Kisah seorang lelaki bernama Marvel Gaendra Pratama, lelaki bermata tajam, rahang tegas, dan bijaksana dalam geng motor nya, Argos Rozegeng atau sering disebut Argos.
Lelaki yang tidak pernah jatuh cinta bertemu dengan seorang gadis yang pernah ia sukai saat masa SMP. Akibat kecelakaan, ia hilang ingatan dan melupakan gadis tersebut. Kenyataan nya, semesta masih memberikan kesempatan untuk bertemu kembali dalam perjodohan dadakan, atas dasar perjanjian masa lalu antar keluarga.
Tentu saja, pada awalnya masih saling membenci. Tetapi, semakin berjalan nya waktu, timbul lah benih-benih cinta dalam hati lelaki itu.
Lalu, apakah lelaki itu akan berhasil melewati segala rupa rintangan demi mendapatkan gadis istimewa nya, atau malah sebaliknya?.
***
-cover by hihappiness
-typo dimana-mana!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yihana Gicel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
| SAH!!
"Pagi selamat.... ".
"Eh kalian sudah pada datang? Kita sudah tungguin dari tadi lhoo! ".
"Hehe iya, sebenarnya tadi agak pagian banget kita sampainya tapi karena sopir nya lagi ada urusan jadi lama berangkat nya.... ".
"Aelah nggak apa-apa, atuh!. Yang penting sampai ke tujuan dengan selamat.... ".
"Terus gesya nya dimana? ".
"Ada didalam, lagi makan sama calon laki-laki nya, mau ketemu? ".
"Ndak usah dulu, ra!. Kita masih mau bicara-bicara dulu, kan sudah lama kita tidak berkumpul dengan keluarga besar.... ".
"Ayo masuk-masuk, barang-barang nya taruh situ aja dulu, saya mau ke dapur dulu mau buat kopi.... ".
Raisa pergi ke dapur meninggalkan keluarga besar nya dan juga keluarga besar suaminya. Di dapur ia bertemu marvel dan gesya. "Cepat dihabiskan makanan nya, terus pergi keruang tamu keluarga kalian tuh sudah pada datang.... ".
"Gesya malas banget ketemu sama mereka! ".
"Ssst, nggak boleh gitu gesya. Mereka itu keluarga kamu masa kamu nggak mau menyapa? ". Larang raisa seraya membuat kopi di beberapa gelas. "Oh ya satu lagi, kalian harus kelihatan akur-akur yah? Nggak boleh ada yang berantem kalau perlu pergi kesana gandeng tangan nya marvel". Canda raisa.
Gesya meringis dengan candaan bundanya,
"Issh bunda! Jangan kayak gitu. Gesya jijik jadinya, kita berdua aja belum akrab-akrab banget! ".
"Nggak apa-apa lah, sayang. Suami istri itu harus mesara-mesraan! ".
"Bunda! ". Gadis yang tak terima itu melepas sendal kaki kanannya dan melemparkan sendal itu ke belakang raisa. "Berhenti nyuruh aku mesra sama Arthur! Kalau bukan desakan juga aku nggak mau. Ayo Arthur kita ke ruang tamu! ".
Gesya menarik tangan lelaki yang masih sementara memasukkan roti sarapan nya kemulut. "Bentar gesya! Aku dari tadi belum makan karena kamu gangguin terus! ".
"Makan disana aja, kamu juga tadi udah makan roti punya ku kan? ".
Ia terus menarik-narik tangan lelaki tersebut hingga mereka ingin tiba didekat pintu masuk ruang tamu. "Banyak juga yah keluarga besar ku? Sebaiknya tadi aku harus dandan menor-menor! ".
"Make-up seharusnya aja kamu udah cantik, yang wajib me-".
"Jangan bicara! ". Gesya menutup mulut marvel, dan memperbaiki rambut lelaki yang didepannya itu. "Aku tahu pasti kamu nggak nyisir rambut pas habis mandi tadi, didepan keluarga aku kamu nggak boleh kayak monyet yang habis manjat di pohon. Gini kan rapi! ".
"Hai, tante! ".
"Eh yaampun gesya! Kamu udah besar yah sayang! Udah tambah cantik.... ".
"Tante bisa aja! Tapi emang aku cantik kan? ".
"Cantik lah! Asal kamu tahu yah dulu kamu masih suka kepang ikat kuda sama suka menghitung butir-butir an tahi kambing! ".
"(Seburuk itukah aku dimasa lalu?) ". Gesya meringis.
Tante rasmin melihat laki-laki yang digenggam keponakan nya. "Oh ini yah calon suami mu? ".
"Iya tante.... namanya art- eh maksudnya marvel.... ".
"Aduh ganteng banget yah? Kayak orang china, cowoknya buat tante aja yah? ".
Gesya tersenyum sambil ingin duduk melantai. "Nggak boleh tante, kan dia udah mau menikah sama gesya.... "
Suami rasmin menertawakan jawaban keponakan kesayangan nya. "Hahaha, lagian yah rasmin. Kamu itu harus nya tahu umur!, dikit lagi udah mau dibuatkan batu nisan lho!".
"Kok ngomong gitu sih, sayang?. Kamu juga nanti kayak gitu! ".
Salah seorang bibi seperti mencari-cari sesuatu dari awal mula kedatangan nya di sini. "Marvel, keluarga mu kemana? ".
"Iya ya?. Kan seharusnya mereka sudah ada disini.... ".
Jasmine dan marvel yang dari tadi hanya tersenyum kini senyuman itu hilang. Disaat Marvel ingin menjawab, gesya dengan cepat menyela jawaban yang akan diberikan Marvel itu.
"Mereka nggak bisa datang tante, soalnya lagi ada acara kelulusan anak-anaknya, masa mereka nggak datang ke acaranya, jadi mereka minta maaf karena tidak bisa datang kesini. Kalian tidak keberatan kan? ".
"Tentu saja tidak! ".
"Betul sekali, walau saat ini kita semua belum bisa dapat keturunan tapi kita semua bisa mengerti kalau orang tua yang sudah memiliki anak pasti sangat sibuk.... ".
Gesya mengangguk sambil tersenyum lebar. Marvel mendekati gadis tersebut karena ia bingung kenapa gadis tersebut berbohong kepada keluarga nya sedangkan ia tidak punya keluarga lagi selain jasmine dan vino.
"Sya, kenapa kamu berbohong? ". Bisiknya.
"Keluarga ku julid! ". Singkat, padat, dan jelas jawaban yang diberikan oleh gesya, tapi ia tidak berbohong.
selain keluarga nya memiliki sifat yang julid mereka juga tidak akan membiarkan gesya menikah dengan orang yang tak punya orang tua. menurut mereka semua, seseorang yang tak punya orang tua adalah anak yang tak memiliki kependidikan dan tak ada sopan santun.
Setengah jam berlalu, keluarga besar Agatha belum kunjung selesai berbincang satu sama lain. Gesya merasa jenuh karena apa yang mereka bahas adalah tentang pekerjaan.
"Vel ayo kekamar.... ".
"Ha? Ngapain? Nggak ah! Malu tahu apalagi kita belum punya hubungan apa-apa.... ".
"Malu untuk apa?. Asal kamu tahu yah biarpun kita udah punya hubungan aku juga nggak mau tidur sekamar sama kamu! ".
"Kalau gitu nggak usah ngajak kekamar! ".
"Ayolah, vel!. Aku bosan banget disini, atau kita ke kuburan yuk! ".
"Ngapain kek kuburan, cok?! ".
"Kita jalan-jalan ke kuburan, siapa tahu kita ketemu hantu disana.... ".
"Lihat wajah kamu aja aku udah takut, apalagi lihat hantu, jangan macam-macam masa jalan-jalan ke kuburan.... ".
"Jadi kita kemana dong? ".
"Jalan-jalan ke desa aja yang dekat-dekat dari sini... ". Anjur lelaki itu.
"Ide bagus tuh! Tunggu yah aku mau izin dulu.... ".
"Bunda, gesya izin pergi jalan-jalan ke desa yah? ". Bisik gesya di telinga bunda nya.
"Ngapain, nggak boleh! Kalau kamu kenapa-kenapa di jalan gimana? Apalagi rumah kita masih lewatin hutan dulu sebelum sampai ke desa".
"Kok nggak boleh, bund?. Aku pergi nya sama Marvel, nggak boleh yah? ".
Raisa tersenyum tipis, hatinya terasa senang. "Oh ya?. Kalau gitu pergi aja, biar nggak pulang-pulang juga nggak apa-apa asalkan kamu perginya sama Marvel.... ".
"Tadi katanya nggak boleh, bund!. Gimana to?".
"Tapi kalau kamu perginya sama Marvel bunda nggak apa-apa, kalian juga bisa cepat mes-".
"Aku dan Marvel nggak akan pernah mesra! Bye bundaa!.... ".
Karena sudah mendapatkan izin gesya bersama marvel berangkat ke pedesaan menggunakan sepeda dayung. Gesya hendak melambung sepeda yang dipakai oleh Marvel.
"Siapa diluan dia menang! ". Teriak gadis itu.
Marvel yang tak mau kalah ikut melambung kan sepeda. "Aku diluan yah? ". Ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Ihh Marvel!. Awas aja yah kamu! ".
Sepeda gesya tak dapat melambung lagi, dari wajahnya ia sudah merasa sebal. Ditengah-tengah perjalanan gesya mendapatkan sebuah ide.
"Aww! ". Gesya merintih kesakitan.
Rintihan itu membuat Marvel membalikkan sepedanya kepada gadis yang tertinggal jauh dibelakang. "Kenapa? ".
"Kaki ku terkilir! ". Ucap gesya, suaranya terdengar manja.
"Lebay! Mana sini gue lihat.... ".
Pada saat itu juga, gesya mendayung sepeda nya lagi. "Dadah! Aku yang bakalan menang....".
"Anjirr lah! Berani juga yah lu ngelabui gue! ".
Mereka berdua saling kejar-kejaran, suara tertawa mereka memecah kesunyian hutan yang ada sebuah sungai dengan langit berwarna jingga.
Sampailah mereka di sebuah desa, terlihat sunyi, orang-orang masih pada tidur, namun mereka sekeluarga sudah bangun.
"Kita nggak turun aja? ".
"Seru juga tuh, yuk!. Jalan kaki lebih bagus dan bikin tubuh sehat kan kalau pagi-pagi gini? ".
Sepeda yang mereka pakai diparkir ke sebuah tempat khusus parkiran kendaraan. Sambil berjalan marvel kepikiran dengan pertanyaan nya yang belum di jawab oleh gadis yang sedang berjalan beriringan dengannya.
"Gesya, kamu belum menjawab pertanyaan ku.... ".
"Pertanyaan apa? ".
"Pertanyaan tentang Arthur. Arthur itu kayak apa?.... ".
"Aku kan udah pernah bilang Arthur itu adalah laki-laki yang suka nyusahin aku.... ".
"Aku mau dengerin yang selengkapnya, dan kenapa kamu sering manggil aku Arthur? ".
"Wajah kamu mirip banget sama dia, buat aku nggak bisa lupa, waktu aku masih di tingkat sekolah menengah pertama aku sekolah di sekolah yang khusus cowok, dan disitu aku sekelas bareng dia, kita udah akrab banget....".
"Kenapa kamu nggak ketemuan? Kata tante jasmine kita nggak boleh melupakan sahabat kita.... ".
Gesya tersenyum memandang langit pagi yang akan menerbitkan matahari. "Aku udah pernah ketemu, bahkan beberapa hari ini sering ketemu, tapi mau gimana lagi? Dia udah sepenuhnya lupa sama aku.... ".
"Jahat banget sih dia.... ".
"(Orang yang aku maksud itu kamu Marvel! Yang aku maksud dengan orang yang kurang ngajar kemarin juga kamu, nggak tahu kamu peka atau tidak, yang penting aku sudah meluapkan amarah ku yang ingin ku keluarkan semasa SMP, eh sekarang kamu malah hilang ingatan!) ". Batin gadis itu.
"Apa kamu pernah berhubungan dengan Arthur? ".
"Ih najis! Aku nggak suka cowok jahil!".
"Tapi dalam hati kamu suka kan? ".
"Aku nggak pernah suka siapapun, Indonesia jiwa-jiwa orang nya aneh-aneh! Orang hanya bersahabat dengan lawan jenis dibilang suka!".
"Kan emang gitu! Ak-".
Lagi dan lagi pembicaraan marvel diberhentikan oleh ponsel gesya yang berdering.
"Kayaknya dunia lu sedang tidak berpihak pada pertanyaan gue, sya!".
"Stt! Ssstt! Diam! Diam!, omaygat! ". Mata gesya membelalak melihat nama yang menelpon nya. "Marvel kamu sembunyi dibelakang aku oke, kalau aku putar balik kamu juga harus putar balik!, sahabat aku video call! ".
"Tapi jangan putar balik terus gesya! Nanti aku kesusahan.... ".
"Tenang aku nggak bakalan banyak gerak, tapi tergantung sih. Aku angkat yah? ".
"Iya angkat aja.... ".
"Halo bestie! Tumben nelpon pagi-pagi banget ada apa nich? ".
Terlihat semua sahabat nya sedang berkumpul di rumah selfie. "Kita kangen! Hari ini selfie mau berangkat makanya kita datang pagi banget kerumah nya, btw kamu kayak bukan di jakarta deh, sya.... ".
"Iya, aku lagi dikampung ayahku.... ".
"Berarti kamu nggak bisa datang bareng kita disini dong! ". Celine merampas ponsel ziva mengarahkan ke dirinya. "Aku mau lihat dong perkembangan desa itu, udah lama banget kita semua nggak jalan-jalan kesana, boleh nggak arahkan kamera nya ke pemandangan nya? Kok kamu nunduk-nunduk gitu kayak nyembunyiin sesuatu? ".
"Eh enggak kok! Leherku lagi nyeri-nyeri makanya aku nunduk terus, kalian mau lihat pemandangan nya kan?". Setelah itu gesya menunjukkan pemandangan nya namun dibelakang kamera itu ia sedang rusuh dengan Marvel yang mengikuti kemana ia pergi.
"Ih Marvel! Jangan narik bajuku! ". Gerutu nya menepis tangan marvel dari bajunya.
"Ha kenapa sya? Ada siapa disitu? ".
"Nggak ada apa-apa, Cel". Alasan nya sembari memperlihatkan pemandangan pagi didesa itu.
"Ini kenapa kamera nya kayak maju-mundur maju-mundur? Kamera mu rusak yah, sya? ". Tanya selfie.
"Bukan, self. Disini ada yang lagi putar DJ jadi kamera nya ikut goyang dumang.... ".
"Oalah...., lihatin yang dibelakang dong,disitu ada hutan-hutannya kan?".
"Hehehe tunggu ya.... ".
Gesya melihat kondisi marvel yang masih ada dibelakang nya. "Vel, nempel di jalan! ".
"Kotor, anying! ".
"Udah nurut aja! ".
"Sya, kok kamu kayak bisik-bisik gitu? ".
"Mana? Nggak ada yang bisik-bisik, kok!. kamu aja mungkin yang salah dengar!, mungkin kamu dengarnya suara angin". Gesya mengelak.
"Berarti disana anginnya kencang yah? Mana cepat lihatin kamera nya kebelakang.... ".
"Nih, seram banget kan? Tapi udah ditambahin sungai-sungai gitu jadi kayak aesthetic walau seram langit nya juga mendukung banget! ".
Dibawah kakinya, marvel berusaha untuk merangkak ke arah rumah gubuk tanpa sepengetahuan gesya yang serius berbicara dengan sahabat nya.
"Aku lihatin sungai nya yah? ".
Tanpa sengaja ia menginjak batu besar yang ada dipertengahan marvel merangkak hingga tubuhnya terhuyung ke tubuh marvel, sedangkan ponsel nya terlempar ke kepala marvel.
_BRUKK!!_
"Argh! Sya! sakitt! Sakit!". Rintih lelaki tersebut.
"Ihh sorry! ". Gesya beranjak mengambil ponsel nya.
"Sya kamu kenapa kok tiba-tiba gelap? Kamu jatuh yah? Terus itu kok ada suara laki-laki?".
Gesya tak menghiraukan pertanyaan sahabat nya ataupun belakang marvel yang sedang ia tiduri.
"Guys udah dulu yah! Gue habis jatuh di sungai, telepon nya lain kali aja yah, byee! ".
Gesya mematikan video call itu dan membantu marvel bangkit berdiri. "Kamu nggak apa-apa kan? Nggak ada yang sakit kan? Atau ada yang luka? ".
"Pakek nanya lagi! Sakit lah!. Bisa-bisa gue kena kanker otak!".
"Maaf! Lo juga salah! Kenapa kamu nggak bilang kalau ada batu disitu? ".
"Gimana mau bilang coba! Lo aja sibuk telponan sama sahabat lo, gue juga sibuk mau ngikutin arah lo kemana.... ".
"Berhenti bicara atau batu ini gue masukkin ke mulut kamu yang cerewet itu! Mending sekarang kita pulang mandi, dan ganti baju....".
"Diluan sana! ".
(06:15)
Gesya dan marvel pulang mendorong sepeda mereka masing-masing, jasmine melihat keduanya murung dan melihat baju marvel yang kotor.
"Kok wajah kalian berdua murung gitu? ".
"Lagi nggak mood, tante!. ". Jawab gesya. "Marvel nyebelin banget! ".
"Kamu yang nyebelin! ".
"Itu bajunya kenapa kotor marvel? ".
"Tadi gesya nindis aku dan kita berdua jatuh, mana dia nggak minta maaf! ".
"Marvel! Aku ada minta maaf yah! ".
"Kapan? ".
"Tadi! ".
"Heh sudah-sudah jangan bertengkar!. Nggak enak kalau keluarga besar gesya dengan calon pengantin marahan, kalian sebentar sore kan sudah mau menikah.... ".
"Kok cepat banget tante? ".
"Pekerjaan suami tante di Swiss udah mendesak banget, kayaknya besok pagi tante sudah harus berangkat. Kalau tante pergi dan kalian belum nikah kan Marvel nggak ada perwakilan orang tua nya nanti.... ".
"Gini banget kalau nggak punya orang tua! ". Ucap Marvel yang cepat berjalan memarkirkan sepeda nya dan masuk ke dalam rumah.
"Vel! Tunggu! ". Gesya ingin mengejar Marvel. Tapi tante jasmine menahan lengannya.
"Gesya, tidak usah dikejar. Biarkan dia sendirian dulu, tolong maafkan Marvel yah? Tante minta maaf kalau marvel akan keras kepala kelak maklum dia tak punya orang tua.... kami saja tidak sanggup mendidik nya".
Gesya tahu jasmine bukanlah tante yang baik untuk Marvel. Dia tahu bahwa dimata tante jasmine tidak lari marvel adalah anak berandal. Sebenarnya marvel tidak seburuk apa yang dipikirkan.
"It's okay tante, seharusnya bukan tante yang minta maaf...., ohh yah tante marvel kan punya trauma, kira-kira dia trauma apa yah tante? ".
"Dia trauma kekerasan, trauma juga pada kecelakaan apapun, saat dia tak sadarkan diri ternyata ia dihadapkan pada masa kecilnya, dimana ayahnya ditabrak sebuah truk saat ingin menjemput nya sekolah, itulah sebabnya kita jarang membawa nya jalan-jalan ke tempat yang ramai kendaraan. Jika trauma nya kambuh maka penyakit nya juga bisa kambuh, kalau tak segera di tangani dia bisa-bisa akan..... ". Jasmine tidak bisa melanjutkan ucapannya.
"Saya mengerti tante, kadang memang hidup itu tidak adil, tapi Tuhan itu adil bukan? ".
"Terima kasih gesya. Kami yakin kamu adalah orang yang tepat untuk menolong marvel.... ".
Gesya teringat pada mimpinya semalam. Dimana ada seorang nenek tua yang mengatakan bahwa ia harus menolong seorang lelaki. "(Apa yang dimaksud nenek tua itu adalah marvel?) ".
"Kamu kenapa diam gesya? ".
"Nggak tante, gesya ngantuk banget tadi pagi gesya bangun kepagian banget untuk mengerjakan soal, kalau gitu gesya masuk buat mandi dulu yah? ".
"Iya, nak.... ".
Tak lama kemudian seorang MUA datang kerumah menandakan proses make up an akan segera dimulai, sehabis mandi gesya langsung di make up dengan cantik oleh MUA perempuan itu yang memang adalah senior dibidang make-up dan fashion.
Namun, selama proses make-up dimulai gesya sempat-sempatnya menangis sehingga membuat MUA nya mengulang-ulangi make-up nya yang luntur karena air mata nya, setelah lebih lima kali MUA itu mengulangi make-up nya, itu mengambil banyak waktu.
Dan akhirnya tiba pada saat gesya memakai dress yang baru saja ia beli kemarin.
Tepat pada jam 15:00 pemberkatan dan pernikahan itu dimulai, hati gesya dag-dig-dug tak karuan rasanya waktu itu berjalan dengan cepat secepat saat kipas angin yang berputar cepat. Dan mereka akhirnya "SAH! ".
Gesya ingin sekali menangis kepangkuan ayah bunda nya karena sebentar lagi mereka akan berpisah. Kini, tibalah detik-detik acara terakhir mereka untuk mendoakan rumah yang akan ditinggali oleh kedua pengantin baru itu.
Jalan menuju rumah mereka berbatuan, sepanjang turun dari mobil gesya terus memegangi pundak marvel karena kesusahan memakai sepatu dengan hak tinggi di jalan yang berbatu-batu itu, keluarga nya yang terlalu bersemangat meninggal kan mereka berdua dan cepat-cepat masuk kerumah yang besar ukuran nya.
"Lepas aja sepatu nya sya! Lama banget kamu jalan nya.... ".
"Mentang-mentang pakai sepatu sendal yah! Kalau aku buka nanti tambah sakit.... ".
"Kalau nggak tahu pakai heels nggak usah pakai heels! Dasar botol yakult! ".
"Is bundaa! Marvel ngejek aku! ". Teriak nya namun raisa mengabaikan itu.
"Diam nggak?! Ini tuh hutan belantara harus jalan seribu meter lagi baru bisa dapat kota. Kalau makhluk halus dengar suara teriakan kamu gimana? ".
"Yah nggak apa-apa! Lumayan buat uji nyali kan? ".
"Aneh! ".
Mereka memasuki rumah yang sudah tertata barang-barang yang rapih, semua kebutuhan juga sudah disediakan oleh orang tua mereka. Interiornya mewah-mewah.
"Bunda rumah nya bagus banget.... ".
"Harus bagus dong, sayang. Ini kan akan jadi tempat tinggal kamu dan juga marvel, maaf bunda nggak bisa ngasih rumah yang lebih bagus yah sayang? ".
"Bund, menurut gesya ini tuh udah bagus banget dan udah cukup banget.... ".
Zeno yang merupakan paman gesya merangkul pundak gesya. "Paman nggak nyangka keponakan paman udah nikah secepat ini, kamu jaga diri baik-baik yah, sayang? ".
"Iya makasih banyak yah paman.... ".
Farelino pun ikut mendekati anak gadis nya. "Ayah sayang kamu gesya. Maafin ayah kalau ayah sudah tidak pernah mendengar kan isi suara hati kamu. Ayah udah lama nggak peluk kamu yah? ".
"Ayah boleh peluk gesya sekarang.... ".
Farelino memeluk tubuh gadis itu dengan erat. Dan yang tersisa dan melihat kemesraan mereka hanyalah marvel.
"Eh ayo-ayo kita foto-foto dulu yuk sekeluarga.... ".
"Gesya nggak ikut dulu yah.... ".
"Lho kenapa sayang? Ayo ikut! ". Ajak eyang nya.
"Gesya ikutnya sebentar aja eyang? Sofanya nanti nggak muat... ".
"Yaudah kalau begitu. Tapi nanti kamu ikut foto juga yah? ".
"Iya eyang.... ".
Gadis tersebut terharu melihat keluarga nya yang sekarang berkumpul lagi, saat melihat jasmine yang ikut berfoto gesya ingat kepada marvel. "(Oh iya marvel dimana yah?) ".
Ketika berbalik badan, ia mendapati marvel yang matanya berkaca-kaca, ia langsung menghampiri nya. "Marvel, kamu nangis? ".
Marvel mengelap matanya sambil tersenyum. "Nggak kok untuk apa nangis aku hanya terharu aja.... ".
"Kenapa? ".
"Aku hanya bertanya-tanya, gimana yah rasanya tumbuh didalam sebuah keluarga? ".
Mata gesya ikut berkaca-kaca, "jangan ngomong gitu marvel, aku jadi tersumbing....".
Ia menertawakan gesya yang juga tertawa, "aku belum siap menikah, sya. Kok cepat banget yah? ".
"Haha, nggak tahu aku juga rasakan yang sama.... ".
"Marvel gesya, kalian berdua ambil foto sambil duduk di sofa ini yah, pas banget kalian masih rapi.... ".
"Nggak usah, tante". Tolakan lembut gesya pada salah satu tantenya.
"Nggak boleh nolak atuh! Ini tuh bagus buat kenang-kenangan kalian berdua.... ".
Karena tak ingin mereka menolak lagi, raisa dan dirgantara menarik mereka ke sofa. Namun, saat kamera ditujukan kepada mereka semua terdiam dengan cara mereka berpose.
"Yah Tuhan! Gesya Marvel! Kalian ini kenapa toh?! ". Geram Cerlyne.
"Iya benar sekali, ini mah hanya sofa nya aja yang ke foto, masa kalian berjauhan 5 meter kayak gitu?. Ini difoto supaya kalian berdua kelihatan difoto! ini namanya bukan lagi foto untuk pernikahan! Tapi foto review sofa!".
"Berdekatan lagi! Atau kalau perlu saling ngerangkul! ".
"Ayah! Gesya jijik! ".
"Nggak boleh gitu, sayang. Nurut aja yah sama ayah dan tante-tante kamu yang baik hati ini? ".
Jasmine dan vino tertawa tipis. "Wajar, pak!. Mereka kan baru nikah, kalau udah lama-lama juga pasti bakalan lengket kayak permen karet! ". Ujar vino.
"Iya, farel. Sekarang ini mereka masih ada di masa-masa penyesuaian.... pemuda kayak mereka ini cepat banget dekatnya, lihat aja nanti kalau mereka udah satu bulan tinggal serumah juga pasti sudah terbiasa, iyakan gesya? ".
"Ogah, bund! Masih jadi nggak ini kita di foto bareng? ".
"Kalau begitu kalian berpose baik-baik, ini mertua kamu sudah mau siap-siap pergi ke Swiss.... ".
"Cepat bund! Aku udah pose baik-baik nih! ".
"Oke, pandangan ke kamera yah! ".
"1, 2,3 , ciss! ".
"Nah, gini kan bagus. Ayo sekarang kita harus foto semua keluarga, mana tripod nya sayang? ".
"Ini, ra... ".
"Oke, 1,2,3 ciss".
Menurut gesya pada kenyataan nya, semua orang akan bahagia jika tumbuh pada keluarga yang memperlakukan nya dengan baik. Tumbuh dengan kehidupan miskin namun keluarga dapat membuat kita bahagia itu sudah cukup, dari pada orang-orang yang hanya memamerkan segala hartanya namun didalam hancur. Nikmati seadanya, dan jangan tiru mereka yang memiliki segalanya.
Tidak perlu menjadi sehebat orang lain, akan tetapi jadilah pribadi yang lebih baik lagi dari kita yang kemarin.
_________________________ _______
*Jangan lupa meninggal kan jejak dengan like, dan vote✨. Dan beri komentar yang merupakan koreksi dari kalian ✍️. Terima kasih sudah membaca📖.