Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semalam Jadi
Perlahan Clara merebahkan dirinya di lantai dengan kedua tangannya dia jadikan sebagai bantal, walaupun Clara berasal dari keluarga yang sangat sederhana dia tidak pernah tidur di lantai tanpa memakai alas apapun.
Sebenarnya di dalam kamar ada sofa, tapi Clara tidak berani tidur di sana takutnya Tama akan marah nanti.
Menjelang pagi
Badan Clara menggigil, dia benar-benar kedinginan.Semalam Clara tidur mengenakan baju tidur lengan pendek dan celana panjang, semalam AC di kamar Tama juga menyala.
Clara bangun lalu duduk, badannya benar-benar menggigil karena kedinginan, Clara keluar dari kamar Tama dan pergi ke dapur untuk membuat sarapan.
"Kamu sakit Clara?"Tanya Bi Nur saat melihat Clara masuk ke dapur dengan wajah pucat seperti orang sakit.
"Enggak Bi, aku baik-baik saja, memangnya kenapa?"Tanya Clara.
"Wajah kamu pucat banget, kayak orang sakit."
"Aku baik-baik saja Bi, hanya terasa sedikit dingin saja hawanya.Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku."Ucap Clara tersenyum.
Clara dan Bi Nur mulai memasak untuk sarapan, sementara pekerja yang lain sibuk membersihkan rumah dan sekitarnya.
Saat waktunya sarapan Marvel, Reza, Ny.Ratna dan Tama sudah duduk di kursi meja makan, Tama sudah rapi dengan pakaiannya dan sudah siap pergi ke Jogja setelah sarapan.
Di dapur
Setelah selesai memasak Clara merasa tubuhnya meriang, wajahnya juga terlihat lebih pucat dari sebelumnya.
"Clara kamu benar gapapa, pucat banget lho itu mukanya."Ucap Bi Nur yang masih khawatir.
"Iya Bi, aku baik-baik saja kok."Ucap Clara berusaha tersenyum.Walaupun dia benar-benar merasa tidak enak badan dan juga perutnya terasa tidak nyaman, mungkin masuk angin karena semalam tidur di lantai.
Tiba-tiba Clara merasa ingin muntah, dia segera menuju wastafel dan muntah di sana.
"Clara ya ampun, Bibi kan sudah bilang kalau kamu itu sakit."Ucap Bi Nur memijit tengkuk Clara.
Clara memutar kran air, mencuci tangannya dan juga membasuh mulutnya.
"Aku baik-baik saja Bi Nur, lebih baik Bi Nur antarkan makanan itu ke meja makan.Maaf ya Bi aku tidak bisa bantu."Ucap Clara pelan.
"Gapapa Clara, kamu lebih baik duduk dulu."Ucap Bi Nur membimbing Clara untuk duduk di kursi yang ada di dapur.
Setelah itu Bi Nur menyajikan makanannya di atas meja makan.
"Clara mana Bi, dari tadi tidak kelihatan?"Tanya Ny.Ratna.
"Emmm itu ada di dapur Nyonya, sepertinya Clara sedang sakit."Jawab Bi Nur.
"Apa, sakit.Sakit apa?!"Ucap Ny.Ratna yang langsung panik.
"Saya juga tidak tahu Nyonya, tadi Clara juga sempat muntah-muntah."
Ny.Ratna langsung berdiri dari duduknya dan pergi ke dapur, diikuti Bi Nur.
"Tuan Tama sangat hebat, buat semalam langsung jadi."Ucap Reza berbisik kepada Marvel.
"Memangnya bisa begitu?"Tanya Marvel yang juga ikut berbisik.
"Tidak tahu, tapi itu buktinya.Kata Bi Nur tadi kan nona Clara muntah-muntah, bisa jadi dia sedang hamil."
"Kalian sedang membicarakan apa, kenapa bisik-bisik begitu?"Ucap Tama sewot.
"Heheheh tidak ada Tuan."Ucap Reza cengengesan.
"Reza, saya minta sekarang juga kamu pulang dan bersiap-siap saya kasih kamu waktu 30 menit, setelah itu kembali lagi ke sini.Kita akan segera pergi ke Jogja."Ucap Tama.
"Kalau saya pulangnya habis sarapan bagaimana Tuan?"
"Apa kamu tidak dengar apa yang saya katakan tadi, pulang sekarang juga."
"Bos kamu itu memang pelit Reza, masa iya kamu disuruh pulang sebelum sarapan dulu."Sahut Marvel.
"Iya aku pelit, kenapa.Kamu tidak terima?"Ucap Tama menatap Marvel dengan kesal."Kamu juga tidak terima Reza saya suruh pulang bukannya sarapan dulu baru pulang?"Ucap Tama menatap tajam Reza.
"Terima kok Tuan terima, kalau begitu saya pulang dulu."Ucap Reza berdiri dari duduknya dan melangkah pergi, Reza pulang dengan mengendarai mobilnya.
Sepeninggal Reza Tama langsung makan.
"Kamu tidak menunggu Tante Ratna?"Tanya Marvel.
"Lama Marvel, aku harus segera pergi ke Jogja."Jawab Tama sambil terus makan.
"Apa tidak bisa kalau Reza saja yang pergi ke Jogja?"
Tama menghentikan makannya dan menatap Marvel.
"Kenapa hanya Reza saja, aku juga harus pergi ke sana?"Ucap Tama heran.
"Iya sih, tapi kan itu istri kamu sedang sakit.Apa kamu tidak mendampi-."
"Stop ya Marvel, ini masih pagi jangan buat orang kesel.Lagian aku tidak peduli ya, mau dia sakit, mau dia sehat, atau bahkan diambang kematian.Aku sama sekali tidak peduli, kamu harus tahu itu."Ucap Tama memotong ucapan Marvel, Marvel hanya diam.
Tama meneruskan makannya, sementara Marvel tidak makan dan memilih memainkan handphonenya.
Di dapur
"Clara kamu kenapa, kamu sakit apa?"Tanya Ny.Ratna khawatir.
"Aku baik-baik saja Ma."Ucap Clara mencoba tersenyum menatap Ny.Ratna.
"Baik-baik saja bagaimana, kata Bi Nur kamu muntah-muntah tadi.Ini wajah kamu juga pucat banget, kamu istirahat saja ya.Ayo Mami antar ke kamar."
"Enggak usah Ma, aku mau duduk di sini saja."Tolak Clara.
"Baiklah kalau begitu, terserah kamu.Bi Nur tolong ambilkan Clara air hangat ya."
"Iya Nyonya."Ucap Bi Nur lalu mengambilkan air hangat untuk Clara.
Ny.Ratna mengambil kursi lalu meletakkannya di hadapan Clara, Ny.Ratna pun duduk berhadapan dengan Clara.
"Bagaimana semalam, apa Tama memperlakukan kamu dengan baik?"Tanya Ny.Ratna tersenyum menatap Clara.
"Iya Ma."
"Kalian tidur seranjang kan, Tama tidak menyuruh kamu tidur di sofa apalagi di lantai kan?"Tanya Ny.Ratna sekali lagi.
"Enggak ma, aku diperlakukan dengan baik kok."Jawab Clara berbohong, Ny.Ratna tersenyum menatap Clara.
Mami tahu Clara kamu bohong, tidak mungkin semalam kamu tidur seranjang dengan Tama mengingat Tama yang benar-benar tidak menyetujui pernikahan kalian dan tidak suka sama kamu.Mungkin saja semalam kamu tidur di sofa atau bahkan di lantai, makanya pagi ini kamu terlihat pucat dan sakit'Batin Ny.Ratna'
Bi Nur datang membawakan segelas air hangat, lalu diberikannya pada Clara.Clara menerimanya lalu meminumnya sampai habis.
"Terima kasih Bi Nur."Ucap Clara menyerahkan gelas yang sudah kosong ke Bi Nur.
"Bi Nur tolong buatkan sup ayam untuk Clara ya."Ucap Ny.Ratna.
"Tidak usah Ma, Bi Nur tidak usah jangan repot-repot."Cegah Clara.
"Tidak apa-apa Clara, Bibi buatkan.Sama sekali tidak repot."Ucap Bi Nur lalu melangkah pergi dari sana.Bi Nur dengan segera membuatkan Clara sup.
"Nanti setelah makan kamu istirahat ya."Ucap Ny.Ratna tersenyum menatap Clara, Clara hanya mengangguk.