik Adik: MAKSIMAL!]

[Kondisi Emosional: Eforia Kebebasan.]

[Publik Terpukau: Reputasi 'Dewi Kampus' Terbentuk.]

[REWARD:]

Wealth Points: +10.000 WP.

Skill Pasif Baru: Aura of Vitality (Kesehatan adik menular/memberikan efek positif pada orang di sekitarnya).

Atlas tertawa kecil. Sepuluh ribu poin hanya dengan menari? Adikku memang tambang emas.

Backstage (Belakang Panggung)

Orion berlari menuruni tangga panggung dan langsung melompat ke pelukan Atlas yang sudah menunggu.

"Kakak lihat tadi?! Aku terbang, Kak! Aku terbang!" seru Orion dengan napas terengah tapi bahagia.

"Kakak lihat. Kamu indah banget, Dek," puji Atlas, menyodorkan handuk dan air minum. "Mulai sekarang, panggung dunia itu milik kamu."

Tiba-tiba, seorang wanita paruh baya dengan dandanan nyentrik mendekat. Dia adalah Madam Rosa, pemilik sanggar tari paling elit di Jakarta yang sering mengirim penari ke luar negeri.

"Nona Orion," sapa Madam Rosa antusias. "Penampilan tadi... luar biasa. Saya belum pernah melihat emosi seperti itu. Saya ingin mengundang kamu untuk audisi pertunjukan Swan Lake di Singapore bulan depan."

Mata Orion membulat. "Saya? Ke Singapore?"

"Tentu. Kamu punya bakat alam."

Orion menoleh ke Atlas meminta persetujuan.

Atlas mengangguk. "Pergilah. Taklukkan Singapore. Kakak yang sponsorin seluruh acaranya kalau perlu."

Kebahagiaan mereka terasa sempurna.

Namun, di sudut gelap koridor backstage, sepasang mata mengawasi mereka.

Seorang pria berjas rapi dengan earpiece mengetik pesan di ponselnya.dia adalah mata-mata dari Konsorsium Minyak Eropa.

"Laporan: Atlas Wijaya terlihat di Jakarta. Dia baru saja memenangkan Ladang Minyak Laut Utara dari Pangeran Rashid. Pihak Konsorsium tidak senang aset strategis itu jatuh ke tangan orang luar."

"Instruksi?"

"Dekati dia. Tawar ladang minyak itu. Jika dia menolak... gunakan titik lemahnya. Gadis penari itu."

Atlas yang sedang tertawa bersama Orion, tiba-tiba merasakan hawa dingin di tengkuknya. Skill Guardian's Eyes-nya berkedip samar.

Ada tikus baru, batin Atlas.

Tapi malam ini, dia tidak akan membiarkan tikus merusak kebahagiaan adiknya. Biarlah malam ini menjadi milik Orion. Besok pagi, Atlas akan kembali menjadi Sang Raja yang kejam untuk membereskan sisa-sisa masalah.

1
mustika saputro
keren banget
Sukma Firmansyah: thanks abangku,jangan lupa baya karya saya yang lain
total 1 replies
Pakde
🙏🙏🙏🙏🙏
Sukma Firmansyah: jangan lupa rating nya pakde, subs juga
kalo ada yang baru biar bisa ketauan
total 1 replies
Pakde
lanjut thor
Sukma Firmansyah: waduh, udah tamat pakde
next novel baru
semoga suka
btw
ada yang kurang kah dari ceritanya
total 1 replies
Sukma Firmansyah
bagus
Sukma Firmansyah
siangan abangku
Pakde
lanjut thor 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!