NovelToon NovelToon
Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Romantis
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Selma, pewaris utama keluarga konglomerat terpandang, dikhianati di malam pengantinnya. Dengan mata kepalanya sendiri, Selma menyaksikan suami yang dia cintai malah beradu kasih di atas ranjang bersama saudari tirinya.

Hati Selma semakin pedih mengetahui ibu tiri dan kedua mertuanya juga hanya memanfaatkannya selama ini. Semua aset keluarganya direnggut sepihak.

"Kalian semua jahat, kalian tega melakukan ini..."

Di tengah laut yang disertai badai dan hujan deras, Selma dibuang oleh suami dan adik tirinya, lalu tenggelam.

Namun, sebelum air menguasai penuh paru-parunya, seorang perempuan sekecil tinkerbell bercahaya biru muncul di hadapannya dengan suara mekanis yang bergema di kepala Selma.

[Ding! Sistem Waktu Eri Aktif. Apakah Anda ingin menerima kontrak kembali ke masa lalu dan membalas dendam?]

IYA!

Begitu Selma membuka mata, dia terbangun di tubuhnya saat berusia 16 tahun. Di kesempatan keduanya ini, Selma berjanji akan menghancurkan semua orang yang mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11: Mengumpulkan Bukti

Selma menceritakan hal yang dialaminya semalam pada Aluna sang asisten.

"Kak Aluna mau nggak bantuin aku nemuin bukti pelanggaran si dokter Jordi?" tanya Selma.

"Nona tidak perlu meminta seperti itu, kalau Nona memerintahkan saya, pasti saya akan laksanakan," kata Aluna.

"Iyaaa sih, tapi kan ini menyangkut orang lain."

"Dokter Vinz orang yang baik ke Nona, maka saya harus membantunya juga kalau memang dia dalam kesulitan."

"Dokter Vinz duda anak 1, Kak Aluna nggak mau bantuin dia buat jadi istri barunya aja?"

Semburat merah langsung muncul di pipi Aluna. "O-oh, itu… bukan itu maksud saya, Nona."

Selma tersenyum, meski tanpa kemampuan baca pikiran, dia bisa ngeh kalau Aluna asistennya naksir juga dengan dokter Vinz.

"Oke, oke, itu bisa dibicarain next time, sekarang kita fokus buat bantuin dokter Vinz dulu supaya nggak kena sanksi."

"Kak, tolong kursi roda aku," pinta Selma.

"Baik, Nona."

Sembari Aluna mengambil kursi roda Selma, gadis itu menoleh pada si mungil bercahaya biru.

"Eri, nggak masalah kan kalau aku minta back up Kak Aluna?"

"Selma, kamu punya pikiran dan mata kamu berfungsi dengan baik, di penjelasan misinya kan tidak ada syarat kalau tidak boleh meminta assist."

"Iya yah, terus kenapa aku minta assist ke kamu, kamunya nggak bisa?"

"Eri sudah menjawab, kamu masih level 1. Eri bisa menggunakan kemampuan Eri untuk membantu kamu kalau kamu sudah mencapai level 10, Selma."

"Hufffttt, ada aja."

"Begitulah kontrak sistemnya, Selma. Makanya kamu harus membaca semua pasal-pasal dalam kontrak supaya kamu mengerti."

"Iyaa, iyaa, Eri, entar kalau ada waktu luang lagi aku pasti lanjut baca."

Selma bergeser ke tepi kasur dengan punggung tegak. "I’m ready to rock the mission," ujarnya penuh energi.

Gadis itu akhirnya duduk di kursi roda dan Aluna mendorongnya pelan untuk keluar dari kamar rawat. Eri bertransformasi memakai pakai longcoat, topi detektif dan memegang kaca pembesar di tangan mungilnya.

"Kok malah kamu yang lebih on point?" komentar Selma.

Eri melayang di depan Selma sedikit jauh dan dia tersenyum tengil. Membuat Selma menyipitkan mata malas.

Gadis itu kemudian menoleh ke belakang sebentar, pada asistennya yang mendorong kursi roda.

"Kalau kita cek rekaman CCTV bakalan dapet nggak yah, Kak? bisa aja kan si dokter Jordi itu udah lebih dulu ngapusin CCTV atau nyari alasan CCTV rusak."

"Kita cek langsung saja, Nona."

"Tapi, di rumah sakit ini pasti banyak CCTV juga, kita harus nutupin atau ancurin kamera CCTV yang mengarah ke SCR, Kak."

"Itu tindakan ilegal, Nona," kata Aluna.

"Benar kata asisten kamu, Selma. Itu tindakan ilegal," sahut Eri.

"Terus gimana kita dapetin akses CCTVnya?"

"Kita pakai langkah formal saja, Nona, isi formulir permintaan rekaman CCTV."

"Okay, fineee, tapi kalau kelamaan kita pakai cara paksa aja," kata Selma. "Kak Aluna jago bela diri kan, kita buat petugas penjaga CCTV itu nggak sadarin diri, biar kita leluasa ngeceknya."

Eri mendadak panik mendengar rencana Selma. Si mungil itu berenang di udara cepat dan mendekat ke bahu Selma. "Selma, kamu harus memahami kontrak Sistem Waktu Eri, melakukan tindakan merugikan orang yang tidak berkaitan dengan misi kamu bisa jadi salah satu pemicu cahaya jiwa kamu hilang."

Selma kaget, ini pertama kalinya dia melihat Eri memasang wajah serius. Tidak setengil biasanya. "Oh ya?" sahut gadis itu dalam hati.

"Iya, Selma, harusnya kamu membaca lengkap semua pasal dalam kontrak Sistem Waktu Eri."

"C'mon Eri, chill, aku cuma asal ngomong doang kok. Dan, thanks udah ngingetin aku. Sebenarnya tanpa aku baca kamu bakalan tetep ngingetin aku, kan?" Selma tersenyum.

Eri menepuk jidat.

***

Untungnya, formulir yang diajukan Selma cepat diacc oleh pihak rumah sakit, sehingga dia dan Aluna dibiarkan masuk ke Security Control Room.

Alasannya karena Aluna kehilangan kalung Selma di sekitar area rumah sakit.

Seorang petugas mulai memperlihatkan data rekaman CCTV kepada mereka. Selma ikut memfokuskan matanya pada layar monitor yang lebar.

Tapi, ada yang membuatnya salfok. Salah satu petugas tampak selalu memperhatikan Selma dan Aluna sejak masuk ruangan ini. Seorang laki-laki umur sekitar 26 tahun.

Selma menarik napas pelan. "Eri, aktifkan kemampuan baca pikiran."

[DING]

[Kemampuan Baca Pikiran diaktifkan]

Eri duduk di pundak Selma, menatap monitor dengan kaca pembesarnya sambil mengayunkan kaki.

"Biar Eri tebak, kamu pasti curiga dengan petugas laki-laki bernama Jay itu, kan?" sahut Eri.

"Ohhhhh, namanya Jay… iya, dia dari tadi liatin aku sama Kak Aluna mulu tau. Makanya aku pengen dengerin isi pikiran dia apa sebenarnya."

Selma melirik lelaki itu dan mulai memusatkan suara pikirkan Jay masuk ke dalam kepala Selma.

"Sampai kapan mereka di sini?"

"Rekaman CCTV dokter Jordi nerima uang dari keluarga pejabat udah aman."

"Tapi yang bareng suster Melanie belum gue ilangin. Bisa gawat kalau rekaman dokter Jordi sama suster Melanie masuk berdua ke ruangan kosong lantai lima malem-malem ketahuan."

Selma kemudian memutar kursi rodanya dan menghampiri Jay. Petugas yang duduk di kursi itu sontak mendelik gugup.

"Ada apa, Nona?" tanya Aluna, mendekat pada Selma lalu menatap Jay heran. Kenapa laki-laki itu jadi gugup begitu?

"Kamu dibayar berapa untuk menghilangkan footage CCTV?" tanya Selma blak-blakan. Dua petugas lain yang ada di ruangan itu spontan menoleh.

"Maksud Anda apa, yah? saya tidak mengerti," elak Jay.

"Maaf, Nona Selma, Anda tidak boleh sembarangan menuduh staff kami tanpa ada bukti," kata supervisor bernama Pak Reza, membela Jay.

"Saya punya buktinya, tapi kalian tidak akan percaya," Selma memundurkan kursi roda dan memutarnya kembali ke depan monitor. "Oke fine, lupakan soal kalung saya yang hilang, sekarang saya minta Pak Reza buka footage di lantai lima yang menuju ruangan tak terpakai di ujung timur, di sekitar jam 1 malam tadi."

Eri manggut-manggut bangga.

Pak Reza mengernyit heran. Ada apa?

Sementara, Jay langsung berlari ingin mencegah Pak Reza melakukan perintah Selma. "Pak, jangan didengarkan. Memangnya ada apa di lantai lima malam-malam sampai mau dicek?"

"Tunggu, Jay, sekarang kamu yang aneh," kata petugas bernama Fathan. Pak Reza setuju, dia segera mengarahkan kursor di monitor.

Jay yang panik ingin lari tapi Aluna langsung menahannya, dia mengunci dua tangan Jay di belakang punggung laki-laki itu. "Kamu tidak bisa kemana-mana."

Semua orang di ruangan itu akhirnya bisa melihat apa yang terjadi di jam satu malam tadi di lantai lima.

Di sana terlihat dokter Jordi dan suster Melanie berciuman dengan brutal di dinding lorong sebelum akhirnya masuk ke salah satu ruangan tak terpakai di sana.

Pak Reza langsung menyembunyikan rekaman itu, mengingat Selma masih di bawah umur.

Selma memutar kursi rodanya lagi dan mendekat pada Jay. "Kamu mau menghapus footage itu juga karena diperintahkan dokter Jordi, kan?"

Jay menunduk.

Pak Reza mendekat. "Menghapus footage secara sengaja dan karena menerima suap itu termasuk pelanggaran serius, Jay."

"Apa footage dokter Jordi menerima dana dari seorang pejabat masih kamu simpan?" tanya Selma. Pak Reza dan Fathan syok mendengar itu.

Jay masih menunduk, sudah tidak berani mengangkat wajah.

"Jawab, Jay!" bentak Pak Reza.

"Kalau kamu tidak mau sanksi kamu lebih berat, lebih baik kamu jujur tentang semuanya," sahut Selma.

"I-iya, ma-masih."

Selma kemudian menatap Pak Reza serius. "Jadi gini, Pak. Semalam ada kasus, dokter Jordi tidak melakukan operasi pada pasien yang harusnya dioperasi, dia lebih memilih melakukan operasi pada anak seorang pejabat, tentunya dia menerima sejumlah dana karena hal itu. Dia memanipulasi rekam medis pasien yang satu, saya tebak dengan bantuan suster Melanie. Karena kita semua sudah liat di rekaman CCTV tadi kalau dokter Jordi dan suster Melanie punya hubungan spesial."

"Dan, dokter Vinz yang menyelamatkan pasien akan disidang hari ini karena melanggar prosedur rumah sakit, padahal dia sebenarnya nggak bersalah," lanjut Selma, melipat tangan di dada dengan dagu mendongak.

Pak Reza langsung paham dengan penjelasan Selma.

Eri mondar-mandir melayang di tengah-tengah semua orang dalam ruangan itu. "Woah, Eri suka gaya kamu, Selma."

Selma kemudian mengibaskan rambut panjangnya yang lembut.

1
doremidore
kyrann udh lm prhtiin selma ini mah
Yita Alian: udah lama tapi Selma bucin Julio
total 1 replies
Nadiraa Star
masaa sihh ran🤭🤭
Yita Alian: nelen ludah sendiri dia /Hey/
total 1 replies
Nadiraa Star
wkwkw dasar kyrannn🤣
Yita Alian: salting dia/Proud/
total 1 replies
mrsinch
mau gassss deketin selma nih/Hey/
Yita Alian: PDKT alert
total 1 replies
Nanin Rahayu
Pepet trs si ketos cupu Selma nnt km tau KLO dia buka kaleng" 🤭😂
Yita Alian: semoga Selma nggak pingsan pas tau/Proud/
total 1 replies
Uncle A
udh gk digendong ky karung beras lg ya/Facepalm/
Yita Alian: belajar dari pengalaman dia /Hey/
total 1 replies
mrsinch
uwuu/Proud//Proud//Proud/
Yita Alian: makasih kak/Smile/
total 1 replies
doremidore
selma pmbngkang sombong tp dia bisa jaga diri, kalo debora tmpgnya doangg yg polos/Sweat/
Yita Alian: always don't judge book by its cover/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
awww awww🤭🤭
Yita Alian: thanks kak/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
sarkas tipis2 dlu ya sel
Yita Alian: nggak nyadar si Julio/Grievance/
total 1 replies
Nanin Rahayu
kyrann jadi penguntit Selma 🤭
Yita Alian: selalu ada dimana-mana ya kak/Facepalm/
total 1 replies
doremidore
uwekkkk/Pooh-pooh/
mrsinch
emg itu orgnya selma🤭
Nadiraa Star
yyy sm debora sajaa,selma jg gak butuh loo julio/Smug/
Nanin Rahayu
kucing d ikan asin pasti d mkn lah pdhal d depan dia ada berlian 🤭😏
mrsinch: fr🤭🤭🤭
total 1 replies
Uncle A
prettttttt/Drowsy/
mrsinch
hiyaaahiyaa cmburuu 🤣🤣🤣
Yita Alian: terbakar dalam hati
total 1 replies
Nanin Rahayu
tanda" cemburu nih🤭😂😂
Yita Alian: mulutnya bilang nggak naksir, tapi hatinya beda/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
tp klo kmu suka kan kyrann🤭🤭
Yita Alian: makanya nggak nyebut 'aku' dia/CoolGuy/
total 1 replies
doremidore
nexttt thourrrr/Applaud//Applaud//Applaud/
Yita Alian: stay tuned/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!